Borgol Dan Sepotong Cinta
5. Sebelum Borgol

INT. MOBIL DEWI - NIGHT

BAGAS masuk di jok belakang, Dewi duduk di depan, Chandra nyetir.

DEWI

Jalan Can.

CHANDRA

Oke.

BAGAS

Ini teman barumu? Di mana WAWAN?

DEWI

Bukan urusanmu!

BAGAS melihat Dewi.

BAGAS

Aku heran kenapa kau yang marah-marah?

Mustinya aku yang marah.

Aku kekasihmu dan kau menjebloskan aku ke penjara.

DEWI

Kau kriminal, kau membunuh orang, BAGAS.

BAGAS

Aku kira cinta itu tidak mengenal perbedaan status pekerjaaan,

status sosial, masa lalu.

Oke aku kriminal, tapi aku kekasihmu,

kenapa kau tidak membela aku?

DEWI

Kau Psikopat Pembunuh. Aku polisi.

Apa yang kau harapkan?

BAGAS

Kenapa tidak seperti temanmu ini, Chandra.

Kau punya kekasih kan?

Siapa Namanya? Sherly ya?

CHANDRA

Ya, Sherly.

Chandra tersenyum, lalu berubah jadi heran & menoleh ke bagas.

BAGAS

Temanmu ini melindungi dan menjaga sherly, kekasihnya.

Chandra tersenyum bangga, mengangguk.

BAGAS (CONT’D)

Walalupun Sherly kena kasus menabrak orang sampai mati,

tapi dia membelanya, membantunya menutup kasus itu

Chandra terbelalak heran.

CHANDRA

Hei dari mana ka,... sudah sudah!

Dewi menatap Chandra.

BAGAS

Dan ketika Sherly ketangkap sedang pesta sabu-sabu,

dia juga membelanya, membantunya keluar dari kasus itu.

CHANDRA

Hei shut up man! Ini bukan tentang aku..

BAGAS menepuk pundak Chandra.

BAGAS

Kau lihat dia. Aku kekasihnya dia sama sekali tidak membelaku.

Dan dua tahun, dia sama sekali tidak menengokku.

Walau aku tahu dia juga merindukan aku.

DEWI

Diam BAGAS!

BAGAS

Aku bisa membayangkan kau tiap malam, termenung di sofa tengah itu,

melamunkan apa yang terjadi,

mungkin melamunkan aku...

Dewi menoleh cepat ke Bagas, kaget, heran.

DEWI

BAGAS, sudah diam!

CHANDRA

Kenapa kau muncul?

Kau bisa saja pergi Man.

BAGAS

Lihat, temanmu ini pintar.

Pertanyaanya mendasar!

DEWI

Dia psikopat Chandra.

Logikanya suka membingungkan orang normal.

BAGAS

Itu yang selalu kau katakan pada dirimu sendiri untuk menghiburmu?

Aku tahu kau tidak percaya omongan orang-orang itu.

DEWI

Terserah apa katamu.

BAGAS

Menurutmu kenapa aku muncul ke sini menemuimu?

Agar aku bisa masuk ke penjara lagi setelah susah payah keluar?

CHANDRA

Ya kenapa kau..?

DEWI

Sudah Chandra.

CHANDRA

Darimana kau tahu tentang Sherly?

Bagas menatap Chandra.

BAGAS

Oke dengarkan aku dulu, 3 menit saja.

Aku punya proposal.

DEWI

Oya proposal?

CHANDRA

Apa itu?

BAGAS

Aku akan membantu kalian mencari Algojo ini.

Aku tahu kalian tidak akan bisa menemukannya.

Kau dulu tidak bisa memecahkan kasus ini kalau aku tidak mengakuinya ya kan?

CHANDRA

Kenapa kau mau membantu kami mencari Algojo ini?

BAGAS

Aku tidak membantumu. Aku ingin membantu dia, dia kekasihku.

Lagipula, secara legal aku sudah mati.

Jadi sebenarnya kalian tidak punya kewajiban untuk menangkapku lagi kan?

Kalian tidak melanggar hukum.

CHANDRA

Tapi kau akan membunuh lagi.

BAGAS

Aku tidak bisa melakukan aksi pembunuhan algojo sendirian. Karena partnerku sudah pergi.

CHANDRA

Partner?

Dewi menatap Bagas heran.

BAGAS

Ya partnerku dalam melakukan aksi algojo selama ini.

Kalian tahu, aku tidak sendirian dalam melakukan aksi algojo, membunuh 21 orang itu.

Aku akan tunjukan pada kalian siapa partnerku.

DEWI

Siapa partnermu?

Dia yang membunuh Pak Wongso kemaren?

BAGAS

Bukan, bukan dia. Dia sudah lama berada di penjara.

CHANDRA

Penjara mana?

BAGAS

Aku tidak akan memberitahu kalian.

Aku hanya minta, kau jangan menganggu dia ketika nanti bertemu dengannya.

Ya Dewi? Dia sudah banyak mengalami tekanan.

CHANDRA

I don’t know man,...

BAGAS

Dan aku juga akan menunjukan kepada kalian, siapa yang membantuku keluar dari penjara?

CHANDRA

Ada yang membantumu?

DEWI

Siapa?

BAGAS

Kau pikir aku merencanakan pelarianku.

No no no. Bukan Dewi.

Orang lain dari luar yang merencanakan pelarianku,

dia yang menyiapkan segalanya.

Mobil, mayat, pabrik tua, kebakaran.

Aku hanya ikuti arahan dia.

DEWI

Si tamu misterius yang mengunjungi kamu di penjara mengaku sebagai aku?

BAGAS

Betul, dia! Aku akan menunjukan orangnya.

Dan kau tidak perlu mengkhawatirkan dia, dia bukan musuhmu.

CHANDRA

Kau beneran ini man?

BAGAS

Aku sangat serius Chandra.

Dan setelah kita menemukan Algojo ini, kalian bisa melakukan apa saja kepadaku.

What do you say?

Dewi menggeleng. Chandra menghentikan mobilnya di tepi jalan, lalu keluar, dan mengajak dewi keluar.

EXT. PINGGIR JALAN KOTA - NIGHT

Chandra mengajak Dewi keluar mobil, melangkah beberapa langkah di depan Mobil. Bicara degan volume pelan.

CHANDRA

Benar apa yang dikatakannya? This is really great Kapten!

DEWI

Aku tidak tahu Chan.

CHANDRA

Dia mendekati kita, padahal dia bisa lari.

DEWI

Yah, sudah kubilang, dia itu psikopat. Jalan pikiranya aneh.

CHANDRA

Apa dia bisa dipercaya?

DEWI

Dia memang tidak pernah berbohong.

Kalau toh berbohong, 1 menit kemudian dia akan langsung mengakuinya.

CHANDRA

Kita sepertinya nothing to loose.

Kapten dulu yang menyelidiki kasus ini gimana?

Do we need help or not?

Mobil Dewi tiba-tiba melaju kencang. Dewi dan Chandra kaget, mengejar beberapa langkah sambil teriak.

DEWI

Heh Bagas! Dasar Psikopat!

CHANDRA

Aku kira kita bisa mempercayainya. Dasar Kriminal!

BAGAS

Kalian mengira aku yang membawa lari mobilmu?

BAGAS berdiri di pinggir jalan, di belakang Dewi dan Chandra. Chandra dan Dewi kaget, memutar badan menatap BAGAS. Chandra reflek mengacungkan pistol.

DEWI

Siapa yang,..?

Dewi menunjuk arah mobil pergi.

BAGAS

Tukang Parkir kayaknya.

Chandra tersenyum dikit, menyarungkan pistolnya.

BAGAS (CONT’D)

Dewi, kau tahu ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi.

Aku akan membantumu. Aku tidak akan lari.

Kalau khawatir aku lari, kau bisa menahanku di tempatmu.

Kamu bisa memborgolku di ranjang, kau tahu,

kita belum pernah melakukannya dengan borgol,

well kita memang belum melakukan apa-apa,

tapi mungkin kamu ingin melakukannya langsung dengan borgol,

aku tidak akan keberatan.

Dewi melangkah ke jalan, melambaikan tangan mencegat taksi.

BAGAS (CONT’D)

Bahkan mungkin aku akan menyukainya.

Kau mungkin juga akan menyukainya.

Walau aku pikir, kita sebelum melakukan itu harus menikah dulu,....

DEWI

OK Deal! (Menatap Chandra)

Kau awasi dia!

CHANDRA

Apa? aku,...?

Dewi naik taksi. Chandra menatap BAGAS geleng kepala, menghela nafas.

.

EXT. RUMAH DEWI - NIGHT

Taxy datang, Dewi turun dari Taxy. Mobilnya sudah diparkir di depan rumahnya. Dewi menatap heran, tersenyum. Lalu berjalan masuk rumah.

.

INT. RUMAH CHANDRA - NIGHT

Chandra membawa BAGAS ke ranjang, memborgolnya ke ranjang.

BAGAS

Kau tahu, aku lebih suka sama Dewi daripada,...

CHANDRA

Ya ya ya ,... Met Tidur.

Chandra keluar kamar, mengunci pintu, lalu berbaring di Sofa, meletakkan pistolnya di meja depan sofa. Lalu tidur.

.

INT. RUMAH CHANDRA - MORNING

Chandra di sofa, bangun dari tidur, melihat ke pintu kamar, sudah terbuka. Chandra kaget. Melihat pistol masih di meja, lalu memungutnya, berjalan mengendap endap menuju kamar.

Kamar kosong. Borgol sudah terlepas di sisi ranjang. Chandra langsung berbalik, memeriksa pintu depan, tidak di kunci.

SFX: piring sendok. Di dapur.

Chandra membalikan badan, menodongkan senjata ke arah dapur. BAGAS muncul dari dapur membawa 2 mangkuk. BAGAS kaget melihat Chandra menodongkan pistolnya.

BAGAS

Woo pagi-pagi sudah bikin tegang.

Chandra menyarungkan pistolnya. Menggelengkan kepala, BAGAS meletakkan mangkuk ke Meja.

BAGAS (CONT’D)

Mie Instant Chan, lumayan buat ganjel dulu.

Chandra menatap BAGAS, mengeleng terenyum. Lalu duduk, memulai menyantap Mie Instan Rebus.

CHANDRA

Kau bisa lari. 

BAGAS

Aku tahu.

Chandra menatap Bagas tajam, sambil menggelengkan kepala.

CHANDRA

Kamu dan Kapten, bisa kenal, gimana ceritanya?

BAGAS

Waktu itu seorang teman mengenalkan,

ehm lebih tepatnya menunjukkan Dewi kepadaku.

FLASH BACK

EXT. MOBIL BAGAS - DAY

BAGAS duduk di mobil, di bangku sebelahnya duduk satu sosok. Dewi di seberang jalan sedang berjalan, BAGAS melihatnya.

BAGAS

Itu Kapten Dewi?

BAGAS memandang Dewi.

BAGAS (CONT’D)

Aku tak tahu kawan. Coba ntar saya lihat dulu.

.

INT. RESTO - NIGHT

Dewi duduk di pojok, sendirian, melamun. BAGAS di pojok satunya, mengamati Dewi.

BAGAS (V.O.)

Aku mulai melihatnya, mengamatinya,

dan aku mulai merasakan magnet-magnet,

kau tahu, yah begitulah.

BACK TO:

INT. RUMAH CHANDRA - MORNING

BAGAS dan Chandra makan Mie di ruang tengah.

BAGAS

Aku mulai memberanikan diri mendekatinya.

Kau suka pedes?

CHANDRA

Gak, biasa aja sih. Ini rasa soto ya.

Sebenarnya aku lebih suka yang rasa kare.

BAGAS

Kau suka yang kare, kenapa di dapurmu tidak ada tadi?

CHANDRA

Habis sepertinya.

Oke, terus, Kamu dan Kapten, gimana?

BAGAS

Waktu itu, dia mulai menganggap aku teman.

.

EXT. KANTOR POLISI - EVENING

Dewi dan WAWAN melangkah keluar, berdampingan, BAGAS dari luar menghampirinya. Dewi meihat BAGAS, melambaikan tangan. BAGAS, Dewi dan WAWAN saling berhadapan.

DEWI

Ini kenalin partnerku, WAWAN. WAWAN, ini BAGAS.

BAGAS

BAGAS.

WAWAN

WAWAN.

BAGAS

Senang bertemu denganmu WAWAN.

WAWAN

Sama-sama. Oke aku duluan ya.

BAGAS

Wo wo ntar dulu. Kenapa gak bergabung dengan kita,

makan malam. Aku yang traktir.

DEWI

Ya WAWAN, ayolah.

WAWAN

Aku gak enak, nanti malah ngganggu kalian.

BAGAS

Gak juga WAWAN, karena dia masih belum menganggap aku sebagai kekasihnya.

Aku sih sudah menganggap dia sebagai kekasihku.

Dewi menunduk, tersenyum.

BAGAS (CONT’D)

Kau kan temannya. Kau bisa membantu aku membujuk dia

supaya mau menerima lambaian cintaku.

WAWAN tersenyum.

.

INT. CAFE SAWUNG - NIGHT

BAGAS, Dewi dan WAWAN makan malam bersama, duduk saling berhadapan, berbincang, tertawa.

WAWAN

Oke, aku jalan dulu ya.

BAGAS

Ok makasih WAWAN, sudah menemani kami.

WAWAN

Aku yang makasih. Sampai besok.

DEWI

Sampai besok.

Bagas melihat Wawan pergi.

BAGAS

Dia orang yang keren. Eh, Besok ada putaran perdana film baru, bagus.

Nonton yuk.

DEWI

Aku tak tahu BAGAS. Kadang pekerjaanku sampai malam.

BAGAS

Sesekali kau nggak perlu kerja lembur, bisa kan. Terutama besok.

DEWI

Gak janji BAGAS.

BAGAS

Hmmm, ok.

.

INT. KANTOR POLISI - DAY

Dewi masuk ruangan. WAWAN sedang memeriksa dokumen.

WAWAN

Darimana?

DEWI

Dari lab, ambil hasil forensik senjata Algojo.

Kamu dapat sesuatu?

WAWAN

Aku ini memeriksa profil korban, petanya, masih ngumpulin lah.

Ni semua korban Algojo boss kriminal..

Dewi menaruh map di meja.

WAWAN (CONT’D)

O ya, BAGAS datang tuh.

DEWI

BAGAS? Dimana?

WAWAN

Di ruang Kolonel.

DEWI

Apa yang dia lakukan?

Dewi menoleh ke ruangan Kolonel. WAWAN menggelengkan kepala. Dewi bangkit keluar.

INT. KOLONEL OFFICE - MORNING

BAGAS duduk di hadapan Kolonel. Dewi masuk.

DEWI

Ya pak?

Kolonel dan BAGAS melihat Dewi.

BAGAS

Ok makasih Kolonel.

BAGAS (CONT’D)

Aku sudah minta ijin Kolonel,

kau malam ini gak perlu lembur.

Dewi matanya mendelik, memandang Kolonel lalu menatap BAGAS bergantian. Kolonel mengangguk.

DEWI

Apa yang kau lakukan?

BAGAS keluar ruangan, Dewi mengikuti.

BAGAS

Nanti malam kita nonton.

DEWI

Kau tidak bisa melakukan itu BAGAS.

BAGAS

Aku baru saja melakukannya.

Dewi, kau jangan terlalu tegang dengan pekerjaanmu, relax lah.

Sampai nanti malam yah.

.

INT. LOBBY THEATER - NIGHT

Dewi dan BAGAS berjalan berdampingan.

BAGAS

Maaf tadi ya. Aku harusnya tidak memintakan ijin ke kolonel.

Itu mungkin tidak sopan.

Itu sebenarnya kan privasimu.

Maaf ya.

Dewi tersenyum.

DEWI

Jangan ulangi lagi BAGAS.

BAGAS

Aku tidak akan mengulanginya, asal kau bisa tersenyum tiap malam.

.

EXT. PARKIR - NIGHT

Dewi memasuki mobil, BAGAS mengantarnya.

BAGAS

Hei, terimakasih dah nemenin nonton.

DEWI

Besok aku ingin mengajak kamu makan malam.

BAGAS

Hmm wah besok sepertinya aku harus,... 

Oke deh. Hehe aku senang Dewi.

Dewi menjalankan mobilnya.

DEWI

Sampai besok.

.

INT. RUANG MAKAN SANTI - NIGHT

BAGAS, Dewi, Santi dan Ardi duduk mengitari meja makan, sambil makan malam, berbincang dan tertawa.

.

EXT. TERAS BALKON SANTI - NIGHT

BAGAS berdiri berdampingan dengan Santi di pagar Balkon.

BAGAS

Kau kan temannya sudah lama.

Mungkin bisa bantu aku, membujuk dia supaya membuka hatinya untukku.

SANTI

Kau sudah di ajak kesini, itu sudah bagus BAGAS.

Belum pernah dia ngajak teman laki-lakinya ke sini.

BAGAS

O ya, jadi aku bisa GR nih?

Santi tertawa kecil.

SANTI

Kalau dia nanti mengajakmu ke rumahnya, tanpa kau minta.

Itu berarti sudah sesuatu banget.

Dewi datang.

DEWI

Ngobrolin apa neh?

BAGAS

Ini, aku sedang konsultasi ama Santi,

cara-cara yang lebih efektif untuk memikat hatimu.

DEWI

Pembual!

Santi tertawa, Dewi tertawa.

BAGAS

Yah seperti itulah.

Suara Ardi dari dalam.

ARDI

Sayang bantuin mbawa ini dong.

Santi spontan beranjak dari tempatnya.

BAGAS

Biar aku saja.

BAGAS beranjak masuk ke dalam. Dewi dan santi saling memandang.

SANTI

Dia seru juga tuh.

DEWI

Ya begitu orangnya.

SANTI

Sepertinya eh-em,...

DEWI

Gak tahu San.

Dewi tersenyum menggeleng.

SANTI

Kayaknya kalian cocok.

BAGAS dan Ardi datang membawa minuman dan kudapan.

BAGAS

Saatnya desert teman-teman.

BACK TO:

INT. RUMAH CHANDRA - DAY

BAGAS dan Chandra duduk, dengan mangkuk sudah kosong.

BAGAS

Semangkuk kayaknya kurang ya?

CHANDRA

Yah, buat ganjal doang.

BAGAS

Mau lagi?

Chandra menggeleng.

CHANDRA

Terus kau diajak ke rumahnya?

BAGAS memandang Chandra.

SFX: TOK TOK TOK.

Chandra dan Bagas menoleh ke pintu, Chandra beranjak membuka pintu. Dewi di depan pintu.

DEWI

Ayo jalan.

CHANDRA

Ntar aku mandi dulu.

DEWI

Belum mandi?

Ya ampun ngapain aja dari tadi?

CHANDRA

Tuh dia ngajakin ngobrol terus.

BAGAS tersenyum. Dewi menggelengkan kepala, memutar badan, pergi.

DEWI

Aku tunggu di mobil!

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar