Perempuan 3 Nama (skrip)
5. BAB 5: Bolos tapi gagal lolos

1. EXT. HALTE BUS - PAGI

Asyilla berjalan tak tentu arah, hingga sebuah lagu milik Nirvana berjudul Come As You Are yang diputar oleh sebuah warung kecil menarik perhatiannya. Asyilla menghampiri warung kecil itu yang terdapat tepat di sebelah halte bus.

Asyilla

Permisi Bu, mau teh sisri dong satu. Gula batu ya.

Ibu Warung

Siap Teh. Mangga, duduk dulu atuh.

Asyilla

Iya Bu (Asyilla duduk di salah satu bangku). Si Ibu suka sama Nirvana?

Ibu Warung

Nirvana anak mana Teh?

Asyilla tertawa.

Asyilla

Aih si Ibu bisa aja. Itu loh, band yang Ibu puter lagunya.

Ibu Warung

Oh.. Inimah lagu kesenengan si Aa, anak saya. Dari pada bosen Teh, mending Ibu setel aja lagunya. Nih, teh sisrinya.

Asyilla menerima teh sistri dari si Ibu Warung.

Asyilla

Makasih. Berapa Bu, jadinya?

Ibu Warung

Seribu aja udah, buat si Teteh.

Asyiila merogoh saku bajunya dan mengambil uang kertas yang kemudian ia beri kepada Ibu Warung.

Asyilla

Ambil aja kembaliannya Bu.

Ibu Warung

Inimah uangnya pas.

Asyilla tertawa melihat ekspresi si Ibu yang terlihat sebal dengan Asyilla. Tiba-tiba terdengar suara gaduh dan terlihat banyak anak-anak berseragam sekolah berlarian tak tentu arah dan berteriak sahut menyahut.

Anak 1

LARI GOBLOK!

Anak 2

SATPOL PP ANJING!

Asyilla bangkit dari duduknya dan mendadak panik. Namun tiba-tiba seseorang menarik Asyilla dan membawanya berlari. 

Banyu

Lari woi! Lo mau ditangkep Satpol PP?!

Asyilla

Hah?!

Banyu

Udah ikut aja! Jangan lepas tangan gue!

Asyilla terus berlari tanpa melepaskan tangannya dari Banyu.

2. EXT. SKATEPARK - PAGI MENJELANG SIANG

Asyilla duduk di tepi lapangan skate dan menatap anak-anak yang memakai seragam sama dengannya sedang bermain skateboard. Beberapa anak menatap Asyilla dengan tatapan jahil. Asyilla berdecak sebal.

Asyilla

Apa lo liat-liat?

Arul

Beh, galak bet.

Banyu datang dan memberikan setengah potong es kiko.

Banyu

Lo lebih suka es kiko yang warna ungu atau hijau?

Asyilla

(Menerima es kiko pemberian Banyu) Yang penting gratis, gue suka semuanya kok. Thanks btw.

Banyu duduk di samping Asyilla.

Asyilla (CONT'D)

Mereka temen-temen lo?

Banyu

Hooh, kenapa?

Asyilla

Omongin dah tuh, kalau liatin gue kagak usah kayak liatin apaan.

Arul

Dih, triplek juga. Apanya yang mau diliatin.

Asyilla

Eh mulutnya!

Asyilla mengambil ancang-ancang untuk melempar sepatu, tetapi dicegah oleh Banyu.

Banyu

Si Arul emang gitu, udah biarin aja. Urusan ngedamprat dia biar gue aja.

Asyilla kembali duduk meskipun masih menatap Arul dengan tatapan sinis. 

Banyu (CONT'D)

Nama gue Banyu. Nama lo?

Asyilla

Moki.

Banyu

Lo baru pertama kali bolos yak?

Asyilla

Hm... Kok lo ngira gitu?

Banyu

Abisnya, pas ada Satpol PP bukannya lari malah asik-asik aja minum es cekek.

Asyilla

Lo sendiri, kenapa bolos?

Banyu meraih tasnya dan mengeluarkan anak kucing dari tasnya.

Banyu

Gue nemu anak kucing di tengah jalan, terus karena di sekolah gue gak boleh bawa hewan, yaudah gue bolos aja.

Asyilla

Ih, cute banget. Yaudah lo pelihara aja.

Banyu

Nyokap alergi sama bulu kucing. Gimana kalau lo yang pelihara?

Asyilla

Oke. Gue mau pelihara kucing ini tapi lo harus ajarin gue main skate, gimana?

Banyu

Oke. Btw, kucingnya kasih nama siapa ya?

Asyilla

Mochi?

Banyu

Yang ada unsur gue nya dong, kan yang nemu juga gue.

Asyilla

Yaudah apa?

Banyu

Hm... Baki.

Asyilla

Nampan?

Banyu

Bukan, Banyu Moki. Jadinya Baki.

Asyilla

Jelek amat. Ogah! Bagusan Mochi aja udah.

Banyu

Enggak! Enggak! Orang gue yang nemu, masa kagak ada unsur gue nya.

Asyilla

Mochi titik!

Banyu

Baki!

Asyilla menghela napas panjang.

Asyilla

Yaudah, gimana kalau namanya Siput?

Banyu

Tapikan... ini kucing, Mo.

Asyilla

Seafood itukan makanan dari hewan laut, dan nama lo dalam bahasa jawa artinya air, Terus gue suka banget makan seafood. Tapi berhubung nyebut seafood itu susah, diplesetin aja jadi Siput. Jadi, Siput itu ada unsur lo sama gue. Gimana?

Banyu

Hm.... Boleh deh, boleh.

Arul menghampiri Banyu dan Asyilla.

Arul

Wih, ada kucing.

Banyu dan Asyilla

Ini Siput!

BEGIN MONTAGE

1. Banyu mempraktikkan dasar-dasar bermain skateboard.

2. Banyu membiarkan Asyilla mempraktikkan apa yang telah diajarkan.

3. Asyilla terjatuh dan membuat Banyu tertawa.

4. Arul ikut tertawa membuat Asyilla sebal dan berakhir mengejar laki-laki itu.

5. Banyu memegangi tangan Asyilla yang sedang belajar berdiri di atas skate.

6. Banyu membiarkan Asyilla belajar sendirian.

7. Lagi-lagi, Asyilla terjatuh karena belum mahir menjaga keseimbangan.

END MONTAGE

3.  EXT. SKATEPARK - SIANG

Asyilla memegangi tangan Banyu saat belajar menjaga keseimbangan. 

Asyilla

Jangan dilepas!

Banyu

Kapan bisa kalau dipegangi terus?

Asyilla

Tapi---

Ucapan Asyilla terpotong karena kedatangan Satpol PP yang langsung mengerumuni skatepark dan membuat anak-anak di sana tidak bisa kabur.

Banyu

(Bergumam) Mampus.

Asyilla

Kenapa?

Banyu tersenyum sembari menoleh ke arah Asyilla.

Banyu

Gak papa kok. Kita cuma ketauan bolos aja. Paling bentar lagi dihukum.

Petugas 1

Ada acara apa ini rame-rame? Kenapa gak pada di sekolah?

Anak-anak terdiam.

Petugas 1

Kamu juga (menunjuk Asyilla) perempuan sendiri! Sekolahnya beda sendiri. Mau digilir?

Banyu mendorong bahu petugas Satpol PP yang baru saja melecehkan Asyilla dengan kata-kata.

Banyu

Pak, dijaga ya omongannya. Karena Bapak petugas Satpol PP bukan berarti bisa seenaknya!

Petugas 1

Pacar kamu? Sekolah aja bolos, mau jadi apa kamu?

Banyu menarik seragam petugas Satpol PP tersebut.

Banyu

Jadi apa aja yang penting bukan jadi sampah kayak lo!

Banyu mendorong petugas Satpol PP tersebut. Kemudian petugas lainnya melerai keributan.

Petugas 2

Sudah! Sudah! Saya sudah hubungi masing-masing kepala sekolah kalian. Hukuman kalian biar sekolah yang beri. Sekarang mohon harap tenang atau kalian semua saya borgol biar gak kabur!

4. INT. RUANG KEPALA SEKOLAH - SIANG

BRAK!

Sebuah rotan panjang dipukul dan menimbulkan suara lantang.

Bapak Samsul (Kepsek)

Berani-beraninya kamu bolos sekolah dan mencemarkan nama baik sekolah kita!

Asyilla terus menerus menatap sekeliling tanpa rasa takut.

Bapak Samsul (CONT'D)

Asyilla!!

Asyilla berdecak sebal.

Asyilla

Apa sih Pak? Dari tadi manggil saya Asyilla terus. Nama saya Moki Pak! M-O-K-I (mengeja). Bukan Asyilla!

Bapak Samsul menatap Bu Harti (Guru BK) yang juga berada di ruangan tersebut.

Bapak Samsul

Bu, benarkah ini anak murid kita?

Bu Harti menatap Asyilla.

Bu Harti

Hm... Moki? 

Asyilla

Ya, nama saya Moki! Ibu baru bener. Dua jempol deh buat Ibu! Terus saya kenapa dimarahi ya Bu?

Bu Harti

Kamu bolos sekolah, Nak. Jangan diulangi lagi ya. Yasudah, sekarang kamu boleh kembali ke kelas.

Asyilla

Baik Bu. Terima kasih!

Asyilla ke luar dari ruang kepala sekolah dan membuat dua guru di dalamnya terheran.

5. EXT. DI LUAR RUANG KEPSEK - SIANG

Nadya, Shinta, dan Gita berlari menghampiri Asyilla.

Nadya

Astaga Asyilla!! Lo kenapa sampai ketangkep Satpol PP coba?

Shinta

Sumpah! Sumpah! Lagian kenapa pake acara bolos segala sih? Lo lupa hari ini ada ulhar kimia?

Asyilla mengerutkan dahi sembari menatap ketiga temannya.

Asyilla

Kenapa sih, semua pada bahas Asyilla?

Nadya menganga sembari menoyor pelan kepala Asyilla.

Nadya

Eh, curut! Lo kenapa deh?

Shinta

Ketularan begonya Gita lo?

Asyilla

Ini apaan lagi pake toyar-toyor pala gue?!

Tiba-tiba Gita memegangi kedua bahu Asyilla dan menggerak-gerakannya dengan cukup keras.

Gita

Asyilla!! Back to earth!!! Woi!! Asyilla!!!

Shinta

EH, GITA!!

Nadya

Git, lo ngapain anjir?!

Nadya dan Shinta menghentikan Gita. Gita berhenti menggoyangkan bahu Asyilla dan kini Asyilla menerjapkan mata sembari menggelengkan kepala.

Gita

Asyilla tuh ngigau tau! kayak kemarin.

Shinta

Dih, elu kali yang ngigau.

Nadya

Kalau Asyilla kenapa-napa gimana?

Gita

Liat aja dah, abis ini dia pasti sadar.

Shinta

Syil?

Asyilla menatap teman-temannya dengan bingung.

Asyilla

Kalian kenapa liatin gue begitu?

Gita

Tuhkan, Asyilla tuh ngigau!

Nadya dan Shinta saling tatap dengan wajah kebingungan.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar