Dongeng Putri Bulan dan Kesatria Matahari
5. Scene #5 - #7

SCENE 5. EXT. PASAR — ALL DAY

Agras, menunggangi kudanya perlahan menyusuri jalan pasar. Mengenakan pakaian rakyat biasa dan jubah. Selama beberapa hari, Ia bertanya ke setiap rakyat yang berkumpul hingga ke sudut pasar seraya mengamati sekitar berusaha menghindari Ksatria Matahari yang sedang berpatroli. Sayangnya informasi yang didapatkan sudah ia ketahui semua.

CUT TO:

SCENE 6. INT. PERPUSTAKAAN — ALL DAY

Agras mencari dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan dongeng Putri Bulan di Perpustakaan. Ia juga membaca buku-buku mengenai Tuan Putri.

Beberapa kali ia mencatat informasi sekecil apapun, seperti kesukaan, tempat yang sering dikunjungi Putri hingga kebiasaannya. Lantas ia menemukan cara untuk mencari keberadaan sang putri.

Terlihat Agras menulis 'cahaya matahari tidak cukup -> ILMU KILAT CAHAYA' dan membulatkannya. Namun tak lama Agras menyadari sesuatu, mencoret cara tersebut dan menuliskan 'ini misi rahasia!'. Ia bersandar pada kursinya, menghela napas.

CUT TO:

SCENE 7. INT. RUMAH AGRAS — NIGHT

Agras berdiri menatap langit malam dengan bulan dan bintang terang dari jendela kamarnya. Ia termenung menatap kartu kecil dari Ketua, berisi perintah untuk segera menyelesaikan misinya secepat mungkin. Ia mengerutkan dahi seraya mengusapnya. Tiba-tiba adiknya, Lilith (9) masuk dengan lilin menyala berwadah di tangannya.

LILITH (EXTRAS)

Kak, ayo makan. Ibu sudah membuat masakan kesukaan kakak.

Agras menoleh dan tersenyum

AGRAS

Ayo.

Selama makan malam, Lilith terlihat ceria bercengkrama dengan sang ibu, beberapa kali juga ia berusaha membuat Agras ikut terlibat. Tapi, Agras lebih banyak diam menatap makanannya. Agras menghela napas dan segera berdiri, berjalan menuju kamarnya, membawa tas, hendak pergi.

IBU (38) (EXTRAS)

Kamu sudah mau berangkat lagi, nak?

Agras tersenyum menatap Ibunya dan berlutut di depan Lilith, mengusap kepalanya.

AGRAS

Lilith suka buku dongeng Putri Bulannya?

LILITH (EXTRAS)

Iya. Kakak mau pergi lagi?

AGRAS

Iya. Lilith, kakak minta maaf ya karna gak bisa jadi kesatria hebat yang Lilith kira. Sekarang kakak pergi dulu ya.

Agras berjalan menuju pintu dan membukanya.

LILITH (EXTRAS)

Kali ini, kapan kembali lagi?

Agras menoleh, menatap Lilith dan tersenyum. Lantas ia pergi menunggangi kudanya di malam hari. Ibu dan Lilith menatap kepergiannya dari pintu rumah.

CUT TO:




Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar