MENATA SENJA
7. PART 7

 

70.    INT. KORIDOR RUMAH SAKIT – SORE

PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM

Ibrahim, Rosmina, Dina dan Kevin berjalan tergesa di koridor rumah sakit. Wajah Dina tampak sedih dan sembab. Suasana diliputi ketegangan dan haru.

 

Mereka bertanya ke recepsionist di mana jenaza Raka. Korban kecelakaan. Ternyata Raka sudah diletakan di kamar mayat. Mereka pun menuju kamar jenazah.

 

CUT TO

  

71.    INT. KAMAR MAYAT – SORE

PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM

Tangis Dina pun meledak. Ia bercucuran air mata. Rosminah mencoba untuk menenangkannya.

 

ROSMINAH

Sabar, nak… Ini ujian dari Allah…

 

DINA

Aku sangat mencintainya, Bu.

Bang Raka….

 

Suasana semakin haru. Ibrahim juga terlihat sedih dan menitiskan air mata. Kevin menangis membangunkan Raka.

 

CUT TO

  

72.    EXT. PEMAKAMAN – SORE

PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM, BEBERAPA EXTRAS.

Pelayat mulai berpulangan. Dina pun beranjak meninggalkan pemakaman.

 

CUT TO

  

73.    INT. RUANG TAMU – MALAM

PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM

Dina duduk terpaku di kursi tamu. Rosminah menghampirinya dan berusaha menghibur hatinya.

 

DINA

Ibu dan bapak tinggal sama Dina aja ya. Temani Dina.

 

Rosminah mengelusa rambut Dina dan mengangguk sambil mengulas senyum tipis.

 

ROSMINAH

Ibu dan bapak akan menemani kamu.

 

DINA

Terima kasih bu, pak

(suara parau)

 

Kemudian Dina bangkit, lalu masuk ke kamarnya.

 

ROSMINAH

Kasihan Dina, Pak. Kasihan Kevin masih kecil.

 

IBRAHIM

Apa yang harus kita lakukan, Bu.

Kita hanya bisa menemani Dina. Dina sudah tidak punya siapa siapa lagi.

 

ROSMINAH

Iya, Pak.

 

CUT TO

  

74.    INT. TERAS DEPAN-RUMAH AJIDARMA – MALAM

PEMAIN: AJIDARMA, JAKA

Ajidarma dan Jaka bercengkrama di teras depan. Mereka membicarakan Raka yang tewas kecelakaan.

 

JAKA

Anak itu sudah mati, mas.

 

AJIDARMA

Meninggal? Kenapa?

 

JAKA

Kecelakaan. Kini kita bisa memaksa bapak untuk memberi surat tanah itu. Aku akan mencurinya jika bapak tidak memberi.

 

 

FADE OUT

  

75.    INT. RUMAH IBRAHIM – PAGI

PEMAIN: JAKA

Jaka mencari surat tanah dan ruman milik Ibrahim. Ia menemukannya dan membawanya kabur.

 

CUT TO

  

76.    INT. DEPAN RUMAH RAKA - SIANG

PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM, 2 ORANG LAKI-LAKI

Dina, Ibrahim dan Rosmina tengah duduk duduk santai. Kemudian dua orang laki-laki datang. Dina terkejut dan sedikit gugup.

 

DINA

Ada apa ya, Pak?

 

LAKI-LAKI 1

Benar ini rumah Raka?

 

DINA

Iya, Pak.

 

LAKI-LAKI 1

Saya hanya mau menyampaikan surat ini. Surat kotrak untuk film dan lagu

 

DINA

Film dan lagu? Maksud bapak?

 

LAKI-LAKI 1

Naskah yang dia tawarkan ke pimpinan sangat menarik.

Pimpinan kami akan membuat film dari naskah itu.

 

Ibrahim terlihat heran. Kemudian ia masuk sejenak dan tidak menemukan tulisannya. Ibrahim keluar kembali.

 

IBRAHIM

Naskah saya? Menaja Senja?

 

LAKI-LAKI 1

Betul, Pak. Naskah bapak akan difilm kan. Ini surat kontrak dan cek untuk naskah bapak. Naskah bapak dibayar 100 juta.

 

IBRAHIM

100 Juta? Alahamdulillah… Buk… Dina…

 

DINA

Alhamdullillah, Pak.

 

LAKI-LAKI

Kami permisih dulu, bu, pak.

 

IBRAHIM

Iya, pak. Terima kasih

 

Ibrahim masih tak percaya. Dan berulang kali mengucapkan terima kasih. Mereka tampak bahagia.

 

CUT TO

  

77.    INT. TERAS DEPAN-RUMAH IBRAHIM – SIANG

PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM, HARI, NITA

Ibrahim bingung mengapa ada orang di rumahnya. Mereka membersihkan rumah Ibrahim. Ibrahim pun bergegas menanyakannya.

 

IBRAHIM

Maaf, pak. Bapak ini siapa?

 

HARI

Saya Hari, pak. Pemilik rumah ini.

 

IBRAHIM

(terkejut)

Pemilik rumah? Ini rumah saya, Pak.

 

HARI

Rumah, bapak? Saya baru membelinya dua hari lalu. Seorang laki-laki muda menjualnya ke saya.

 

Ibrahim dan Rosmina pun terkejut. Kemudian ia buru-buru masuk ke rumah.

 

CUT TO

  

78.    INT. RUANG TAMU  – SIANG

PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM

Ibrahim mencari-cari surat tanahnya. Surat tanah itu sudah tidak ada. Ia tampak shok.

 

IBRAHIM

Surat tanah kita hilang, bu. Ini pasti kerjaan Jaka.

 

Ibrahim terduduk lemas.

 

ROSMINAH

Mereka keterlaluan!

 

 

DINA

Bapak dan ibu tinggal di rumah Dina aja.

Rumah itu sudah dibeli bang Raka. Lagi pula rumah Dina cukup besar

 

IBRAHIM

Bukan itu masalahnya, Din. Rumah ini penuh kenangan dan bapak susah payah membangun rumah ini

 

Ibrahim tampak lemas, kemudian dipapa Rosminah dan mereka keluar.

 

CUT TO

  

79.  INT. HALAMAN DEPAN – SIANG

PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM

Ibrahim mengamati sejenak rumahnya. Rumah penuh kenangan. Kemudian mereka pergi dengan hati kecewa.

 

CUT TO

 

80.  EXT. CAFÉ – SIANG

PEMAIN: JAKA

Café milik Jaka mengalami kebangkrutan. Tidak ada pengunjung yang datang. Beberapa shoot café kosong.

 

MONTAGE

 

·        Terlihat Jaka menepuk jidatnya.

·        Banyak karyawan yang resaign

·        Jaka duduk sambil melamun

 

END MONTAGE

 

81.  INT. RUANGAN AIDARMA – KANTOR – SIANG

PEMAIN: AJIDARMA, DIREKTUR

Terlihat direktur marah ke Ajidarma. Data keuangan tidak sesuai dan banyak uang yang hilang.

 

DISSOLVE TO

  

DUA BULAN KEMUDIAN

  

82.  INT. TAMAN HALAMAN DEPAN-RUMAH RAKA – PAGI

PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM, PEMUDA 1

Dina sudah bisa melupakan kenangannya bersama Raka. Kini dia mendapatkan kebahagiaan dari Ibrahim dan Rosminah. Kevin kecil semakin pintar dan lincah.m Di taman mereka menikmati udara pagi. Seorang pemuda datang dengan pakaian rapi. Ibrahim dapat undangan untuk pemutaran film perdananya.

 

PEMUDA 1

Permisi, pak, bu.

Saya Reno dari rumah produksi. Saya hanya mengantarkan undangan untuk pak Ibrahim

IBRAHIM

Undangan apa ya?

 

PEMUDA 1

Undangan pemutaran film MENAJA SENJA

 

IBRAHIM

Film Menata Senja?

(bahagia)

Bu, film bapak sudah jadi. Kita akan menonton film bu.

 

Ibrahim menerima undangan yang lux itu dengan sangan bahagia.

PEMUDA 1

Saya permisih dulu, pak

 

IBRAHIM

Iya, terima kasih.

 

Ibrahim masih sangat bahagia.

 

DISSOLVE

  

83.  INT. BIOSKOP – MALAM

PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM

Terlihat Ibrahim dan Rosmina menonton film dari kisah nyata dirinya. Mereka tampak haru apalagi dina yang berkali-kali menghapus air matanya.

 

Setelah film selesai mereka pun bersalaman dan memperkenalkan diri. Banyak pujian dari penonton da nada yang minta foto bareng.

 

DISSOLVE

  

84.  EXT. HALAMAN DEPAN -RUMAH AJIDARMA – PAGI

PEMAIN: AJIDARMA, JAKA, NINDY, MARIA

Film Menata Senja menjadi trending topic di beberapa statiun tipi. Bahkan berita tentang Ibrahim dan di koran-koran. Berita itu pun dibaca Jaka dan Ajidarma.

 

JAKA

Bapak terkenal, Mas. Bapak pasti sudah menjadi kaya.

Kita harus menemui bapak, mas. Jangan sampai bapak memberikan uangnya kepada orang yang salah

 

AJIDARMA

Kita sudah menyianyiakan bapak. Apa mungkin bapak menerima kita?

JAKA

Kita kan anaknya. Kita berhak mendapat warisan juga.

 

AJIDARMA

Baiklah, kita akan menemui bapak

 

 

CUT TO

 

85.  EXT. TAMAN KOTA – PAGI

PEMAIN: IBRAHIM, IDRIS

Ibrahim lari pagi di taman. Ia bertemu dengan Idris sahabat seperjuangan.

 

IDRIS

Woi, Ibrahim…

 

Ibrahim menoleh lalu menghampiri Idris

 

IDRIS

Kau jadi orang hebat sekarang. Gak sia-sia perjuanganmu.

 

IBRAHIM

Aku berterima kasih padamu, Dris. Kau yang memberiku semangat.

 

IDRIS

Kau harus bersyukur juga kepada anak-anakmu.

 

IBRAHIM

Untuk apa? Mereka anak-anak durhaka.

 

IDRIS

Apa maksudmu?

 

IBRAHIM

Mereka telah menjual rumahku dan merenggut kebahagiaanku, Dris. Aku tidak akan memaafkan mereka.

 

IDRIS

Begitu kah?

 

Ibrahim mengangguk lalu melanjutkan lari paginya diikuti Idris. Mereka pun ngobor sekenahnya.

 

CUT TO

 

 

 

 

 

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar