Bunga Di Kota Senyap
8. Menemukan Bunga

INT. KANTOR DINAS PENDUDUKAN - AFTERNOON

Puspa berbicara dengan petugas Dinas Pendudukan (DP). Petugas DP mengangguk, mempersilahkan duduk. Puspa duduk menunggu beberapa saat.

Petugas DP menyerahkan seberkas kertas ke Puspa. Puspa membaca kertas yang bertuliskan daftar 3 nama dan alamat. Puspa mengeryitkan alis.

Puspa setengah berlari, pergi keluar.

.

EXT. RUMAH BUNGA 3 - AFTERNOON

Puspa mengetuk pintu. TINA (P/45) membuka pintu.

TINA

Ee Bunga. tumben. Ayo masuk.

Puspa bingung. TINA mempersilahkan masuk. Puspa masuk, duduk di kursi, memandang sekeliling.

TINA (CONT’D)

Dari mana aja Bunga. Gimana kabarnya?

PUSPA

Maaf bu, saya bukan bunga. 

TINA mendelik.

TINA

Udah, kamu lagi pusing ya.

PUSPA

engng,.. Maaf bu, ibu siapa ya?

TINA

Kok kamu udah lupa ama ibu?

Puspa serius menatap TINA, mengangguk.

TINA (CONT’D)

Kamu amnesia?

PUSPA

Saya mengalami hal-hal eng.. susah dijelaskan belakangan ini bu.

Bunga itu siapa bu?

TINA

(Menghela nafas)

Bunga itu kamu, yang dulu tinggal di sini.

5 tahun yang lalu, rumah ini saya beli dari kamu.

Puspa kaget.

PUSPA

Terus bunga pergi ke mana kalau gak tinggal di sini lagi?

TINA

Kamu benar-benar lupa ya? 

Puspa menatap TINA tajam.

TINA (CONT’D)

Dulu katanya, kamu pindah ke luar kota, ke mana, Ibu juga lupa. 

Puspa menunduk, mikir.

PUSPA

Sudah berapa lama Bunga tinggal di sini? Sama siapa?

TINA

Katanya sejak kecil, udah di sini. Sama siapa, saya kurang tahu.

Seringnya sih sendiri. Kalau di pikir sayang ya,

rumah sudah ditinggalin sejak lahir, ee dijual terus pergi kemana,...

Puspa tercenung.

PUSPA

(berguman)

Sejak lahir,...

Puspa segera bangkit dari duduknya.

PUSPA (CONT’D)

Terimakasih bu, saya pamit dulu.

TINA

Loo buru-buru, belum minum.

Puspa bergegas pergi.

.

INT. KANTOR DINAS PENDUDUKAN - AFTERNOON

Puspa mendekati Petugas DP, Berbicara sesuatu. Petugas DP menatap Puspa tajam.

PETUGAS DP

Data kelahiran?

Puspa sambil mengangguk, menatap Petugas DP. Petugas DP menggelengkan kepala, menghela nafas. Kemudian berjalan masuk. Beberapa saat, keluar membawa 5 folder besar, menaruhnya di meja.

PETUGAS DP (CONT’D)

Kamu cari sendiri. Ada di sini, entah di yang mana.

PUSPA

Terimakasih pak.

Puspa membuka folder, memeriksa lembar demi lembar.

PETUGAS DP

Sebaiknya kau cepat non. 20 menit lagi kita tutup.

Puspa mengangguk. Melanjutkan membuka lembar demi lembar, memeriksanya. Hingga folder ketiga. Puspa terkejut membaca selembar kertas.

CU Kertas: Judul, SURAT KETERANGAN LAHIR. Nama BUNGA WARDANA anak dari ADI WARDANA dan SUSANA. 

PUSPA

Aku punya saudara kembar?

CUT TO

EXT. JALAN TAMAN - AFTERNOON

Puspa berjalan dengan cepat, sambil menelepon Ibu Lisa.

PUSPA

Halo Ibu,..

LISA

Halo, Puspa. Kau masih eeh gimana kabarnya?

PUSPA

Apa yang terjadi dengan Bunga bu?

LISA

Bunga? Bunga apa?

PUSPA

Saudara aku. Apa yang terjadi dengannya?

LISA

Saudara? Waktu aku menikahi ayahmu, hanya kamu saja anaknya.

Emang ada saudara yang lain?

PUSPA

Iiih..

LISA

Ada apa Puspa? 

PUSPA

Ya udah Bu. Sore.

Puspa menutup teleponnya. Berjalan cepat menyusuri trotoar yang mulai senja. 

.

EXT. JALAN MAWAR - AFTERNOON

Puspa berjalan menyusuri jalan. Fajar di tikungan, berdiri bersandar pada sebuah pagar. Puspa menengok ke Fajar, dengan antusias Puspa berjalan menghampiri Fajar.

PUSPA

Fajar!

Fajar menoleh ke Puspa, tersenyum.

FAJAR

Bunga.

PUSPA

Fajar. Aku punya saudara!

Fajar menatap Puspa heran.

FAJAR

Maksudmu?

PUSPA

Kau tahu, selama ini aku mengira aku sendirian. anak tunggal. Ternyata,...

Fajar menatap ke seberang jalan.

FAJAR

Hmm,... maaf Puspa. Aku sedang mengamati seseorang yang agak mencurigakan.

Puspa menatap Fajar heran. Menoleh ke seberang jalan.

PUSPA

Apa?

FAJAR

Kau sebaiknya pulang dulu, jangan lupa kunci pintu-pintu dan jendela.

Aku ini sedang mengikuti orang yang mencurigakan.

PUSPA

Apa dia berbahaya? Lapor polisi saja.

FAJAR

Di sini polisi bekerjanya setelah ada kejadian.

Kau tenang saja. Semuanya akan baik-baik saja.

Ceritanya besok ya.

PUSPA

Kamu hati-hati ya.

FAJAR

Tenang aja. Mungkin cuma orang yang bingung saja.

Puspa mengangguk, melanjutkan berjalan, sesekali membalikan badan melihat Fajar. Fajar menatap Puspa, tersenyum menunjukan jari tangan 3, tanda OK.

.

INT. KAMAR PUSPA - NIGHT

Puspa berbaring, wajah menghadap atap, pandangan berpikir. Pandangan menerawang.

FADE OUT

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar