Perempuan 3 Nama (skrip)
2. BAB 2: Tetangga baru

1. INT. DI DALAM KELAS – SORE

Asyilla terus menerus menatap wajah serius Reyka yang sedang mengerjakan soal-soal latihan UN.

Asyilla (SO)

Reyka itu kalau udah belajar, berasa punya dunia sendiri. Sama sekali gak boleh diganggu. Urusan akademik, jangan ditanya. Tapi, bukan berarti dia cupu. Reyka juga jago di bidang olahraga. Reyka itu sempurna buat gue yang punya banyak kekurangan. Karena itu, apa salah gue melakukan segala hal buat mempertahankan dia?

BEGIN MONTAGE

A. Reyka menerima penghargaan olimpiade fisika dan lomba akademik lainnya.

B. Reyka mengikuti lomba renang.

C. Reyka mengikuti lomba silat.

D. Reyka menerima penghargaan lomba olahraga.

END MONTAGE

Reyka

Liatin aku gak akan buat nilai UN kamu bagus, Asyilla.

Asyilla menghela napas, kemudian menaruh kepalanya di atas meja.

Asyilla

Aku capek.

Reyka

Kamu yang ngajakin aku belajar bareng, kok kamu yang gak semangat.

Asyilla mengangkat kepalanya dan menatap Reyka.

Asyilla

Emang kalau aku bilang aku kangen kamu dan pengin ketemu, kamu bakal mau nemuin aku gitu? Oh jelas tidak. Kamu akan lebih memilih pergi latihan silat pastinya.

Reyka

Itu tau.

Asyilla mendengus sebal melihat Reyka menjawab dengan wajah tidak bersalah. Asyilla terlihat mengingat sesuatu dan membuatnya menegakkan badan.

Asyilla

Oh iya, bukannya besok kamu tanding? Kok gak latihan.

Reyka

Hari tenang.

Asyilla

Kok aku gak tau?

Reyka menghentikan kegiatan menulisnya, ia menatap Asyilla.

Reyka

Emang, kalau aku bilang aku mau cerita tentang latihanku, kamu bakal mau dengerin gitu? Oh jelas tidak. Kamu akan lebih memilih untuk nonton anime.

Asyilla tertawa dan membuat Reyka juga ikut tertawa.

Asyilla

Enak aja! Enggak ya!

Reyka

Apaan, waktu itu kamu rela gak bales chat aku seharian. Taunya lagi marathon AOT.

Asyilla tertawa. Tiba-tiba suara hujan terdengar nyaring diiringi suara bising dari siswa-siswi lainnya di luar.

Asyilla

Eh, hujan ya?

Asyilla hendak bangkit, tetapi dicekal tangannya oleh Reyka.

Reyka

Udah di sini aja. Soalnya dikerjain tuh.

Asyilla

Bentar ajaaa. Serius. (Wajah memelas).

Reyka

Yaudah hati-hati. Awas kepeleset.

Wajah Asyilla berubah senang.

Asyilla

Siap!

Asyilla pergi ke luar dan Reyka memilih untuk melanjutkan belajarnya.

Sekitar 10 menit berlalu, tetapi Asyilla tak kunjung kembali. Reyka menghentikan belajarnya dengan wajah heran.

Reyka

Ada yang gak beres nih.

Reyka bangkit dari duduknya dan pergi ke luar kelas.

2. EXT. LAPANGAN SEKOLAH - HUJAN - SORE

Reyka ke luar kelas dan melihat Asyilla ada di antara teman-temannya yang sedang main hujan. Reyka menganga.

Asyilla terlihat asik bermain hujan. Ia berkejar-kejaran dengan temannya karena sedang bermain maling dan polisi, tetapi tiba-tiba ia terpeleset dan jatuh.

Posisi jatuh Asyilla langsung menghadap ke arah Reyka.

Asyilla

Duh... Pantat gue (meringis kesakitan). Eh (terkejut), ada Reyka. Hai!

BEGIN MONTAGE

A. Asyilla sibuk membuat mie instan sembari mengobrol dengan Nadya, Gita, dan Shinta lewat grup call Line.

B. Asyilla meniriskan mie-nya, kemudian mengaduknya.

C. Asyilla menaiki tangga untuk kembali ke kamar membawa sebotol air mineral dan sepiring mie dengan telepon yang dijepit di antara bahu dan telinganya.

D. Asyilla membuka pintu kamar menggunakan kaki, kemudian masuk dan menutup pintu kamarnya.

END MONTAGE

3. INT. KAMAR ASYILLA - MALAM

Asyilla menaruh botol dan sepiring mie di atas meja belajar. Ia duduk dan meraih ponselnya yang dijepit di antara bahu dan telinga.

Asyilla

(Meringis) Aduh, pantat gue.

Nadya

Dari tadi lo ribut pantat mulu, kenapa sih? Dipatok Soang lagi?

Shinta

Jatuh dia, tadi sore. Lo kan pulang duluan sama Gema, jadi gak ikut mandi hujan bareng kita.

Gita

Emang Syilla pernah dipatok Soang?

Nadya

Buset. Reyka liat gak, lo kepeleset gitu?

Asyilla menjawab pertanyaan teman-temannya sambil makan mie.

Asyilla

Liat.

Shinta

Terus responnya gimana dah? Serius, lo yang jatuh gue yang takut Syil.

Gita

Eh, emang ada Soang di mana si? Reyka nemu Soang?

Asyilla

Kena omel gue. Lo bayangin dah, dari sekolah sampai depan rumah diomelin non-stop. Kaya obat nyamuk aja non-stop.

Cut to:

Nadya

(Tertawa) Haha, gila. Kuping lo gak mendadak budeg kan?

Cut to:

Gita

Ihhhh! (Geram). Kalian lagi ribut Soang kan? Kenapa Soangnya budeg, hah? Emang Soang bisa budeg?

Tanya Gita yang sedang sibuk memakan cemilan di ruang tamu.

Cut to:

Nadya yang sedang maskeran menggeram sebal.

Nadya

Astaga Gitaaaa!

Cut to:

Shinta

Ya ampun! Tolong dong, masalah hidup gue udah banyak. Jangan nambahin beban, Git.

Cut back to:

Asyilla tertawa mendengar ocehan teman-temannya. Tiba-tiba, suara ketukan pintu membuat dirinya berhenti tertawa.

Asyilla menjauhkan ponselnya dan mendengarkan suara itu dengan seksama.

Tok... Tok... Tok... (Suara ketukan pintu).

Putra

Assalamu'alaikum.

Asyilla membulatkan mata, kemudian melapor pada temannya.

Asyilla

Guys, ada tamu di rumah gue. Mampus dah, mampus!

Nadya

Yaudah si, tinggal buka aja.

Shinta

Minta tolong Adek lo.

Asyilla

Gue di rumah sendirian, nyokap sama Adek lagi ke luar.

Gita

Kemarin gue baca berita ada anak dibantai sama maling pas lagi sendirian di rumah.

Asyilla

Gita, ih!!

Nadya

Udah sana, lo jangan matiin teleponnya. Jadi, kalau lo kenapa-napa kita tau.

Asyilla

Oke deh, doain gue.

Asyilla ke luar kamar dan menuruni tangga yang cukup sempit.

4. INT. RUANG TENGAH RUMAH - MALAM

Asyilla membuka pintu rumah dengan hati-hati. Kepalanya menyembul ke luar dan menemukan seorang laki-laki yang kira-kira berumur tiga atau empat tahun lebih tua dari Asyilla.

Asyilla terpana sejenak.

Beat.

Asyilla

Em, cari Mami ya Mas? Mami lagi ke luar.

Putra

Kenalin, saya Putra. Tetangga baru. Bukan tetangga juga sih, soalnya agak jauh juga dari sini. Rumah saya di dekat taman, di ujung.

Asyilla mengangguk-anggukkan kepalanya sembari tersenyum kikuk.

Asyilla

Oh... gitu. Terus ada urusan apa ya, ke sini?

Putra

Ini, mau kasih makanan. Tadi habis syukuran kecil-kecilan terus bagiin makanan.

Asyilla menerima makanan dari Putra.

Asyilla

Oh iya, makasih. Semoga betah ya Mas tinggal di sini.

Putra

Iya. Yaudah, saya pamit ya.

Asyilla

Iya Mas. Assalamu'alaikum.

Putra

(Terkekeh) Waalaikumsalam.

Asyilla membulatkan mata. Ia segera menutup pintu rumah dan bersandar di belakangnya. Ia melapor pada temannya apa yang telah terjadi.

Asyilla

Guys.

Shinta

Gimana Syil?

Nadya

Siapa?

Gita

Lo gak jadi dibantai?

Asyilla

Apaan si Git. Jadi, tadi tuh ada Mas-Mas manis banget anjir. Dia tetangga baru gue. Ya gak tetangga juga sih, soalnya rumahnya rada jauh gitu.

Nadya

Ngapain ke rumah lo?

Asyilla

Ngirimin makanan abis syukuran. Terus tau gak?

Shinta

Apa?

Gita

Gak tau, kan belum dikasih tau.

Nadya

Asli, gue pengin banget jambak mulutnya Gita.

Shinta

Lanjut Syil. Abaikan para setan.

Asyilla

Terus, dia pamit kan. Pas dia pamit, gue ngomong Assalamu'alaikum dong! Kan harusnya dia yang ngomong!! Mana diketawain lagi. Mampus dah. Citra gue di mata tetangga baru kayak orang bego woi.

Asyilla melanjutkan obrolan dengan temannya di ruang tamu sembari menunggu Mami dan Adiknya pulang.

5. INT. RUANG TENGAH - PAGI

Asyilla menggeliat ketika ia mendengar suara ketukan pintu dan seseorang memanggil namanya berulang kali. Dering ponselnya juga terdengar nyaring tanda ada telepon masuk.

Mami

Asyilla!! Buka pintunya Nak!!

Lian

Ka Syilla!! Bukan pintu!!

Asyilla beranjak dari sofa dengan keadaan nyawa belum kumpul.

Asyilla

Hm.. Iyaaa.

Asyilla membuka pintu rumah yang tidak dikunci.

Asyilla (CONT'D)

Orang pintunya gak dikunci, tinggal buka aja tuh.

Mami

Astaga (terkejut). Kok pintunya gak dikunci sih, Asyilla?! Kalau ada maling masuk gimana?!

Asyilla

Aku pikir Mami sama Lian pulangnya malem, jadi takut aku ketiduran kan biar langsung dibuka. Lagian kenapa baru pulang sih?

Lian

Semalem, kita habis party di rumah Tante Kika wlee. Kaka gak diajak!

Asyilla menatap sebal ke arah Adik perempuannya yang nyelonong masuk.

Asyilla

Gitu deh sukanya. Giliran seneng-seneng, Syilla gak diajak.

Mami merangkul Asyilla untuk masuk dan menutup pintu.

Mami

Iya deh, iya. Maaf yaa. Sebagai gantinya, Mami masakin kamu ayam serundeng. Gimana?

Asyilla menatap Maminya dengan senyum lebar.

Asyilla

Deal!

Mami

Tapi kamu harus olahraga dulu. Gih sana jogging!

Asyilla

Mami!!

Mami

Biar sehat! Mumpung hari libur.

6. EXT. KOMPLEK PERUMAHAN - PAGI

Asyilla berlari keliling komplek hampir lima putaran. Tiba-tiba, kakinya terhenti ketika ia melihat sebuah mobil besar berisikan barang-barang dan beberapa orang yang menurunkan barang-barang tersebut.

Ia melihat Putra sedang membawa barang-barang itu masuk.

Asyilla

(Bergumam) Oh, di sini rumahnya. Jauh juga si dari rumah gue.

Kemudian, ke luar laki-laki yang berjalan dibantu tongkat dari rumah itu. Ia bicara dengan Putra sejenak. Kemudian ia beralih menatap Asyilla.

Asyilla menatapnya sekilas, hingga tiba-tiba ponselnya berdenting. Asyilla mengambil ponselnya di saku dan membaca pesan Line dari Reyka.

Reyka

Hari ini aku tanding, semangatin dong.

Asyilla

Semangatttt!! Apapun hasilnya, aku tetep bangga sama kamu! :))

Nadya calling....

Asyilla mengangkat panggilan Nadya.

Asyilla

Halo? Kenapa?

Nadya

Gue di rumah lo. Cepet balik, gue bawa berita heboh.

Asyilla

Ah elah. Kebiasaan lo kalau main kagak ngomong dulu. Yaudah gue balik sekarang.

Asyilla menaruh ponselnya di saku, kemudian berbalik arah untuk pulang ke rumah. Sedangkan laki-laki pincang itu masih tetap di sana menatap punggung Asyilla yang semakin jauh.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar