AIR TERJUN MISTERIUS
3. RENCANA PETUALANGAN

17. EXT. — BUKIT SELUMA - SORE

Mobil dinaiki Andin dan staff, terlihat menyusuri jalan berbukit belum diaspal menuju Base Camp Bukit Seluma. Sejauh 'Tujuh Belas Kilo Meter.'Dua jam waktu dibutuhkan, dari tepi jalan Propinsi.

CUT TO :

18. EXT — BASE CAMP - SORE

Base Camp proyek batu bara milik Hermanto berada di puncak Bukit Seluma. Terdiri dari beberapa bangunan kayu, disanggah dengan balok berdinding papan. 

Dibagian paling atas perbukitan merupakan bangunan kantor utama, bersebelahan dengan mess untuk karyawan staff.

Ke bawah lagi ada tiga bangunan. Salah satunya kantin tempat makan, berdampingan dengan mess karyawan biasa.

Ada juga bangunan workshop untuk perbaikan peralatan. Terdapat juga lahan parkir cukup luas untuk semua kendaraan mobil proyek maupun alat berat digunakan. 

Sedikit turun kebawah ada sebuah sungai tidak begitu besar sedang sedang saja, Melintas di jalan utama proyek. Ada warung milik Pak Amat penduduk setempat, serta beberapa rumah kayu sederhana di pinggir sungai tersebut.

Disungai inilah awal kejadian memilukan bakal dialami oleh beberapa karyawan nantinya.

Aktifitas proyek ini sebenarnya sudah berjalan sejak dua bulan lalu.

Namun dengan berjalannya waktu, Ternyata tidak sesuai yang diharapkan. Medan lokasi yang berat menjadi salah satu faktor utamanya. 

Alhasil beberapa kali kegiatan proyek sering terhenti 'slow down' istilahnya.

CUT TO :

19. INT. — KANTIN PROYEK - SIANG

Adalah, Astrid, Olivia, Maharani, Dewi, Andy, Bambang, Marcel dan Arief . Mereka merupakan sekumpulan anak anak muda lulusan Teknik Pertambangan dari Universitas Swasta Jogjakarta.

Astrid dari Geologis, Olivia S1 Engineer, Maharani bertugas di Laboratorium Quality Control, Dewi Administrasi kantor berasal dari kota bengkulu. 

Sedang kelompok priyanya seperti; Andy juga S1. Engineer. Bambang dibagian Explorasi bersama Arief, Sedang Marcel di bagian Geostatistik.

Mereka sedang berkumpul di kantin untuk makan siang.

ASTRID
Bete juga nih tinggal di mess melulu, mana cuti masih lama lagi.

Astrid memulai pembicaraan.

DEWI
Iya nih boring banget, bagaimana kalau kita refreshing ke kota minta ijin sama ibu dian, dan mbak Andinnya.

Dewi melontarkan usul kepada teman temannya.

Disahut oleh Arief.

ARIEF
Eh. Apa kalian nggak dengar, banyak orang membicarakan air terjun itu. Bagaimana kalau kita hunting kesana saja pasti seru banget, Dari pada ke kota, habis-habisin duit saja.

Bambang menimpali.

BAMBANG
Boleh juga tuh, gue udah lama banget ngimpiin pengen kesana, Dengar dengar cerita orang sih, bagus sekali pemandangannya.
Penasaran, seperti apa sih wujud air terjun itu.

Maharani dan Olivia berebut menyahut.

MAHARANI, OLIVIA
Mau mau donk, kita ikutan kesana!
OLIVIA
Emang kamu bisa berenang?

Bertanya kepada Maharani.

MAHARANI
Nggak, .. Nggak bisa berenang.

Jawab maharani dengan sendu.

OLIVIA
Aduhhh, .. kachian deh loe. Bahaya tahu klo nggak bisa berenang.

Memperingatkan Maharani berencana mau ikutan.

MARCEL
Tapi apa dibolehin sama ibu dian juga pak safety raymond jika kita pergi kesana?

Sela Marcel.

ANDY
Sebaiknya kita ijin dulu, seandainya ada apa apa, kita khan tidak disalahin.

Kebetulan Ibu Dian dan Andin mendengarkan pembicaraan mereka dari kejauhan, kemudian menghampirinya.

ANDIN
Ada apa ini kalian ribut ribut(?)
BAMBANG
Asyik nih ada ibu bos datang, Ini bu dian, mbak andin ... Anak anak tuh, punya rencana mau hunting ke air terjun lagi viral itu. Sepertinya menantang banget untuk didatangi.

Bambang menjelaskan maksud tujuan mereka kepada Ibu Dian dan Andin.

ANDIN
Oh itu, .. Andin juga pernah dengar. Aku juga mau ikutan kalian dong, Boleh nggak?

Andin nyeletuk begitu saja, tidak mau kalah dengan mereka.

Serentak mereka bersorak mendapat respon dari putri pemilik perusahaan ini.

SEMUA
Horee! .. Mbak andin mau ikutan kita!
IBU ANDIN
Eh, ... Tunggu dulu! Memang nggak berbahaya kesana(?)

Ibu Dian memperingatkan!

 ARIEF
Kami khan anggota Mapala di jogja bu, Sudah terbiasa menghadapi rintangan seperti itu. Rasanya sih tidak terlalu sulit menemukannya.
Bilang warga di sini tidak jauh jauh amat tempatnya.

Arief meyakinkan Ibu Dian.

ANDIN
Gini gini Andin pernah juga lho mendaki gunung waktu kuliah di Inggris dulu.
ASTRID
Wah, .. Hebat nih mbak Andin nggak nyangka kita lho, ternyata mbak andin pencinta alam juga. Kapan dong kita di ajak kesana mbak. 

Astrid ikut mengomentari.

MAHARANI
Iya mbak, ajak kita rame rame kesana, Patungan kita yuk keluar negeri sama mbak andin.

Maharani ikut nimbrung. Olivia meledek.

OLIVIA
Naik getek kali kita kesana, Emang murah ticket pesawatnya.
ASTRID
Ya sudah, kita jangan menghayal yang jauh jauh. Bisa menemukan air terjun disini saja, juga sudah keren banget rasanya.

Astrid menengahi.

ANDIN
Ibu dian mau ikutan juga?
IBU DIAN
Ah, ... Ibu sudah nggak muda lagi, kalian itu yang cocok kesana. Tapi ingat ya, bukan ibu yang menentukan boleh nggaknya kalian pergi kesana.
Pak raymond sebagai safety kita paling berhak menentukan boleh tidaknya.
MARCEL
Wah, cocok itu mana ya pak raymondnya?
ANDIN
Pak raymond sedang di lapangan, Nanti kita diskusikan dengannya.

Andin memberikan harapan.

ASTRID
Iya mbak mumpung kita lagi tidak ada kegiatan, itung itung uji nyali. Siapa tahu kita mendapatkan sesuatu yang menarik disana nantinya.

Astrid berharap dikabulkan.

IBU DIAN
Kenapa kamu mau ikut-ikutan dengan mereka?

Ibu Dian berbisik ke Andin Sambil berjalan kembali ketempatnya.

ANDIN
Andin khan masih muda bu, sepantaran dengan mereka, Andin nggak mau kalah dong.
IBU DIAN
Kamu ini nekad banget, tapi klo beneran kamu mau kesana sama mereka, Pak raymond harus ikut mengawalmu, Seandainya ada apa apa nanti, pasti ibu disalahin sama bapakmu.
ANDIN
Tenang saja bu, andin khan bukan anak kecil lagi, andin tuh juga penasaran banget dengar cerita banyak orang tentang air terjun itu. 
IBU DIAN
Nanti malam kita bicarakan sama pak budianto juga raymond.

CUT TO :

20.INT. — KANTIN - MALAM

Pada malam hari waktunya makan malam Ibu Dian, Andin, Pak Budianto juga Raymond, satu meja bersama menikmati santap malam.

Sementara anak anak muda mudi lainnya berencana akan menemukan keberadaan air terjun misterius, menguping dari kejauhan pembicaraan diantara bos mereka. Berharap mendapat ijin dari Pak safety Raymond.

IBU DIAN
Bagaimana kondisi dilapangan tadi pak raymond?
RAYMOND
Waduh, belum bisa dilewati kendaraan masih berlumpur bu, Tadi mencoba salah satu dump truck membawa muatan batu bara, Tapi lagi lagi terbenam ditengah jalan, tapi sudah kita atasi ditarik dengan bulldozer.
BUDIANTO
Iya bu, akhir akhir ini semakin sulit saja medannya, Sepertinya target produksi kita tidak akan tercapai pada bulan ini, seandaiya kondisi masih seperti ini terus.
IBU DIAN
Berat memang. Pak hermanto berencana akan memindahkan alat beratnya ke lokasi baru sedang dirintis, sepertinya disana lebih menjanjikan.
ANDIN
Disebelah selatan kota bengkulu itu ya bu, Kapan itu ayah menelepon andin kemungkinan kita akan pindah kesana.
IBU DIAN
Kita siap siap saja mutasi kesana, Oh ya, kamu sudah cerita sama pak raymond soal rencana anak anak itu?
ANDIN
Saya bicara empat mata dulu sama pak raymond ya bu.
IBU DIAN
Ya ya, Silahkan, ibu mau selesaikan laporan besok harus sudah dikirim ke Dinas Pertambangan Propinsi Bengkulu. Pak budi bisa bantu saya?
BUDIANTO
Baik bu, kita selesaikan segera laporannya.

Ibu Dian dan Budianto beranjak meninggalkan.

Sementara Andin mengajak Raymond ke ruangan lain. Kemudian duduk di meja ruang sebelah.

ANDIN
Andin memanggilmu mas saja ya, kalau didepan karyawan, baru aku panggil pak.
RAYMOND
Ada ada aja mbak andin ini, emang ada apa mbak? Sepertinya ada yang serius mau dibicarakan.
ANDIN
Ngene lho mas, itu anak anak mau berniat menyusuri sungai. Untuk menemukan air terjun sedang ramai dibicarakan orang. 
Tapi ibu dian bilang harus ijin dulu sama mas, boleh apa nggak. Mereka beralasan mumpung sedang tidak ada kegiatan. Bagaimana Mas?

Raymond menarik nafas panjang sebelum menjawab.

RAYMOND
Memang saya juga sudah mendengarnya. Berita tentang air terjun itu membuat penasaran banyak orang, Jujur saja, sayapun juga penasaran dibuatnya. 
Bagaimana tidak, didekat lokasi kita ini rupanya ada air terjun tersembunyi.
Sandainya bisa dibuatkan akses jalan menuju kesana nantinya, bisa mendatangkan wisatawan untuk bisa berkunjung kesana.
Siapa tahu juga wisatawan asing yang suka berpetualang akan tertarik mengunjunginya. 
Bisa menjadi ikon dan pemasukan devisa bagi penduduk desa seluma.
ANDIN
Wah, hebat mas raymond ini sampai berpikir sejauh itu.
Iya juga sih mas, kalau nanti bisa ditemukan, andin berencana mau mendokumentasikannya, Siapa tahu papa tertarik mengembangkan menjadi tempat wisata yang menarik.
RAYMOND
Maksud mbak? .. Mbak juga berniat mau ikutan kesana bersama dengan anak anak?
ANDIN
Mas meremehkan andin? Andin tuh, waktu kuliah diluar negeri sering ikut mendaki gunung, berselancar arung jeram di sungai, sama sama kawan sekampus gitu.
RAYMOND
Wow keren! ... Bukan meremehkan, siapa sih yang nggak tahu sama mbak andin. Raymond aja salut sama mbak.
ANDIN
Mulai nih berani gombalin andin.
Jadi gini mas, ibu dian bilang, andin boleh ikut asalkan mas ikut juga. Mengawal andin nantinya.
Intinya semua yang ikutan nanti harus mendapat ijin dulu dari mas, sebagai incharge di bidang safety .. Ngono lho mas.
RAYMOND
Mbak andin kok bisa ngomong jawa sih(?)
ANDIN
Emang, mas ngira andin orang mana?
RAYMOND
Bukankah bapak, ibu mbak berasal dari Sulawesi?
ANDIN
Iya sih, tapi kakek, nenek andin keturunan orang jawa. Andin sendiri lahirnya di semarang, dibesarkan di jakarta.
RAYMOND
Oh, ... Begitu ya, pantas bisa bahasa jawa Kita kembali fokus pembicaraan tadi ya mbak.
Pada dasarnya saya sih setuju setuju saja, itu kegiatan bagus bisa menemukan air terjun,
Tapi harus dicermati juga bahayanya menuju kesana, soalnya nanti khan bakal menyusuri sepanjang sungai dengan berjalan kaki. Tidak bisa melewati jalan darat menyusuri bukit.
Kita tidak tahu kondisi sungai itu sebenarnya, Juga seberapa jauh untuk sampai kesana.
ANDIN
Tapi kalau belum dicoba kita nggak pernah tahu mas.

Mencoba meyakinkan Raymond.

Raymond lama memandang tajam mata Andin, sebelum menjawab sanggahannya. Andin menjadi salah tingkah dibuatnya.

ANDIN
Kok jadi lihatin andin seperti itu sih mas?

Ada sebersit keraguan terlintas begitu saja, Setelah Raymond menatap tajam mata Andin.

Terlihat ada rona gelap bergulung dikelopak mata Andin. Tapi Raymond tidak mengatakan apa yang dilihatnya barusan.

RAYMOND
Oh, .. Maaf.

Sambil menyeruput secangkir kopi tersaji didepannya perlahan, sebelum melanjutkannya.

RAYMOND
Mbak serius mau ikutan kesana(?)
ANDIN
Seandainya mas raymond nggak ikut, andin juga nggak jadi.

Jawab Andin memelas.

RAYMOND
Tapi itu diluar kawasan proyek, seandainya terjadi apa apa?

Raymond tidak meneruskan pembicaraanya, Sebetulnya akan melanjutkan dengan;

RAYMOND
... Itu diluar tanggung jawab saya sebagai safety.
ANDIN
Mas raymond takut ya? Maksud andin, Seandainya terjadi apa apa sama Andin, Bukan begitu?
RAYMOND
Semua orang sudah tahu, Mbak andin ini siapa. Bukan karyawan biasa.
ANDIN
Maksud mas, mentang mentang andin anaknya papa, terus gak boleh ikutan sama mereka(?)

Andin meminta kejelasan maksud dari ucapan Raymond tadi.

RAYMOND
Bukan, ... bukan itu maksudnya. Hanya perduli dan respect saja sama mbaknya.

Tersanjung Andin dibuatnya.

ANDIN
Terimakasih mas sudah mau perduli sama andin.
Andin juga salut sama mas raymond. Sejak pertama kali bertemu mas, Andin merasa ...

Langsung disela oleh Raymond.

RAYMOND
Sepertiya kita harus menyiapkan perlengkapan keselamatan bila ingin menuju kesana, seperti; Rompy, pelampung, tali tambang, dan perlengkapan standart lainnya diperlukan. 
Semua perlengkapan elektronik dibawa nantinya, harus dibungkus plastik kedap air. Kita juga butuh pemandu dari warga setempat yang pernah kesana.
Berapa orang rencana yang mau ikutan?

Andin jadi merasa malu mengutarakannya tadi Karena Raymond tiba tiba mengalihkan pembicaraan.

ANDIN
Kita temui mereka saja mas, siapa siapa saja yang akan ikut serta nantinya. 
Peralatan yang mas sebutin tadi kita punya?
RAYMOND
Pelampung kita ada stock sepuluh, Rompy cukup memadai. Untuk tali tambang pengikat, mungkin bisa kita cari di pasar warung dekat dekat sini kalau ada.
ANDIN
Yo wis nek ngono mas, Yuk kita temui mereka.

Berdua beranjak menemui anak anak. Mereka menyambut dengan riuh kedatangan bos mereka. Penasaran dengan keputusan diambil.

Ada yang berbisik-bisik cocok banget mereka berdua Menebak-nebak, jangan jangan sudah terjalin cinlok diantara putri pemilik perusahaan dengan bawahannya.

ANDIN
Ngaco aja kalian.

Andin dan Raymond bisa menebak bisik bisik diantara mereka.

ANDIN
Pak raymond mau memastikan siapa siapa saja nanti yang mau ikutan?
ASTRID
Tadi kami sudah berembuk mbak Seandainya diijinkan, saya, marcel, arief, olivia juga bambang yang akan berangkat. Sementara maharani, andy, sama dewi jagain mess. Mereka nggak bisa berenang alasannya.

Astrid menjelaskan siapa saja siap berangkat, dan yang tidak ikutan.

RAYMOND
Jadi tujuh orang akan berangkat, mungkin ditambah dua orang lagi dari penduduk setempat Kita mintakan untuk menunjukkan jalan menuju kesana.
MARCEL
Tadi bapak bilang ada tujuh orang dari kita, Yang dua lagi siapa pak?

Marcel penasaran. 

Raymond dan Andin saling berpandangan, sudah cukup bagi mereka mengetahui siapa dua orang akan menyertai mereks.

Serempak bertepuk tangan dan bersorak gembira, sambil memukul mukul meja.

Membuat gaduh seluruh ruang kantin. Sampai sampai beberapa karyawan lainnya sedang makan menoleh keheranan. Ada apa gerangan ribut ribut?

ANDIN
Sudah sudah jangan buat keributan! Pak raymond akan menyampaikan peralatan apa saja akan dibawa nanti. Juga beberapa panduan keselamatan harus kalian turuti.
RAYMOND
Saya perlu ingatkan kepada kalian, bukan untuk menakut nakuti. Tapi ini penting, bila mana nantinya ada yang cidera atau apapun itu. Bukan dianggap sebagai kecelakaan kerja. Karena bukan di wilayah konsesi area pertambangan kita, Jadi akan menjadi tanggung jawab masing masing.
Karena ini keinginan kalian sendiri, di luar jam kerja. Juga saya dengan mbak andin akan ikut besama kalian. Segala resiko kita tanggung bersama. Saling menjaga keselamatan satu sama lainnya.
Semua wajib menggunakan rompy pelampung. juga sepatu boots karet.
Bawa makanan minuman secukupnya, bawa juga perlengkapan p3k. 
DEWI
Wah, boleh juga pak pengarahan dari pak safety , sepertinya perduli sekali dengan keselamatan kita.

Puji Dewi kepada teman temannya.

RAYMOND
Oh ya satu lagi, kita perlu tambang, bila mana kita menemukan arus deras nantinya.
Kalian bisa mengikat badan satu dengan yang lainnya agar tidak ada yang terseret arus. 
Segala kemungkinan harus kita antipasi. Mbak andin mau menambahkan?
ANDIN
Tentukan kapan kita berangkat, kalau bisa pagi pagi, agar menjelang sore kita bisa kembali ke base camp. Kita perlu dokumentasi jadi jaga kamera dan ponsel kalian.
MARCEL
Bagaimana lusa kita berangkat mbak, besok kita observasi lokasi dulu sembari menanyakan penduduk pernah kesana.
RAYMOND
Ide bagus, sekalian cari tambang akan kita gunakan, Bisa khan?
MARCEL
Siap pak, nanti kami usahakan cari sampai dapat.
RAYMOND
Ya sudah kalian istirahat sekarang. Persiapkan segala sesuatunya untuk lusa kita berangkat

Raymond mengakhiri diskusi malam ini.

CUT OF :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar