MANEKIN
4. EMPAT

INT. KENDARAAN NADYA — SIANG

Nadya menelfon Calvin sambil mengendarai mobilnya.

Nadya

Gue udah survey ke tempat produksi. Prodak mereka bagus Vin bener-bener premium. Udah gitu handmade. Gue sih Cocok sama brand ini. 


CALVIN  (V.O)

Oke oke. 


Nadya

Lo masih di Tasik? 

Calvin (V.O)

Iya Nad

Nadya 

Yaaaah tau gitu bareng. 

Calvin (V.O)

Gue tiga hari lagi pulang nih. Tapi orang brand udah ada di Jakarta kan? 

Nadya 

Udaaah ini gue lagi janjian. Mereka masih di hotel. 

Calvin (v.o)

Berangkat dari kapan dari Garut?

Nadya 

Kemaren jam empat. 

Calvin (v.o)

Yaudah lo handle dulu ya

Nadya 

Siap. 

Calvin (v.o)

mau ketemu dimana? 

Nadya 

Di Freaky Healthy

Calvin (V.O)

Jauh banget Nad? 

Nadya 

Its okay. Yang penting harus Vegan. 

Calvin (v.o)

Hmmm okay


Panggilan telepon terputus.


Fade out


INT. FANCY FASHION WOMAN CORNER — SIANG


Saat istirahat di jam makan siang, Firman menggantikan mereka untuk jaga di woman corner karena ini hari selasa jadi toko tidak terlalu ramai seperti weekend.



INT KONTRAKAN TASIK. SORE

Calvin menelpon Nadya

CALVIN

Nad, gue udah baca report lo. Fix kita kerja sama ama brandari Garut itu.


CUT TO


INT. KANTOR FANCY FASHION — SORE

NADYA

Oke Vin.

Mereka mengakhiri panggilan telepon itu.

CUT TO

INT. TOKO FANCY FANCY FASHION WOMEN CORNER

HARI SELASA TOKO TIDAK BEGITU RAMAI FIRMAN MAU MENGGANTIKAN RIRIS, SANTIA DAN MISSHA. SEMENTARA FIRMAN BERJAGA DI WOMEN CORNER. MEREKA BERTIGA ASIK MENGOBROL DI RUANG GANTI KARYAWAN

RIRIS

Asik banyak duitnya. (Sambil melihat ke arah Santia yang sedang merapikan uang-uangnya)

SANTIA

Yeeeh banyak uang darimana. Ini gue mau ikutan arisan. Kayaknya mendingan ikut arisan deh daripada gue simpen. Ilang terus

MISSHA

Ilang gimana kak?

RIRIS

Palingan juga sama kakak lo


SANTIA

Ya siapa lagi atuh. Padahal gue udah tenang banget ya udah seminggu duit gue aman, kok tumben tu orang gak meres gue. Eeeh taunya ada preman yang nagih utang kerumah

RIRIS

Ya ngapain lo bayar

SANTIA

Yaaah Masa gak gue bayar

RIRIS

Ya itu kan bukan kewajiban lo

SANTIA

Ya gue juga bilang gada uang. Tapi tuh preman maksa.

RIRIS

Ya ampuuuun kalo gue sih udah gue getok pala nya. Lu sabar banget sih jadi orang. Kaga usah ngasih lah sama ade tapi minimal gausah ngerecokin hidup adenya lah. Mana sering judi balap-balapan liar hadeeeh. (Dengan nada yang kesal)

MISSHA

Emang kakak gapake m-banking?

SANTIA

Enggak. Terakhir aku ada m-banking handphone aku direbut, trus dilempar.

RIRIS

Kalo gua jadi elo mending gue nikah aja. (Menyilang tangannya lalu matanya mengarah ke atas)

MISSHA

Iya kak, buka rekening aja kaka umpetin atmnya trus gausah bikin M-banking

SANTIA

Iya kayaknya mending kaya gitu aja. (Dia lalu membaca pesan yang ada pada ponselnya)

SANTIA

Gue kebawah dulu ya

RIRIS

Mau kemana lu?


SANTIA

Gue mau bayar arisan ke si Mita. Dia udah nunggu di bawah.

RIRIS

Oh iya

SANTIA

Ya masih mending gue pos in duitnya ke arisan daripada tar di incer abang gue

Santia berjalan ke arah luar. Sementara Missha menatap Santia yang berjalan dengan penuh keprihatinan.

CUT TO


PARA KARYAWAN DIBERITAHU BAHWA AKAN ADA PERJALAN SEMACAM OUTING DENGAN TUJUAN NEGARA HONGKONG. AGENDA TERSEBUT DIBARENGI DENGAN JADWAL NADYA DAN CALVIN YANG AKAN MENGHADIRI ACARA FASHION WEEK DI SANA. AGENDA INI DIKHUSUSKAN UNTUK KARYAWAN DI KANTOR PUSAT.

INT. TOKO FANCY FANCY FASHION WOMEN CORNER

MISSHA

Ya ampuuuuun! Aku beneran seneng banget bisa ikut ke sana. Sekalian pengen tau kalo fashion week di sana tuh kaya apa
RIRIS
Lah kalo emang ini acara jadi, berarti ini pertama kalinya gue naik pesawat.

SANTIA

Lah sama dong hehehe kalo kamu Missha? Pasti pernah dong

MISSHA

Hehe pernah kak. Kan kakaku tinggal di Amerika soalnya

SANTIA

Oh iya ya.

MISSHA

Tapi kalo tahun inise kayaknya dia yang ke Indo deh.


CUT TO


INT. TOKO FANCY FANCY FASHION WOMEN CORNER

Terdengar seorang anak menangis tersedu-sedu. Seorang anak lelaki yang kira-kira berusia tujuh tahun itu menangis dengan suara yang agak kencang.

SANTIA

Eh ada yang nangis, gue samperin dulu ya.

MISSHA

Hmm biar aku aja kak, yanng samperin.


Missha pun menghampiri seorang anak lelaki yang terlihat sedang ditenangkan oleh ibunya.

MISSHA

Kenapa de? (Bertanya sambil menjongkokan badannya agar sejajar dengan anak kecil yang menangis sambil menunduk)

IBU ANAK TERSEBUT

Aku tadi sibuk milih-milih baju. Nah kalo dia sibuk jalan-jalan sendiri. Trus dia bilang kalo dia ditoyor sama manekin yang itu.

Missha tak mampu menjawab. Dia bingung. Sementara si anak meraung-raung ingin pergi dari toko.

MISSHA

Yaudah mbak, biar aku cetak nota pembayaran nya dulu ya. (Sambil mengambil tiga potong pakaian yang sedang digenggam oleh ibu tersebut.

IBU ANAK TERSEBUT

Oh iya (iya mulai meninggalkan lantai dua dengan membopong anaknya yang sedari tadi menundukan kepalanya)

Missha mengurusi totalan, lalu melimpahkannya pada Hani yang sedang bertugas sebagai kasir pada saat itu.

CUT TO

Missha berjalan kearah Riris sementara Santia sdang menemani customer

MISSHA

Kak kak. (Dengan nada yang memburu)

RIRIS

Iya kenapa Sha?

MISSHA

Tadi anak yang nangis. Terus dia bilang ke mamahnya kalo dia nangis Gara-gara ditoyor sama manekin yang di ujung sana.

RIRIS

Ah masa sih (menanggapi dengan santai bahkan terdengar seperti sedang menahan tawa)

MISSHA

Iya kak. Dia ngakunya gitu.

RIRIS

Haha anak kecil tuh kadang imajinasi nya suka lebaaay. Mungkin dia kebanyakan nonton film kali. Atau ga sebenernya dianya yang kejedot hahaha

MISSHA

Hmm iya juga ya hahaha bisa jadi

Mereka dengan mudah melupakan kejadian yang mereka anggap konyol itu. Perbincangan tentang perjalanan ke Hongkong seperti nya lebih menarik bagi mereka sehingga mereka dengan mudah melupakan tentang apa yang membuat anak tadi menangis. Obrolan beralih menjadi seputar Liburan dan pengurusan paspor.

CUT TO

INT RUMAH MISSHA

IBUNYA MISSHA

Wiiih asik dong mau ke Hongkong. Bener ya baik banget bos kamu

MISSHA

Iya mah, jadi dia buka cabang di dua mall sekaligus trus katanya penjualannya bagus. Jadi kita diajak jalan-jalan deh.

MISSHA

Itu apa bun? (Menunjuk kertas-kertas yang sedang dipegang ibunya)

IBUNDA MISSHA

Ini berkas-berkas yang harus mamah bawa ke rumah aman.

MISSHA

Loh emang kenapa mah korbannya?

IBUNYA MISSHA

Diperkosa sama pamannya, sementara mereka diem satu atap. Kayaknya kan ga mungkin kalo kita ga evakuasi anak-anaknya.

MISSHA

Yaaa ampun jahat banget

IBUNYA MISSHA

Iya de, mana katanya dia hami.

MISSHA

Ya ampun. (Dengan ekspresi yang tinggi Dan intonasi yang lambat, sambil menutup mulut nya)

IBUNYA MISSHA

Nah itu de. Mama selalu gak rela kalo ada kejadian kaya gini.

Ibunya Missha (con't)

Cukup mamah yang ngerasain gak hidup sama papah. Cukup mamah yang punya ayah yang posisinya ngancurin hidup nenek kamu. Rasanya gaenak Sha. Kadang mamah pengen bilang sama nenek kamu kalo emang dengan gak adanya mama terus nenek kamu bahagia. Ya mama lebih pilih mamah ga hidup aja.


MISSHA

Maaah (memeluk ibunya)

FADE TO:

Akhirnya hari-hari yang ditunggu sudah datang. Para karyawan bersuka cita menyambut Liburan yang disponsori oleh tempat kerja mereka.

CUT TO BLACK.

EXT DIDALAM PESAWAT

Hanya menampakan awan indah dan bentangan sayap pesawat.

INT KAMAR HOTEL

Missha, Riris dan Santia berada di kamar yang sama. Setelah membereskan perlengkapan pribadi mereka Masing-masing. Mereka nampak terlelap dan tidur.


FADE OUT

Nadya dan Calvin berada di dalam gedung. Sementara para karyawan berada di lobby gedung melihat lihat galeri yang terpajang. 


INT LOBBY GEDUNG — SIANG 

Missha, Riris dan Santia melihat-lihat galeri dimana busana dan fashion item di pamerkan dalam sebuah kotak arkilik bening. 

Missha 

Cherry (nadanya melambat sambil membungkukan badannya. Dia menunjuk jari telunjuk nya ke arah sebuah baju yang bermodel asimetris dengan tambahan ornamen batik) 


Santia 

Siapa desainernya? (Sambil berjalan menghampiri Missha) 


Missha 

Ini kak Cherry. Yang punya brand The Label OF Cherry dia orang Indonesia kak. 


Santia 

Wihhh keren banget!


Mereka lanjut duduk di lobby gedung. 


CUT TO



Missha melihat Cherry sedang mengobrol dengan Nadya. 


Missha 

Kaaak liat itu Cherry nya ada. (Sambil menarik dan menggoyang-goyangkan lengan Santia)


Santia 

Ya ampuuun cantik banget rambutnya. Keren ya. Kayak kartun itu loh. 

Missha 

Kartun apa kak? Strawberry shortcake

Santia 

Ho oh itu



CUT TO



Setelah ngobrol, Cherry berlalu meninggalkan Nadya ditengah hiruk pikuk Fashion Week di sana. 

Missha 

Yaa yaah pergi

Santia hanya memerhatikan Missha

Missha, dan Santia sedang berada di dalam toilet. 

Santia 

Sha sini. 

Missha 

Iya kenapa kak (sambil menaruh sebuah liptint kedalam tas kecilnya.) Lalu mendekat ke arah Santia

Missha (con't)

Ada apaan sih kak? 

Santia 

Bentar ya


Mereka berdiri di daun pintu. Ternyata yang keluar adalah Cherry sang Fashion designer. 

Cherry nampak kaget tapi tetap sopan.


Lalu tiba-tiba Santia mengajak Cherry bersalaman. 


Santia 

Hallo kak Cherry boleh foto bareng? 


Cherry 

Oh iya boleh, dari Indonesia juga?? 

Santia 

Iya 

Cherry

Oh iya fotonya di luar aja ya. Hehe masa di kamar mandi (sambil berjalan lalu merangkul Santia.) 


Lalu mereka diam di depan sebuah statue


Cherry 

Yuk, yang mau fotoin siapa nih hehe


Santia

Sini aku yang fotoin. 


Missha dan Cherry berpose. 


Santia 

Udah sambil memberi kamera Missha.


Cherry 

Gapapa ambil lagi aja yang banyak biar bisa milih-milih hehe

Missha 

Fashion show di sini kak? 

Cherry 

Iya tadi udah di runway, ini emang lagi liburan apa kerja di Hongkong? 

Mishha 

Kita lagi outing dari kantor. Fancy Fashion. 

Cherry 

Ouh Nadya? 

Missha 

Iya ka. 



Santia mengambil beberapa gambar lagi. Lalu asisten nya yang berambut dreadlock (gimbal) menghampiri mereka. Berbicara berbisik. 

Cherry 

Kita pamit dulu ya musti ke backstage

Missha Dan Santia 

Iya makasih kak sukses terus

 

CUT TO


Missha 

Aslinya baik banget ya, ramah gak so ngartis hehe

Santia 

Cantik banget ya

Missha

Iya. Kulitnya bagus. Coklat, Indonesia banget. 

Santia 

..... 

Missha  

By the way makasih ya kak. 


Santia

Iya Missha sama-sama. Oh iya kita samperin Riris Yuk, pasti dia bingung banget nungguin kita. Besok malem kita pulang kan? 


Missha 

Ho oh besok jadwalnya beli oleh-oleh. 



CUT TO

LOBBY GEDUNG — SIANG


Riris 

Kalian darimana sih?

Santia 

Itu tadi ketemu idola nyah hehe (sambil menatap Missha)

Riris 

Oh, eh sepuluh menit lagi kita harus udah kumpul di deket subway sana tuh. 

STASIUN TEAM PARK — SIANG MENUJU SORE

Para karyawan berkumpul untuk menuju lokasi Peak Tream. Mereka akan menikmati perjalanan menggunakan kereta yang relnya berada pada sebuah tebing. Para karyawan sangat menikmati keindahan kota Hongkong dari ketinggian. Mereka semua bersuka cita. Akomodasi untuk menaiki kereta Trem ini ditanggung oleh manajemen toko. 

AVENUE STARS — MALAM

Malam harinya mereka menikmati suasana di Avenue Stars disana adalah tempat monumental bagi para aktor di dunia perfilman Hongkong. Dimana pada tahun 1980 an Hongkong dijuluki Hollywood nya Asia Timur.


Riris sedang sibuk mengambil potret selfie di pinggir laut. Rambutnya terbawa angin. 

Missha menghubungi papahnya

Telepon terhubung...

Missha 

Pah liat aku lagi di mana? (Sambil menunjuk tapak kaki Bruce Lee) 

Ayah Missha

Wiiih keren banget de. 


Ibunda Missha nimbrung memaksa masuk dalam frame video call. 

Ibunya Missha 

Waduh asik banget. Di sana jam berapa de? 

Missha 

Jam delapan malem mah. 

Ibunya Missha

Keren banget ya kota pinggir laut. 

Missha 

Mah udah dulu ya Missha mau cari makan

Ibunya Missha 

Oh iya jangan lupa tempelan kulkas 

Missha 

Siap mah, (sambil angkat jempol) 


Mereka duduk sambil menikmati pemandangan kota. 

Tiba-tiba seorang nenek tua menghampiri dia menawarkan jasa meramal. 


Riris 

Mau ga? (Melirik Santia dan Missha) 
Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar