JANJI HATI AHMAD
12. MENGKHITBAH (ACT.12)

1. EXT.JALAN RAYA.PAGI MENJELANG SIANG.

Ahmad melajukan mobilnya, setelah selesai meminta izin kepada orangtuanya.

CUT TO:

2. INT.DALAM MOBIL

Ahmad terlihat tegang, namun berusaha menenangkan hatinya. Dia nyalahkan musik di tape mobilnya. Kemudian ia dengarkan lagu Rahasia Hati dari Elemen Band.

AHMAD

Bismillahirrahmanirrahim.Yaa Allah mudahkanlah hambamu ini Yaa Allah.

Beat.

CUT TO:

3. EXT. HALAMAN RUMAH AMIRA.

Mobil Ahmad telah memasuki pekarangan rumah Amira.

Beat.

AHMAD

Assalamualaikum. Assalamualaikum.

Ahmad mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Terdengar langkah wanita paruhbaya mendekati pintu.

WANITA PARUHBAYA

Wa'alaikum salam.

Beat.

Pintupun dibuka.

WANITA PARUHBAYA (COUNT'D)

Aden mau ketemu siapa?

AHMAD

Saya Ahmad Bu, saya dari Jakarta, mau bertemu orang tua Amira.

WANITA PARUHBAYA

Oh, silahkan masuk Aden. Di tunggu diruang tamu yah den.

AHMAD

Baik Bu, terimakasih.

CUT TO:

4. INT. RUANG TAMU.

Dari kejauhan Ayah dan Ibu Amira datang menghampiri Ahmad.

AHMAD

Assalamualaikum, Bapak,Ibu saya Ahmad dari Jakarta.

Beat.

Ahmad mencium tangan Ayah dan Ibu Amira.

AYAH AMIRA

Oh, nak Ahmad, silahkan duduk nak. Alhamdulillah, hari ini keluarga kami kedatangan tamu Istimewa.

IBU AMIRA.

Iya pak. Ustadz muda, yang kalau sedang membacakan tilawah suaranya Adem banget dan menyentuh hati.

AHMAD

Bapak Ibu terlalu memuji.

AYAH AMIRA

Ada apa nak Ahmad, bapak seperti mimpi, selama ini bapak mendengar nak Ahmad itu dari Putri Bapak, dan video-video dari media sosial.

CUT TO:

5. INT. DALAM KAMAR AMIRA.

Amira terlihat kaget, mendengar Ayahnya berkata itu.

AMIRA

Haduh Ayah apa sih, kok malah bilang gitu.

CUT BACK TO:

6. INT. RUANG KELUARGA.

Ahmad terlihat tegang, sementara Ayah dan Ibu Amira terus memberondong pertanyaan - pertanyaan.

IBU AMIRA

Nak Ahmad kenapa kok terlihat tegang gitu, maaf yah kami banyak nanya itu itu. Habis Ibu senang sekali kedatangan nak Ahmad. Hayoo atuh diminum tehnya, Apa mau ngopi?

AHMAD

Tidak - tidak Bu. Saya tidak apa-apa kok Bu. Oh iya maksud kedatangan saya kemari pertama saya ingin silaturahim Bu. Kedua, ehmm...

Beat.

AYAH AMIRA

Kedua apa nak Ahmad?

AHMAD

Yang kedua, saya mohon maaf sebelumnya,bapak ibu, kalau saya bersikap lancang.

Beat.

AHMAD (COUNT'D)

Kalau Bapak Ibu izinkan, saya ingin mengkhitbah Amira, Putri Bapak Ibu. Untuk menyempurnakan separuh agama bersama saya.

IBU AMIRA

Masya Allah, apa ibu tak salah dengar nak Ahmad.

AHMAD

Tidak Bu, mohon maaf sekali kalau saya lancang. Selama ini saya tidak pernah mengenal dan menyimpan perasaan kepada wanita manapun. Saya hanya mengenal Amira. Namun sayapun tak pernah berani untuk menyampaikan hal ini kepada Amira. Kalau bapak ibu berkenan dan Amira dapat menerima saya. Saya ingin Amira menjadi istri saya, Pak Bu.

AYAH AMIRA

Masya Allah, suatu anugerah untuk kami nak Ahmad. Sebenarnya kami sudah menjodohkan putri kami nak Ahmad. Dengan putra rekan bisnis bapak sendiri.

Beat.

Ahmad terlihat lemas dan tertunduk lesu.

CUT TO:

7. INT. DALAM KAMAR AMIRA.

Amira menangis mendengar obrolan Ayah, Ibu nya dan Ahmad. Betapa bahagia nya Amira mendengar Ahmad Mengkhitbahnya. Dan juga sedih mendengar Ayahnya telah menjodohkan Amira.

Amira menangis kembali sambil memeluk bantal guling.

CUT BACK TO:

8.INT. RUANG KELUARGA.

AYAH AHMAD

Tapi Amira belum menyetujuinya, Bapakpun harus menanyakan dahulu kepada Amira. Apakah ia bersedia atau tidak. Kami senang mendengar berita bahagia ini, kami sangat bersyukur akan diberikan calon menantu yang Soleh. Namun tetap kami akan tanyakan dahulu pada Amira.

AHMAD

Baik Pak, Bu. Saya akan menunggu keputusannya. Diterima atau tidaknya saya pasrahkan semuanya pada Allah SWT.

AYAH AHMAD

Alhamdulillah, perbanyaklah berdoa nak Ahmad. Nak Ahmad bisa kembali lagi minggu depan. Tapi nanti harus bersama keluarga yah. Jangan sendiri,kami juga ingin bersilaturahmi.

AHMAD

Baik bapak,Ibu saya undur diri. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ahmad meninggalkan ruangan dan langsung melajukan mobilnya

Beat.

Amira keluar dari kamarnya.

IBU AMIRA

Amira, Nak kamu dikhitbah nak oleh nak Ahmad. Laki-laki yang sering kamu ceritakan itu.

Amira menangis memeluk ibunya. Begitu juga Ibunya, memeluk Amira dengan erat sambil menangis.

AYAH AMIRA

Jadi ini toh, kenapa kamu kemarin belum menjawab perjodohan itu. Yah kalau gitu, Ayah ga perlu tanya persetujuan kamu lagi donk.

IBU AMIRA

Tapi kok bapak nyuruh nak Ahmad minggu depan kesininya?

AYAH AMIRA

Ayahkan perlu mengetes kesabarannya Bu. Hehehehe. Amira Putri Ayah. Ayah menyetujui kamu menikah dengan Ahmad. Dia jodoh terbaik yang Allah SWT berikan untukmu nak.

AMIRA

Terimakasih Ayah, Terimakasih Ibu.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar