BATAS WAKTU
9. SCENE 36-39

36. INT/EXT. TERAS RUMAH – PAGI MENJELANG SIANG

ESTABLIS PEMANDANGAN HALAMAN DEPAN RUMAH

Karina memandang halaman depan rumah. Dia masih teringat kejadian dua minggu yang lalu di pernikahan Teresa. Ibunya (52) menghampiri karina. 

IBU KARINA

Ibu mau pergi ke kebun teh dulu, Nak. Kamu mau ikut? 

Karina menggeleng, dia malah keinget sama kenangan saat bareng Thomas.

INTERCUT TO

37. EXT. KOLAM RENANG – PAGI MENJELANG SIANG

Thomas duduk di tepi kolam renang sambil melamun. 

FLASH BACK TO : Pertemuan pertama dengan Karina.

CUT TO BACK : Karina di teras nangis. 

FLASH BACK TO : adegan Saat mereka makan bersama di pinggir jalan.

CUT TO BACK : Thomas duduk melamun di kolam renang. 

FLASH BACK TO: adegan saat Karina pingsan karena ulah Johan. 

FLASH BACK TO : adegan saat Karina dan Thomas makan siang bersama.

CUT TO

38. INT. RUMAH KARINA – MALAM

Karina telah selesai makan malam bersama ibunya. Ibunya lalu mendekati Karina.

IBU KARINA

Apa yang sebenarnya terjadi, Nak? Ibu perhatikan sejak pulang ke Bandung, wajahmu selalu murung.

Karina menatap ibunya dengan mata berkaca‐kaca. Karina kemudian menceritakan semuanya kepada ibunya.

KARINA

Apa yang harus aku lakukan, Bu? Aku tidak berani untuk menemui Thomas setelah apa yang aku lakukan.

IBU KARINA

(Mengelus kepala Karina) Apa kamu mencintai, Thomas?

KARINA

Aku tidak tahu, tapi aku selalu bahagia bisa bersama Thomas.

IBU KARINA

Itu namanya cinta, Karina. Ibu hanya memberimu saran, minta maaflah. Ibu yakin dia sangat kecewa saat tahu kamu membohonginya.

Karina terdiam. Air matanya terus mengalir.

IBU KARINA

Coba tempatkan posisimu di Thomas. Kamu juga pasti akan sangat marah begitu tahu dibohongi bukan? Seperti yang Johan lakukan. Seperti itu pula perasaan yang dirasakan Thomas.

KARINA

(Merasa bersalah) Bagaimana kalau Thomas tidak mau memaafkanku?

IBU KARINA

Setidaknya kamu sudah menunjukan itikad baik. Ibu yakin Thomas akan memaafkanmu.

Karina tersenyum dan menyeka air matanya.

KARINA

Terima kasih, Bu.

IBU KARINA

Sama‐sama, Sayang. 

CUT TO

39. INT/EXT. SWALAYAN - SIANG

Karina melihat Thomas masuk ke dalam swalayan yang sama dengannya. Karina menyelinap di antara rak supaya Thomas tidak melihatnya. 

KARINA (V.O)

Ada Thomas lagi di sini. Gue belum siap ketemu di sini.

INSERT : Thomas sedang memilih barang yang hendak dibeli dan melihat bayangan Karina dari cermin yang terpasang di atas etalase. Thomas pura‐pura tidak melihat Karina dan membiarkan wanita itu keluar swalayan. Thomas mengikutinya dari belakang.

THOMAS

Karina?

Langkah Karina terhenti. Dia berpaling ke arah Thomas yang memandangnya.

KARINA

Thomas? 

KARINA

Yeah, ini aku. Lama tidak berjumpa ya. 

KARINA

(Kikuk) Senang bertemu denganmu, Thomas. 

THOMAS

Senang? Tapi aku mempunyai kesan kamu tidak senang bertemu denganku.

KARINA

Aku sama sekali tidak menyangka kita bertemu di sini.

THOMAS

Masa? Bukankah tadi di dalam swalayan berusaha menghindariku dengan mengendap‐ngendap seperti ninja. 

KARINA

(Merasa terpojok) Jadi apa yang ingin kamu bicarakan, Thomas?

THOMAS

Banyak hal yang ingin aku bicarakan. Terutama apa yang kamu rencanakan dengan wanita bergaun merah dengan dandanan seperti badut.

KARINA

Namanya Lena, dia sahabatku, jadi berhenti menghinanya, Thom.

Thomas mengajak Karina untuk duduk di konter minuman yang ada di depan swalayan. Mereka memesan dua minuman. 

KARINA

Jadi apa yang ingin kamu bicaran, Thom? Aku tidak bisa lama‐lama.

THOMAS

Apa kamu hendak menemui pria malang yang menjadi korbanmu selanjutnya. Seperti yang kamu lakukan padaku.

KARINA

Aku tahu apa yang aku lakukan salah. Tidak seharusnya aku melakukan itu.

THOMAS

Kamu pasti bangga sekali karena telah berhasil membodohiku, Karina.

KARINA

Aku tida bermaksud membodohimu. Aku hanya menjalankan balasan atas apa yang kamu lakukan pada Lena.

Thomas memandang Karina dengan tajam.

THOMAS

Apa maksudmu?

KARINA

Jangan pura‐pura bodoh. Lena menjadi perempuan rapuh karena ulahmu.

THOMAS

Gara‐gara aku? Coba jelaskan lebih detail.

KARINA

Dia menyukaimu dan kamu mencampakkannya.

THOMAS

Kamu bilang ini semua salahku? Apa salah kalau ada yang menyukaiku dan aku tidak menyukainya.

Karina kesal sekali dengan kesombongan Thomas. Sampai dia ingin menyiram wajahnya. 

KARINA

Tapi tidak seharusnya kamu melakukan itu dengan Lena kalau kamu tidak menyukainya. 

THOMAS

Apa maksudnya ‘Itu’? Tolong janga berbelit‐belit denganku. 

KARINA

Kamu tidur dengan Lena. Bukankah itu benar?

THOMAS

Dan kamu percaya?

KARINA

Tentu saja aku percaya. Dia sahabatku. Apa kamu sekarang mau menyangkalnya?

THOMAS

Tidak. Aku tidak menyangkalnya. Tapi kejadian yang sebenarnya tidak seperti yang kamu bayangkan.

KARINA

Kamu merenggut kegadisan Lena, itu yang membuatku memutuskan untuk membalas dendam padamu.

THOMAS

(Menarik napas pelan) Jadi itulah alasannya. Kamu mengira aku merenggut kehormatan temanmu itu. Apa menurutmu aku begitu maniak, Karina? Aku mempunyai saudara perempuan yang aku sayangi lebih dari apapun. Apa kamu pikir aku melakukan perbuatan terkutuk seperti itu?

Karina memandang Thomas. Rasanya juga dia tidak begitu percaya Thomas melakukan semua itu. Apalagi setelah selama ini dia mengenalnya.

THOMAS

Aku tidak pernah merenggut kehormatan Lena, Karina. Dulu, dia hampir saja menjebakku. Tapi sebelum kejadian itu aku berhasil mengusirnya. Lena dulu selalu mengejar‐ngejar aku dan selalu aku tolak.

Karina mendengar semua penjelasan Thomas dan merasa bersalah karena selama ini telah berburuk sangka kepadanya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar