Daftar isi
#1
Si Pemilik Mata Sipit
#2
Juang Lantang
#3
Rumah yang Tidak Ramah
#4
A Ling
#5
Trauma Berat
#6
Cinta Jatuh pada Pandangan Pertama
#7
Sebuah Misi Balas Dendam
#8
Cinta Monyet Jatuh pada Pandangan Pertama
#9
Motif Kelabu
#10
Tiga Dendam yang Dibayar Tuntas
#11
Mencari A Ling
#12
Lahir di Sukabumi
#13
Biduan Berduri
#14
Cinta Terlarang pun Jatuh di Hati yang Tandus
#15
Begitulah Cinta Berproses
#16
Mabuk Asmara
#17
Bercumbu di Kubangan Dosa
#18
Tanda Merah di Leher
#19
Diperkosa Sang Mantan Kekasih yang Tidak Pernah Dianggap Sebagai Kekasih
#20
Wanita di dalam Rubanah
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#6
Cinta Jatuh pada Pandangan Pertama
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
"Aku tidak pernah nonton televisi, Juang. Pun mendengarkan radio atau musik. Aku memang sengaja hidup seperti ini. Kehilangan keluarga, seperti kiamat bagi duniaku." jelasnya.
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp5.000
atau 5 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp50.000
atau 50 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 5
Trauma Berat
Chapter Selanjutnya
Chapter 7
Sebuah Misi Balas Dendam
Sedang Dibicarakan
Cerpen
Manusia Robot
Arum Gandasari NK
Flash
SEBELUM AKU PERGI
KH_Marpa
Novel
Belenggu Masalalu
Dinar sen
Novel
Bronze
Kerikil Asin
Ziqi Muharam
Flash
Sembilan Ribu Bintang
Yovinus
Flash
Bronze
Karena Hanya Nara
AlifatulM
Cerpen
Bronze
Aroma rezeki depan Mesjid
Bang Jay
Novel
It's okay, Sunny
Sunza
Flash
Akhir Kehidupan
Wilis Juharini
Cerpen
Bronze
Sahabat Di Ujung Senja
lionelliang
Novel
Bronze
Anak-anak Surya : kisah anak bangsawan dan nostalgia 90an
Alwinn
Cerpen
Bayangan di Balik Jendela
ASEP SAEPULOH
Novel
Bronze
Relasi Cinta Dalam Bayangan
michiko ai
Cerpen
Bronze
Bodyguard Cat
Nabilla Shafira
Novel
Gold
Lelaki yang Membunuh Kenangan
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Love is a Battlefield - Teman Hidup
Wnath
Novel
Rindu Yang Tak Pernah Diam
Iir
Novel
Orang-Orang Kotabuku
Donny Setiawan
Novel
Bronze
Mei
Sitikamilapdmanagara
Flash
Kayu Bakar Simbok
Adjie P. Atmoko