Buku Catatan Papa (Script)
3. BABAK I - Part 3

10. INT. RUANGAN DARMAWANGSA, KANTOR VELVET SQUARE - NIGHT

Jam dinding menunjukkan pukul 21:19. Darma masih tampak sibuk mengetikkan jarinya di keyboard laptop.

Sesekali Darma terbatuk.

Terlihat beberapa tabel data keuangan perusahaan di monitor laptopnya.

Terdengar ketukan pintu dari luar ruangan dan tampak RIZKY(28) membuka pintu tersebut dan sedikit mengintip masuk ke dalam.

DARMA
Ada apa Riz?
RIZKY
Pak Darma belum pulang pak?
DARMA
Sepertinya saya terpaksa ngelembur malam ini Riz. tapi kalo kamu mau pulang duluan, ya silahkan! (terbatuk)

Rizky mengangguk-anggukkan kepala dengan ekspresi yang tidak enak dengan Darma.

RIZKY
Bapak saya tinggal sendirian di sini nggak apa-apa?
DARMA
(tersenyum)Nggak apa-apa, kalo ada penghuninya paling nanti suruh nemenin saya ... hahaha
RIZKY
Hahaha, Ya sudah kalo gitu pak ...

Rizky berjalan keluar, namun Darma langsung berdiri dan memotong pembicaraan Rizky.

DARMA
(potong)
Eh bentar-bentar Riz, sini deh bentar.

Rizky tampak sedikit bingung, segera masuk ke dalam dan berdiri di depan mejanya Darma.

RIZKY
Gimana Pak?
DARMA
Eh kamu timnya Janu kan? Cuma pengen tau aja pendapatmu tentang kinerjanya Janu selama hampir setahun ini? (terbatuk)
RIZKY
Mas Janu ya? (mikir) Mas Janu lumayan giat kok pak, cuma dia kadang masih sedikit ragu. Mungkin dia hanya belum terbiasa saja pak dengan metode efektif yang biasa bapak terapin ke pak Dono dulu.

Darma tampak hanya mengangguk-angguk dan memikirkan sesuatu.

DARMA
Oh ... oh gitu ya? Baiklah Riz. Makasih ya! (terbatuk)
RIZKY
Baik, saya tinggal pulang dulu ya pak?

Rizky keluar dari ruangannya Darma, Darma hanya tersenyum melihat Rizky dan sedikit menganggukkan kepala.

Darma pun segera duduk kembali dan segera menghela napas.

Darma melihat foto istri dan anaknya yang berada di atas meja dalam dua frame yang berbeda. Dia pun mengambil foto istrinya.

Darma mengelus foto istrinya itu, lalu mengalihkan pandangannya untuk mengambil foto Dana sambil mengelus frame tersebut dengan ibu jarinya.

Usai itu, dia segera merogoh saku bajunya untuk mengambil ponselnya dan dia pun menelpon seseorang.

SUARA NADA SAMBUNG.

IMAH(V.O.)
(NOISE TELPON) Halo, dengan kediaman Darmawangsa disini...
DARMA
Bi Imah?
IMAH(V.O.)
Pak Darma? Gimana Pak?
DARMA
Dana udah tidur Bi?
IMAH(V.O.)
Belum kok pak, mau bicara?
DARMA
Iya, tolong ya.
IMAH(V.O.)
Bentar ya pak ...

Sambil menunggu, Darma melihat jam tangannya dan mengetukkan jari-jarinya di atas meja.

IMAH(V.O.)
(NOISE TELPON) ... Dan, inih Papa.
DANA(V.O.)
Halo ... Pa?
DARMA
(bahagia)
Halo Dana...!
DANA(V.O.)
Papa kapan pulang? Dana udah nyiapin lilinnya dari tadi.
DARMA
Oh ya? Wah rajin sekali, udah buat apa saja Dan?
DANA(V.O.)
Belum ... kan Dana nunggu Papa pulang.
DARMA
Iya ... maaf ya Dan, Papa masih banyak kerjaan di kantor.
DANA(V.O.)
(nada sedih)Hmmm... (NOISE TELPON)
DARMA
(Tersenyum)
Eh iya Dan, kok kamu belum bobok? Biasannya udah pules aja tidurnya kayak beruang. Hahaha...
DANA(V.O.)
Ya kan ... Papa janji mau main tadi...

Wajah Darma pun menjadi lebih merasa bersalah, lalu dia menghela napasnya.

DARMA
Dan ... Papa minta maaf sekali lagi ya? Papa juga kemungkinan malam ini tidur di kantor. Papa masih punya banyak kerjaan ternyata, Maaf ya Dan.
DANA(V.O.)
Iya...
DARMA
Gini aja deh, besok kalo semisal Papa sudah pulang, Papa mau ajak jalan-jalan kamu deh. Kamu mau kan?
DANA(V.O.)
YES!
DARMA
Hahaha... gitu dong! Semangat lagi. Ya sudah, Dana sekarang bobok dulu ya? Udah malem, biar besok bisa bangun pagi ... ya Dan ya? (terbatuk)
DANA(V.O.)
Iya Pa...
DARMA
Keren! ... (Pura-pura menguap) Huahem ... Eh, kok Papa udah ngantuk ya? Dana sendiri yang anak papa kok belum ngantuk?
DANA(V.O.)
Huahem ... Nggak, Dana juga udah ngantuk kok Pa!
DARMA
Oke ... Selamat tidur jagoan kecilku! (terbatuk)
DANA(V.O.)
Selamat Begadang juga Pa!
DARMA
Hahaha ... kamu itu masih kecil kok suka ngelucu sih? Yasudah, kasih Bi Imah lagi gih telponnya.

SUARA NOISE TELPON.

IMAH(V.O.)
Ya pak?
DARMA
(terbatuk) Bi, malam ini bapak bakal nginep kantor dulu. Bapak minta Bibi untuk nemenin Dana tidur dulu ya?
IMAH(V.O.)
Baik pak.
DARMA
(terbatuk) Ya sudah, makasih ya Bi.

Darma menutup telpon dan dia tampak mengingat sesuatu.

DARMA
Oh iya, Ujang gue suruh pulang aja ya? (terbatuk)

Namun saat Darma masih mencari nomor telponnya Ujang, Darma tiba-tiba terbatuk-batuk kembali secara terus menerus sambil mengelus-elus dadanya.

Karena batuknya tidak berhenti, Darma segera berlari ke wastafel di dalam toilet kantor.

11. INT. TOILET, KANTOR VELVET SQUARE - NIGHT

Darma masih terbatuk-batuk. Dia tampak menutupi mulutnya dengan kedua telapak tangan.

Ketika reda, dia mencoba melihat tangannya kembali yang sudah penuh dengan darah.

Darma pun sedikit menahan rasa takutnya dan segera membersihkan tangannya menggunakan air di Wastafel. Lalu Darma berjalan kembali ke ruangannya.

12. INT. RUANGAN DARMAWANGSA, KANTOR VELVET SQUARE - NIGHT

Darma yang mulai tampak pucat, segera duduk di kursi kerjanya.

Darma masih menahan rasa takutnya dengan kepalanya yang sesekali ditundukkan dengan posisi tangan yang menelungkup di atas meja.

Darma mengambil fotonya Dana dan mengelusnya menggunakan ibu jari kembali.

Darma tampak berpikir sesaat. 

Usai itu, dia segera menaruh foto itu kembali dan mengambil ponselnya untuk menelpon Nandra.

SUARA NADA SAMBUNG.

NANDRA(V.O.)
(NOISE TELPON) Halo? Ya Sa?
DARMA
(sedikit serak)
Ndra, minggu ini gue bisa minta tolong sama lo?
NANDRA(V.O.)
Minta tolong apa Sa? Eh suara lu kenapa sih? Kayak Yoda gitu.

Darma pun tersenyum.

DARMA
Ngelanjutin yang gue omongin tadi siang. Lu sementara minggu ini gantiin gue dulu, gimana?
NANDRA(V.O.)
Jangan-jangan lu ... Sa, yakin lu? Menurut gue, mending lu ikutin saran dokter aja Sa! Setidaknya kan masih ada harapan buat--
DARMA
... Ndra, bisa ya? (terbatuk)
NANDRA(V.O.)
(nada panik)
Ya bisa ... cuman bu Dewi ntar ... aduuh, gue ... Yaudah, bisa. Tapi gue tetep nyuruh lu untuk ikutin saran dokter buat--
DARMA
... Makasih Ndra (Menutup telpon)
NANDRA(O.S.)
Sa! Sa! (Telpon tertutup)

Darma meletakkan ponselnya dan lanjut mengetikkan kerjaan di laptopnya. Namun setelah itu dia terdiam dan menutupi mukanya dengan kedua telapak tangan.

Darma tampak merenung di dalam kedua tangannya itu.

Usai itu, Darma segera menutup laptopnya dan memasukkannya ke dalam tas. Dia pun berdiri dari kursi kerjanya dan mengambil jaketnya untuk keluar ruangan.

13. INT. RUMAH DARMAWANGSA - NIGHT

Imah tersenyum melihat Dana yang sudah tertidur dari pintu kamar Dana, lalu dia segera menutup pintunya secara perlahan.

Terdengar suara gerbang depan rumah terbuka dan suara mobil yang masuk ke halaman rumah.

Imah segera segera membukakan pintu depan rumah. Terlihat Darma keluar dari mobilnya dengan sedikit tampak pucat dan dia berjalan perlahan untuk masuk ke rumah.

IMAH
Loh Pak?
DARMA
(sedikit serak)
(terbatuk) Bi, Dana udah tidur?
IMAH
(terbengong)
U-udah pak.
DARMA
(terbatuk) Yaudah, makasih ya bi.

Darma berjalan masuk rumah.

Mang UJANG(29), supir pribadi Darma, keluar juga dari mobilnya. Imah yang bertanya-tanya pun langsung menghampiri Ujang.

IMAH
(berbisik)
Jang, itu bapak kenapa? Kayaknya sakit ya?
UJANG
(berbisik)
Kayaknya sih iya. Tadi juga ujang tanyain, bapak jawabnya kayak cuek gitu. Dan Bapak itu selama di perjalanan tadi terdengar sering bat...

Terlihat Darma mengintip dengan mencondongkan kepalanya keluar dari pintu depan untuk melihat ke arah Imah dan Ujang.

DARMA
(melotot bercanda)
Bi! Buatin teh panas ... tapi di campur jeruk nipis ya.

Darma tersenyum.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar