Daftar isi
#1
1. Sepotong Wajah Rembulan
#2
2. Sebuah Konspirasi Tuhan
#3
3. Terjajah di Negeri Sendiri
#4
4. Rahasia Cinta
#5
5. Taarruf Dalam Tasbih
#6
6. Rumah Arqam bin Abil Arqam
#7
7. Menipu Diri Sendiri
#8
8. Merancang Peta Hidup
#9
9. Ayat Ayat Langit
#10
10. Bismillah yang Hilang
#11
11. Benih-Benih Cinta
#12
12. Dan Bulan pun Kecewa
#13
13. Apakah Aku Jatuh Cinta?
#14
14. Ajari Aku Menuju Al-HAQ
#15
15. Syahadat Cinta
#16
16. Apakah Ayat Itu?
#17
17. Rahasia yang Tersibak
#18
18. Mahar Syahadat
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#18
18. Mahar Syahadat
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Tiba-tiba kami mendengar suara perempuan menguluk salam dari luar teras ndalem. Kemudian aku bangkit seraya menjawab salam. Ketika aku sudah berada di luar, betapa kagetnya aku karena di luar sana ter
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp3.000
atau 3 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp90.000
atau 90 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 17
17. Rahasia yang Tersibak
Chapter Selanjutnya
Tamat
Sedang Dibicarakan
Novel
Growing Up: Let's walk on flowers path together
Lilly Amundsen
Novel
Bronze
Bulan Bersedih Di Jakarta
Herman Sim
Cerpen
Kebun Buah
Jia
Novel
Bronze
Antara Dua Cinta
Ziendy Zizaziany
Novel
Gold
Everything in Between
Bentang Pustaka
Novel
Meet Again "Devano"
shania kristiani
Novel
Sepotong Kisah Mei Lien
Sylvia Damayanti
Flash
Bronze
Tamu Tengah Malam
Fahri Nurul A'la
Flash
Bronze
Si Gadis Berkucir Satu
Andriyana
Novel
Gold
The Haunting of Hill House
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Hantu Tima
Abdi Husairi Nasution
Novel
Gold
The Curiosity House #3: The Fearsome Firebird
Noura Publishing
Novel
Foolish Devotion
Manorra Lee
Flash
Bronze
Kalau Sambalmu Bisa Ngomong Langsung sama Kamu..
Shabrina Farha Nisa
Cerpen
Bronze
Mandul
Lina Budiarti
Novel
Resep Cinta Miri
Mozze Satrio
Flash
Koin Odong-odong
Putri Rafi
Novel
Bronze
Tuntun Aku menuju Ayat itu!
Rizky Ade Putra
Novel
Bronze
Thongngin Fanngin Jitjong
Megumi
Cerpen
Bronze
kenangan September
Mochammad Ikhsan Maulana