KOFFEIN, less or more you still needed
2. Chap.2 # Gugatan, Resmi, Cerai

(1) EXT. PENGADILAN AGAMA. PARKIRAN. Rea & Fatar

----------------------------

Fatar: "Kamu yakin bisa hidupin diri kamu dan syabil tanpa aku?"

(Menatap sinis. Berdiri bersedekap)

Rea : "Bisa. Aku punya bakat yang bisa menghasilkan uang"

(Bernada bicara penuh keyakinan, tatapan menghunus Tajam)

Fatar : ""Haha. Bakat? Sadar sama kemampuan kamu yang ngga lebih kaya orang nggak guna"

(Nada meremehkan. Mengintimidasi. Tertawa sinis)

Rea : "Banyak mulut. Cepet urus perceraian kita, supaya kita bisa lihat selama ini yang bodoh siapa-aku atau kamu"

(Melirik sinis. Berjalan meninggalkan Fatar menuju ke gedung pengadilan agama)

-----------------------------

(2) EXT. Depan rumah tinggal. Rea, Syabil & Raffa.

Raffa : "Syabil,tinggal sama uncle ya sekarang, rumah uncle juga rumah syabil dan bunda. Oke" 

(Merangkul bahu Syabil. Berkata lembut)

Rea: "Kak"

(Berucap lirih. Menatap nanar ke Raffa)

Raffa : "Udah. Ikhlasin, bukan berarti kamu bertahun-tahun bareng dan kenal sama dia, kamu bisa bertahan re, aku juga nggak akan ikhlas buat liatin adek aku dihina-hina sama suaminya sendiri. Yuk kita pulang ke rumah" 

(Merangkul bahu Rea membawa kedalam mobil)

Rea : "Selamat tinggal"

(Berucap dalam hati. Menatap kearah rumah yang sudah bertahun-tahun ditinggali. Dan terpaksa harus meninggalkannya)

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar