Alexa mempunyai kegemaran baru mengoleksi boneka yang katanya sudah diisi akan jiwa. Katanya, itu baik untuk kesehatan mentalnya setelah mengalami trauma dan kesepian yang cukup dalam. Ia memperlakukan boneka-boneka tersebut layaknya manusia, mengajaknya bicara bahkan menyebut dirinya sendiri sebagai Ibu dari mereka. Awalnya Alexa hanya bersenang-senang dan menganggap itu sebagai salah satu kegemaran belaka, sampai akhirnya ia menyadari bahwa sebuah teror tidak terduga datang menyerang melalui boneka-boneka kesayangannya.