4. 4

27. INT. KAMAR CITRA. PAGI

Sepasang seragam sekolah tergeletak di atas kasur Citra. Citra melihat ke arah seragam itu dengan tatapan pasti.

RANGKAIAN ADEGAN :

(a)   Citra memakai bajunya.

(b)   Menyisir rambutnya.

(c)   Menggunakan bedak lalu lipstick.

(d)   Menyusun bukunya ke dalam tas.

(e)   Melangkah keluar kamar.

CUT TO  

28. INT. DALAM RUMAH. DEPAN PINTU/MEJA MAKAN. PAGI

Citra keluar dari kamarnya, lalu berhenti sejenak di depan pintu dan melihat ke arah meja makan. Karin dan Fanya sedang sarapan. Kemudian Citra melangkah dengan pasti ke arah meja makan untuk mengambil minum.

FANYA

Wah kak, lo apain tuh baju sekolah?

Fanya mengomentari seragam Citra yang ketat dan rok yang cukup pendek.

Citra menuang air putih dari teko ke dalam tumblr-nya.

CITRA

Bukan urusan lo!

FANYA

Ma liat tingkah Citra.

KARIN

Citra!

Citra tak merespon dan hanya terus ngisi botol minumnya, setelah selesai, Citra meletakkan teko dengan kasar ke atas meja sampai berbunyi. Kemudian Citra memasukkan botol minumnya ke dalam tas dan pergi tanpa ijin pada Karin.

KARIN

Citra! Mulai gak sopan kamu ya! Mama gak akan kasih kamu uang jajan!

Citra tak menggubris Karin dan terus melangkah pergi dari hadapan Karin dan Fanya.

CUT TO

29. EXT. DI DEPAN SEBUAH KAFE. PAGI

Dengan seragam sekolah yang masih dipakainya, Citra pergi ke kafe dan tidak masuk sekolah. Dia berdiri sejenak di depan sebuah kafe sambil melihat brosur online di ponsel-nya yang berisikan informasi lowongan kerja. Lalu Citra masuk ke dalam kafe itu.

CUT TO

30. INT. RUMAH CITRA. MALAM.

Citra pulang ke rumah saat malam. Terlihat Mama dan Fanya sedang duduk di depan tv. Citra melangkah masuk, tapi Mama segera memanggil Citra

KARIN

Citra, sini kamu.

Citra mendekat ke arah Mama dan Fanya.

FANYA

Citra ga masuk sekolah tadi mah, dia cabut.

KARIN

Bener apa yang dibilang adek kamu?

CITRA

(Tampang polos)

Iya.

KARIN

Kamu!

Karin marah dan berusaha menahan emosinya.

KARIN (CONT’D)

Mulai besok, kalau kamu ga masuk sekolah lagi, mama bener-bener akan kabulin keinginan kamu itu. Mama ga akan urus masalah sekolah kamu lagi. Kamu urus sendiri!

Citra diam. Dia mengembus napas gusar. Lalu langsung masuk ke kamarnya.

CUT TO

31. EXT. KORIDOR SEKOLAH. PAGI

Establish :

(a)   Suasana sekolah.

(b)   Siswa yang hilir mudik di depan sekolah.

(c)   Kegiatan belajar mengajar.

Citra dengan penampilan barunya yang terlihat cantik sedang berjalan sendirian. Di sepanjang koridor, setiap pasang mata memerhatikan kecantikan Citra. Citra yang dulu terlihat polos berubah drastis menjadi Citra yang terlihat nakal.

32. INT. KANTIN. PAGI

Di kantin, Citra makan sendirian sambil bermain ponsel, di sudut lain, terlihat Fanya dengan teman-temannya sedang memerhatikan Citra sambil berbisik mengenai Citra. Tak lama, Aldi datang menghampiri Citra.

ALDI

Citra, lo mau gak jadi pacar gue? Kalok lo jadi pacar gue, gue bakal lakuin apapun yang lo mau, gue janji Cit.

CITRA

Beliin gue minum.

Aldi membelikan Citra minuman botol lalu Citra meminumnya.

ALDI

Jadi, kita pacaran sekarang?

CITRA

Lo pikir cinta gue semurah harga minuman lo ini? Nih minum!

Citra menumpahkan minumannya ke baju Aldi, kemudian pergi meninggalkan Aldi.

Citra berjalan santai ke meja Fanya dengan lagak sombong dan menindas. Tangannya dia topang di meja Fanya dan menunduk sedikit untuk mensejajarkan wajahnya di depan wajah Fanya.

CITRA

Lo ngapain liatin gue mulu dari tadi? Ngomongin gue?

FANYA

Lo ngapain sih kak! Gue laporin Mama tau rasa lo.

Mengelus lembut kepala Fanya.

CITRA

Silahkan adek gue tersayang.

Lalu langsung menempeleng Fanya.

Kemudian Citra pergi meninggalkan kantin. Fanya terlihat kaget dan kesal.

Saat baru sampai di depan pintu kantin, Citra berhenti sejenak. Seluruh isi kantin terkejut karena ada suara gema yang asalnya entah dari mana. Saat suara itu sudah hilang, Citra kembali melanjutkan langkahnya.

33. INT. KAFE. SORE HARI.

Citra yang masih mengenakan seragam sekolahnya masuk ke dalam kafe, lalu kemudian dia menukar seragam sekolahnya menjadi seragam kafe.

MONTAGE:

(a)   Terlihat suasana kafe yang cukup sibuk.

(b)   Citra terlihat sibuk menerima pesanan pengunjung.

(c)   Citra mengantarkan pesaan pengunjung.

Timelapse suasana kota di sekitar kafe saat petang sampai malam hari.

DISSOLVE TO

34. INT. RUMAH CITRA. MALAM

Citra masuk ke dalam rumah, terlihat Fanya sedang asik menonton tv sambil mengunyah jajanan. Citra melirik sinis ke arah Fanya sesaat, lalu kemudian meninggalkan Fanya dan pergi ke arah dapur.

35. INT. DAPUR. MALAM.

Terlihat karin yang mengenakan sweater sedang mencuci piring sambil terbatuk-batuk. Citra mengambil gelas dan menuang air dari dalam teko ke gelasnya.

CITRA

(Sambil menuang air)

Kenapa Mama yang cuci piringnya? Kemana anak Mama yang rajin banget itu?

Karin tak membalas ucapan Citra, dia terus mencuci piring dengan terbatuk-batuk sampai salah satu piring terjatuh dan pecah. Citra terkejut dan langsung menghampiri Karin di washtafel.

CITRA (CONT’D)

(Sambil embersihkan beling)

Mama kalok sakit ga usah rajin gini. Tinggal suruh Fanya apa susahnya sih? Anak begitu kok dimanjain banget.

Setelah selesai dibersihkan, Citra mengambil gelasnya lalu pergi dan tak menghiraukan Karin yang terliat pucat karena sakit. Karin hanya diam mendengar ucapan Citra. Lalu sedikit terbatuk.

CUT TO

36. EXT. KURSI PENONTON/LAPANGAN BASKET. PAGI.

Citra sedang duduk sendirian di kursi penonton. Di lapangan, ada sekelompok tim basket sedang bermain basket. Rido berhasil memasukkan bolanya ke dalam keranjang. Lalu kemudian tatapan matanya bertabrakan dengan mata Citra yang juga sedang memerhatikannya.

Rido kembali bermain, namun kali ini dia tanpa sengaja melepaskan bola basket dari tangannya dan direbut oleh lawannya. Teman Rido yang melihat Rido tidak fokus bermain memarahinya. Rido tidak terima disalahkan, kemudian mereka bertengkar dan Rido diusir dari lapangan oleh temannya yang lain.

Rido pergi dari lapangan menghampiri Citra. Teman-temannya yang lain melanjutkan permainan.

RIDO

(Duduk di sebelah Citra)

Hai.

CITRA

Hai.

RIDO

Lo ngapain sendirian di sini? Ini kan jam pelajaran.

CITRA

Nongkrong aja.

RIDO

(Menjulurkan tangan)

Ehm, gue Rido.

Citra mengambil minuman kaleng dingin yang ada di sebelahnya, dan menyodorkan minuman itu pada Rido.

CITRA

Citra.

RIDO

What is it for?

CITRA

For your lip.

RIDO

Thank you.

Rido meletakkan kaleng dingin itu pada sisi bibirnya yang memar bekas tonjokan.

CITRA

Lucu ya Do, kita udah pernah makan bareng, tapi baru kali ini kenalan.

RIDO

Iya Lucu ... [Beat]... by the way, lo gak ngeri ngeliat orang berantem kayak tadi?

CITRA

Enggak. Udah pernah soalnya.

RIDO

Cihh. Tumben lo ga nendang gue kayak kemaren.

CITRA

Iya ya? Harusnya tadi gue nendang lo lagi sih.

Rido membuka dan meminum minuman kaleng pemberian Citra sambil tersenyum.

RIDO

Lo kenapa ga masuk kelas? Ada masalah yang lagi lo pikirin?

CITRA

Tau aja ya lo.

RIDO

Keliatan dari tampang lo. Kalok mau cerita ke gue, silahkan aja.  

CITRA

(Mengembuskan napas gusar)

Mungkin lain kali gue cerita. Gue balik ke kelas dulu ya Do.

RIDO

Oh, oke deh. Bye.

Citra melangkah pergi dan membalas dengan senyuman kecil.

Saat di perjalanan meninggalkan Rido, Citra memegangi dada kirinya sambil menahan senyum. Begitupun Rido yang memegang dadanya saat Citra sudah menjauh darinya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar