Gelap Mata
5. Kisah perjumpaan Doni dengan Isabella

SEGMEN 5

47.EXT – ARENA PERLOMBAAN LARI – PAGI

Acara lomba lari digelar, Doni tak sengaja bertemu dengan Arya, teman lamanya saat duduk di SMU.

ARYA

Hai Don, do you still remember me?

DONI

Arya?
Oh yeah, long time not see!
Kamu sekarang tinggal dimana Yak?

ARYA

Saya baru beberapa bulan yang lalu nikah dan pindah kesini Don.
Gimana kabar bisnismu sekarang Don?
Ayok kapan kita bisa bincang-bincang barangkali kita bisa bermitra Don.

DONI

Wow, boleh juga tuh Yak!
Gimana kalau besok kita bahas sambil lunch di kantorku saja, bisa kah Yak?

ARYA

Of course pak boss hahaha.
Sampai ketemu besok siang Don!

DONI

Siapp, kutunggu Yak!

(sambil menepuk pundak Arya).

CUT TO

48.INT – KANTOR DONI – SIANG

Ketika Arya sudah sampai dikantor Doni, seorang staf masuk ke ruangan Doni memberitahukannya.

EKSTRAS (staf kantor)

Permisi pak Doni, ada tamu yang datang namanya pak Arya ingin bertemu pak Doni.

DONI

Ok, silahkan suruh langsung masuk saja, sekalian tolong siapkan makan siang untuk kami berdua ya.

EKSTRAS

Baik pak Doni.
Silahkan masuk pak Arya.

ARYA

Hai Don!

DONI

Hai Yak, ayokk masuk!
Duduk santai disini saja, mau ngobrol sambil nyeruput kopi atau teh nih Yak?

Doni mengajak Arya duduk di sofa samping mesin pembuat kopi/teh.

ARYA

Ahh terserah, saya apa saja oke hehehe.

DONI

Gimana nih planning kerja kita selanjutnya Yak?

Setelah Doni menyedu kopi teh lalu menyodorkannya ke Arya.

Split - Terlihat staf Doni sedang meletakkan makan siang untuk Doni dan Arya kedalam baki, lalu dibawanya ke ruangan Doni tok tok tok...(pintu diketuk)

EKSTRAS

Permisi pak, makan siangnya sudah siap.

DONI

Ok, makasih ya.

ARYA

Jadi seperti itu cara kerjanya Don.
Dan saya siap berpartner denganmu!

DONI

Yes, sepakat!!

(sambil menjabat tangan Arya).

FADE IN

ESTABLISH TABITA BIRTHDAY PARTY

49.EXT – HALAMAN RUMAH DONI – SORE

Perayaan acara ulangtahun Tabita yang pertama digelar dengan dekorasi yang meriah di halaman rumah Doni dengan mengundang beberapa anak tetangga dan teman-teman sosialita Angie, turut diundang pula Arya yang datang bersama Isabella istrinya.

ARYA

Hai Don!
Perkenalkan ini istriku, Isabella.

(Doni menyambut kedatangan Arya dan istrinya).

DONI

Hai Isabella, salam kenal, saya Doni.

(sambil tersenyum mengulurkan jabat tangan ke Isabella).

ISABELLA

Salam kenal juga pak Doni, saya Isabella, panggil bella saja.

DONI

Oh, oke Bella (tersenyum).

ISABELLA

Yang ultah anaknya yang mana ini pak?

Lalu Doni memanggil mbak suster yang menggendong Tabita.

DONI

Nah, ini yang ultah om Arya tante Bella.

ISABELLA

Aduh, lucunya Tabita, pitanya juga cute lho.

Isabella gemas melihat baby Tabita yang sedang digendong oleh mbak suster.

DONI

Ayokk silahkan makan!
Yak, ada makanan kesukaanmu tuh disana!

Doni dan Arya menuju ke meja hidangan utama, sementara Isabella memilih bergabung dengan kerumunan anak-anak yang sedang asik menikmati acara sulap badut ultah yang menghibur semua anak yang hadir. Dideretan baris paling belakang tampak bu Sulis menemani Ardo yang sedang asik bermain sendiri tak terlalu memperhatikan badut lucu yang sedang atraksi. Maka Isabella mulai mendekati Ardo dan perlahan-lahan mengajaknya berinteraksi, dari kejauhan Doni memperhatikan Ardo yang begitu sangat dekat dengan Isabella.

DONI

Eh Yak, lihat tuh istrimu disana!
Kenapa istrimu kok bisa begitu dekat dengan Ardo, anakku yang berkebutuhan khusus itu?
Padahal baru pertama kalinya ketemu dengan istrimu tapi kok seperti orang yang sudah lama kenal ya Yak?

ARYA

Oh, itu karena Isabella dulu sebelum menikah denganku, dia memang guru terapis anak berkebutuhan khusus Don, jadi mungkin bagi dia mudah untuk dekat dengan anak-anak autis seperti anakmu Ardo itu Don.

DONI

Jadi semenjak menikah denganmu, Isabella sudah tidak jadi guru terapis lagi Yak?
Atau sampai sekarang masih menerapi anak-anak autis juga kah Yak?

ARYA

Kami kan baru beberapa bulan yang lalu pindah kesini Don, jadi Isabella sampai sekarang memang masih mencari peluang untuk kembali mengajar.

DONI

Hmmm, gimana kalau tiap hari jadi guru terapisnya Ardo saja Yak?

ARYA

Coba kita tanya langsung ke Isabella ya Don, biarkan dia yang memutuskan saja.

Arya memanggil Isabella dan Isabella segera mendatangi Arya.

ISABELLA

Iya, kenapa mas Arya?

ARYA

Ini lhooo pak Doni mau menawari kamu untuk jadi guru terapisnya Ardo, apakah kamu bersedia Bella?

ISABELLA

Oh, Ardo yang saya ajak main itu tadi anak pak Doni?

DONI

Iya, betul, sepertinya Ardo sangat cocok dengan kamu ya Bella.
Jadi gimana bersedia untuk menerapi Ardo setiap hari kah?

ISABELLA

Wah, dengan senang hati pak Doni.
Terimakasih untuk kesempatan yang diberikan untuk saya.

DONI

Oh, no…no….justru saya yang harus berterimakasih sama kamu, Bella.
Karena baru pertama kalinya saya melihat Ardo bisa sebegitu dekatnya dengan orang asing yang baru dikenalnya, semoga dengan penanganan dari kamu Ardo ada perkembangan yang makin baik ya Bella.

ISABELLA

Aminn, saya usahakan pak Doni.

Dari kejauhan, Angie yang sedari tadi bersendau gurau bersama teman-teman sosialitanya memperhatikan Doni dan mulai menghampiri Doni yang sedang berbincang-bincang dengan Arya dan Isabella.

ANGIE

Halluuu...(suara manja sambil menatap Arya dan Isabella)

DONI

Oh, ini Gie, kenalin Arya teman sekolahku dulu waktu SMU sekarang sudah jadi partner kerjaku dikantor, semenjak ada dia kerjaanku jadi makin ringan hahaha....

ARYA

Ahh, bisa aja kamu Don hahaha....

(sambil mengulurkan dan menjabat tangan Angie)

DONI

Dan ini istrinya, Isabella yang akan menjadi guru terapis Ardo mulai sekarang.

ANGIE

Oh begitu, yakin bisa menangani Ardo?

(sambil menjabat tangan Isabella)

ISABELLA

Iya saya usahakan bu.
Semoga saya bisa membantu memaksimalkan tumbuh kembangnya Ardo.

ANGIE

Ok deh, silahkan dicoba saja, semoga tidak kapok yah! (nadanya rada kecut)
Okay, saya tinggal dulu kesana, silahkan dilanjutkan obrolannya.

CUT TO

50.INT – RUMAH DONI – MALAM

Disaat senggang Doni sedang asik bermain dengan Tabita dikamar tidurnya sambil mengobrol dengan Angie.

ANGIE

Bang, gimana keadaaan di kantor?

DONI

Baik sih, sejak ada Arya banyak kemajuan dikantor.

ANGIE

Ya baguslah, kalau begitu tambahin uang belanjaanku donk bang (suara manja).
Oya bang, besok saya mau pergi jalan-jalan ke Singapura sama temen-temenku boleh kan bang?

DONI

Berapa lama kamu perginya?

ANGIE

Ya pokoknya kalau udah selesai shopping pasti aku balik kok bang.

DONI

Lalu Tabita bagaimana?

ANGIE

Kan ada mbak sus yang udah terbiasa menemani Tabita, lagian juga dirumah ada inang dan si mbok yang bisa bantu jagain Tabita juga.

Doni tidak merespon dan tetap melanjutkan bermain bersama Tabita, sementara Angie mulai sibuk prepare untuk kepergiannya ke Singapura.

CUT TO

51.INT – RUMAH DONI – PAGI

Hari ini Isabella datang untuk menerapi Ardo, sesampainya dirumah Doni bertemu dengan bu Sulis yang sedang berada di teras rumah.

ISABELLA

Pagi bu Sulis.
Ardo ada dimana bu?

SULIS

Oh, Pagi juga Bella.

Itu Ardo sedang bermain dengan Tabita dan papahnya dihalaman belakang.
Sebentar saya panggilkan mereka ya Bella, silahkan duduk dulu Bella.

ISABELLA

Baik bu Sulis.

Bu Sulis menuju ke halaman belakang untuk memanggil Doni dan Ardo.

SULIS

Don, itu didepan sudah ada Bella datang.

DONI

Oh, oke inang.
Ayok Tabita sama mbak sus dulu ya, Ardo ikut papah kedepan.

ISABELLA

Halloo Ardo (melambaikan tangan ke Ardo)
Selamat pagi pak Doni.

DONI

Good morning miss Bella.

(sambil mencontohkan Ardo untuk menyapa Isabella).

ISABELLA

Ardo sudah siap bermain dengan miss Bella?

DONI

Ayok Ardo sekarang bermain dengan miss Bella dulu ya, papah sekarang mau siap-siap berangkat ke kantor, nanti malam Ardo bole main lagi sama papah, oke?

Tampak Isabella menggandeng Ardo mengajaknya masuk ke ruang bermain, sementara Doni bersiap-siap untuk berangkat ke kantor dan berpamitan dengan bu Sulis.

DONI

Inang, tolong nanti malam siapin untuk makan malam bersama Isabella dan Arya ya, sekarang saya pamit dulu ke kantor.

CUT TO

52.INT – KANTOR DONI – SORE  

ARYA

Don, jumlah vendor yang berafiliasi dengan perusahaan kita makin banyak nih, sudah waktunya kita harus upgrade sistem lagi supaya perusahaan kita tetap jadi yang terdepan.

DONI

Oh okay, kuserahkan padamu Yak.
I believe you can do it!
Oya Yak, nanti malam kamu dan Isabella makan malam bersama dirumahku saja bisa kan?

ARYA

Aduuhh saya sungkan sama binimu lhoo Don.

DONI

Tenang saja, biniku lagi ke Singapura, enggak ada di rumah kok, Yak.

ARYA

Oh, pantesan mengundang kami makan malam rupanya kau kesepian yah Don? Hahahaha...

DONI

Hahaha...need friends bro!

ARYA

Ok deh Don, aku handle kerjaan yang ini dulu yah, sampai ketemu nanti malam.

DONI

Ok Yak, sip!

Sambil Doni mengacungkan jempol, lalu Arya berpamit dan keluar dari ruangan kantor Doni.

CUT TO

53.INT – RUMAH DONI – MALAM

Diruang makan, bu Sulis dan Doni menikmati makan malam sederhana bersama Arya dan Isabella.

SULIS

Ayokk enggak usah sungkan nak Arya dan nak Bella, ambil saja ikan dan sayurnya.
Maapp kami hanya bisa menjamu masakan yang sederhana seperti ini lhooo yah.

ARYA

Oh, tak apa bu Sulis, ini sudah lebih dari sederhana kok buk.

ISABELLA

Iya bu, masakan bu Sulis enak sekali ini, kapan-kapan saya diajarin donk bu.

SULIS

Tentu saya dengan senang hati akan mengajarimu bila dibutuhkan, sama seperti Bella mengajari Ardo dengan senang hati juga kan? (tersenyum gembira)

DONI

Oh iya, gimana selama mengajar Ardo apakah ada kendala, Bella?

ISABELLA

Ardo sebenarnya anak yang hebat kok pak Doni, hanya saja dia perlu diarahkan dan lebih dimotivasi lagi supaya kemampuan yang dimilikinya bisa diasah makin maksimal.

SULIS

Iya Don, tadi inang lihat Ardo mulai suka musik saat Bella mengajaknya bermain piano dan bernyanyi, melihat Ardo seperti itu inang jadi ikut senang, Don (tersenyum).

ISABELLA

Makasih bu Sulis, tapi itu sudah menjadi tugas dan panggilan saya untuk membantu anak-anak spesial seperti Ardo.

DONI

I appreciate your support to Ardo, thanks a lot Bella.

ISABELLA

No worries!

DONI V.O

Hebattt sekali istri Arya ini, Arya pasti bangga punya istri seperti Isabella yang kelak menjadi ibu panutan yang bisa mendidik anak-anaknya menjadi anak-anak yang hebat.

FADE IN

54.EXT/INT – JALANAN/RUMAH SAKIT – SIANG

Kepanikan terjadi ketika Tabita demam tinggi dan menangis tak henti-hentinya, mbak suster yang menggendongnya sedari tadi menjadi kebingungan, bu Sulis dan si mbok juga ikut membantu mengurus Tabita, namun karena tangisan Tabita tak bisa dihentikan, akhirnya bu Sulis memutuskan untuk naik Taxi membawa Tabita ke rumah sakit bersama mbak sus, sementara si mbok dirumah menjaga Ardo bersama Isabella, saat ditengah perjalanan bu Sulis berusaha menghubungi Doni. Hp Doni berdering.

DONI

Hallooo inang!

SULIS

Don, tolong segera ke rumah sakit sekarang ya, ini Tabita demam tinggi dari tadi menangis terus enggak berhenti, terpaksa inang bawa ke rumah sakit dengan mbak sus. (suara panik)

DONI

Ok inang, sekarang saya meluncur kesana.

Dengan tergesa-gesa Doni meninggalkan kantor dan segera menuju ke rumah sakit. Setibanya Doni dirumah sakit, bu Sulis dan mbak sus sudah menunggu didepan ruang IGD, lalu tak lama kemudian dokter yang memeriksa Tabita keluar dari ruangan IGD.

DONI

Dok, gimana dengan anak saya,Tabita? (panik)
Apakah baik-baik saja Dok? (suara gugup)

EKSTRAS (dokter)

Untung putri bapak segera dibawa kerumah sakit sehingga kami bisa segera menangani sakit yang diderita oleh putri bapak.
Karena putri bapak mengalami komplikasi infeksi saluran pernapasan yang bisa membahayakan nyawanya.
Oleh sebab itu demi keselamatan putri bapak saya sarankan untuk segera dibawa ke rumah sakit Singapura karena butuh penanganan yang lebih serius pak.

DONI

Oke Dok, akan segera saya urus untuk keberangkatannya.

(dokter mengangguk dan meninggalkan Doni).

DONI

Inang dan mbak sus, sekarang kalian pulang dulu dan tolong bantu persiapkan keperluan yang harus saya bawa ya, segera saya akan berangkat ke Singapura bersama Tabita.

EKSTRAS (mbak sus)

Baik pak Doni.

SULIS

Ok Don, kamu juga harus tetap jaga diri supaya tetap sehat disana ya Don.

Doni mengangguk dan meninggalkan mereka, Doni berjalan sendiri menyusuri lorong rumah sakit yang panjang sambil berusaha menghubungi Angie dengan hati yang kesal dan marah. Hp Angie berdering.

ANGIE

Halloo bang!
Hallloooo….(terdengar suara penuh keramaian)

DONI

Sudah puas kau shoppingnya?

ANGIE

Hmmm….emangnya kenapa bang?
Tenang saja, kalau aku udah puas pasti aku balik kok bang!

DONI

Tabita sakit keras dirumah sakit, sedangkan kau sibuk shopping jalan-jalan bersama teman-teman sosialitamu, sebenarnya kau ini bisa mengurus anak atau tidak sih?

ANGIE

Hah, apa?!
Tabita sakit, bang?!

DONI

Iya, dan sekarang Tabita bersama bapaknya akan segera berangkat ke rumah sakit Singapura, karena ibunya terlalu sibuk mengurus dirinya sendiri, paham kau?!

ANGIE

Bangg!!!

Tut tut tut tut…..saluran telpon langsung dimatikan oleh Doni, Angie berusaha menghubunginya kembali namun tak direspon oleh Doni. Hati Doni yang diliputi dengan kecemasan sedang duduk dipojokan sudut rumah sakit berusaha menenangkan diri sebelum akhirnya menelpon Arya.

ARYA

Halloo Don!

Gimana keadaan Tabita?

DONI

Yak, Tabita harus segera kubawa ke rumah sakit Singapura karena dia mengalami komplikasi infeksi saluran pernapasan yang harus segera ditangani oleh dokter ahli disana.
Jadi tolong selama saya pergi, semua urusan kantor saya serahkan ke kamu, I trust you with all issue Yak (suara agak parau).

ARYA

Tenang saja Don, urusan kantor biar kuhandle semua, yang terpenting Tabita harus segera sembuh Don.
 Are you okay Don?

DONI

Yap, Thank you so much Yak!

FADE IN

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar