HAPPY
11. kepergian HAPPY

121 INT. KAMAR ADI - DAY - 2011

ADI (19th) terlihat memasukan kaus kaki kedalam kopernya. Disemprotkan parfum ke badannya. Dia lalu melangkah menuju meja belajar. Di atasnya terdapat buku-buku dan peralatan tulis.

ADI memakai kaos, jaket, celana jeans dan sepatu hitam. Dia menenteng tas selempang.

Dia mencari-cari jam tangan. Saat ketemu dipakainya jam itu. Saat melihat kearah tumpukan foto dia mengambil tumpukan foto itu lalu melihat-lihatnya. Foto-foto itu adalah hasil cetakan dari kameranya. Isinya random. Dari foto-foto yang diambil ADI saat SMA sampe awal-awal dia belajar motret waktu SMP.

Saat berada di tumpukan bawah, dia menemukan satu foto yang membuatnya memandangi lama, dia seperti merenung melihat foto itu. Itu adalah foto HAPPY waktu di GWK. Dia tersenyum melihatnya.

IBU RAHMA

Dii.. taxinya sudah sampe tu..

ADI

ya buu...

ADI lalu membawa kopernya keluar kamar.

CUT TO

122 EXT. DEPAN RUMAH ADI - DAY

Tampak taxi sudah stand by, bagian bagasi belakang terbuka. IBU RAHMA dan PAK ROHIM berdiri menunggu ADI dengan ekspresi bangga.

ADI keluar rumah, dia tersenyum kepada bapak-ibunya. Dia memasukan koper kedalam bagasi lalu ditutupnya bagasi itu.

ADI mencium tangan PAK ROHIM, lalu PAK ROHIM memeluknya. Mata pak ROHIM berkaca-kaca.

ADI lalu berbalik badan, dia mencium tangan BU RAHMA. Lalu BU RAHMA dan ADI berpelukan. BU RAHMA meneteskan air mata. BU RAHMA mengelus rambut ADI pelan. Lalu tersenyum ADI juga tersenyum.

ADI lalu berjalan menuju kursi belakang taxi, dibukanya pintu mobil belakang. ADI melambaikan tangan kepada orang tuanya, orang tuanya juga melambaikan tangan. ADI masuk ke mobil.

Mobil itu berjalan meninggalkan rumah ADI.

CUT TO

123 EXT. GERBANG ITB - DAY

ADI berjalan memasuki gerbang ITB. Di depan tulisan ITB dia berhenti sejenak. ADI memakai kemeja, celana jeans dan sepatu. Pakaian kuliah. Dia menenteng tas ransel.

ADI (V.O)

sayang sekali Bandung itu luas.

tak kutemukan sedikitpun jejaknya. huhfff..

CUT TO

124 EXT. DEPAN GEDUNG SATE - DAY

ADI berjalan di trotoar di depan Gedung Sate. Dia terduduk di trotoar memandangi orang yang sedang foto-foto. Wajahnya tampak lelah. Pikirannya tak tau lagi harus menemui HAPPY di mana.

Dari arah belakang, tiba-tiba ada 2 orang gadis menghampiri ADI.

ICHA

mas permisi. boleh fotokan saya dan teman saya disana

(menunjuk depan Gedung Sate)

ADI

boleh..

Mereka lalu berfoto. ICHA dan temannya bergaya sementara ADI yang memotret. Mereka lalu bersalaman kenalan.

CUT TO

125 EXT. TAMAN KOTA BANDUNG - DAY - 2012

ADI dan ICHA duduk saling berhadapan. Di depannya terdapat meja persegi panjang. ADI dan ICHA terlihat masing-masing fokus di laptopnya. terdengar suara ketikan di sisi ICHA sementara di sisi ADI tak terdengar suara karena dia menggambar menggunakan pen tablet.

ADI

kamu lagi ngerjain apa CHA?

ICHA

biasa tugas UNIKOM. kamu?

ADI

biasa tugas ITB.. hehe

Mereka terkekeh.

ICHA

DI, sini deh aku kasih tau.

menurutmu konsep cafenya temenku bagus ga?

jadi dia baru buka cafe di daerah Dago atas,

cuman interiornya butuh di re touch gitu deh. kamu anak desain kan.

coba liat sini ada masukan ga..

ADI berpindah duduk menjadi di samping ICHA. Dia memajukan mukanya untuk melihat foto-foto ruangan cafe teman ICHA. ICHA tampak me-swipe foto itu pelan-pelan satu-demi satu. Saat foto menunjukan di salah satu tempat outdoor. Tiba-tiba ADI berteriak.

ADI

STOP!!!

ICHA kaget dia tampak melihat ADI tegang. Mata ADI terbelalak. Dia memajukan kepalanya melihat dari dekat, meyakinkan dirinya untuk tak salah melihat. Di belakang foto teman-teman ICHA, di belakang meja setelahnya duduk seorang wanita menggendong bayi. Di depannya ada 2 wanita lain yang tampak menggoda bayi itu. Dia adalah HAPPY. ADI mengucek matanya.

HAPPY di foto itu tampak tersenyum lebar. Bayinya juga lucu dan tampak memakai topi kupluk. ADI menatap ICHA.

ADI

di mana cafenya temanmu?

ICHA

Dago atas. aku kan dah bilang tadi.

(muka ICHA heran memandang ADI)

ADI

anterin aku kesana sekarang!

(muka ADI menegang)

ADI segera berjalan menuju kursinya untuk mengemasi barang-barang. Gerakannya terlihat cepat. Dia memasukan laptop dan pen tablet ke dalam tas dengan terburu-buru. ICHA juga meringkasi barangnya secepat mungkin.

ICHA

ada apa si DI?

ADI

nanti aku jelasin.

Mereka segera naik motor. Lalu pergi meninggalkan tempat itu.

CUT TO

126 EXT. JALANAN BANDUNG - DAY

Tampak jalanan Bandung yang macet. Motor ADI tak bisa bergerak. Terdengar suara klakson-klakson menambah riuh jalanan siang itu. ADI tampak kesal. Jari tangannya di ketuk-ketukan ke speedometer motor. Di depannya tampak motor dan mobil yang berebut ingin jalan namun tak bisa karena macet.

ADI

haahhh.... sialll....

(mengumpat)

ICHA

sabar DI...

ADI tak terlalu menghiraukan suara ICHA. Yang ada dipikiran HAPPY bagaimana agar bisa bertemu dengan HAPPY.

CUT TO

127 I/E. CAFE SPUNIX - DAY

Motor ADI terlihat memasuki parkiran. Setelah motor dimatikan, mereka turun, meletakan helm di spion lalu mereka berdua berjalan cepat segera masuk ke dalam untuk menemui FANI, teman ICHA, pemilik cafe ini.

ICHA membuka pintu kaca dia dan ADI segera menuju ke meja resepsionis cafe. Di situ berdiri mas berseragam dan seorang wanita cantik yang memakai dress mengkilat. Dia adalah FANI. FANI terlihat sedang ngobrol dengan mas karyawan di cafe itu. Saat ICHA dan ADI mendekat FANI menoleh dan langsung tersenyum lebar, tangannya direntangkan ingin memeluk ICHA.

FANI

ICHAAAA....

(berjalan memeluk ICHA)

ICHA

FAN....

Mereka saling berpelukan. ICHA lalu mengenalkan ADI. ADI mengulurkan tangan, begitu pula ICHA. Mereka saling bersalaman.

ADI

ADI..

FANI

FANI..

yuk duduk dulu aja..

di meja depan aja kali ya, cuacanya lagi bagus, sejuk diluar..

ICHA

ayokk..

FANI

titip ak...

(berbicara dengan karyawannya)

Mereka berjalan menuju depan. ICHA dan FANI di depan, ADI di belakang mereka.

FANI

yang sini udah selesai CHA, tinggal yang belakang

mesti di benerin desain interiornya.

jadi yang bukak baru bagian dalem sama depan situ deh...

ICHA

iya.. kebetulan aku sama ADI lagi bahas cafemu tadi FAN,

ADI ni kan anak desain ITB,

siapa tau dia punya estetika yang menarik buat cafemu ini..

aku tunjukin foto-foto cafemu waktu launching, lagi liat cafe, tiba-tiba...

Mereka duduk di kursi dengan meja bundar di depan mereka. FANI tampak penasaran dengan cerita ICHA yang terputus. Dia memajukan duduknya. ADI masih menyimak pembicaraan.

FANI

sampai apa CHA?

ICHA mengeluarkan laptop dari tasnya. ICHA tampak membuka folder launching cafe lalu membuka foto yang dimaksud. ICHA menunjuk sosok HAPPY.

ICHA

sampai ADI melihat ini..

FANI melihat ADI

ADI

apakah kakak tau orang ini?

ADI menunjuk HAPPY. FANI melihat lagi wanita itu.

FANI

enggak. dia si pengunjung cafe biasa. dan ya kamu tau,

pasti kita ga bisa mengingat semua pengunjung cafe kan..

ADI

apa kakak yakin? mungkin dia pernah kesini lebih dari sekali,

meninggalkan alamat..

FANI menggeleng.

FANI

dia siapamu sih?

ADI

sodara dari Jogja,

keluarga kami di Jogja sudah lama tak liat dia.

(menunduk)

ICHA melihat ADI.

FANI

o pantesan...

yauda ntar kalo dia kesini lagi aku kabari deh ICHA.

ADI

oke.. terimakasih kak..

ADI lalu bersender ke kursi. ICHA masih memperhatikan ADI. Ada rombongan anak muda pengunjung cafe masuk. FANI beranjak dari kursinya.

FANI

aku masuk duluan ya. ada pelanggan dan musti prepare sama karyawan.

kalo butuh apa lagi kabari aja kedalem..

(tersenyum)

ICHA

iya FAN..

ADI dan ICHA tersenyum pada FANI. FANI lalu berjalan menuju resepsionis lagi. ADI memperhatikan 3 kursi di depannya. Itu adalah kursi yang di pakai duduk waktu itu.

ADI melihat HAPPY yang kini terlihat lebih anggun sedang menggendong bayi. Wajahnya tetap cantik, semakin cantik ketika tersenyum lebar. Bayinya diangkat lalu seakan HAPPY berbicara pada bayi itu. HAPPY tampak menyayangi anaknya. Dipeluknya anaknya dengan cinta.

CUT TO

128 INT. KAMAR ADI - NIGHT

ADI memasukan kunci pintu kamar. Kamar itu terbuka. Terlihat kamarnya tak banyak perabotan. Hanya kasur yang tak berdipan, kipas angin, lemari pakaian ukuran 1 meter, speaker, dan buku-buku kuliah berserakan.

Dari arah samping terdengar suara BOBON, teman sekost ADI. BOBON ini orang Medan yang kuliah di Bandung.

BOBON

DI.. mau makan tak kau?

ADI

gak..

ADI langsung masuk kedalam kamar.

BOBON

ketus amat kayak ketiak sapi..

(berkata nyinyir lirih)

ADI duduk di kasurnya bersandar di tembok. Dia mengambil sebuah buku. Di halaman terakhir itu terdapat foto-foto HAPPY. HAPPY saat berada di Bali waktu study tour SMP, foto HAPPY saat ngeband di Alun-Alun Lor. Di foto itu terlihat satu frame HAPPY, ADI, VERA, EPO DAN DAUS. Background dari foto itu adalah warung bakso HAPPY.

Diletakkan foto itu. ADI lalu mengambil gitar. ADI menyanyikan lagu Puisi karya Jikustik.

ADI

(bernyanyi)

Aku yang pernah engkau kuatkan

Aku yang pernah kau bangkitkan

Aku yang pernah kau beri rasa

Saat kuterjaga

Hingga kuterlelap nanti

Selama itu aku akan selalu mengingatmu

Kapan lagi kutulis untukmu

Tulisan-tulisan indahku yang dulu

Pernah warnai dunia

Puisi terindahku hanya untukmu

Mungkinkah kau 'kan kembali lagi

Menemaniku menulis lagi

Kita arungi bersama

Puisi terindahku hanya untukmu

ADI tertidur di kasur, dengan gitar di samping kirinya.

CUT TO

129 INT. RUMAH HAPPY - RUANG TAMU - DAY

ADI bermimpi dia berada di ruang tamu rumah HAPPY di Jogja. Di ruangan itu ada ADI, HAPPY dan anaknya, Ibu HAPPY, Ibu RAHMA, Pak ROHIM. ADI menggendong anak HAPPY. Pak ROHIM menggoda anak HAPPY, tangan Pak ROHIM ditepuk-tepuk pelan didepan muka anak HAPPY. Semuanya tampak gembira. ADI dan HAPPY juga saling tersenyum dan terlihat saling menyayangi. semua terjadi secara slow motion.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar