AIR TERJUN MISTERIUS
4. ADA APA DENGAN ANDIN

21.INT. — KAMAR RAYMOND - PAGI

Raymond terbangun, melihat jam. Sudah hampir jam delapan pagi, kesiangan. Bergegas mandi.

CUT TO :

22. INT. — KANTIN - PAGI

Dengan pakaian seragam  menuju kantin. Sudah ditunggu rupanya.

RAYMOMD
Selamat pagi pak budianto, ibu dian, mbak andin. Maaf kesiangan bangun.
IBU DIAN
Kami sudah selesai sarapan, tumben kesiangan pak raymond. Memang banyak nyamuk dikamar semalam?
RAYMOND
Bukan itu bu, semalam agak kurang enak badan saja.
BUDIANTO
Mungkin terlalu capek pak raymond. Hari ini tidak usah kelapangan dulu. Toh kita tidak ada kegiatan disana. 
Saya berencana dengan ibu dian akan ke kota pagi ini, untuk menyampaikan laporan.
RAYMOND
Mbak andin akan ikut kesana juga?
ANDIN
Nggak ikutan kok, kita khan rencana mau survey kebawah.
IBU DIAN
Jadi besok beneran nih kalian dengan anak anak, mau berburu air terjun itu?
RAYMOND
Melihat tekad anak anak ingin sekali kesana, saya akan mengawal mereka kesana bu.Juga mbak andin tentunya.
IBU DIAN
Baguslah, pasti nanti akan banyak cerita menarik sepulangnya kalian dari sana, Ibu pesan hati hati saja. Seandainya medannya sulit jangan dipaksakan. Bukan begitu pak budi?
BUDIANTO
Saya percaya pak raymond banyak pengalaman soal itu, Pasti tahu apa yang harus dilakukannya nanti.
Sepertinya sudah waktunya kita berangkat bu. Pak raymond, mbak andin. Bapak berangkat dulu menemani ibu dian. Semoga sukses kalian besok.
IBU DIAN
Ibu berangkat dulu ya, mau pesan apa kalian nanti, ibu bawain.
ANDIN
Bawakan donat saja, seandainya ibu tidak keberatan.
IBU DIAN
Oh, .. Donat yang kapan itu kita kesana?, Tenang saja nanti ibu bawakan. Pak raymond nggak nitip apa apa?
RAYMOND
Oh ya, pak budianto. Saya butuh priwitan yang nyaring bunyinya, Sepertinya ada dijual di toko peralatan accesories k3. Lima saja cukup pak, buat anak anak besok.
IBU DIAN
Wah, ... Sampai sedetil itu ya pak raymond memproteksi anak anak, Demi keselamatan mereka nantinya.

Ibu Dian mengagumi cara kerja Raymond.

BUDIANTO
Baik nanti akan saya carikan, saya pamit dulu.
RAYMOND
Terimaksih pak, hati hati di jalan.

Raymond dan Andin mengantar sampai di mobil.

ANDIN
Mas belum sarapan ya? Ayuk andin temani sebelum kita kebawah nanti.

Kembali ke meja makan.

RAYMOND
Anak anak mana, kok pada nggak kelihatan?
ANDIN
Mereka semangat banget, tadi pagi mereka sudah berangkat semua kebawah, cari cari informasi dari warga, sama mau cari tambang seperti mas pesan semalam.

Sambil menuangkan nasi ke piring. Raymond jadi malu dibuatnya

RAYMOND
Aduh mbak, .. Biar saya saja menuangkannya sendiri.
ANDIN
Nggak apa, .. cukup segini nasinya mas?
RAYMOND
Cukup mbak. Terimakasih.
Tidak ada pilihan lain, kalau jiwa petualangan anak muda sudah tidak terbendung lagi.

Sambil menyantap makanan.

ANDIN
Andin juga excited banget lho mas, Nggak terbayang seperti apa nantinya bisa menemukan air terjun tersembunyi di balik hutan, Biasanya air terjun di tempat lain khan mudah terjangkau, tinggal dinikmati saja
Kalau ini, kita harus bersusah payah dulu untuk bisa menikmati keindahannya. Uuh, .. Jadi gemes rasanya andin. 
Menjadi pengalaman tak terlupakan sebelum andin balik ke Jakarta nanti.
RAYMOND
Emang kapan mbak andinnya balik ke jakarta?
ANDIN
Sepertinya sih dalam minggu minggu ini, Soalnya papa mau menempatkan andin di perusahaan barunya nanti di jakarta.

Raymond terlihat tidak bahagia mendengar penuturan Andin.

ANDIN
Mas sedih ya nanti bakalan nggak ada andin lagi disini?

Mencoba mengetahui isi hati Raymond

Raymond tidak menjawab, Hanya menatap tajam mata andin.

Berkemungkinan melihat sesuatu lain lagi tersembunyi dibalik kelopak mata andin, 

Kali ini nampak begitu menawan, Tapi tetap saja seperti melihat ada pusaran air mengelilingi retina mata andin Terlihat begitu jelas.

ANDIN
Tuh, khan begitu lagi. Ngapain sih menatap andin seperti itu. Mata andin jereng ya?
RAYMOND
Nggak lah. Sepertinya baru melihat bidadari tanpa sayap persis berada di depan saya.

Merah merona wajah Andin seketika, langsung mencubit pergelangan tangan Raymond dengan gemas.

ANDIN
Mau coba coba merayu andin lagi ya, Awas tak bilangin papa nanti.

Pura pura mengancam, padahal dirinya merasa melambung atas pujian Raymod barusan.

RAYMOND
Jangan mbak!... Saya khan cuma menjawab pertanyaan mbak andin tadi, Kenapa saya menatap mbak seperti itu? Lain kali dipakai dong sayapnya. Biar saya tidak melihat mbak seperti tadi.

Pembelaan lugas langsung mengenai sasaran,

ANDIN
Udah udah ah.. Habisin tuh sarapannya.

lagi pura pura kesal, padahal baru pertama kalinya mendengar gombalan dari cowok begitu mengena ungkapannya.

Kali ini gantian Andin menatap mata Raymond dengan tajam.

RAYMOND
Mbak tidak bakalan melihat malaikat di kelopak mata ini. Tapi wajah mbak sendiri terlihat melekat di mata saya.

Begitu tenang penyampaiannya, seolah-olah tidak ada niat apa apa. Selain berbicara apa adanya

ANDIN
Please .. Tolong hentikan, andin sudah tidak tahan lagi mendengarnya. Sekarang kita kebawah, fokus untuk besok ... Oke Pak Raymond!

Raymond selintas memandang Andin lagi,sambil tersenyum kecil penuh arti.

CUT TO :

23. INT — WARUNG PAK AMAT - PAGI

Warungnys Pak Amat dipinggir sungai terlihat lapang dan bersih. Semua pelanggannys duduk lesehan. Menyajikan masakan khas padang, bermacam minuman jugs jajanan tersedia

Terlihat beberapa anak muda mereka adalah; Andy , Bambang, Dewi, Maharani, Olivia, Astrid dan Marcel. Sedang serius mendengarkan penuturan dari salah satu bapak bapak pelanggan warungnya pak Amat, sambil menikmati jajanan.

DEWI
Bapak dulu waktu muda pernah kesana?
PELANGGAN WARUNG
Waktu bapak masih kecil dulu pernah diajak kakek saya kesana. Sungai ini dulunya bisa dilewati sampan kecil. Kalau sekarang mungkin nggak bisa lagi dilewati,sudah banyak berubah bentuknya, Banyak bebatuan dengan arusnya yang deras di beberapa tempat, Selebihnya dangkal dan landai.

Olivia ikut penasaran

OLIVIA
Tapi bapak benar benar melihat air terjun itu, seperti apa sih bentuk air terjunnya itu pak?
PELANGGAN WARUNG
Sebenarnya bapak tidak melihat jelas betul, Soalnya tujuan kakek saya menyusuri sungai ini cuma mau mencari ikan patin saja waktu itu. 
Tapi sempat melewatinya, sepertinya tersembunyi dibalik hutan dekat tepi sungai. 
Terdengar jelas suara gemuruh air jatuh, juga buih putih seperti awan di pucuk pucuk pepohonan. Cuma itu saja yang bapak ingat dek.
OLIVIA
Wah, .. Misterius banget kayanya ya.

Berlima anak muda itu saling berpandangan, berguman takjub

ARIEF

Bapak nggak fotoin pake hape waktu itu?

Tanya Arief, penasaran banget. Disorakin teman temannya yang lain.

OLIVIA
Ngsco nih arief nanyanya, jaman bapak masih kecil dulu mana ada hape.

Olivia nenimpali, disambut gelak tawa semua.

ARIEF
Emang bapak kelas berapa waktu itu?

Arief mau memastikan, benar tidaknya belum ada hape.

PELANGGAN WARUNG
Sepertinya bapak baru kelas tiga es,de waktu itu, mana ada hape secanggih adek adek punyai sekarang.
ASTRID
Keren juga ya cerita bapak ini, ada tahu nggak bapak orang lain pernah benar benar kesana?
PELANGGAN WARUNG
Coba saya tanya pak amat ... Pak amat! Pernah dengar ada orang lain pergi kesana, Sepertinya adek adek kita ini pengen tahu sekali.
PAK AMAT
Siapa ya?

Pak Amat mencoba mengingatnya 

PAK AMAT
Sepertinya ada dulu anak muda sering mampir kesini, kalau gak salah dia sedang mencari getah gaharu. Tapi bukan dari penduduk disini, dari desa lain. Sampai sekarang nggak pernah ketemu orang itu lagi. Itu sih seingat bapak.
MAHARANI
Orang itu pernah cerita soal air terjun ditemuinya ke bapak?

Kali ini Maharani yang pengen tahu banget

PAK AMAT
Hmm, ... ada sih sedikit cerita soal air terjun itu ke bapak. Bilangnya sempat ketemu air terjun di hilir sana, Tapi getah gaharu saya cari nggak ada Cuma begitu saja ngomongnya. Lebih banyak bercerita tentang getah gaharu.
BAMBANG
Oh iya bapak punya jual tali tambang?
PAK AMAT
Tali tambang apa yang adek maksud , sepertinya ada tuh dibelakang bekas tali jangkar kapal, Coba saja lihat dibelakang sana

CUT TO :

24. EXT. — BELAKANG WARUNG - PAGI.

Bergegas mereka kebelakang ingin melihat tali tambang dipunyai Pak Amat. Ternyata benar ada segulung tali tambang anyaman cukup tebal, tapi sudah kusam.

MARCEL
Ini mungkin yang dimaksud pak raymond, Anyaman ini khan bisa kita lepas satu satu, nanti kita sambung satu sama lainnya. jadi panjang nantinya.

Marcel sepertinya ahli dalam soal pertalian. Mungkin pernah bergabung menjadi anggota pramuka dulunya.

ARIEF
Ya sudah kita beli saja dari pak amatnya.
PAK AMAT
Dipinjam saja, Nanti kalau sudah selesai dikembalikan lagi.

Pak Amat nyeletuk dari belakang

MARCEL
Terimakasih banyak pak

CUT TO :

25. EXT — SUNGAI BAWAH JEMBATAN - SIANG

Terlihat Raymond dan Andin turun ke sungai dari bawah jembatan jalan utama, Kebetulan sungainya sedang dangkal. Ditepi kiri kanan sungai bisa dilewati orang.

RAYMOND
Awas hati hati.

Raymond meraih tangan Andin turun ke sungai dari jembatan. Tidak terlalu sulit.

RAYMOND
Kita coba jalan beberapa puluh meter kesana ya, mengamati alur sungai ini ...Kuat nggak mbak andinnya?
ANDIN
Kecil segini sama andinnya mah, ngenyek banget sih mas ini.

Raymond tidak menjawab hanya mengatupkan telunjuk jari ditengah bibir,

RAYMOND
Sssssstt!

sambil mendesis seperti itu. Maksudnya jangan bicara gegabah.

ANDIN
Maaf maaf, .. Lupa pesan mas semalam.

Andin menyadari ucapannya barusan.

Raymond sekali-kali mengandeng tangan Andin, mereka berdua menyusuri sungai dengan santai. Cukup lapang lebar sungai dilewati, tapi terlihat menyempit di kejauhan sana.

ANDIN
Mas sering ya melakukan kegiatan seperti ini?
RAYMOND
Saya dulu khan sering pindah pindah lokasi proyek, dari pulau sumatra sampai pulau kalimantan pernah dijelajahi. Jadi sering dapat proyek masih hutan perawan gitu,
Pernah juga hampir tenggelam di sungai tulang bawang, kota manggala. lampung dulu.
Sungainya lebih besar lima kali lipat dari pada sungai ini.
Ketemu ular besar pernah juga.
ANDIN
Ih .. Nakut-nakutin saja mas ini.

Sambil mendekatkan tubuhnya ke Raymond.

RAYMOND
Bilangnya nggak takut?
ANDIN
Kalau ketemu ular besar, ya takutlah. kalau ditelan benersn bagaimana?
RAYMOND
Ya, nggak lah.
ANDIN
Bilang mas tadi pernah mau tenggelam di sungai. Sungai apa tadi mas bilang?
RAYMOND
Sungai Tulang bawang kota Manggala lampung.
ANDIN
Beneran mau tenggelam? Seperti apa ceritanya bisa sampai mau tenggelam begitu. Jadi pengen dengar.
RAYMOND
Panjang ceritanya, Kapan waktu mas ceritain nanti.
ANDIN
Bagaimana menurut mas sungai ini, berbahaya apa nggak?
RAYMOND
Sejauh ini, its fine saja ... tapi kita nggak tahu kalau sampai jauh ke hilir sana. Sebaiknya balik lagi saja kita pulang, rasanya sudah cukup.
Paling tidak hari ini sudah ada gambaran seperti apa sungai ini.
ANDIN
Tanahnya berpasir ya mas, banyak ikannya nggak ya disini?

Sambil mengibas-ngibaskan sepatu boots.

RAYMOND
Hobby mancing mbak andinnya?
ANDIN
Kalau mancing di laut andin suka, Dulu khan sering diajak papa ke pulau seribu sambil mancing gitu. Kapan nanti kita kesana ya mas, kalau mas pas lagi cuti. Papa khan punya kapal yacht pribadi sendiri.
RAYMOND
Luar biasa ayahnya mbak andin ya, seorang pengusaha yang sukses.
ANDIN
Mas juga bisa kalau tekun dan rajin, apa apa khan dimulai dari hal yang kecil dulu.
RAYMOND
Iya sih ... Boleh bertanya sesuatu?

Raymond memotong pembicaraan 

ANDIN
Mau nanya apa mas? Andin jadi penasaran,

Sambil memperhatikan butir butiran pasir terbawa arus kecil sungai.

 RAYMOND
Saya khan karyawan baru, belum lama juga kenal sama mbak andin. Kenapa mbak begitu baik sama saya(?)
ANDIN
Oh itu pertanyaannya, Mau tahu, apa pengen tahu banget? 

Manja sekali jawabannya.

RAYMOND
Mau banget!

Tanpa tedeng aling aling, pengen tahu jawaban Andin.

ANDIN
Karena ...

Tidak meneruskan, tapi dilanjutkan juga

ANDIN
Mas sudah punya pacar?

Belum sempat dijawab, tiba tiba sekelompok anak anak muda sudah diatas jembatan jalan.

ASTRID
Itu mbak andin sama pak raymond!

Disambut riuh, mereka ikut turun kebawah sungai.

ANDIN
Sedang apa kalian?
MARCEL
Habis cari informasi. Tadi kami juga sudah turun mbak, survey sunga ini. Mau kita arungi besok.
RAYMOND
Marcel kamu sudah dapat tali tambangnya?
MARCEL
Kebetulan yang punya warung diatas ada pak, kita dipinjami. Sepertinya cocok dengan yang bapak maksud.
RAYMOND
Bagus kalau begitu, nanti saya lihat, Jangan lupa nanti sore kita kumpul didepan mess ya, bawa semua perlengkapan untuk besok.
ASTRID
Siap pak ... Asyik besok kita jadi berangkat.

Astrid tidak bisa membendung kegembiraanya.

Mereka kembali ke mess, sementara Andin dan Raymond menyambangi warung pak Amat

RAYMOND
Jajan dulu yuk diwarung, sambil nanya nanya

Mereka berdua berjalan menuju warung Pak Amat.

CUT TO :

25. EXT — PELATARAN MESS - SORE

Terlihat anak anak sudah berkumpul didepan mess, sedang mendapat pengarahan dari Raymond.

Akan melakukan peragaan, simulasi, disaksikan oleh Ibu Dian, Pak Budianto juga Andinnya. Mengabadikan kegiatan ini dengan kameranya.

RAYMOND
Saya akan memperagakan bagaimana menggunakan tali tambang ini di saat emergency melewati arus deras, Sepertinya tali tambang ini cukup kuat. Jadi kita bagi dua kelompok, tiga dan empat.
Coba kenakan rompy kalian, berikut pelampung di badan masing masing, saling dikaitkan satu sama lainnya.
Yang laki laki depan belakang, perempuan ditengah. jarak masing masing dua, tiga meter cukup.

Anak anak mengikuti perintah dari Raymond

MARCEL
Olive, astrid kesini ditengah, biar marcel dibelakang, loe yang didepan mbang.

Andin, Raymond dan Arief melakukan hal yang sama. Andin ditengah, Raymond dibelakang sedang arief didepan

RAYMOND
Coba masing masing tarik talinya kuat kuat.

Raymond memberikan petunjuk

Riuh rendah penuh canda tawa, peragaan diakukan, ditonton karyawan lainnya memberikan semangat. Diperagakan juga oleh Raymond cara membopong orang cidera seperti patah tulang, lagi pingsan. termasuk melakukan simulasi p3k.

RAYMOND
Ingat ya, masing masing menggunakan rompy harness, pelampung, Juga ini sempritan, kalau ada yang kesasar dihutan atau hanyut disungai, bunyikan keras keras biar kita tahu keberadaan orang sedang meminta pertolongan.
Untuk wanita jangan dibebani bawaan yang berat berat, para laki laki saja yang bawa ranselnya.

Semua kegiatan ini diabadikan dengan kamera oleh Ibu Dian sebagai dokumentasi ada juga karyawan lain merekam melalui hapenya masing masing.

RAYMOND
Sepertinya sudah cukup, besok pagi jam delapan kita berangkat.
Seandainya sampai jam dua belas siang, belum bisa ditemukan juga, Semua balik badan. Pencarian dihentikan!

Dengan tegas Raymond memberikan instruksi.

Kemudian Raymond mengakhiri simulasi dan peragaan sore hari ini

CUT TO :

26. INT — KAMAR RAYMOND - MALAM

Raymond sedang mengemasi perlengkapan dibungkus plastik kedap air. Melihat ponsel diatas mejanya berkedip, ada pesan masuk. Rupanya dari Andin. Terbaca dilayar ponsel dipegangnya

"Bisa kesini mas, depan kamar andin. Mau ngasih kue donat bawaan ibu dian tadi"

Seperti itu pesan diterimanya. Kemudian dibalas oleh Raymind

"Tunggu ya mbak, sebentar kesana"

CUT TO :

27. EXT — TERAS KAMAR ANDIN - MALAM

Raymond berjalan menuju teras kamar Andin.

Tidak lama sudah didepan teras, sedang menyantap kue donat ditemani oleh Andin,membawa satu kotak kue donat.

Cahaya bulan purnama nampak bersinar terang menyapu wajah Andin semakin terlihat rupawan.

ANDIN
Enak ya donatnya, cobain deh yang ini mas, yang ada kejunya, empuk banget.

Raymond mencoba kue donat berlapis keju.

ANDIN
Enak khan?
RAYMOND
Enak, .. Nggak kalah sama donat terkenal itu Ini buatan asli bengkulu kali ya(?)

Raymond mengomentari

ANDIN
Sepertinya iya, ibu dian belinya banyak banget lho tadi, Ada kali sepuluh dus. Malah disisain empat dus buat kita bawa besok pagi. Pasti nanti anak anak suka. 
Mas tadi keren banget lho, waktu kasih peragaan buat mereka, Anak anak jadi tambah semangat, mereka yakin misi besok pasti akan berhasil.
Andin juga udah nggak sabaran. Mas sendiri gimana perasaannya?
RAYMOND
Senang juga sih. Tapi Sepertinya tidak ada warga lokal yang akan menunjukkan jalan kesana.
Dari pembicaraan pak amat sama bapak bapak tadi, mereka akan berusaha mencari anak muda disini untuk menemani kita nanti. Mereka khan lebih paham dengan lokasi disekitaran sini.
ANDIN
Seandainya tidak ada warga akan menemani kita bagaimana?
RAYMOND
Apa boleh buat kita berusaha cari sendiri nantinya. Tapi waktunya ditentukan. Seandainya sampai jam dua belas siang tidak juga ditemukan air terjun itu. Mau tidak mau kita harus balik pulang.
ANDIN
Iya demi keselamatan kita kita juga, Jangan sampai kita terjebak pulang sampai kemalaman.
RAYMOND
Kok pinter sih mbak andin menganalisanya.
ANDIN
Itu khan idenya mas. Mas'lah yang pandai memprediksi segala sesuatunya.
Nggak percuma papa memilih mas raymond ditunjuk sebagai safety kita. Andin aja juga salut banget sama mas.
RAYMOND
Masa sih?
ANDIN
Iya serius!, emang mas nggak ngerasa ya?

Sambil menatap Raymond, ingin tahu jawabannya.

RAYMOND
Lebih dari itu!
ANDIN
Maksudnya?

Semakin penasaran

RAYMOND
Nanti saya berencana mau pinjam sayapnya mbak. Buat membawa pulang kembali dengan selamat kesini.
ANDIN
Ya ampun, nemu dari mana sih ungkapan itu mas? Dalem banget maknanya, andin jadi merasa terbang beneran.
Mas suka gombalin cewek cewek lain seperti itu ya?
RAYMOND
Saya tidak punya bakat untuk itu. Tapi buat mbak, tadi ungkapan dari hati saya sendiri. Terucap begitu saja tanpa saya sadari.

Berkaca mata andin merasa terlindungi

ANDIN (V.O)
Sepertinya pemuda dihadapannya ini rela berbuat apapun demi melindungi dirinya.

Kaget ketika Raymond mengetahui dirinya sedang malamun

RAYMOND
Kok mbak jadi malamun, Maaf seandainya mbak tidak berkenan dengan ucapan saya tadi.
ANDIN
Mas, .. Apa andin perlu ijin sama papa nggak?
RAYMOND
Seandainya mbak minta ijin sama bapak, saya yakin bapak tidak akan membolehkannya.
ANDIN
Ya sudah nggak usah bilang bilang sama papa kalau begitu. Tapi janji ya, mas jagain andin nantinya.
RAYMOND
Sudah kewajiban saya, menjaga keselamatan mbak dan yang lainnya.
ANDIN
Makasih mas raymond, kok baik sih sama andinnya? 
Sebentar mas, andin ada sesuatu buat mas.

Andin beranjak masuk kedalam kamarnya Raymond dibuat penasaran.

RAYMOND (V.O)
Mau memberikan sesuatu apa?

Tidak lama Andin keluar lagi. Kali ini mengenakan sebuah gelang berkilau diterpa cahaya rembulan.

Tiba tiba melepaskan gelang warna warni dikenakannya diberikan kepadanya. Sekalian memasangkannya. Raymond terkesima.

ANDIN
Pas khan, .. Andin punya dua sama persis. Ini gelang andin beli di perancis waktu itu. 
Untuk tanda kebersamaan kita nantinya, disaat mengarungi sungai. Besok andin juga akan memakainya.

Raymond memandang takjub gelang diberikan.

RAYMOND
Ya ampun, ini khan mahal mbak.

Raymond tidak menyangka Andin memberikan gelang sebagus ini.

ANDIN
Ini murah kok mas, pas ada promo waktu itu.
RAYMOND (V.O)
Bagi Andin putri dari seorang konglomerat, Semurah murahnya gelang ini tidak akan mampu terbeli olehnya.
RAYMOND
Mesti bilang apa?
ANDIN
I will take care of you all the time.
Terjemahan dari; Saya akan tetap menjagamu setiap saat. Coba bilang seperti itu.

Andin mencoba menggoda Raymond.

RAYMOND
I will take care of you all the time.

Terpaksa Raymond mengikuti kemauan Andin.

Andin tersenyum manis manja, sambil menggenggam tangan Raymond.

RAYMOND (V.O)
Gawat nih kalau ada anak buah yang lihatin.
ANDIN
Sekarang mas boleh istirahat, biar besok pagi siap mengawal andin.
RAYMOND
Mbak juga istirahat ya, sampai jumpa besok pagi..Oh ya terima kasih lho pemberian gelangnya.
ANDIN
Mas nanti jangan sampai nggak bisa tidur seperti semalam.
RAYMOND
Iya,.. Semoga mbak tidur nyenyak juga malam ini. Saya permisi dulu, Terimaksih juga sudah dijamu donat yang enak ini.

Raymond segera beranjak dari tempat duduknya

ANDIN
Bawa saja sisanya mas, andin masih ada kok di kamar.

CUT TO :


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar