KOFFEIN, less or more you still needed
5. Chapter 5 # Girld Day Out

(1) EXT.INT. Parkiran koffein. Pintu masuk. Rea & Syabil. Siang hari.

--------------------------------------------------------------------

(Syabil berjalan dengan langkah riang menuju ke dalam kofeein. Rea mengikuti dibelakangnya dengan wajah riang juga. Ia dan syabil baru pulang dari kegiatan berenang yang diadakan sekolah. Perut syabil lapar dan rea juga ingin menikmati kopi disiang hari.)

Rea : "Syabil, mau makan apa?"

(Tanya rea saat mereka berdiri di meja pemesanan)

Syabil : "Nasi goreng aja bun,tapi minumnya boleh dingin nggak?"

(Syabil menatap harap ke arah rea. Rea memang sangat menjaga putrinya dari minum dingin. Rea tersenyum)

Rea : "Dingin dikit aja ya bil"

(rea sambil tersenyum.)

Syabil : "Oke bun. Aku duduk disana ya bun"

(syabil berjalan duluan menuju tempat duduknya.)

Barista lain : "Kalo bundanya mau pesan apa?"

(Seorang barista lain, bukan panji, bertanya)

Rea : "Saya--"

(berfikir sejenak. membaca menu yang terpampang di dinding)

Panji : ""Pesanan dia nanti saya aja yang bikin, siang-siang gini kamu cobain latte ya" 

(suara panji mengagetkan rea dari arah belakang. Sepertinya ia baru saja datang. berjalan melepaskan jaket hitam bomber dan berjalan kebelakang meja barista. Kedua mata Rea tak lepas menatap Panji)

Rea : "Shift dua?" 

(Tanya rea. Panji mengangguk.)

Panji : "Sendiri?"

(Panji bertanya seraya mencuci tangan dan mengenakan appron khusus miliknya.)

Rea : "Sama anak aku, tuh, udah duduk duluan disana"

(Tunjuk rea dengan dagunya. Panji diam, menatap lekat rea lalu berganti ke syabil)

Panji : "Cantik anak kamu re"

(Ucap panji seraya tersenyum simpul.)

Rea : "Iya dong. Lihat nih, bunda nya aja cantik cetar gini kan,masa anaknya enggak" 

(Rea dengan percaya dirinya berkomentar sambil mengibas-ngibaskan tangan di hadapan wajahnya.)

Panji : "Iyaa..iyaaa.. atur aja ya reee"

(Panji terkekeh.  Memunggungi rea dan mulai membuat pesanan untuk rea. Sedangkan pesanan syabil sudah dibuat oleh teman panji yang lain.) 

-------

(2) INT. KOffein. Meja tempat Rea & Syabil duduk. Menjelang sore.

No. Dialog.

Syabil terkekeh saat panji duduk dihadapannya dan melontarkan beberapa tebak-tebakan yang justru menurut rea garing. Sedangkan rea fokus mengerjakan proyek ia lainnya. Ia tidak memperdulikan keasikan dua manusia itu.

Panji : "Bil,ikut om panji bikinin pesenan tamu yuk, bunda kamu lagi ada di alam lain. Dari pada kamu dicuekin"

(Panji dan syabil melirik ke arah rea bersamaan. Lalu syabil mengangguk.)

Rea mendengar itu, hanya bisa melirik ke panji lalu kembali ke layar laptopnya.

Rea : ""Bil, duduk aja liatin om panji ya, jangan pegang-pegang apapun" 

(Titah rea dengan tegas ke syabil yang dijawab anggukan)

Rea memang sangat fokus dengan pekerjaannya ini, urusannya tentang uang, maka ia fokus dengan apa yang dijalani. Ia baru beberapa kali duduk anteng di koffein dan baru kali pertama membawa syabil. Tapi panji dengan baik dan tangan terbuka menyambut serta membuatnya nyaman.

Nyaman karena panji bisa membuatnya menjadi diri sendiri, bisa bercerita apapun termasuk perceraiannya dengan fatar, hingga rea mampu melebelkan ia dan panji adalah becoming a good friendship.

-----

(3) INT. Kofeein. Meja pojok. Rea.

Enter. Rea selesai mengirim email yang diminta. Ia mereganggkan otot-otot tangan dan bahunya. Lalu ia bertopang dagu dan menatap panji dengan syabil yang asik duduk berdua tidak jauh darinya.

Syabil : "Bunda, udah selesai?"

(Syabil menoleh ke rea. Rea mengangguk.)

Rea : "Udah sore. Mau pulang apa jalan-jalan lagi bil?"

(Tanya rea sambil menyandarkan tubuhnya di sofa nyaman itu.)

Syabil : "Makan bun. Tapi uncle ajak ya"

(Syabil tersenyum menatap Rea, masih duduk dibalik meja barista)

Rea : "Makan malem?"

(Rea bertopang dagu, Syabil mengangguk)

Rea : "Okey"

(rea mengambil ponsel dan menghubungi raffa via video call.)

Raffa : "Ya re"

(raffa sambil memperlihatkan wajahnya yang lelah dilayar ponsel)

Rea : "Kak, syabil minta makan malam diluar, uncle suruh ikut katanya" 

(rea melirik ke syabil lalu mengarahkan ponsel ke putrinya itu.)

Syabil : "Uncle, ikut ya"

(ucap syabil. Tapi tidak ada jawaban dari raffa. Rea mengarahkan ponsel ke wajahnya lagi. Raffa menatapnya tajam)

Raffa : "Siapa?"

(Hanya itu pertanyaan raffa. Rea bingung. Butuh sekian detik untuk mencerna pertanyaan raffa.

Rea : "Oh,temen. Nanti aku ceritain kak"

(Rea tersenyum)

Raffa : "Yaudah, share lock aja makan dimana. Aku dua jam lagi baru selesai kerja ya"

(Raffa tamoak kusut. ia meraup wajahnya kasar)

Rea : "Ok kak. Aku juga mau ke salon sebentar, syabil mau potong rambut dulu, see you there brother"

(rea melambaikan tangan, dibalas oleh raffa.)

Panji menatap ke arahnya dengan wajah cengengesan.

Rea : "Kenapa kamu?"

(Rea merapihkan barang-barangnya dan siap-siap beranjak dari duduknya.)

Panji : "Kakak kamu overprotect ya"

(panji beranjak disusul syabil juga.)

Rea : ""Adeknya banyak yang incer soalnya. Janda kualitas wahid"

(Sahut rea berbicara tapi dengan wajah datar. Panji malah terkekeh geli sendiri.)

Panji : "Yaudah hati-hati kamu sama syabil. Bye syabil"

(panji melambaikan tangan ke anak perempuan berusia delapan tahun itu dan Rea. Rea membalas dengan kekehan. ia mendorong pintu)

Syabil : "Bye om nji"

(Syabil melambaikan tangannya ke arah Panji sambil melangkah mengikuti Rea)

-------

(4) EXT. Parkiran Koffein. Samping mobil. Rea & Syabil. Sore hari.

Rea : "Ready ke salon kita bil"

(Rea membuka pintu mobil untuk syabil. Syabil mengangguk lalu masuk kedalam mobil)

Syabil: "Ready bun"

(Jawab syabil girang. Rea menutup pintu mobil dan berjalan menuju ke posisi kemudi)

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar