Malaikat Tanpa Sayap
11. Sebuah Keputusan

41. INT/EXT. MOBIL SATRIO - NIGHTT - TAHUN 2020

Satrio memarkir mobilnya dihotel tempat Maya menginap.

(Maya membereskan tas dan bawaannya)

MAYA

Terimaksih ya sudah repot mengantarku keliling Solo mencari oleh-oleh.

(Satrio mencari sesuatu didasboardnya)

SATRIO

Besok balik jam berapa May?

(Satrio menemukan apa yang dia cari lalu menyerahkannya pads Maya)

MAYA

Flight siang.

(Terkejut menerima sepucuk undangan dari Satrio)

Apa ini?

SATRIO

Datang ya May ke acara resepi pernikahanku siangnya atau ijab paginya.

(Bara keluar dari mobil mengambil barang dari bagasi)

(Tiba-tiba mata Maya tertuju pada sesuatu di dalan dasboard yang terbuka. Maya mengambilnya, sebuah foto yang membuat Maya syok dan menitikkan air mata)

(Maya terdiam, terpaku dan benar benar syok melihat foto Bara bersama seorang perempuan, seorang perempuan yang Maya kenal, seorang perempuan yang fotonya ada diapartemen Bara. Foto Dian)

(Maya tersadar saat Satrio berteriak dari luar mobil, segera dia mengambil handphonenya dan memotret foto Bara dan Dian)

(Maya menghapus air matanya)

(Satrio muncul dari luar)

SATRIO

Ada apa May?

(Maya menyerahkan foto pada Satrio)

MAYA

Siapa mereka Yo?

(Satrio tersenyum)

SATRIO

Itu ibuku waktu mengandungku beliau meninggal waktu melahirkan aku.

MAYA

Dan lelaki disampingnya?

SATRIO

Kata nenekku, dia seorang pegawai dirumah makannya yang hobi dengan fotografi, kelihatanya nenek dan ibuku dulu cukup dekat dengannya.

(Hati maya berdebar debar, terkejut dengan cerita Satrio)

SATRIO

Maya kenal dengan pemuda itu?

(Maya menatap Satrio lalu menggeleng)

MAYA

Nenekmu...

SATRIO

Beliau meninggal sebulan lalu, mungkin foto ini terbawa waktu aku membereskan rumah beliau.

(Maya terdiam dan mengangguk lalu keluar dari mobil)

SATRIO

Aku bawakan sampai ke kamar May?

MAYA

(Tersenyum)

Tidak usah Yo, biar dibantu pegawai hotel, aku sudah banyak merepotkanmu hari ini. Terimakasih ya.

SATRIO

(Tersenyum)

Sama sama May, jangan lupa datang besok.

(Satrio masuk kedalam mobil dan meninggalkan Maya)

CUT TO

42. INT. KAMAR HOTEL - NIGHT

Maya duduk ditepi ranjangnya sambil menatap foto Bara di handphonenya, foto yang dia ambil dari Satrio.

Maya menangis.

Maya lalu menelpon Indah.

INDAH

Halo May, besok balik kan?

Gimana liburannya?

(Maya terisak)

INDAH

May, kamu kenapa?

MAYA

Aku ke Solo, bukan ke Bali. Maaf aku berbohong.

INDAH

(Menghela napas)

May...!

(Terdiam)

Lalu bagaimana investigasimu, apa cerita dibalik foto instagram nasi tumpang itu?

MAYA

Entalah Indah, semakin dalam aku menggalinya, semakin banyak pula hal-hal yang tidak masuk akal, membuatku bingung.

INDAH

Mungkin sudah saatnya kamu melepas kedukaanmu dan mengikhlaskan kepergian Bara. Siapapun dia yang kamu anggap Bara dia bukan Bara.

(Maya terisak)

Kalau dia memang Bara, dia akan mencarimu May.

MAYA

Entah kenapa kamu dan bapakku tidak bisa mengingat banyak tentang Bara, seandainya bisa mungkin kalian akan menyangka Satrio adalah Bara.

INDAH

Maaf kalau aku tidak bisa mengingat banyak tentang Bara May, aku sudah berusaha, tapi entah kenapa ingatanku samar-samar tentang Bara.

MAYA

Tidak apa apa Indah.

INDAH

Pulanglah May dan lupakan Satrio, dia bukan Bara. Lanjutkan hidupmu, keajaiban itu tidak datang untuk kedua kali. Biarkan Bara tenang dimanapun dia berada. Kisah tentang kalian telah usai.

(Hening)

MAYA

Aku akan pulang besok dan meninggalkan cerita tentang Satrio disini. Mungkin kamu benar, mungkin ini semua hanya kerinduanku dengan Bara.

INDAH

Atau kerinduan dalam sepiring nasi tumpang buatan Bara.

(Maya dan Indah tertawa)

MAYA

Terimaksih Indah.

INDAH

Hati-hati May.

(Maya menutup telpon. Lalu berbaring diranjang dan menangis menatap foto Bara)

MAYA

Aku merindukanmu Bara.

CUT TO

43. INT. HOTEL - DAY

Pagi itu Maya sedang duduk di meja makan restoran hotel sambil menikmati sarapannya. Sesekali Maya menatap kearah undangan pernikahan Satrio yang berada diatas mejanya.

Tiba tiba Lily duduk dihadapan Maya dan membuatnya terkejut.

MAYA

Maaf...

LILY

(Memotong kalimat Maya)

Jangan kesana.

(Menunjuk undangan pernikahan Satrio)

MAYA

(Bingung)

Maaf tapi...

LILY

(Memotong lagi)

Jangan datang kesana dan merusak pernikahan Satrio.

(Maya tampak marah dan berdiri)

LILY.

Atau pernikahan Bara.

(Maya duduk kembali, tertarik dan terkejut dengan kalimat LILY)

MAYA

Siapa kamu? Dan bagaimana kamu kenal Bara?

(Lily tersenyum sinis pada Maya)

LILY

Aku akan menceritakan semua tentang Bara kepadamu, tetapi berjanjilah satu hal padaku?

(Maya sedikit bimbang)

LILY

Kamu tidak penasaran kenapa semua foto-foto dan barang-barang Bara menghilang dari apartemennya? atau kenapa orang-orang yang dulu mengenal Bara tiba-tiba tidak bisa mengingat dengan jelas semua tentang Bara?atau kenapa Bara tidak menua seharipun?

(Lily menyodorkan foto Bara dan Dian milik Satrio)

(Maya mengambil foto Bara)

LILY

Ada alasan kenapa keajaiban itu tiba-tiba datang kepadamu dan membuat semua kanker ditubuhmu menghilang tiba-tiba.

(Maya terkejut mendengar ucapan Lily lalu menitikkan air mata)

LILY

Kesempatan ini tidak akan datang lagi, mereka akan menangkapku dan kamu tidak akan pernah mendapatkan jawaban misteri tentang Bara dan Satrio.

MAYA

Mereka?

LILY

Berjanjilah kamu tidak akan menemui Satrio lagi dan meyakinkan dirinya bahwa dia adalah Bara.

MAYA

Maksudmu...

LILY

Berjanjilah. Kita tidak memiliki banyak waktu.

(Maya mengangguk)

LILY

Ucapkan!

MAYA

Aku berjanji.

LILY

Satrio adalab Bara.

(Maya terkejut)

MAYA

Tapi bagaimana mungkin? Bagaimana kamu tahu?

LILY

Karena Bara bukan manusia biasa, Bara dan aku adalah manusia abadi atau mereka menyebutnya setengah malaikat.

MAYA

Tapi...

LILY

Kami berasal dari jiwa-jiwa yang tidak diinginkan manusia. Jiwa-jiwa murni tanpa dosa, yang terpilih untuk dibesarkan menjadi manusia abadi, yang tidak bisa menua dan tidak bisa mati.

Setiap dari kami, diberikan waktu yang berbeda beda untuk menjadi manusia abadi dibumi, untuk bertugas memberikan kebahagiaan terakhir bagi manusia terpilih yang akan meninggal.

MAYA

Aku tidak paham dengan maksud ucapanmu?

LILY

Kamu adalah tugas terakhir Bara, sebelum dia pergi dan tinggal di surga untuk selamanya.

MAYA

Maksudmu tugas Bara adalah pura-pura jatuh cinta padaku, membuatku bahagia sebelum aku mati.

(Maya dan Lily saling menatap)

MAYA

Tapi kenapa kankerku...

LILY

Itulah yang awalnya Bara dan juga aku mengira tugas Bara adalah membuatmu jatuh cinta padanya. Lalu kami sadar, bukan itu tugas Bara. Mengajarimu membuat nasi tumpang dan akhirnya kamu bisa membuat nasi tumpang untuk bapakmu, itulah tugas Bara. Dan jatuh cinta padamu adalah takdir Bara yang tidak bisa dia hindari.

(Maya menangis)

LILY

Cinta yang membuat kami bodoh. Cinta yang membuat dia mengorbankan keabadiannya untuk nyawamu. Demi membuatmu hidup, dia rela menjadi manusia seutuhnya, dalam tubuh baru dan tanpa secuil ingatan dimasa lalunya. Tentu sosok Bara akan menghilang dari setiap memori orang-orang yang pernah mengenalnya. Dan bukti keberadaannya pun akan hilang.

MAYA

Tapi aku masih kuat untuk mengingat setiap detail tentang Bara.

LILY

Bara akan tetap tinggal disetiap ingatan orang yang tulus mencintainya dan memiliki ikatan batin kuat dengannya.

(Maya menatap Lily yang meneteskan air mata)

MAYA

Kamu mencintainya?

LILY

Apakah itu hal yang penting?

MAYA

Lalu kenapa kamu menceritakan ini semua padaku?

LILY

Supaya kamu tidak melakukan hal bodoh dengan datang dan memaksa Satrio untuk menjadi Bara. Jangan buat pengorbanan Bara sia-sia dengan melakukan hal-hal bodoh. Lanjutkan hidupmu, tidak semua orang seberuntung kamu memilki malaikat pelindung yang mengorbankan dirinya untukmu.

(Lily tersenyum sinis)

LILY

Aku pernah berjanji padanya akan mencarinya dan memastikan dia layak mendapatkan hidup barunya. Dan satu-satunya jalan mencari Bara adalah dirimu. Aku yakin kamu dan hal-hal bodohmu akan terhubung dengan Bara.

LILY

(Melembut dan memegang tangan Maya)

Pulanglah dan lanjutkan hidupmu. Satrio bukanlah Bara tanpa memori dimasalalunya.

(Maya terdiam dan menangis sambil memandang foto Bara)

MAYA

Lalu kamu?

LILY

Pergilah. Mereka akan segera datang kesini menangkapku. Aku melanggar aturan penting sebagai manusia abadi, menceritakan keberadaan kami kepada manusia.

MAYA

Mereka akan menghukummu?

LILY

(Tersenyum)

Kalau Bara bisa menjalani kehidupan sebagai manusia utuh, akupun pasti bisa.

Pergilah.

MAYA

(Bangkit)

Terimaksih.

(Lily bangkit lalu memeluk Maya dan memasukkan sesuatu ke kantong jaket Maya)

LILY

Namaku Lily. Jagalah semua yang aku katakan hanya untuk dirimu sendiri, untuk kebaikanmu sendiri.

(Lily melepas pelukannya dan tersenyum)

(Maya mengangguk)

LILY

Pergilah. Sampai jumpa dikehidupan yang lain.

MAYA

Jaga dirimu. Terimakasih untuk semuanya.

(Maya melangkah pergi meninggalkan Lily)

(Lily kembali duduk)

(Josua tiba-tiba muncul dihadapan Lily lalu duduk didepannya)

LILY

(Tersenyum)

Aku pikir kamu akan membawa pasukan.

JOSUA

(Tertawa)

Untuk orang selembut kamu?

(Hening)

JOSUA

Kenapa? Kenapa kamu melakukan semua ini?

LILY

Takdir. Tidakkah kamu sadar, kita ini adalah bagian dari takdir untuk mempersatukan Bara dan Maya.

JOSUA

Atau sekedar cara licikmu untuk menjadi manusia dan mengejar Bara.

(Lily tertawa)

(Josua terkejut)

LILY

Bahkan setelah Bara dihukum menjadi manusia, takdir masih menginginkan mereka bersatu, lucu bukan.

(Lily melempar foto Bara kearah Josua)

Sejak awal takdir telah merancang sedemikian rumit untuk mempertemukan mereka kembali setelah kepergian Bara. Dan itu membuatku sadar, kalau takdir tidak menggariskan aku dan Bara bersatu, maka tak akan pernah ada kisah antara aku dan Bara.

(Josua menatap Lily)

JOSUA

Aku menyayangi kamu dan Bara seperti anakku sendiri.

LILY

Kami tahu. Dan jangan kasihani kami, kamilah yang mengasihanimu karena Anne.

(Josua terkejut)

(Lily tersenyum)

LILY

Cinta membuat orang menjadi bodoh.

JOSUA

Kita lihat sebodoh apa Maya.

(Josua memegang tangan Lily lalu mereka menghilang)

CUT TO

43. INT. EXT TAKSI - DAY

Maya berada dalam taksi yang membawanya menuju Bandara. Tiba-tiba dia terkejut mendapati sesuatu dari kantong jaketnya. Sebuah liontin dengan foto Lily didalamnya. Maya terdiam menatap liontin itu, lalu pandangannya tertuju pada undangan pernikahan Satrio.

MAYA

Pak, bisa ketempat ini dulu.

(Maya menyerahkan udangan pada sopir taksi)

(Sopir taksi membaca sebentar)

SOPIR TAKSI

Bisa mbak, dekat kok.

(Mengembalikan undangan)

CUT TO

44. INT. GEDUNG PERNIKAHAN - DAY

Maya berjalan memasuki gedung pernikahan Satrio. Tampak acara ijab kabul sedang dilaksanakan. Maya menatap dari kejauhan sambil menahan air matanya. Lalu Maya berjalan kearah para penerima tamu, menuliskan namanya dibuku tamu lalu meletakkan kado kecil yang sedari tadi dibawanya diatas meja. Maya melangkah pergi meninggalkan gedung dan kembali ke Jakarta.

Dari kejauhan tampak Lily tersenyum menatap Maya dengan Josua disampingnya.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar