KLARA & BELLE
2. 2
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

07.  INT. RUMAH KLARA – KAMAR KLARA – MORNING

Kita akan melihat kamar Klara yang luas tapi sederhana. Dindingnya polos. Di samping pintu, dua koper besar belum dibuka. Ada tiga buah kardus dengan segel jasa pengiriman yang sama belum dibuka.

Klara duduk. Dia membuka laptop, melihat-lihat lowongan pekerjaan.

Pintu diketuk. Klara menjawab “ya” dan kemudian Inge masuk.

INGE

Ibu kira kamu belum bangun.

Klara tersenyum. Inge duduk di tepi tempat tidur.

KLARA

Mbak Suci bikin apa buat sarapan?

INGE

Lontong sayur.

Inge melihat laptop.

INGE (CONT’D)

Kamu jadi terima tawaran Om Galih?

Klara geleng kepala.

KLARA

Bingung, Bu. Nggak enak nantinya kalau rekan kerja pada tahu. KKN lagi nanti dibilangnya.

Inge tersenyum.

KLARA (CONT’D)

Cuma kalau enggak diambil ya rada sayang.

INGE

Makanya, ikuti saja dulu tuh saran Ayah. Kamu cobalah. Sambil nyari yang sreg. Tapi kalau nggak dapat ya, mau gimana lagi kalau rezeki kamu turunnya dari keluarga sendiri juga. Toh, kamu kan kerja. Enggak cuman nadah.

Klara menaikkan alis. Dia memaksa senyum.

INGE (CONT’D)

Oya, barusan saja, Tante Rima whatsapp ibu. Dia nanya, jadi nggak kamu ke tempat Nenek? Kan bulan lalu kamu nggak datang pas perayaan ulang tahun Nenek.

KLARA

Emangnya Tante Rima tahu aku pulang, Bu?

INGE

Ya, ibu cerita, sih. Lagian si Rima kepo terus sama ibu sejak kemarin kita video call-an ... pas dia lagi di sini itu.

Klara memaksa senyum lagi.

INGE (CONT’D)

Kamu mau ke sana sendiri, apa ditemani sama ibu?

KLARA

Lihat nanti deh, Bu.

08.  I/E. MOBIL - DEPAN SMA – AFTERNOON

Suara siaran radio terdengar.

Klara melihat-lihat isi galeri ponselnya. Masih ada beberapa foto RICO, 27 tahun, mantan kekasihnya. Dia memperhatikan sebentar sebelum menghapusnya semua.

Di luar tampak sekolah baru saja bubar. Angga berlari-lari kecil mendekat.

Angga mengetuk pintu. Sontak Klara mengerjap. Dia menutup ponsel lalu membuka pintu.

Angga masuk. Dia menatap kakaknya sebal.

ANGGA

Ngapain sih jemput gua segala?

KLARA

Iseng.

Angga geleng kepala. Sementara Klara menyalakan mobil.

Klara mengangkat dagu mengintruksi Angga memasang belt pengaman. Dengan kesal Angga manut.

ANGGA (CONT’D)

Pantesan kemarin-kemarin Ayah bilang lo baliknya kalo udah ada kerjaan saja. Gini nih, gua lagi yang kena.

Klara tertawa. Dia mengacak-acak rambut adiknya kemudian jalan.

09.  INT. RUMAH KLARA – AFTERNOON

Klara dan Angga masuk. Mereka mengucap salam.

Di ruang tengah ada Inge yang sedang bertelepon. Mereka lalu salim padanya.

Inge mematikan ponsel. Sementara Angga ngeloyor ke kamarnya.

INGE

Klar, barusan Nenek nelepon. Nanyain kamu.

Klara mendekat ke meja makan. Dia mengambil gelas dan menuang air minum. Klara minum.

INGE (CONT’D)

Katanya Nenek udah siapin semuanya buat kamu nginep nanti.

KLARA

Nginep?

INGE

Iya. Nenek minta kamu nginep. Nggak pa-palah. Sehari dua hari. Ntar Ayah sama Ibu nyusul.

Klara memaksa senyum. Dia lalu masuk kamar.

10.  INT. KAMAR KLARA – MOMENTS LATER

Klara membongkar kardus. Sementara koper-koper sudah dibereskan.

Tangannya terhenti pada saat dia melihat sebuah FOTO KELUARGA di sebuah acara besar. Klara memperhatikan DUA ORANG berdiri paling sudut. Laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki berperawakan tinggi dan kurus sementara yang perempuan lebih pendek dan gemuk, memakai baju kodok dan sebuah benda mirip mahkota di kepalanya. Klara mengenali mereka sebagai ayah dan anak: HADI SIREGAR DAN BELLE.

Klara menelan ludah. Kemudian ingatannya menuju ke momen 20 tahun lalu. Kali pertama dan terakhir dia bertemu dengan Belle.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar