MANEKIN
8. DELAPAN

Cherry

Ini aku ada undangan jadi juri buat Model Hunter itu loh yang tayang di C TV. Sekarang tuh Batch ke 3 baru babak penyisihan. Katanya abis Magrib.

Cherry menampakkan wajah yang kebingungan sambil memegang handphonenya.


Zoom In

Terlihat wajah Arya seperti sedang memikirkan sesuatu. Gerakan mulut dan tangganya saat menikmati risol melambat.


Cut To

Tiba-tiba datang Nadya dengan salah satu crew EO yang mengenakan kaos berwarna hitam dan memakai pashmina hitam. Mereka terlihat sedang ngobrol sambil berjalan ke dalam ruangan.

Nadya

Hey. (Matanya berbinar melihat Arya dan Cherry)

Cherry

Nad liat Feby gak? Manager aku?

Nadya

Feby ya duh aku ga liat. Mba Arumi kamu liat ga mbak?



Cut To

Terlihat mbak Arumi sedang merapikan dan menghitung tumpukan kardus air mineral yang ada di sudut ruangan.


Cherry

Itu mbak, manager ku yang rambutnya gimbal. (Cherry memutar badannya mengarah ke Arumi)

Arumi

Ooh manager mbak ya. Tadi aku liat sama mbak Agnes ke parkiran kayaknya lagi ke kantor kita mba di Ruko jalan Ambar raksa. Deket ko dari sini.

Nadya

Udah kamu telfon Cher?

Cherry

Udaah Nad. Ga aktif.

Arumi

Mbak Agnes kan bagian keuangan mungkin ada yang lagi diobrolin.

Nadya

Kamu punya nomornya?

Arumi

Yaah handphone aku di atas.

Tiba-tiba sering telepon bersahutan. Cherry mengangkat panggilan telfon.

Cherry

Iya, iya. Oke. Hmm aku make up sendiri ko. Iya aku berangkat ya. Siap-siap.


Arya

Aku pesenin kamu taxi ya. Kalaupun si Feby buru-buru juga kan tetep aja dari jalan Ambar Raksa tuh lumayan belum lagi kena macet.

Cherry

Hmm okay. Aku nitip mobil ya.

Akhirnya Cherry berangkat ke acara ajang pencarian bakat modeling itu dengan tadi yang dipesan oleh Arya.


Fade Out

Missha memesan nasi uduk untuk ia masukan kedalam tas dan disantap di Fancy Fashion. Lalu tak lama ojek yang ia pesan datang. Tanpa banyak kata motor keluaran lama itu langsung melaju sesuai dengan arahan Missha.


Fade Out

Awan pagi yang masih segar dan pemandangan para pekerja serta anak sekolah yang terlihat berlalulalang.


Cut To

Suara klakson bersahutan. Para pengendara yang kala itu sedang antri dibuat emosi dengan kemacetan. Terlihat beberapa pengendara yang misuh-misuh, bahkan berkata kasar.

Missha mulai resah perasaan tidak tenang pun menggerayangi. Itu tampak pada wajahnya.

Ojek online yang dipesan Missha mulai melaju lambat.


Cut to

DEPAN FANCY FASHION — PAGI

Missha terperenyak. Matanya mulai kebingungan melihat banyak kerumunan di depan tempat ia magang.

Ia teringat kembali peristiwa pahit yang pernah melanda. Peristiwa dimana dia kehilangan salah satu temannya yakni kak Santia.

Terlihat banyak sekali orang berkerumun. Tak hanya itu pintu masuk Fancy Fashion pun dililit oleh police line.

Terlihat polisi membawa jenasah seorang wanita. Dengan iring-iringan polisi di antara manusia yang berkerumun. Mayat itu melintas secara dramatis di depan Missha yang sedang berdesakan dengan manusia lain.

Mulutnya kelu. Dia tidak bisa berkata apa-apa melihat realita pada pagi ini.


Cut to

Misha terpaksa pulang lebih awal karena akan ada sterilisasi dan penyidikan di Fancy Fashion.





Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar