Gelap Mata
3. Kisah perjumpaan Doni dengan Angie

SEGMEN 3

26.INT – RUMAH BU SULIS – MALAM (SETAHUN KEMUDIAN)

DONI

Inang, usaha saya di kota besar sekarang sudah makin maju, bagaimana jika inang dan Ardo tinggal di kota besar saja bersama saya, supaya setiap saat saya bisa bertemu dengan inang dan Ardo?

SULIS

Don, sampai kapanpun inang akan selalu mendukungmu, tentu inang dan Ardo senang sekali bila kita bisa berkumpul bersama setiap hari, Ardo pun juga butuh kasih sayang darimu Don.

DONI

Iya inang, saya janji akan membahagiakan inang dan Ardo.

(sambil memeluk bu Sulis).

CUT TO

27.INT – RUMAH DONI – PAGI

Sesampainya di kota besar, Doni membawa bu Sulis dan Ardo menuju ke tempat tinggalnya diperumahan yang cukup mewah dan nyaman untuk ditinggali mereka.

SULIS

Woww....Don, rumah ini indah dan megah sekali, inang tak menyangka kau bisa sesukses ini di kota besar.

(terpesona dengan rumahnya lalu memeluk Doni).

DONI

Tentu ini juga berkat dukungan dan doa inang selama ini, semoga inang dan Ardo senang tinggal dirumah ini ya.

SULIS

Wah, dirumah ini Ardo pasti akan suka berlari kesana kemari, Ardo ini anak yang superaktif Don!
Oya Don, beberapa minggu yang lalu ketika Ardo sakit, tetangga kita yang bidan itu memberitahukan kepada inang bahwa Ardo ini termasuk anak autis yang harus diterapi secara rutin agar pertumbuhannya tidak terhambat.

Doni dan Sulis melihat Ardo yang sedang berlari-lari sambil melompat mengelilingi kebun rumah.

DONI

Oh, begitu, baiklah nanti saya akan carikan terapis untuk Ardo dan inang bisa mendampinginya.
Sekarang saya istirahat dulu ya inang karena besok pagi saya ada janji temu dengan klien.

Bu Sulis mengangguk dan Doni meninggalkan bu Sulis untuk masuk ke kamarnya.

CUT TO

28.INT – KANTOR DONI – PAGI

EKSTRAS (STAF)

Pagi pak Doni,ada tamu yang sedang menunggu bapak diruang meeting.

DONI

Oke oke!

Menimpalinya sambil terburu-buru berjalan menuju ke ruang meeting.

Ehem...mohon maaf saya terlambat datang, sudah lama menunggu saya ya?

ANGIE

Oh, gapapa pak, saya juga barusan datang.
Oya, perkenalkan nama saya Angie yang akan membantu pak Doni mengurus surat perjanjian kontrak dengan para vendor yang akan berafiliasi dengan perusahaan bapak.

DONI

Yah, semoga kita bisa bekerjasama dengan baik bu Angie.

ANGIE

Ah, panggil saya Angie saja pak, karena saya masih single kok pak hahaha... (rada genit)

DONI

Oh, begitu hahaha...baiklah Angie.
Tolong semua dokumen yang dibutuhkan segera dipersiapkan ya Angie.

ANGIE

Siap pak Doni, kalau begitu sekarang saya pamit dulu, besok saya akan kembali lagi dengan membawa semua berkas-berkas yang diperlukan.

DONI

Oh, oke…

CUT TO

29.INT – RUMAH DONI – MALAM

Sesampainya Doni dirumah, bu Sulis yang sudah menunggu kepulangan Doni membukakan pintu.

DONI

Malam inang, kok tumben belum tidur?

SULIS

Iya, inang sengaja menunggumu pulang Don.
Kau pasti lelah sudah seharian bekerja, inang buatkan minuman hangat untukmu ya Don.

DONI

Ah, Tak usah Inang.
Inang juga pasti sudah capek seharian merawat Ardo kan?
Bagaimana dengan terapinya Ardo, inang?

SULIS

Masih belum ada perubahan yang terlihat dari Ardo, tapi kau tenang saja Don, biarlah Ardo menjadi urusan inang.
Justru inang mengkuatirkan dirimu Don.

DONI

Hah?! Kenapa dengan saya, inang?
Apa yang inang kuatirkan?

SULIS

Inang kasihan denganmu, harus mengurus dirimu sendiri.
Apa sebaiknya kau mencari pengganti Anita saja Don, supaya ada yang bisa mendampingimu sebagai penolongmu.

DONI

Hahaha…inang…inang….

(sambil menggeleng-gelengkan kepala keheranan).

Inang tak perlu kuatir masalah itu, jika Tuhan memang ingin memberikanku jodoh tentu akan mempertemukanku dengannya dan tentunya akan saya pertemukan juga dengan inang.

SULIS

Iya Don, inang doakan semoga kau segera mendapatkan jodoh yang sepadan denganmu sehingga rumah ini juga bisa semakin rame hehehe...

DONI

(hanya tersenyum-senyum saja)

CUT TO

30.INT – KANTOR DONI – PAGI

Terdengar pintu ruangan Doni diketuk tok…tok…tok…

DONI

Ya, silahkan masuk!

ANGIE

Pagi pak Doni!

Angie masuk lalu menarik kursi yang ada didepan meja Doni dan duduk berhadapan dengan Doni.

Ini ada beberapa surat yang harus pak Doni tanda tangani dulu.

Angie membuka map lalu mengeluarkan beberapa lembar dokumen dan menyodorkannya ke Doni.

Pak Doni tanda tangan di sebelah sini, nanti setelah selesai meeting saya akan minta tanda tangan para vendor supaya perjanjian kontrak bisa segera diproses pak.

DONI

Oke, untuk masalah surat kontrak saya percayakan ke kamu Angie dan pastikan jangan sampai ada yang keliru ya.

ANGIE

Siappp pak Doni! I do it the best for you.

(sambil mengedipkan sebelah matanya menggoda Doni dan Doni hanya senyum-senyum saja).

Terdengar pintu ruang Doni kembali diketok tok...tok..tok, lalu seorang staf membuka pintu memberitahukan kepada Doni.

EKSTRAS (staf)

Mappp pak Doni, hanya ingin memberitahukan bahwa ada beberapa vendor yang sudah mulai berdatangan dan sedang menunggu di ruang meeting.

DONI

Ok, baiklah, saya akan segera kesana!

Doni berkemas dan meninggalkan ruangannya diikuti oleh Angie menuju ke ruang meeting.

DONI

Selamat pagi bapak-bapak dan ibu-ibu. 

EKSTRAS (para vendor)

Selamat pagi juga pak Doni.

DONI

Baiklah, kita akan mulai rapat perdana kita pada pagi hari ini.
Sebelum saya menjelaskan secara detail bentuk kerjasama kita seperti apa dan bagaimana prosedurnya, saya akan memperkenalkan terlebih dahulu disini ada ibu Angie sebagai klien yang telah saya percayakan untuk mengatur semua proses afiliasinya.
Semoga nantinya kerjasama kita bisa berjalan dengan baik, lancar dan berkelanjutan.

ANGIE

Perkenalkan saya Angie yang akan membantu bapak ibu sekalian.

Memperkenalkan dirinya sambil bangkit berdiri lalu duduk lagi.

Gerakan Doni dalam memimpin rapat membuat semua para vendor sangat serius mendengarkan pemaparan dari Doni. Tampak Doni sangat berantusias menjelaskan didepan dan Angie terlihat menyimak sambil tangannya mengetik dilayar laptop. Akhirnya meeting pun usai, para vendor mulai berpamit meninggalkan kantor Doni. Hanya tersisa Doni dan Angie yang masih berada diruang meeting.

ANGIE

Wah, lega rasanya meeting ini akhirnya selesai dengan sukses ya pak.

Tangan Angie sambil bergerak menutup laptop dan menumpuk dokumen meetingnya.

DONI

Eh, ini baru permulaan lho.
Kita masih harus bekerja lebih cepat tapi yang efektif.

ANGIE

Yes I see!
Seperti pertemuan kita ini kan pak? Masih ada tahap selanjutnya lhooo pak!

(sambil mengedipkan sebelah matanya menggoda Doni lagi).

Bagaimana kalo kita makan siang bersama diluar sambil ngobrol-ngobrol santai begitu? Supaya kita bisa relax sedikitlah pak sehabis meeting, butuh healing nih! hehehe....

DONI

Ok, fine, let’s go!

CUT TO

31.INT – RESTO – SIANG

Sesampainya di sebuah restaurant, Doni dan Angie yang memilih duduk berhadap-hadapan di meja pojokan resto sambil menyantap makan siang, Angie mulai membuka obrolan yang lebih privasi.

ANGIE

Boleh enggak kalo saya panggilnya bang Doni aja biar lebih akrab gitu? Hahaha...

DONI

Oh, sure, it’s okay! (tersenyum)

ANGIE

Btw bang, boleh tau gak statusmu sekarang masih single atau udah ada pendamping kah?

DONI

Saya duda beranak 1

ANGIE

Hah?! (sambil muka terkejut)
Cerai atau bagaimana, bang?

DONI

No. she was dead!
Dia meninggal 2 tahun yang lalu setelah melahirkan anak laki-laki kami.

ANGIE

Oh, so sorry!
I hope one day I meet your son.

DONI

He’s autism!

ANGIE

Oh my God, I feel you are the best daddy.

(sambil memberikan jempol untuk Doni).

DONI

(hanya tersenyum-senyum sambil menyantap hidangan).

ANGIE V.O

Wow, ada peluang untuk bisa memilikimu nih!
Aku harus bisa mengambil hatimu, cepat atau lambat akan kutunjukkan cintaku padamu!

(sambil melongo menatap wajah Doni).

DONI

Kenapa kamu memandangiku seperti itu, angie?

ANGIE

(terkaget dan salah tingkah).

Oh, enggak kenapa-kenapa, bang Doni kalau senyum cakep sih hahaha...

CUT TO

32.INT – KANTOR DONI – PAGI

Angie datang ke kantor Doni lebih awal sebelum Doni datang dan langsung masuk ke ruangan Doni. Sambil menunggu kedatangan Doni, Angie melihat-lihat disekitaran ruangan Doni, tak sengaja Angie menemukan foto Doni bersama Anita dan bu Sulis yang terpasang di sudut etalase, ketika Angie sedang memandangi foto tersebut, tak lama kemudian masuklah Doni keruangannya dan terkejut melihat Angie sudah ada didalam ruangannya.

DONI

Hai, ngapain kamu pagi-pagi begini sudah ada disini, gie?

ANGIE

Oh, maaf bang, saya datang lebih awal langsung masuk kesini tanpa pemberitahuan dulu, karena ada good news buat kamu.
Oya bang, ini fotomu dengan mendiang istri?

(sambil memperlihatkan kepada Doni).

DONI

Yes, that’s right!
Anita namanya!

ANGIE

Lalu yang ini siapa, bang?

(sambil menunjuk gambar bu Sulis pada foto itu)

DONI

Oh, itu mertua yang sampai sekarang masih tinggal bersama saya dan selalu menemani anak kami dirumah.
Oya, tadi kamu bilang ada good news apa, gie?

ANGIE

Iya bang, vendor kita bertambah 2 lagi dari teman sosialitaku dan rencananya siang ini mereka akan datang kesini untuk menandatangani surat perjanjian kontraknya.

DONI

Ok,good job, gie! Thank you so much.

ANGIE

Gimana kalo ntar malam kita dinner skalian ajak anak dan mertuamu yuk bang?
Saya kan juga ingin tahu dan kenal mereka juga.

DONI

Ok, boleh!

CUT TO

33.INT – RESTO – MALAM

Disebuah resto elite, angie yang berpenampilan glamour akhirnya bertemu dengan bu Sulis yang berpenampilan sangat sederhana sekali.

ANGIE

Oh, ini mertuamu bang?!

Tampak Angie memperhatikan penampilan bu Sulis dari atas sampai bawah.

DONI

Iya, dan ini Ardo, my son!
Oya, inang, perkenalkan ini Angie yang banyak membantu saya dikantor.

SULIS

Oh, iya, Saya bu Sulis.

(agar terasa canggung dan minder dengan Angie).

ANGIE

Ok, silahkan duduk! (tatapan datar)

Baru saja duduk sebentar Ardo sudah langsung berdiri dan berlarian kesana kemari hingga bu Sulis sibuk mengejar dan memegangi Ardo agar tetap tenang, sementara raut muka Angie mulai sebal melihat tingkah laku Ardo dan bu Sulis.

DONI

Sorry ya Ardo memang begitu, harap dimaklumi!

ANGIE

Iya bang, tapi kan malu diliatin banyak orang begini. (muka kesel)

SULIS

Maappp, biar saya bawa Ardo ke taman depan saja, kalian silahkan melanjutkan.

DONI

Tak apa2 inang, tetap disini saja!

Doni berusaha memegangi tangan bu Sulis yang hendak beranjak dari tempat duduknya.

ANGIE V.O

Duh, orangtua kolot ini ternyata sangat memalukan sekali!
Tapi sepertinya Doni sangat menyayanginya, aku harus bisa menaklukkan Doni dan membuatnya lebih menyayangiku daripada dia!

CUT TO

34.INT – KANTOR DONI – SIANG

ANGIE

Bang, saya mau bicara serius sama kamu!

DONI

Ya,bicara saja, kenapa gie?

(sambil sibuk menandatangani beberapa dokumen).

ANGIE

(sambil menatap wajah Doni dengan serius).

Bang, saya jatuh cinta sama kamu, bagaimana kalau kita menikah saja?

DONI

(sontak berhenti menulis dan langsung menatap Angie).

Are you seriously?
Atau kamu sedang bercanda?

ANGIE

Serius bang! Saya enggak sedang bercanda bang! (suara tegas)
 Mau dibawa kemana lagi perasaan saya ini kalau kita hanya sebatas rekan kerja saja?
Lalu apa gunanya juga saya terlalu dekat denganmu kalau pada akhirnya tanpa status ya kan bang?
Nah, kalau saya jadi istrimu, saya akan mendukungmu selamanya bang.

DONI

Are you sure? Saya duda lho!
Sedangkan kamu masih punya peluang untuk mendapatkan laki-laki single ketimbang saya lhoo, gie.

ANGIE

Please deh bang, saya enggak peduli statusmu sekarang duda atau perjaka yang penting saya jatuh cinta sama bang Doni dan saya mengharapkan yang sebaliknya juga, bang.
Will you marry me?

DONI

Apa enggak terlalu cepat kalau kita membahas soal pernikahan sekarang?
Apa kamu sudah pikirkan dengan matang, gie?

ANGIE

Apa bedanya menikah sekarang atau nanti, bang? Status kita juga pasti akan berubah kan bang?
Udah ahhh saya enggak mau buang-buang waktu terlalu lama, jadi kapan kita mau menikah, bang?

DONI

oke, tolong beri saya waktu untuk membicarakannya dengan inang ya, gie.

ANGIE

Kalau inang tak merestui hubungan kita gimana? Kita tetap menikah kan bang?

DONI

Angie, inang itu orangnya sabar dan sangat pengertian, dia pasti akan mendukung kita dan kalaupun kita jadi menikah kamu harus bisa menerima dia sebagai mertuamu juga, apa kamu bersedia?

ANGIE

Yes, of course, I know we will be one family!
Tapi masalahnya, apakah dia juga bisa menerima saya sebagai menantunya, bang? (rada sinis)

DONI

No worries anggie!
I think she is very open.

CUT TO

35.INT – RUMAH DONI – MALAM

Ketika Doni sedang duduk santai di kebun belakang rumahnya, tiba-tiba bu Sulis menghampiri Doni dengan membawa secangkir kopi hangat untuk Doni.

SULIS

Segera diminum Don, selagi masih hangat.

Bu Sulis meletakkan kopi di meja lalu duduk menemani Doni.

DONI

Makasih inang.

(sambil menyeruput kopi).

Inang, saya ingin memberitahukan sesuatu hal yang penting, sepertinya yang inang harapkan selama ini akan segera terkabul.

SULIS

Apa itu Don? (penasaran)

DONI

Saya akan segera menikah, inang!

SULIS

Wah, baguslah kalau begitu, lalu siapa calonmu Don?

DONI

Angie! Wanita yang sudah pernah saya pertemukan dengan inang kemarin itu.

SULIS

Oh, begitu (nada datar).

(terdiam sejenak)

DONI

Kenapa inang kok sepertinya inang tak suka dengar berita ini ya?

SULIS

Enggak kenapa-kenapa Don, hanya saja menurut inang sepertinya kau kurang sepadan dengannya.
Tapi semua terserah kau Don, kalau memang kau sudah merasa cocok dengan Angie tentu inang akan merestuimu Don, apapun keputusanmu tentu inang akan selalu mendukungmu.

DONI

(sambil memeluk inang)

Terimakasih untuk dukungan inang selama ini, hanya inang satu-satunya orang yang selalu memperhatikan dan bisa memahami saya.

CUT TO

36.INT – TEMPAT FITTING BAJU PENGANTIN – SIANG

ANGIE

Bang, kamu tau enggak, saya sejak kecil itu paling suka dengar kisah dongeng Cinderella, bahkan impianku suatu hari nanti bisa pakai baju cinderella yang persis seperti gaun ini bang! It's my dream!

Angie mengenakan Cinderella gown sambil memutarkan badannya didepan Doni.

DONI

Hahaha….cinderella only one night!

ANGIE

No,I will become your Cinderella forever!

(sambil mengedipkan sebelah matanya).

DONI

(hanya tersenyum)

CUT TO

37.INT – RESTO – MALAM

Angie mengadakan acara kumpul-kumpul bersama dengan teman-teman sosialitanya disebuah resto elite, kali ini sengaja Angie mengadakan pesta pora semalaman untuk mengakhiri masa lajangnya.

ANGIE

Helloooo gaesss, dengerin ya!
Saya mau kasih pengumuman penting nih buat kalian-kalian yang suka berisik nanyain saya kapan nikahnya dan bla bla bla!
I will gotta married soon! Jadi malam ini saya mau menghabiskan waktu bersama kalian sebelum saya berubah status.
Dan ingat, kalian wajib hadir ke pernikahan saya, tidak boleh ada yang absen, okay?!

EKSTRAS (teman sosialita)

Angie finally married horeyyy....
Ayok ah,kita foto dulu dengan nona Angie sebelum menjadi nyonya Doni! hahaha...

ESTABLISH WEDDING

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar