Gelap Mata
4. Kehidupan rumah tangga Doni bersama Angie

SEGMEN 4

38.EXT – PESTA KEBUN – MALAM

Acara pesta pernikahan Doni dan Angie yang dikemas dengan konsep pesta kebun yang cukup mewah dan elegan ini akhirnya terlaksana, Doni dan Angie terlihat sibuk menyalami semua para undangan yang hadir.

EKSTRAS (kolega)

Selamat menempuh hidup baru pak Doni dan bu Angie.

DONI DAN ANGIE

Iya, terimakasih

EKSTRAS (tamu undangan)

Pak Doni dan bu Angie, selamat ya, semoga langgeng selalu.

DONI DAN ANGIE

Iya, terimakasih

EKSTRAS (teman sosialita 1)

Wah, nyonya Doni syantekkk sekaleee bagaikan Cinderella.
Finally your dream is come true Angie!

ANGIE

Ah, bisa saja kalian ini hehehe...

EKSTRAS (teman sosialita 2)

Wah, congratz yah gie, semoga cepet dapat momongan hahaha....

ANGIE

Hahaha...thank you yah gaesss kalian udah mau datang semua.

EKSTRAS (teman sosialita 3)

Eh, gimana kalau kita foto-fotoan dulu yuk mumpung masih lengkap nih?!

ANGIE

Ayokkk ahhh….

Kemudian Doni dan Angie tampak sibuk berkeliling menjumpai para tamu undangan yang hadir, sementara itu bu Sulis terlihat sibuk mendampingi Ardo yang aktif berlari-lari di sela-sela para tamu hingga akhirnya Ardo menabrak salah seorang pelayan yang sedang membawa makanan hingga tertumpah ke pelataran maka terjadilah kegaduhan kecil yang sempat disaksikan sendiri oleh Doni dan Angie yang kebetulan berdiri didekat situ, sebagian para tamu yang ada disekitar itupun ikut memperhatikan kejadian tersebut.

ARDO

Yiepiierilliiii…..
BRAKKK

SULIS

Aduh, maapp pak!

EKSTRAS (pelayan)

Oh, tak apa-apa ibu, biar nanti saya bersihkan saja, ibu tolong jaga anak kecil itu supaya tidak berlari-larian kesana kemari lagi bu.

SULIS

Iya baik pak, mohon maapp ya, makasih sudah merepotkan bapak.

Doni melihat kejadian ini lalu menghampiri bu Sulis dan tatapan Angie tampak kecut terhadap bu Sulis.

DONI

Inang, yang sabar ya.

(sambil memegang pundak bu Sulis).

SULIS

Maaapkan inang ya Don, kurang hati-hati mengawasi Ardo.

DONI

Sudah, tak apa inang.
Inang kalau lelah boleh ajak Ardo untuk beristirahat dulu didalam.

SULIS

Oh, baiklah Don.
Inang dan Ardo masuk dulu ya.

DONI

(mengangguk dan kembali menyapa tamu).

Angie yang melihat kejadian itu tak kuasa menahan malu hingga ekspresi wajahnya yang sinis mengundang pertanyaan bagi teman-teman sosialitanya.

EKSTRAS (teman sosialita 1)

Eh gie, itu siapa sih?

ANGIE

Entahlah, sepertinya tamu tak diundang!

EKSTRAS (teman sosialita 2)

Tapi Doni sepertinya sangat kenal dekat dengannya lhoo gie.

ANGIE

Ahhh…udahlah, biarin ajah!
Yuk kita ambil makanan sebelah sana, ada makanan kesukaanmu tuh.

FADE IN

39.INT – RUMAH DONI – PAGI (1 TAHUN KEMUDIAN)

Setelah Angie melahirkan bayi perempuannya, Anggie tampak sibuk menggendong bayi Tabita setiap kali suara tangis bayi itu mulai meledak dikamarnya.

DONI

Udah mulai sekarang kamu enggak usah ikut ke kantor lagi, gie.
Kamu dirumah aja fokus urus baby Tabita sekalian menemani inang dan Ardo okay?

ANGIE

Oke deh bang. (suara manja)

DONI

Kalau begitu saya berangkat ke kantor dulu yah, gie.

(sambil mencium kening Angie).

ANGIE

Hati-hati dijalan ya bang.

(sambil melambaikan tangan).

Setelah Doni berangkat dan menutup pintu, Angie langsung berteriak keras memanggil bu Sulis dan bu Sulis pun segera menghampiri Angie.

ANGIE

Inanggg!!! (suara keras meninggi)

SULIS

Iya, kenapa Angie?

ANGIE

Eh, enak aja panggil angie angie! Emangnya saya ini anakmu?
Saya ini nyonya Doni, panggil nyonya donk!

SULIS

Oh, baik nyonya, ada yang bisa saya bantu?

ANGIE

Itu ambil semua popok Tabita bawa ke belakang, lalu beritau si mbok supaya makanan saya diantar ke kamar aja karena saya sibuk mengurus Tabita enggak bisa keluar masuk kamar terus, capek saya!
Eh, sekalian beritau si anak autis itu, kalau maen jangan suka berisik, bisa mengganggu istirahat saya dan Tabita, tau?!

Setelah memberi perintah langsung meninggalkan bu Sulis menuju ke kamarnya.

SULIS

(diam terpaku lalu menjalankan perintah Angie).

EKSTRAS (si mbok/prt)

Bu Sulis, non Angie setelah melahirkan kok malah bicaranya jadi kasar begitu yah bu?

SULIS

Harap dimaklumi mbok, bawaan setelah melahirkan memang begitu mbok, capek dan stress mengurus bayi, apalagi ini kan baru pertama kalinya Angie punya bayi mbok.
Sudah sana siapin makanannya Angie, segera diantar kekamarnya mbok.

EKSTRAS (simbok)

Baik bu Sulis, segera saya siapkan.

CUT TO

40.INT – RUMAH DONI (RUANG MAKAN) – MALAM

Sepulangnya Doni dari kantor, Angie menemani Doni makan malam diruang makan sambil bercakap-cakap, tak lama kemudian muncullah bu Sulis yang hendak mengambil minum untuk Ardo di ruang makan.

ANGIE

Gimana keadaan di kantor bang?

DONI

Aman! Kamu gimana rasanya jadi stay at home mom sekarang, gie?

ANGIE

Yah, begitulah sehari-hari lebih banyak mengurus tabita sambil menghabiskan waktu bersama orang-orang yang ada dirumah ini bang.

DONI

Oh, baguslah kalau begitu.

Melihat inang lewat diruang makan, Doni langsung menyapanya.

Eh inang, ayuk sekalian makan disini bersama kami, inang.

SULIS

Oh, inang udah selesai makan Don, tinggal kalian berdua aja yang belum makan, selamat makan ya.

DONI

Oke deh inang, kalau begitu saya makan dulu.

FADE IN

41.INT – RUMAH DONI – PAGI

Setelah Doni berpamitan untuk berangkat ke kantor, seperti biasa Angie selalu berteriak memanggil bu Sulis dan bu Sulis pun segera menghampirinya.

ANGIE

Inanggg!!! (suara keras meninggi)

SULIS

Iya Angie, eh maappp nyonya, ada apa nyonya?

ANGIE

Itu semua botol susu dicuci yang bersih, sekalian beritau si mbok kalau masak jangan terlalu asin bikin saya darah tinggi tau!
Eh, beritau juga si anak autis itu kalau abis main diberesin jangan ada satupun yang tercecer dilantai, saya enggak suka melihat rumah ini kotor dan berantakan!

SULIS

Kenapa selalu menyebut Ardo anak autis, nyonya?

ANGIE

Eh rupanya sekarang udah berani protes ya!

Emang dia anak autis kan? Itu faktanya!

(Langsung ngeluyur berjalan kekamarnya meninggalkan bu Sulis).

SULIS

(Terdiam ngelus dada dan geleng-geleng kepala melihat sikap Angie).

EKSTRAS (si mbok)

Dasar non Angie ini memang keterlaluan sekali bicaranya.
Kita laporkan saja ke pak Doni bu!

SULIS

Husss, jangan cari perkara mbok, sudah biarin saja, kita harus sabar.
Nanti lambat laun dia juga pasti akan berubah sendiri mbok.

CUT TO

42.INT – RUMAH DONI/KANTOR DONI – SORE (SPLIT)

HP Angie berdering, ada panggilan telepon dari Doni yang masih dikantor.

ANGIE

Hallooo bang Doni sayang (suara manja).

DONI

Gie, nanti saya pulang agak malaman karena ada tamu dari Malaysia datang, kamu nanti makan malam bersama inang dan Ardo saja tanpa saya ya gie.

ANGIE

Ok deh bang.
Demi bang Doni tercintah I’ll do whatever you say.

DONI

Thank you my Cinderella.

Setelah menutup telpon dari Doni, Angie kembali berteriak memanggil bu Sulis, namun karena bu Sulis sedang sibuk memandikan Ardo maka tak bisa segera datang menghampiri Angie, makin marahlah Angie terdengar dari suara panggilannya yang makin keras dan meninggi, tak lama kemudian muncullah bu Sulis.

SULIS

Maaappp tadi masih memandikan Ardo, kenapa nyonya?

(Menghampiri Angie sambil terengah-engah).

ANGIE

Dasar bisu tuli yah! Dipanggil sekali dua kali enggak denger dan enggak menjawab!
Kasitau tuh si mbok enggak usah nyiapin makan malam buat pak Doni, kasih makan aja tuh anak autis biar enggak tambah gila!

Dengan emosi Angie masuk kekamar sambil membanting pintu.

SULIS

(menghela nafas panjang dan menggelengkan kepala)

EKSTRAS (si mbok)

Haduhh keterlaluan sekali non angie ini!
Yang seperti orang gila itu dia sendiri, kok malah bilang Ardo gila, dasar wong edan!

SULIS

Husss, enggak bole bilang begitu mbok, nanti kedengeran orangnya bisa marah besar.

EKSTRAS V.O (si mbok)

Ya Allah, bu Sulis ini terlalu sabar sekali, sudah dikata-katain kayak begitu kok enggak marah sama sekali malah aku yang jadi sewot.

Tanpa sepengetahuan si mbok, bu Sulis masuk ke kamarnya dan diam-diam bu Sulis menangis tiap kali mengingat caci maki Angie yang terngiang-ngiang dikepalanya.

FADE IN

43.EXT/INT – HALAMAN RUMAH DONI/RUANG MAKAN – PAGI

Ketika Doni bangun lebih pagian hendak keluar rumah untuk berolah raga lari, tak sengaja bertemu bu Sulis yang sedang menyiram tanaman didepan halaman rumah.

DONI

Pagi inang.

Sembari Doni membenahi tali sepatunya menyapa bu Sulis.

SULIS

Eh, tumben sekali pagi-pagi kok sudah bangun, Don.

DONI

Iya, bulan depan ada perlombaan lari jadi saya latihan dulu, inang.
Oya mata inang kok keliatan sembab kenapa?

Doni memperhatikan wajah bu Sulis, sedangkan bu Sulis berusaha menyembunyikan wajahnya dengan menunduk.

SULIS

Oh, enggak kenapa-kenapa Don, mungkin kecapekan saja.

DONI

Inang kalo capek merawat Ardo dan membantu Angie mengurus Tabita, bisa minta tolong si mbok aja supaya inang juga bisa istirahat cukup.
Ya udah, saya jalan dulu yah inang, keburu kesiangan nanti.

SULIS

Iya Don, hati-hati dijalan yah.
Tetap semangat!

Sementara itu, Angie keluar dari kamarnya terlihat sedang mempersiapkan makan pagi diruang makan supaya bisa makan bersama Doni setelah selesai olah raga. Tak lama kemudian, tampak Doni masuk kerumah sambil menerima telpon menuju ke ruang makan.

DONI

Gie, sorry saya lupa memberitahumu kalau hari ini ada meeting event, jadi setelah sarapan saya langsung berangkat rapat ya gie.

ANGIE

Rapat kok hari minggu sih bang?
Enggak bisa nemenin saya shopping donk bang?

(ekspresi rada kesel)

DONI

Iya maaf gie, nanti kamu pergi berbelanja ditemanin inang dulu yah gie.

Spontan Doni memanggil bu Sulis yang kebetulan lewat diruang makan.

Inang, apa bisa saya minta tolong untuk menemani Angie berbelanja kah?

SULIS

Iya, baik Don, nanti saya akan temanin nyonya pergi.

DONI

Hah! Nyonya?
Sejak kapan inang memanggil Angie jadi nyonya? (raut wajah heran)

ANGIE

Lhoo saya kan nyonya Doni, bang.
Maksud inang itu mau mengingatkan saya kalau saya sekarang ini udah jadi milik bang Doni, makanya saya dipanggil nyonya Doni biar ada rasa kekeluargaannya, betul begitu kan ya inang?

Suara Angie melembut sambil berpura-pura terlihat baik didepan bu Sulis dan Doni.

SULIS

Iya, bener apa yang dibilang Angie, Don.

DONI

Oh, begitu, ya sudah, yang penting nanti inang pergi dengan Angie okay?

ANGIE V.O

Haizz boro-boro mau pergi sama dia, liat mukanya aja udah muak rasanya ingin kubuang ke laut biar kagak pernah muncul lagi didepanku!

SULIS

Kalau begitu inang persiapan dulu ya Don.

Bu Sulis pamit ke kamar meninggalkan Doni dan Angie.

DONI

Oke (mengangguk).

Setelah Doni menyelesaikan sarapannya segera berpamit pergi, Angie kembali berteriak memanggil bu Sulis dan ketika Angie melihat bu Sulis keluar dengan pakaiannya yang sudah rapi seperti hendak mau pergi, makin kesal-lah hati Angie.

ANGIE

Dasar tua bangka tak tahu diri!
Emangnya siapa yang mau pergi sama gembel model beginian, kagak pernah ngaca apa?!
Tuh, sana urus anak gila yang sukanya keliaran ini!

(sambil mendorong Ardo yang pas kebetulan sedang berlarian didepan Angie hingga jatuh ke lantai dan meninggalkannya begitu saja lalu masuk ke kamar).

Segera bu Sulis mendekati Ardo yang sudah jatuh terduduk dilantai sambil menangis, si mbok yang melihat kejadian itu segera menghampiri dan membantu menenangkan Ardo juga.

FADE IN

44.INT/EXT – KANTOR DONI/JALANAN – SIANG

Seorang staf Doni mengetuk pintu ruangan Doni lalu membuka pintu.

EKSTRAS (STAF)

Pak Doni, mau mengingatkan saja untuk sore ini ada jadwal meeting dengan pak Hasan di resto “bahagia” yang jaraknya dari kantor sini cukup jauh, saran saya mungkin pak Doni lebih baik berangkat lebih awal saja supaya tidak terjebak macet di jalan pak.

DONI

Oke, sebentar lagi saya akan meluncur, tolong siapin semua berkas-berkas yang harus saya bawa ya.

EKSTRAS

Sudah saya persiapkan semua pak.

DONI

Oh baik, kalau begitu saya berangkat sekarang saja.

Segera Doni berkemas-kemas keluar dari kantor dengan mengendarai mobil menuju ke tempat meeting, ketika sedang berada diperjalanan tiba-tiba HP Doni berdering.

DONI

Halloo.

EKSTRAS

Pak Doni mohon maaf sebelumnya, saya sekretaris pak Hasan ingin memberitahukan bahwa pak Hasan mendadak ada keperluan penting yang tidak bisa ditinggal, jadi untuk meeting sore ini apakah bisa diundur besok pagi pak?

DONI

Oh, oke, no problem!

EKSTRAS

Baik, terimakasih pak Doni akan saya sampaikan ke pak Hasan.

Setelah menutup telpon, Doni yang sudah berada ditengah jalan hendak kembali ke kantor jauh dan kena macet lagi, tiba-tiba berubah pikiran dan putar balik kerumah.

DONI V.O

Wah, sudah terlanjur di jalan nih, daripada jauh-jauh balik ke kantor lagi mending pulang ke rumah saja lah, skali-kali pulang lebih awal biar orang rumah hepi ahhh (sambil senyum-senyum sendiri).

CUT TO

45.INT – RUMAH DONI – SORE

Saking kerasnya teriakan Angie ketika memarahi bu Sulis dan si mbok sampai tidak mendengar kedatangan Doni yang tiba-tiba sudah masuk ke dalam rumah dan melihat sendiri perlakuan kasar Angie terhadap bu Sulis.

ANGIE

Sudah saya peringatkan berkali-kali, kalau nyuci baju saya dan Tabita harus bersih!
Apa kalian buta kok enggak bisa lihat ada noda yang masih menempel? Tuh, sana pelototin bajunya!

(sambil melempar beberapa baju ke muka bu Sulis).

DONI

Angieeee!!!(kaget dan melotot)
Jadi selama ini sikapmu kepada inang seperti ini? (marah)

ANGIE

(tercengang dan tertunduk)

EKSTRAS (si mbok)

Iya betul pak Doni, bu Angie selama ini selalu kasar kepada bu Sulis dan Ardo.

SULIS

Mbokk!!!

(berusaha mencegah si mbok berbicara).

EKSTRAS (si mbok)

Sudah saatnya pak Doni harus tau semua yang terjadi dirumah ini, bu Sulis! (nada berani)
Saya enggak tega melihat bu Sulis selalu dianiaya bu Angie, pak! (serius menatap Doni)
Bahkan Ardo anak pak Doni sendiri dibilang gila oleh bu Angie! (sinis melihat Angie)

DONI

Apaaaa??!! (suara meninggi)
Teganya kau berkata seperti itu, gie? (melotot ke arah Angie)
Kalau kau tidak bisa menyayangi inang dan Ardo, lebih baik kita cerai saja! (marah dan menatap serius ke Angie)
Ternyata selama ini kau membohongiku dengan perlakuan manismu, kupikir kau baik-baik saja dirumah ini gie!
Sekali lagi aku melihat perlakuanmu seperti ini aku tak segan-segan untuk menjebloskanmu kedalam penjara karena sudah melakukan penganiayaan dalam rumah tangga ini, paham?! (marah lalu keluar meninggalkan Angie)

ANGIE

Bang Doni!! (sambil mengejar Doni keluar)  
Maaapppin aku, bang!! (sambil merengek)

DONI

Seharusnya kau minta maapp kepada inang dan jangan pernah kau ulangi lagi!

ANGIE

Iya bang! Aku akan minta maapp ke inang.
Aku janji enggak akan begitu lagi bang. (memelas)

FADE IN

46.INT – RESTO ELITE – SIANG

Angie membuat janji temu dengan teman-teman sosialitanya setelah sekian lama tak pernah bertemu.

EKSTRAS

Eh, tumben sekali Angie bisa bikin janjian ketemuan begini setelah sekian lama dipingit jadi Cinderella rumahan hahaha.
Tiap kali diajak nongkrong selalu alasannya urus Tabita, trus sekarang Tabita ditinggal dirumah sama siapa donk Gie?

ANGIE

Mulai sekarang Tabita sudah ada mbak sus yang jagain, daripada dirumah be-te isinya cuma perang melulu mending aku keluyuran aja sama kalian.

EKSTRAS

Emangnya kenapa dengan bang Doni?
Masak pengantin baru udah sering berantem sih, Gie?

ANGIE

Bukan sama bang Doni, tapi nenek tua bangka yang nyebelin banget itu!!

EKSTRAS

Oh, yang waktu di weddingmu numpahin makanan itu yah Gie?

ANGIE

Iya! Muak banget aku liat mukanya dia!

EKSTRAS

Ya udah, kalau kamu muak liat dia mending tiap hari liatin kita-kita aja udah pasti dijamin hepiii, betul enggak gaesss?? Hahahaha

ANGIE

Ya iyalah, apa sih yang enggak buat kalian? Mulai sekarang kita bakal pulkumpul tiap hari gaesss hahaha.

(disambut sorak sorai teman-temannya kegirangan dan tertawa terbahak-bahak).

FADE IN

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar