Buku Catatan Papa (Script)
1. BABAK I - Part 1

1. EXT. TAMAN KECIL PINGGIR DANAU - DAY

Suasana Danau tampak hening dan sejuk. Pepohonan hijau yang tumbuh asri, mengelilingi danau tersebut. Di salah satu pohon tersebut, ada bangku yang terpasang dan menghadap ke danau itu.

Dengan suara hempasan angin yang menggerakkan setiap ranting dan daunnya, tampak dari belakang, DANADYAKSA (32) atau Dana, sedang menundukkan kepalanya di atas bangku, berpangkukan buku catatan.

Terdengar suara DARMAWANGSA (35) atau Darma yang mengiringi pergerakan jari Dana di setiap tulisan pada buku catatan itu.

DARMA(V.O.)
Bagaimana kabarmu sekarang Dana? Sehat? Jika tulisan ini sudah kamu baca, berarti kamu sudah besar dong? Eh iya, Gimana pengalamanmu semasa sekolah? Pasti sekarang udah punya Pacar juga ya?

Terlihat tulisan besar di dalam buku catatan itu.

INSERT - TULISAN DALAM BUKU CATATAN

"JIKA KAMU SUDAH LULUS KULIAH, BACALAH BAGIAN INI."

DARMA(V.O.)
Pasti punya dong ... Papa juga yakin, pasti pacarmu itu cantik. Papa titip salam deh buat pacarmu yang cantik itu. Kalau belum punya, kenapa? Jangan bilang kamu itu takut bicara sama seorang cewek? Kalo kamu takut sama cewek, nanti cewek nggak ada yang mau sama kamu loh. Masa Papanya aja berani dan bisa mendapatkan Mama, kok anaknya nggak?

Dengan terlihat hanya bagian hidung sampai kaki, Dana duduk di kursi taman dengan masih memangku sebuah buku catatan yang sedang terbuka. Tangan kiri yang disembunyikan di perutnya, tampak seperti menggenggam sesuatu.

Dana lalu membalikkan beberapa helai kertas di dalam buku itu dan berhenti sampai pada tulisan.

INSERT - TULISAN DALAM BUKU CATATAN

"JIKA KAMU SUDAH MEMPUNYAI ANAK, BACALAH BAGIAN INI."

DARMA(V.O.)
Dana! Papa saat ini sudah bertemu dan tinggal bersama Mama loh, dia benar-benar cantik sekali. Papa juga sudah memberitahu Mama, bahwa sebelum Papa pergi, kamu benar-benar sudah menjadi laki-laki yang hebat.
Tau nggak Mama bilang apa? Dia kangen banget sama kamu. Dia tampak senang sekali ketika Papa bilang kamu sudah menjadi Laki-laki dewasa yang kuat! Jujur, sekarang Papa dan Mama ingin sekali bertemu dengan cucu. Pasti mereka lucu sekali ya. Eh iya, kabarmu gimana hari ini? Baik kan? Kalo iya, syukurlah. Kalo tidak ... kamu kenapa?

Tampak mulut Dana yang tidak terlihat senang.

DARMA(V.O.)
Sini cerita sama Papa, anggap buku ini sebagai teman curhatmu.

Dana mulai membuka genggaman tangan kirinya secara perlahan dari perutnya. Terlihat mainan kecil hasil cetakan tanah liat berbentuk 2 kepala Singa, yang sudah terlihat usang.

DANA(V.O.)
Lelaki itu ... harus tetap kuat dengan apapun yang terjadi di dalam kehidupannya kan Pa? ... Iya kan? (hening) Iya...?

Dana menaruh mainan itu di atas lutut kanannya.

Suasana masih hening. Tampak dari belakang dan menghadap ke danau, dengan masih tidak terlihatnya wajah Dana, KALYA (55) berjalan menyusul Dana untuk duduk di samping kanannya.

Setelah duduk, dia sedikit menoleh ke arah Dana.

KALYA
Buku itu masih kau simpan?

Dana diam.

Kalya dan Dana hanya tampak dari belakang.

Terlihat bayangan Kalya mengambil cetakan tanah liat itu dari lutut kanannya Dana, lalu dia melihatnya.

KALYA
Memorabilia ya?

Mereka berdua berhenti sejenak untuk melihat indahnya Danau.

KALYA(CONT'D)
Waktu itu tante merasa senang sekali, bisa melihat keakraban seorang ayah dan anak. Terutama saat kalian tertawa dan berbicara bersama di tepi danau itu.

Dana sedikit menoleh ke Kalya.

DANA
Tante, emang tulisan-tulisan ini ... sebenarnya untuk apa?

Kalya menghela napas.

KALYA
Memang kamu udah baca semuanya?
DANA
Males.

Kalya perlahan-lahan tersenyum.

KALYA
Hahaha ... Yaaah begitulah, jaman sekarang tulisan sudah tidak terlihat menarik lagi untuk dibaca.

Terdengar hembusan angin yang begitu tenang.

Kalya tampak mengusap-usap telapak tangannya di atas pahanya sendiri.

KALYA(CONT'D)
Yaah ... Jadi itu sebenarnya buku Diari Papa kamu dulu, semenjak SMA. Kamu nggak harus membaca semuanya kok.
DANA
Lalu?

Tampak dari belakang, Kalya seperti menoleh ke arah Dana kembali dan mengambil buku catatan itu dari pangkuan Dana. Kalya tampak membalikkan halaman yang tepat pada buku catatan yang dipangku Dana itu.

KALYA
Coba buka dan baca bagian ini saja.

Tampak jari Dana mulai membuka lembar tulisan bagian terakhir dan mengikuti tulisan-tulisan yang berada di dalam buku catatan itu dengan telunjuk jarinya.

Jari itu pun berhenti pada satu tulisan.

INSERT - TULISAN DALAM BUKU CATATAN

"DANA, DI HALAMAN BERIKUTNYA ADA TULISAN TERAKHIR PAPA UNTUK KAMU. BACALAH SAMPAI HABIS YA!"

Lalu Dana membuka halaman selanjutnya perlahan-lahan.

Dengan tersorot utuh di bibirnya, Dana mulai sedikit ternganga.

BLACK.

OPENING TITLE.

2. INT. RUANGAN DARMAWANGSA, KANTOR VELVET SQUARE - DAY

"25 TAHUN YANG LALU"

Waktu dan tanggal pada jam digital menunjukkan,

INSERT - JAM DIGITAL

"Wednesday, 15 December 2020"

Darma, tampak sedang serius mengerjakan pekerjaannya dengan Laptop di dalam ruangan kantornya. Di kursi kerjanya pun juga tergantung jaket berwarna coklat, yang selalu ia gunakan kemana-mana.

Beberapa saat kemudian, JANU(27) dan NANDRA(29), memasuki Ruangan.

NANDRA
Sa!

Janu tampak menyusul dari belakangnya.

JANU
Mas Darma!
DARMA
Eh, masuk-masuk.

Janu dan Nandra pun duduk di kursi depannya meja kerja Darma.

DARMA
Okey, gue sebenarnya mau membahas soal Rekap keuangan tahun ini, kira-kira udah pada ready belum ya data-datanya, dari bulan Januari?
NANDRA
Ah, nanti lu liat aja deh Sa! As usual, kerjaan dari tim gue selalu gercep.

Darma tampak menganggukkan kepalanya dan berpaling ke Janu.

DARMA
Oke, kamu gimana Jan?
JANU
Udah mas, cuman untuk yang bulan Desember masih butuh koreksi dari beberapa Customer.

Darma mulai terbatuk secara ringan.

DARMA
Uhuk. Okey, tapi untuk bulan-bulan sebelumnya, udah bisa gue cek kan?

Janu menganggukkan kepalanya sekali.

JANU
Udah mas.
DARMA
Ya udah, nanti kalian tunjukkin aja hasilnya ke gue siangan ya? Gue mau jemput anak gue dulu pagi ini.
NANDRA
Eh, tumben lu yang jemput Dana? Emang Ujang lagi sakit ya Sa?

Tampak Janu hanya diam dan mengikuti alur bicara mereka berdua.

DARMA
Nggak kok, Ujang ada kok di bawah. Cuman gue lagi pengen aja nyempetin waktu buat jemput Dana.
NANDRA
Nggak takut sama bu Dewi emang lu Sa? Biasanya lu sendiri yang paling rajin dan anti dari ijin-ijin sepele gini?

Wajah Darma pun berubah penasaran.

DARMA
(berbisik)
Eh, emang dia udah masuk? Bukannya terakhir dia masih ke Taiwan ya buat nego produk kita yang baru?
NANDRA
(berbisik)
Denger-denger sih udah balik lagi (mikir), eh bener nggak ya Jan?

Janu pun hanya tersenyum manis dalam menjawabnya.

JANU
Denger-denger begitu mas.

Darma langsung menampar pahanya dengan sedikit memutar kursi kerjanya.

DARMA
Aduuh!

Lalu Darma sendiri berusaha mendekatkan dirinya ke meja kerjanya sambil memainkan jarinya di meja seakan-akan sedang berpikir.

DARMA
Hmmmm ... atau gini aja, gue minta tolong ke kalian dong. Nanti kalo Bu Dewi nyariin gue... Uhuk, bilang aja lagi ada keperluan mendadak. Ya?

Nandra dan Janu tampak bingung.

NANDRA
Ya bisa sih Sa, tapi kan lu tau ... Bu Dewi tetep bakal ngotot nyariin lu?
DARMA
Ya setidaknya kalian udah gue pamitin. Jadi kesannya gue nggak nyelonong keluar gitu aja. Oke ya?
NANDRA
Oh, ya gue mah bisa-bisa aja sih Sa.

Darma memindahkan pandangannya ke Janu untuk memberikan kode melalui mata.

JANU
Oh ... B-bisa mas.

Darma pun langsung mengecek jam tangannya.

DARMA
Oke kalo gitu, kalian udah boleh keluar. Nanti jangan lupa rekapnya ya?

Janu dan Nandra berdiri dari kursi.

JANU
Baik mas.
NANDRA
Eh, salam buat Dana ya sa.
DARMAWANGSA
Iya ... nanti gue salamin.

Janu dan Nandra berjalan keluar ruangan.

Darma pun segera mengambil jaketnya dan berjalan keluar ruangan sambil mengenakan jaketnya tersebut.

3. INT. AREA KARYAWAN, KANTOR VELVET SQUARE - DAY

Berjalan melewati PARA KARYAWAN yang sedang bekerja, Darma langsung pergi menuju lift untuk turun.

Namun ketika Darma berjalan menuju lift, dari kejauhan, Darma juga melihat Bu DEWI(39), yang sedang berjalan keluar dari lift bersama para asistennya. Darma pun mendadak berhenti dari perjalanannya.

DARMA
Hah? Bu Dewi?

Di mulai dengan berjalan mundur secara perlahan, Darma langsung berlari melawan arah, menuju tangga darurat untuk turun.

4. EXT. TERAS, SEKOLAH DASAR CENDHIKA - DAY

Terdengar suara keributan PARA MURID dari dalam kelas, DANA(6), berdiri sendirian sambil melirik ke kanan dan kiri-nya di dekat tiang teras sekolahan. Wajahnya pun pucat dan tampak ketakutan.

Dari dalam sekolah, bu NITA (29), seorang Guru yang kebetulan lewat dan melihat Dana, tampak menghampiri lalu memegang bahunya.

BU NITA
Dana? Kamu belum pulang?

Dengan wajah Dana yang memucat, dia pun hanya merespon dengan menggelengkan kepalanya. Bu Nita mencoba untuk duduk bertekuk lutut agar sejajar dengan Dana.

BU NITA(CONT'D)
(menghela napas)
Ya ampun kasihan, memang biasanya yang jemput siapa nak?
DANADYAKSA
(Tampak ketakutan)
Mang U-ujang Bu, tapi mulai hari ini, kata Papa ... biar Papa yang njemput.
BU NITA
Lalu Papa kamu sudah mengabari kamu lagi?

Dana hanya diam menundukkan kepalanya dan masih tampak pucat.

Bu Nita yang melihat itu, langsung berdiri dan merangkul bahu Dana kembali.

BU NITA
Ya sudah, ikut Bu Nita saja yuk ke kantor. Kita nunggu di sana saja, dari pada kamu sendirian loh di sini.

Dana mengikuti dorongan dari rangkulan Bu Nita dan segera berjalan bersama menuju ke pintu masuk sekolahan. Namun saat mulai berjalan, terdengar suara klakson dari depan teras sekolahan. Tampak mobil SUV berwarna Hitam, berhenti di depan Teras sekolahan.

Darma pun keluar dari mobilnya.

DARMA
Dana!

Dana segera menoleh ke arah suara panggilan itu. Dana tampak senang sekali dan segera ingin memeluk Papanya, Darma.

DANA
Papa!

Darma berjalan menuju Dana yang berlari ke arah dia. Setelah dekat, Darma bertekuk lutut dan memeluk Dana.

DARMA
Keren! Jagoan Papa sudah pulang, gimana sekolahmu hari ini Dan?

Bu Nita tampak tersenyum melihat Darma dan Dana.

Darma melihat wajah Dana yang berubah menjadi sedikit pucat. Melihat itu, dia langsung mengelus rambutnya Dana.

DARMA(CONT'D)
Eh Dana, kamu kenapa? ... kok kayak pucet banget gitu?
BU NITA
Tadi dia nungguin Papahnya sendirian di depan teras situ pak. (melihat ke Dana) Untung Papahnya segera datang ya Dana ya?

Darma langsung bersimpati terhadap Dana.

BU NITA(CONT'D)
Dia tadi udah pucet banget loh pak, sempat mau ibu ajak ke ruang guru tadi.
DARMA
Oh gitu ya? Tapi tadi kamu nggak nangis kan?

Dana pun terlihat mengubah ekspresinya menjadi senyum yang dipaksakan.

DANA
Nggak. Aku kan laki-laki kuat!
DARMA
Kereen! Eh tapi...

Darma mengulurkan tangan kanannya ke Dana.

DARMA(CONT'D)
Papa minta maaf ya. Papa tau, kamu udah nunggu lamaaa banget di sini. Papa tau perasaan kamu tadi. Maafin Papa ya?

Dana sempat terdiam sesaat.

DANA
Papa kenapa minta maaf? Dana tau kok Papa itu pasti sibuk kalo di akhir tahun. Kan Papa juga bekerja demi Dana?

Darma sempat terbengong, lalu tersenyum karena kagum. Dia pun langsung mengelus punggung Dana.

DARMA
Hebat ... eh, gimana kalo kita sekarang makan siang bareng? Di warung langganan Papa dulu waktu sekolah? Gimana? Yuk!

Dana langsung tersenyum lebar.

DANA
Ayuk!

Sambil merangkul Dana, Darma pun segera berdiri dan berpamitan dengan Bu Nita.

DARMA
Ya sudah Bu, Terima kasih ya. Saya minta maaf kalo sudah ngerepotin Ibu guru tadi.
BU NITA
Ah nggak kok pak, memang sudah tugas guru kok untuk menjaga murid-muridnya di sekolah.

Darma yang tidak mendengar ucapan apapun dari Dana, langsung menoleh dan sedikit mendorong bahunya.

DARMA
Dan, ayuk ... bilang apa ke Ibu guru?
DANA
(menundukkan kepala)
Terima kasih ibu Nita!
BU NITA
Halah, ya ampun nak. Iya nak, iya. Ibu cuma ikut senang Papahnya sudah datang ya Dana? Besok udah masuk masa liburan kok ya.

Dana tersenyum malu.

BU NITA
Pak, Dana itu lucu banget, santuuun banget anaknya. Di kelas dia sering berbuat baik loh sama temen-temennya.

Darma yang masih merangkul Dana, langsung melihat ke arah dia.

DARMA
Oh ya? Wah lebih hebat dari Papa dong berarti kamu Dan? Hahaha. (Melihat jam tangan) Ya sudah, saya sama Dana pulang dulu. Mari bu guru.
BU NITA(O.S.)
Iya mari-mari pak!

Darma dan Dana memasuki mobil. Mobil SUV itu lalu berjalan.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar