JANJI HATI AHMAD
7. TANGIS AMIRA (ACT.07)

1. EXT. HALAMAN RUMAH AMIRA. SIANG HARI.

Dua mobil mewah memasuki sebuah halaman rumah, mobil berwarna putih memasuki pekarang rumah terlebih dahulu disusul dengan mobil berwarna merah. Tampak Ibu Amira beserta Ayah menyambut kedatangan mereka di depan pintu rumah dengan senyum yang mengembang.

CUT TO:

2. INT. RUANG TAMU. DIDALAM RUMAH SIANG HARI.

IBU AMIRA

Mari Ibu Bapak silahkan duduk.

ibu Amira bersalaman dan berpelukan dengan seorang wanita sebayanya. Sementara Ayah Amira juga melakukan hal yang sama dengan seorang lelaki yang hampir sebaya pula dengan dia. Dan seorang Pemuda mencium tangan Ibu Amira beserta Ayah.

CUT TO:

3. INT. DALAM KAMAR AMIRA.

Amira tampak kaget melihat tamu yang datang. Ia mengintip dari dalam kamar.

AMIRA

Ada apa yah, kok tiba - tiba ada tamu resmi seperti ini. Perasaanku jadi tak enak. Apa jangan - jangan Ayah telah berusaha untuk menjodohkan aku. Semoga saja itu tidak terjadi.

CUT BACK TO:

4. INT. RUANG TAMU.

Terjadi perbincangan antara dua keluarga yang cukup serius. Setelah berbincang sana- sini. Keluarga itupun pamit undur diri.

CUT TO:

5. EXT. HALAMAN RUMAH AMIRA. SIANG HARI.

Dihalaman rumah kembali mereka saling bersalaman. setelah saling melambaikan tangan kedua mobil itupun meninggalkan tampat.

CUT TO:

6. INT. RUANG TAMU.

Amira telah menunggu Ayah dan Ibunya disofa ruang tamu.

AMIRA

Ayah, Ibu tumben sih ada tamu resmi, tapi kenapa seperti buru -buru yah.

IBU AMIRA

Begini loh nduk.

Beat.

Si ibu melirik kepada Ayahnya Amira dan Ayahnya Amira hanya mengangguk saja.

IBU AMIRA (COUNT'D)

Tadi itu, keluarga rekan Ayah mu. Mereka berencana melamar kamu untuk putranya. Kami belum memastikan Iya atau tidaknya. Kan harus bertanya kepada kamu juga. Dari segi babat bibit bobot sih, Ibu dan ayah kamu sreg sih. Nak Andi anaknya baik kok.

AYAH AMIRA

Kamu pikirkan yah nduk, kamu dah waktunya loh membina rumah tangga, jangan hanya mengejar karir terus.

AMIRA

Nanti saya pikirkan Ayah, Ibu.

Beat.

Amira tertunduk dan meneteskan air mata, seraya beranjak dari tempat duduknya menuju kamar.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Uncle baca skrip saya juga uncle fantasi. Uncle punya stories cntik.
1 tahun 6 bulan lalu