Bunga Di Kota Senyap
10. Penjara

INT. KAMAR MAYAT - DAY

Puspa terbangun, terduduk, menemukan dirinya di sebuah ranjang putih kayu, ekpresi Puspa heran. Sambil Memandang kiri, kaget, menjerit. Ranjang putih dengan selimut putih menutupi sesuatu, seperti orang tidur. 

Puspa bangkit, melihat sekeliling, beberapa ranjang dengan selimut putih menutupi sesuatu.

Puspa keluar dari pintu, tertulis “KAMAR MAYAT”. Puspa panik, berlari keluar dari ruang tersebut.

.

INT. LORONG RS - DAY

Puspa berlari melihat kiri kanan, muncul seorang perawat dengan pakaian putih. Puspa kaget. Perawat melihat Puspa, tersenyum, menyapa.

SUSTER

Pagi.

Puspa bingung, berlari keluar.

,

EXT. HALAMAN RS - DAY

Puspa berlari keluar, terengah-engah. Melihat sekeliling, banyak lalu lalang orang, kendaraan. Puspa jadi lega. Puspa lalu berjalan.

.

EXT. JALAN MAWAR - DAY

Puspa berjalan perlahan, sesekali melihat ke belakang. Sosok SIWO, berdiri 30 meter di belakangnya. Puspa kaget, lalu berlari.

Puspa menengok ke seberang jalan, sosok SIWO yang lain sudah berdiri, menatap dirinya. Puspa panik.

Di ujung jalan depan, sosok SIWO berjalan pelan ke arah Puspa. Puspa panik, ketakutan berlari, menuju rumah.

PUSPA

Tolooongng..!!! Tolong..!!

Dari berbagai arah, muncul banyak sosok SIWO berjalan pelan ke arah Puspa. Puspa melihat sekeliling panik, takut.

.

EXT. RUMAH PUSPA - DAY

Puspa berlari panik menuju pintu sambil melihat sekeliling, banyak SIWO mengejarnya dengan berjalan dari segala penjuru. 

PUSPA

Tolong..!! Toloongng...!!

.

INT. RUMAH PUSPA - DAY

Puspa masuk, langsung menutup pintu, panik mundur mundur. 

SFX: Tek Tek tek. (Suara langkah kaki di luar pintu)

Puspa berbalik, mengambil pistol di bifet, mengarahkan ke pintu.

SFX: DHAR DHAR DHAR. (Pintu digebrak, digedor dari luar)

Pintu bergerak-gerak dipaksa buka dari luar. Puspa ketakutan.

SFX: DHAR DHAR DHAR! (Pintu digebrak, digedor dari luar)

Lalu Pintu terbuka, muncul satu sosok yang masuk dengan cepat. Puspa dengan cepat langsung menembak. 

SFX: DHOR!

Sosok itu adalah Fajar, tertembak dada kirinya, terhempas ke dinding, jatuh tergeletak. Darah merembes dari dadanya.

Puspa kaget, berteriak, bergegas menghambur menghampiri Fajar. Puspa duduk di samping Fajar, menangis berteriak, menggoyang-goyang Fajar.

Beberapa orang datang, masuk, melihat Fajar dengan tatapan kaget.

.

INT. LORONG RS - DAY

Puspa di depan ruangan EMERGENCY ROOM, mondar-mandir, ekspresi cemas, khawatir, sambil menangis. 3 pria duduk di kursi tunggu di belakang Puspa.

Dokter muncul dari pintu EMERGENCY ROOM, menatap Puspa, lalu menggelengkan kepalanya, kemudian menundukkan kepalanya.

Puspa berteriak, menangis, terduduk. 2 pria di kursi tunggu, menenangkan Puspa. Puspa menangis, histeris, menggeleng-gelengkan kepalanya.

Di ujung lorong RS, muncul 2 polisi berseragam dengan wajah garang, melangkah tegap mendekati Puspa.

.

INT. LORONG PENJARA - DAY

2 Sipir berjalan mengawal Puspa yang sudah mengenakan pakaian seragam NAPI. Puspa menunduk, wajah sedih, melangkah, melirik ke Kanan kiri, semua sel penjara kosong.

.

INT. PENJARA - DAY

2 sipir mendorong Puspa ke sebuah sel penjara, lalu mengunci pintu sel dan pergi. Puspa masuk sel, lalu menunduk, sedih. 

.

INT. PENJARA - NIGHT

Puspa dengan wajah kuyu, lusuh, mata sembab, rambut kusut, duduk menunduk, tanganya memegangi wajahnya. di hadapanya, makanan masih utuh.

Puspa rebahan, pandangan menerawang. Di sisinya, makanan masih utuh.

DISSOLVE TO

INT. PENJARA - DAY

Puspa duduk di lantai, wajah mendongak, pandangan menerawang. Makanan di depannya masih utuh.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar