Perempuan 3 Nama (skrip)
4. BAB 4: Welcome Moki

1. EXT. DEPAN RUMAH ASYILLA - SORE

Asyilla berdiri di depan rumah. Menatap bingung bangunan di depannya. Tiba-tiba Gita datang menghampiri Asyilla. Gita menepuk kecil bahu Asyilla.

Gita

Syil! Ngapain maghrib-maghrib gini di depan rumah? Mana sambil bengong lagi.

Asyilla menatap Gita dengan bingung.

Gita (CONT'D)

Dih, malah sok-sokan bego. Ketularan gue ya?

Asyilla tetap diam dengan wajah yang masih kebingungan. Tiba-tiba petir menyambar, membuat Gita dan Asyilla terkejut.

Gita (CONT'D)

ALLAHU AKBAR!!!!! (Memekik).

Refleks, Gita memeluk Asyilla. Keduanya memejamkan mata. Beberapa saat kemudian, Asyilla membuka matanya dan menyadari kehadiran Gita.

Gita (CONT'D)

Ya Allah maafin Gita, ya Allah. Gita janji gak kabur-kaburan lagi kalau gak kepepet.

Asyilla

(Bingung) Gita! Apa-apaan sih? Kok meluk gue?

Gita membuka matanya dan melepas pelukannya.

Gita

Lo kayaknya emang ketularan bego nya gue Syil. Fix banget ini mah.

Asyilla

Apaan sih?

Gita

Tadi bunyi petir kenceng banget lo lupa? Lo juga sampai lompat woi sangking kagetnya!

Asyilla

Petir?

Gita

Udah ah, ajakin masuk kek. Nanti ada petir lagi gimana?

Asyilla

Lo ke sini dari tadi? Kenapa gak masuk aja sih?

Gita

Yakali gue masuk ninggalin lo bengong di depan rumah lo sendiri.

Asyilla

Gue? Bengong?

Gita

Udah ah, ayo masuk!

Asyilla

Yaudah iya! Bawel! Buru motor lo bawa masuk.

Gita

Siap!

Gita berlalu memasukkan motor, sedangkan Asyilla masih saja kebingungan soal pernyataan yang diucapkan Gita.

2. INT. RUMAH ASYILLA - SORE

Asyilla masuk ke rumah diikuti Gita di belakangnya.

Asyilla

Lo duluan ke kamar gue aja. Gue mau ambil makanan dulu. Eh, titip tas gue dong.

Asyilla menyerahkan tote bag nya kepada Gita.

Gita

Okei. Oh iya, bawa piring yak. Gue bawa martabak nih.

Asyilla

Aduh, baik banget dah temen gue yang satu ini! Tau aja gue pengin martabak. 

Gita

Yeu.

Gita berlalu naik tangga untuk pergi ke kamar Asyilla, sedangkan Asyilla pergi ke dapur.

3. INT. DAPUR RUMAH ASYILLA - SORE

Asyilla mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih dari teko di atas meja. Kemudian Asyilla duduk di kursi terdekat. Sembari minum, Asyilla memikirkan apa yang kira-kira telah ia lakukan.

Asyilla

Kok gue ada di depan rumah ya? Gue abis ke mana coba? Perasaan tadi gue lagi tidur si---

Lian

DORRR!!!

Lian datang mengejutkan Asyilla dan membuat Asyiila menumpahkan air di dalam gelas yang ia pegang.

Asyilla

Astaghfirullah Lian!!! Gak mau tau, lo yang lap itu air!

Lian

Enak aja! Itukan airnya Kakak. Salah sendiri kaget.

Asyilla

Begimane kagak kaget, Malih? Orang dikagetin, ya kaget lah!

Lian

Lagian Kakak abis dari mana sih? Sore-sore pake dress, pake bedak cemong-cemong, kunciran satu, berasa kayak anak kecil mau ke ulang tahun temennya.

Asyilla

Emang iya?

Lian

Dih, sok-sokan lupa. Aku tanyain mau ke mana, Kakak malah bengong kek orang bingung. Terus langsung ngacir aja tanpa jawab apapun.

Asyilla terdiam sambil menatap Lian tak percaya.

Lian (CONT'D)

Emang abis ke mana sih?

Asyilla

Enggak tau.

Lian

Kok bisa gak tau?

Asyilla menggelengkan kepala sambil mengangkat bahu.

Lian (CONT'D)

Jangan bilang, tadi Kakak lagi ngigau kayak waktu itu?

Asyilla

Hah? Tidur sambil jalan maksud kamu?

Lian

Iya, kayak pas di rumah Embah waktu itu.

Asyilla

Kok serem banget sih.

Lian

Wayolo. Makanya kalau mau tidur tuh berdoa! Bukan telfonan sama Bang Reyka! Udah ah, aku mau ke kamar.

Asyilla

Eh, beresin dulu ini airnya!!

Lian

Bodo amat gak denger!!!

Asyilla

Dasar!

Asyilla bangkit dari duduknya dan membereskan air yang tumpah.

4. INT. KAMAR ASYILLA - SORE

Asyilla masuk ke kamar dengan tangan membawa beberapa toples berisi cemilan dan juga beberapa botol minuman, serta satu piring kosong.

Asyilla

Orang mah, liatin temennya kesusahan tuh ditolongin. Bukan malah diliatin.

Gita

(Tersenyum kuda) Iya maap, abisnya gue kagum banget liat gambar kupu-kupu di buku lo.

Asyilla dibantu oleh Gita menaruh barang bawaanya di atas karpet kamarnya yang minimalis.

Asyilla

Gambar apaan?

Gita

Itu di sketch book lo. Gambar kupu-kupu, keren dah.

Karena penasaran, Asyilla segera mencari sketch book yang dimaksud Gita.

Asyilla

Mana coba?

Gita

Itu di atas bantal.

Asyilla meraih sketch book tersebut dan membuka halamannya untuk melihat gambar yang dimaksud Gita. Asyilla terdiam dan bingung sambil melihat gambar kupu-kupu di sketch booknya.

Asyilla

(Bergumam) Sejak kapan gue bisa gambar? Terus ini, Alesha? Siapa dah? Perasaan gue gak pernah punya temen namanya Alesha? Apa gara-gara ngigau tadi terus gue jadi lupa nama gue ya?

Gita

Syil, hp lo bunyi tuh. Reyka telfon.

Asyilla menutup sketch booknya dan beralih meraih ponsel yang diberikan Gita.

Asyilla

Halo? Kenapa Rey?

Cut to:

Reyka

Kamu kenapa baru angkat telfon aku? Abis ngapain?

Cut to:

Asyilla

Kamu baru aja telfon kan? Terus ini aku angkat.

Cut to:

Reyka

Aku telfon dari tadi tau. Pasti baru bangun tidur, kan?

Cut to:

Asyilla

Hah? Oh... Iya baru bangun nih. Maaf ya.

Cut to:

Reyka

Yaudah jangan lupa belajar, kamu besok ada ulhar kimia kan?

Cut to:

Asyilla

Emang iya?

Cut to:

Reyka

Dasar pelupa. Pokoknya kalau besok kamu bisa ngerjain ulhar kimia kamu, aku bakal kasih hadiah.

Cut to:

Asyilla

Serius? Apa tuh.

Cut to:

Reyka

Ada deh. Udah ah, aku mau belajar. Bye.

Cut to:

Asyilla

Bye.

Sambil makan martabak, Gita meledek Asyilla.

Gita

Reyka mau pergi?

Asyilla mengabaikan pertanyaan Gita karena sibuk melihat beberapa notifikasi dari Reyka yang masuk dari tadi.

Gita (CONT'D)

Reyka mau pergi ke mana?

Asyilla

Hah? Kok pergi sih?

Gita

Itu lo say good bye ke Reyka. Dia mau pergi?

Asyilla

Emangnya kalau say good bye harus mau pergi?

Gita mengangkat bahu acuh.

Asyilla (CONT'D)

Lo niat ngasih gue martabak gak sih? Gue tinggal meleng bentar, martabaknya udah tinggal setengah.

Gita

Lo sibuk pacaran, yaudah gue makan.

Asyilla menghela napas pasrah menghadapi sifat Gita.

Asyilla

Pacaran apaan, dia telfon gue cuma mau ngingetin kalau besok ada ulhar kimia. Mana ada orang pacaran yang dibahas rumus mulu. Gila aja, bahkan Reyka lebih tau jadwal ulhar gue dari pada gue sendiri.

Asyilla menggerutu dan Gita tertawa mendengarkan celotehan sahabatnya.

Gita

Nih, makan martabak! (Gita memasukkan sepotong martabak utuh ke mulut Asyilla).

5. INT. KAMAR ASYILA - MALAM

Asyilla terlelap pulas. Lampu kamarnya mati. Tiba-tiba, ia menggeliat tidak tenang.

Cut to:

Asyilla kecil sedang berada di dalam mobil bersama Ayahnya. Mereka berdua habis jalan-jalan membeli mainan baru dan berakhir makan di McD dan pulang cukup malam sekitar pukul 10. Tiba-tiba di jalan mereka di hadang oleh empat orang dengan dua motor di jalanan yang sepi. Terpaksa, mobil mereka berhenti.

Salah satu orang tersebut mengetuk kaca mobil dengan kencang.

Cut to:

Raut wajah Asyilla berubah ketakutan. Keringat dingin mulai membasahi badannya.

Cut to:

Asyilla kecil menangis.

Asyilla

Ayah, Sisil takut!

Cut to:

Asyilla menangis dalam tidurnya.

Cut to:

Asyilla kecil berteriak minta tolong dan berakhir tidak sadarkan diri karena terkena pukulan yang cukup hebat.

Cut to:

Asyilla membuka matanya dengan napas terengah-engah.

6. INT. DAPUR ASYILLA - PAGI

Mami Asyilla sedang menyiapkan bekal untuk anak-anaknya. Kemudian, Lian datang,

Lian

Pagi Mami! Masak apa?

Mami

Mami cuma masakin telor dadar sama mie goreng, gak papa kan?

Lian

Nasi sama mie?

Mami

Iya, gak suka ya?

Lian

Perfect combination!

Mami

Haha, dasar perut karet.

Tiba-tiba suara musik rock milik Nirvana dengan judul Smells Like Teen Spirit begitu kencang terdengar dari kamar Asyilla.

Mami (CONT'D)

Astagfirullah, Li. Itu Kakak kamu kenapa lagi?

Lian

Gak tau Mi. Biar Lian samperin.

Lian berlalu pergi ke kamar Asyilla, sedang si Mami hanya geleng-geleng kepala.

7. INT. DEPAN KAMAR ASYILLA - PAGI

Lian mengetuk pintu kamar Asyilla berulang kali tetapi tidak kunjung dibuka oleh Asyilla karena suara ketukan pintu itu kalah dengan suara musik Asyilla.

Asyilla

With the lights out, it's less dangerous

Here we are now, entertain us

Asyilla bernyanyi dengan suara lantang dan tak beraturan. Lian semakin keras mengetuk pintu.

Lian

Kakak!!!! Buka pintunya!!!

Brak! Brak! Brak!

Lian terus menerus mengetuk pintu hingga akhirnya pintu itu dibuka oleh Asyilla.

Asyilla

Hah? Apaan?

Lian menatap sebal ke arah Asyilla.

Lian

Berisik tau! Pagi-pagi nyetel musik kayak mau ngajakin berantem!

Asyilla

Dih, kagak ngerti musik keren lo! Dasar anak muda!

Lian

Keren apaan, yang ada budeg kuping Lian!

 

Asyilla

Tuh, lo denger? A denial! A denial! A denial! (Menyanyikan sepotong lirik di akhir lagu). Salam sejahtera, hidup Slankers!

Lian berdecak sebal karena Asyilla tidak juga mematikan lagunya. Asyilla masuk ke kamar dan mengambil tas sekolahnya.

Lian

Kakak! Matiin dulu musiknya!

Asyilla

Lo aja yang matiin, gue mau berangkat sekolah! Bye! Salam sejahtera semuanya!! Wohoo!

Asyilla pergi begitu saja meninggalkan Lian yang menganga tak percaya melihat Asyilla yang begitu atraktif pagi ini. Belum lagi, seragamnya yang cukup berantakan dan kaos kaki pendek yang biasanya sangat Asyilla hindari.

Lian

Kakak kenapa lagi sih? Argh! Ini lagi, musiknya tambah nyebelin! Sejak kapan pula Kakak suka musik berisik kayak gini?

Sembari menggerutu sebal, Lian masuk ke kamar Asyilla dan mematikan musiknya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar