HAPPY
12. HAPPY di bandung

130 I/E. CAFE SPUNIX - DAY

Hari itu cuaca terang benderang. Namun seperti biasa, di daerah Bandung atas suasananya sejuk. Di cafe bagian luar ini banyak dikelilingi pohon-pohon rindang. Suara burung berkicau saut-sautan terdengar.

Hari ini hari ke 3 cafe ini dibuka. Bangku-bangku cafe masih belum banyak terisi pengunjung. Cafe ini didesain dengan konsep minimalis yang memakai warna monokrom sebagai tema. Dindingnya tampak menggunakan kaca, sehingga orang bisa memandang dari luar ke dalam maupun sebaliknya. Masih terlihat sisa-sisa karangan bunga di luar dengan tulisan "SELAMAT ATAS DIBUKANYA CAFE SPUNIX" dari berbagai instansi maupun perorangan.

Dari luar gerbang turun 3 orang wanita muda dari taxi. Salah satu wanita itu menggendong anak umur 2 tahun. Anak cewek itu tampak tenang di gendongan ibunya. Mereka berjalan menuju pintu cafe. Salah satu wanita membuka pintu kaca, lalu mereka bertiga masuk. Wanita yang menggendong anak itu adalah HAPPY. anaknya bernama AILA. 2 teman HAPPY adalah ASTRID dan RENATA. Ketiga wanita ini memakai dress yang cantik.

ASTRID

kalian pesen apa?

HAPPY

aku susu coklat..

RENATA

biar si kecil juga mau ikut minum yaaa...

gua bir dingin TRID.

ASTRID

oke gua juga..

pesan makannya ntar aja kan nunggu anak-anak dateng.

RENATA

iya.. kita duduk mana ni?

HAPPY

luar syahdu ni kayaknya..

ASTRID

tapi AILA kedinginan ga tu ntar?

HAPPY

enggak. malah seneng dia liat alam.. yukk

Kasir menerima uang ASTRID. Setelah membayar mereka berjalan keluar. Mereka adalah teman-teman kantor HAPPY di suatu agency. HAPPY menjadi copywriter.

CUT TO

131 EXT. CAFE SPUNIX - EXTERIOR - DAY

HAPPY dan teman-temannya duduk di kursi. AILA duduk di pangkuan HAPPY. Di samping kiri HAPPY terdapat belasan orang yang sedang berkumpul di depan pintu dan berfoto di tulisan plang cafe. Di situ ada FANI dan ICHA ikut berfoto.

ASTRID

kita kayaknya ikut ke foto deh.. mau pindah ga..

HAPPY

gapapa lah..

RENATA

perayaan cafe baru, temen-temen yang punya cafe tu pasti..

enak juga ni cafe. sejuk..

ASTRID

iyaa.. AILA pasti suka disini... ya kan?

(bertanya pada AILA)

AILA sedang bermain boneka yang dibawanya. HAPPY menyendokkan coklat ke mulut AILA, AILA membuka mulutnya lalu meminum sodoran sendok HAPPY. AILA tersenyum.

RENATA

lucu banget sihh AILAA....

Foto-foto itu sudah bubar. Beberapa orang berjalan ke parkiran lalu pergi naik mobil. Sisanya masuk ke dalam. Suasana di eksterior kini hanya menyisakan HAPPY dan teman-temannya. Dari speaker mulai diputar lagu. Terdengar lagu SAMPAI NANTI, SAMPAI MATI karya LETTO.

Tetap semangat dan teguhkan hati

Di setiap hari sampai nanti

Tetap melangkah

Dan keraskan hati

Di setiap hari sampai nanti

Sampai mati

Sampai mati

ASTRID

eh ini band Jogja kan.. apa namanya..

RENATA

Letto..

ASTRID

ah iya Letto. keren ya band-band jogja tu.

Sheila on 7, Jikustik, Letto...

liriknya sederhana tapi unik, musiknya enak

RENATA

iyaa.. eh kamu dari Jogja kan PY

HAPPY

iya.. hehe..

ASTRID

nyokap lo aja kan yang Bandung.

RENATA

lahir di Jogja si HAPPY ini.

kalo bokap lo orang mana PY?

HAPPY

aaauuuuu.. hahahaha

RENATA

gilee lo ga kenal sama bokap sendiri..

HAPPY

ya kenyataanya gitu.. haha

Mereka tertawa. AILA juga tampak ikut terkekeh melihat orang-orang di sekitarnya tertawa. RENATA mencubit pipi AILA gemas. HAPPY terlihat memandang dedaunan yang bergoyang di pohon-pohon yang terletak dekat gerbang masuk cafe. Dia sejenak memikirkan Jogja. Dia tampak sedikit tersenyum, teringat kembali kenangan indah bersama teman-temannya.

CUT TO

132 EXT. RUMAH KELUARGA SAUDARA HAPPY - DAY

HAPPY dan ibunya sekarang tinggal di rumah pakde budenya. Rumah ini tingkat 2. HAPPY, ibunya dan AILA tidur di kamar atas.

Mobil HAPPY masuk ke garasi. Sepupu HAPPY bernama CECE dan RIRI gadis 2 SMA dan 1 SMP ini keluar teras menyambut HAPPY dan AILA. HAPPY membuka pintu mobil, dia terlihat menggendong AILA. AILA tampak lelah mukanya. CECE dan RIRI segera menyambut AILA dan berebut menggendong AILA.

CECE

Sini sama kakak

(menggendong AILA)

RIRI

wuwuwuwuw lucunyaaa

(mencubit dan mencium pipi AILA)

HAPPY

tolong dibawa ke kamar ya CE. hati-hati..

CECE

okeyyy...

CECE dan RIRI lalu membawa AILA masuk ke dalam rumah. HAPPY berjalan mengikuti dari belakang. Dari dalam ibu HAPPY keluar. Wajahnya masih sama namun tampak lebih banyak keriput. HAPPY mencium tangan ibunya, lalu tersenyum padanya.

CUT TO

133 INT. RUMAH KELUARGA SAUDARA HAPPY - KAMAR HAPPY - DAY

Kamar HAPPY terlihat perabotnya cukup banyak. Ada lemari kayu besar, meja rias, kasur spring bed dan meja belajar. HAPPY mencantolkan jaketnya di cantolan kayu yang terpasang di tembok. Dia yang masih memakai jeans dan kaos berjalan ke kasur. AILA tampak tertidur pulas.

HAPPY lalu pelan-pelan duduk di pinggiran kasur. Dia menatap wajah putrinya. AILA tertidur dengan mulut sedikit terbuka. Dadanya naik turun seirama nafas. Tangan HAPPY perlahan membelai kepala anaknya. Diusapnya kepala anaknya. HAPPY tersenyum.

HAPPY lalu beranjak menuju meja rias disamping lemari. Dia duduk di kursi. Di meja itu ada cermin besar seukuran setengah badan manusia dewasa. HAPPY duduk, dia mengambil krim pembersih muka, dia mengambil kapas, lalu menuang krim itu ke kapas. HAPPY mengusap kapas itu ke wajahnya.

Dilihatnya wajahnya dari dekat. Di pantulan cermin HAPPY menggerak-gerakan otot wajahnya. Dia masih cantik pikirnya. HP Blackberry HAPPY bunyi. Terdapat BBM dari rekan kerjanya berisi. "HAPPY, jangan lupa brief buat klien air mineral. Dia minta ketemu di cafe, atur aja di cafe mana."

HAPPY lalu mengetik "Okayy.. di SPUNIX Cafe aja. Cafe baru di daerah Dago Atas. Ntar gue yang atur sama klien"

Diletakan HP HAPPY di meja. Dia tampak menikmati pekerjaannya. senyumnya merekah.

CUT TO

134 INT. RUANG MAHASISWA JURUSAN - DAY

ADI berada di sebuah ruangan luas yang digunakan para mahasiswa seni rupa dan desain untuk bersantai dan juga membuat karya. Di pojok-pojok ruangan terdapat figura-figura bekas, gulungan lukisan dan cat-cat bekas pakai. Di ruangan ini jendelanya besar-besar sehingga matahari masuk. Pintunya tak ditutup. 3 kipas angin besar terpasang diatas atap mepet tembok. Kipas itu geleng-geleng kanan kiri.

ADI sedang melukis di sebuah kanvas. Dia duduk dan di depan kanvas itu bediri diganjal menggunakan ganjalan kayu. Di sampingnya terdapat cat-cat berbagai warna.

ADI menggoreskan cat itu ke canvas. Bentuknya sudah terlihat, sosok yang digambar ADI adalah sosok perempuan menggendong anak. ADI menggoreskan warna biru muda. ADI tampak fokus melukis. Di sekitarnya tampak lalu-lalang mahasiswa lain. Ada yang sedang duduk lalu ngobrol, ada yang juga melukis, ada yang membatik, ada yang menulis, ada yang memasang kanvas ke figura.

Dari arah pintu, masuk ICHA dan BOBON. Mereka jalan menghampiri ADI lalu duduk di samping kanan kirinya.

BOBON

anak DKV bisa nglukis juga ya ternyata?

ADI

ya kenapa enggak. masih seni rupa juga.

lagipula waktu kita semester awal kita gambar manual juga.

ada gambar bentuk, gambar sketsa, gambar teknik.

gambar manual itu basic yang mesti kita punya.

(ADI menjelaskan sambil menguaskan cat ke kanvas)

BOBON

buset.. gitu aja panjang kau punya penjelasan...

(terkekeh)

ADI

kau sendiri gimana seni musik di UPI?

BOBON

gimana apanya ni? ya kurang lebih dibagi 2 penjurusan lah.

pop jazz dan klasik. kalo etnomusikologi fakultas baru.

jadi kalo...

(penjelasannya dipotong ADI)

ADI

kamu dah makan belum CHA?

ICHA

belum

BOBON tampak cemberut.

BOBON

ooo. setan kau ini DI!!!

(mengambil kuas dan bersiap mencoret lukisan ADI)

ADI

OOO JANGAN-JANGAN.. SORRY-SORRY...hahahaha

ICHA

hahahaha...

ADI dan ICHA terkekeh. BOBON tampak kesal. Dia mengembalikan kuas ke palet. Dari arah samping terdapat seorang cowok gondrong mau menuju pintu.

COWOK GONDRONG

DEG GUDEG, duluan yak

(mengangkat tangan untuk pamit)

ADI

yo ati-ati..

(mengangkat tangannya)

2 cowok itu berjalan keluar ruangan. BOBON tiba-tiba terkekeh.

BOBON

HAHAHAHA.. GUDEG..

karena kau dari Jogja yak?

panggilan waktu ospek pasti.. hahaha

ICHA

hahaha.. BOBON punya bahan buat nyerang balik..

hahaha

ADI

Asuu...

(mengumpat pelan)

Gantian muka ADI yang cemberut. Setelah tawa ICHA mereda, ICHA melihat ke arah lukisan. ICHA bertopang dagu.

ICHA

ini gambar siapa DI?

ADI

oohh.. bukan siapa-siapa

(menunduk)

ICHA melihat ADI. Raut mukanya berubah ketika disinggung tentang cewek yang ada di lukisan. ICHA kembali melihat lukisan.

ICHA

eh tunggu deh..

ini bukannya cewek yang di cafe itu kan?

iya.. dia gendong anak juga, persis sama cewek itu..

ICHA melihat ADI.

ICHA

siapa dia DI? kamu katanya mau jelasin ke aku..

ga mungkin cuma sodaramu kan..

ADI menarik nafas panjang.

ADI

yaudah ayok. aku jelasin di tempat makan.

ADI lalu berdiri. Dia membawa lukisannya, bagian yang ada lukisannya diletakkan menghadap tembok. ICHA dan BOBON mengikuti ADI keluar ruangan.

CUT TO

135 EXT. TAMAN ITB - DAY

Taman ini terdapat pohon-pohon yang besar. Daun-daunnya menghalangi sinar matahari untuk menerobos. Di bawah rindangnya pepohonan banyak bangku-bangku yang digunakan mahasiswa untuk berdiskusi. Siang itu terlihat sepi. Hanya ada beberapa mahasiswa yang lalu lalang melewati taman itu. Dedaunan juga tampak jatuh tertiup angin

Di bawah pohon besar ADI, ICHA dan BOBON duduk berhadapan. Di mejanya terdapat 3 nasi kotak yang sudah habis. Terdapat 3 botol air mineral dan 1 gelas kopi hitam punya ADI. ADI dan BOBON menyalakan rokok.

BOBON

enak kali nasi gorengnya..

ADI

mantabb..

ADI meminum kopinya.

ADI

oke, sekarang aku mulai ceritanya..

ICHA dan BOBON menyimak.

ADI

iya bener, dia bukan sodaraku.

dia bukan siapa-siapaku sekarang.

tapi dulu dia orang yang aku nanti-nanti senyumnya..

orang yang buat aku hidup n mau bekerja keras..

orang paling cantik yang pernah aku temui..

separuh dari setiap doa-doaku..

HAPPY.. namanya HAPPY..

aku suka sama dia sejak SMP, kelas 3 dia punya pacar.

SMA dia jomblo gantian aku punya pacar..

akhir SMA kita sempat jadian..

tapi semuanya buyar ketika dia hamil..

BOBON

gila kau.. anak orang kau hamili ga bertanggung jawab kau..

(memotong omongan ADI)

ADI

denger dulu BON..

dia dihamili mantan dan orang yang menghutangi HAPPY..

dia punya masalah keuangan dulu, sampe harus pinjem uang sana-sini..

orang itu kabur gitu aja gatau kemana..

aku mau nikahi HAPPY, tapi dia memilih ke Bandung ini.

merawat anaknya sendiri...

ADI menyeruput kopinya.

dari dulu sampe sekarang. kepalaku hanya ada dia.. gaada yang lain..

BOBON

ada ya kisah cinta macam ini. aku pikir cuma di dunia film..

ADI tak menanggapi. dia menghisap rokok. ICHA memperhatikan ADI dengan tatapan yang dalam.

CROSS CUTING

136 MONTAGE KEDEKATAN ADI DAN HAPPY - FLASH BACK

- ADI memandang HAPPY pertama kali di lapangan.

- ADI tampak menanti HAPPY lewat di depan kelasnya. Saat HAPPY lewat ADI terpana.

- ADI melihat HAPPY dan BRAM bermesraan.

- HAPPY melihat ADI dan JOVITA berpelukan di saat pentas musik di Alun-Alun.

CROSS CUTING

137 EXT. TAMAN ITB - DAY

ICHA mengeluarkan HP BB di sakunya. Dibacanya BBM yang masuk dari FANI. "CHA bilangin ADI. Ni sodaranya lagi ada di cafe gue ni sekarang"

ICHA terkejut sekaligus senang mendapat chat itu. ADI dan BOBON melihat ICHA.

ADI

kenapa CHA?

ICHA

HAPPY lagi ada di cafe SPUNIX sekarang..

ADI

SERIUS?

(ADI melonjak)

ICHA melihatkan chat FANI, disodorkan hapenya ke muka ADI. ADI membaca dengan muka tegang.

BOBON

bisa pas gitu ya. ini film apa gimana sih..

Tiba - tiba ADI berdiri, mengambil tas punggungnya segera dan berlari ke parkiran motor.

ICHA

DI.. ADI...

(berteriak)

ADI tak menghiraukan.

BOBON

fix ini film... pemeran utamanya si HAPPY dan si GUDEG...

(berkata lirih)

138 EXT. JALANAN BANDUNG - DAY

ADI yang memakai helm, berjaket hitam dan memakai tas punggung, ngebut di jalanan Bandung. dia tampak tak sabar ingin bertemu HAPPY.

CUT TO

139 EXT. CAFE SPUNIX - EXTERIOR - DAY

HAPPY tampak duduk menghadap 2 orang lelaki dan 1 perempuan di hadapannya. Mereka adalah klien HAPPY. Di samping HAPPY ada RENATA. Mereka tampak serius mendengar penjelasan HAPPY. HAPPY berbicara dengan tenang, sesekali senyum riang tampak dari wajahnya.

Suasana cafe di outdoor juga sedang ramai. Tampak kanan kiri meja HAPPY terisi penuh. Di meja HAPPY terlihat ada laptop makanan dan minuman yang dipesan mereka.

Dari pintu gerbang, ADI tampak memasuki cafe. Dia langsung memarkirkan maticnya ke parkiran. Dilihatnya dari jauh HAPPY. HAPPY tampak cantik dan lebih dewasa dengan pakaian kemeja dan celana bahan juga sepatu high heels. HAPPY masih berbicara dengan klien, belum menyadari kedatangan ADI.

ADI berjalan pelan menghampiri HAPPY. ADI tampak tegang namun juga excited. Saat jarak 4 meter ADI berhenti. HAPPY masih fokus ngobrol dengan kliennya. ADI memanggil HAPPY dengan nada yang sama saat pertama kali ADI memanggil HAPPY di SMP dulu. Suara yang gugup namun kencang, karena ADI berteriak.

ADI

HAPPYYYY....

Semua orang yang ada disitu cukup kaget dan menoleh kearah ADI kecuali HAPPY. saking fokusnya dengan klien, HAPPY tak menghiraukan suara ADI, justru klien HAPPY yang berhenti berbicara. RENATA menyenggol siku HAPPY untuk melihat ke arah depan.

Di saat semua orang sudah melihat ADI, HAPPY pelan-pelan menoleh. Dia terpaku memandang ADI, namun ekspresi mukanya tak berubah. Tatapannya hanya bertambah dalam, dan intensitas tatapan ADI menjadi lama. ADI berdiri terpaku, mukanya tampak gugup. Situasi ini mirip saat mereka pertama kali bertemu. RENATA memandang ADI heran, memandang HAPPY lebih heran, karena mukanya datar, tapi menatap ADI lama.

HAPPY lalu berdiri tiba-tiba, suara kursi berderit cukup kencang, di tengah suasana hening tapi tegang ini. HAPPY berjalan pelan ke arah ADI yang diam mematung menatap HAPPY gugup. HAPPY yang sampai di depan muka ADI, menggandeng lengan ADI. Dibawanya ke arah gerbang cafe. Suasana sekitar tampak normal kembali, tak menghiraukan ADI lagi kecuali RENATA. RENATA masih menatap mereka.

ADI dan HAPPY sekarang berdiri saling pandang jarak 1 meter.

ADI

kamu kenapa ninggalin aku gitu aj....

HAPPY

(memotong omongan ADI)

kalo mau ngobrol, besok jam 7 malem di taman Cikapundung.

sekarang aku lagi sibuk kerja.

sampe ketemu besok.

bye...

HAPPY lalu berjalan meninggalkan ADI yang berdiri terbengong untuk menuju kursinya. ADI lalu tersenyum kecut. HAPPY masih ceplas-ceplos, berani dan urakan seperti yang dulu.

DISSOLVE

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar