Wonderful Miss A
6. Uppercut; pukulan keras dengan arah vertikal

50. EXT. TEPI JALAN - NIGHT

Cast : ALETA, GERALD

Kita melihat Gerald dan Aleta berjalan berdampingan. Pandangan Aleta terkunci pada jasa persewaan sepeda yang terpakir di tepi jalan.

ALETA

Eh?

Aleta menatap dengan mata berbinar-binar Gerald.

CUT TO:

Kita melihat Aleta dan Gerald bersepeda. Aleta sangat bahagia dan melakukan atraksi melepas pegangan sepeda tersebut, mengangkat tangan ke atas.

GERALD

Eh, awas-awas.

Aleta terkekeh.

51. INT. MUSEUM SENI - NIGHT

Cast : ALETA, GERALD

Kita melihat Aleta dan Gerald berjalan menyusuri museum seni. Mereka berada di bagian musik. Ada banyak sekali alat musik bersejarah dan foto-foto tokoh musik dunia. Aleta bersedekap, berhenti di salah satu foto yang menampilkan wajah Ludwig Van Beethoven.

ALETA

Wah, ini foto komposer musik rock itu, kan?

Gerald menyelidik dan menatap datar Aleta. Lalu, menggeleng.

ALETA (CONT’D)

Lah terus siapa?

GERALD

Beliau adalah Ludwig Van Beethoven, musisi terkenal pada zamannya. Karyanya mendunia. Lo tahu karya apa yang paling mendunia dan udah nggak asing?

 

Aleta mengangkat bahu.

GERALD (CONT’D)

Fur Elise.

Aleta terkejut.

ALETA

Oh, jadi beliau yang nyiptain?

GERALD

Iya, kolaborasi bersama Giscard Rasquin.

Gerald terus menjelaskan. Aleta menyimak dan sesekali tersenyum kagum.

52. INT. GEDUNG RESITAL - NIGHT

Cast : ALETA, DEVANO, GERALD

Aleta menyeret Gerald masuk ke gedung.

GERALD

Ngapain kita ke sini?

ALETA

Satu-satunya cara buat keluar dari trauma adalah menghadapinya.

Gerald terdiam.

CUT TO:

Kita melihat Gerald dan Aleta duduk bersebelahan di antara para penonton. Semua mata tertuju pada penampil di atas panggung, Devano, membawakan lagu Song to The Moon (Rusalka), kolaborasi bersama bintang tamu puncak, seorang pianis senior.

GERALD

Apa karena ini lo bawa gue ke sini?

ALETA

Gerald nggak suka?

Gerald menggeleng, lalu tersenyum.

GERALD

Sangat-sangat suka. Terima kasih.

Aleta tersenyum.

53. INT. GEDUNG RESITAL - LORONG - NIGHT

Cast : ALETA, DEVANO, GERALD

Kita melihat Aleta dan Gerald berjalan di lorong.

ALETA

Penampilan yang bagus, bukan?

GERALD

Iya.

Mereka berdua berpapasan dengan Devano yang baru keluar dari sebuah ruangan.

ALETA

Eh?

Devano melangkah cepat dan menundukkan kepala, hendak cepat-cepat menghindari Aleta dan Gerald. Aleta terpaku pada telapak tangan Devano. Devano melintasi Aleta dan Gerald.

GERALD

Terima kasih sudah memberikan penampilan yang bagus.

Devano menyeringai. Lalu lanjut berjalan.

ALETA

Gerald, kamu tadi merhatiin tangan Devano?

GERALD

Kenapa emangnya?

ALETA

Kayak ada bekas luka lecet gitu. Aku juga pernah lihat di tangan Alana. Apa bener itu alergi?

 

Gerald terdiam sejenak, lalu mengangkat bahu.

54. INT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - KANTIN - DAY

Cast : ALETA, JINGGA, ALANA

Kita melihat Aleta, Jingga, dan Alana duduk berhadapan di satu meja. Jingga terpaku pada ponselnya. Lantas tersenyum-senyum sendiri.

ALANA

Langgen, nih, kayaknya.

Jingga tersipu.

ALETA

Enaknya pacaran itu apa sih, gais?

JINGGA

Lo belum pernah pacaran sama sekali?

Aleta menggeleng. Jingga dan Alana terkejut.

JINGGA (CONT’D)

Belajar ke ahlinya. Tuh Alana.

ALANA

Eh kurang ajar.

ALETA

Gais, kalau semisal gue suka sama anak cowok, itu normal?

Jingga yang tengah menyantap makanan langsung tersedak.

ALANA

Let, gue beneran nggak tahu jalan pikiran lo.

JINGGA

Gue un-friend sama lo.

Jingga dan Alana tertawa setelahnya. Aleta ikut tertawa.

ALETA

Gais, gue pergi ke kamar mandi dulu, ya.

Aleta berdiri dan mengambil pasta gigi beserta sikat gigi.

JINGGA

Eh, siapa lo?

Aleta tertawa sebal pada Jingga, menggelitik perutnya. Lalu pergi. Alana melihat punggung Aleta yang semakin jauh.

ALANA

Jing, bawain tas gue juga, ya. Gue mau ke kamar mandi juga.

JINGGA

Eh, lo kira gue babu?

Alana langsung berlari tanpa menghiraukan Jingga.

54A. INT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - KAMAR MANDI - DAY

Cast : ALETA, ALANA

Aleta mengecek seluruh bilik kamar mandi dan mendapati kamar mandi kosong. Lantas memuntahkan makanannya di wastafel.

Kita melihat Alana di luar kamar mandi tengah melongok masuk.

ALANA

(bergumam)

Aleta? Muntah?

Alana meraih ponselnya dan merekam aksi Aleta tersebut. Lantas bergegas pergi setelah mendapatkannya. Aleta kembali berdiri tegak dan menatap dirinya yang kacau di cermin.

55. INT. SANGGAR TINJU ANDRI - NIGHT

Cast : ALETA, GERALD, ANDRI

Kita melihat Aleta tengah menimbang beratnya dan Andri mengawasi. Sementara Gerald di belakang mereka tengah memukul samsak.

ANDRI

Apa? 58 kg? Akhir-akhir ini lo sakit, Let?

ALETA

Em … sedikit, Coach.

Gerald mendengar perbincangan itu dan berhenti sejenak, melihat Aleta dan Andri dari tempatnya berdiri.

ANDRI

Kalau begini terus, apa lo yakin bisa masuk ke timnas?

Aleta terdiam dan memegang tengkuknya.

ANDRI (CONT’D)

Sebulan lagi loh, Let, seleksinya. Kita belum latihan ekstra. Katanya mau banggain Ayah lo.

ALETA

Apakah ayah Aleta harus bangga hanya ketika Aleta bisa masuk timnas?

ANDRI

Eh?

ALETA

Apa Aleta nggak bisa hidup seperti yang Aleta penginin?

ANDRI

Let!

Aleta balik kanan dan mengemasi barangnya. Melepaskan sarung tinju Gerald, lalu menyeretnya keluar. Andri menatap Aleta dengan pandangan bertanya-tanya dan setengah risau.

56. INT. RUMAH GERALD - RUANG MUSIK - NIGHT

Cast : ALETA, GERALD

Kita melihat Aleta duduk dan mengusap wajahnya.

ALETA

Siapa yang keterlaluan? Apa aku salah?

Gerald yang tengah bersandar di tembok, tersenyum pada Aleta dan mendekat.

GERALD

Lo berhak marah, Let. Meski lo atlet, tapi lo juga nggak harus hidup dalam tekanan, kan?

ALETA

Tapi di saat yang bersamaan, Rald, aku ngerasa aku salah udah bentak Coach Andri.

GERALD

Minta maaf besok sama beliau. Sekarang, lo tenangin diri dulu. Gue ada sesuatu buat elo.

 

Aleta memasang raut bertanya-tanya. Gerald meraih salah satu biola terbaiknya dan memainkan lagu Fur Elise. Aleta terpukau.

CUT TO:

Berada di penghujung lagu. Aleta memberi standing ovation.

ALETA

Kamu harus kembali main biola, Rald.

Gerald mengangkat bibirnya, menimbang-nimbang. Ponsel Gerald berdering. Gerald mengangkatnya, ada telepon dari ‘Bibi’

ALETA (CONT’D)

Bibi? Kakak dari Ibu kamu?

Gerald menggeleng.

GERALD

Ini Ibu aku.

ALETA

Hah? Kok Bibi?

Gerald terdiam sejenak, urung untuk mengangkat. Aleta beranjak dan mendekatinya.

ALETA (CONT’D)

Kalau udah kuat lahir batin, angkat, Rald. Bagaimana pun, beliau tetap Ibumu.

 

Gerald menghela napas panjang, lalu meraih ponselnya dan mengangkat.

GERALD

Halo?

57. EXT. HALTE BUS - NIGHT

Cast : ALETA, GERALD

Kita melihat Aleta dan Gerald duduk di bangku halte bus.

ALETA

Kenapa kamu ajak aku besok? Nggak ganggu pertemuan ibu sama anak emang?

GERALD

Emang besok ke Posyandu?

ALETA

Eh, bisa ngelawak juga ternyata.

Aleta tertawa, menggoda Gerald. Gerald tersipu.

GERALD

Gue ada sesuatu buat elo. Dipakai besok, ya.

Gerald memberikan tas kain berisi sepatu hak dalam kardus.

ALETA

Apa ini?

GERALD

Sepatu hak tinggi, punya Ibuku. Masih belum pernah dipakai soalnya kekecilan.

ALETA

Kekecilan?!

Mata Aleta melotot.

GERALD

Kenapa? Nggak suka, kah?

Aleta nyengir dan bergedek.

ALETA

Ah, enggak-enggak. Makasih, ya.

Hujan tiba-tiba turun langsung deras.

ALETA (CONT’D)

Eh, kok langsung deras? Kamu pulangnya gimana?

GERALD

Nunggu terang aja. Nggak ada payung juga di sini.

ALETA

Maaf ngerepotin kamu. Seharusnya aku berangkat ke sini sendiri juga nggak papa.

GERALD

Santai. Jangan buat gue nggak nyaman. Gue cowok dan harus tanggung jawab karena bawa anak orang. Kalau aja mobil gue nggak di bengkel, pasti gue anterin. Maaf, ya.

 

Aleta tersenyum melihat Gerald. Tangannya menadah ke luar kanopi halte.

ALETA

Wah biasanya ini bakalan lama.

Gerald turut menengadah.

58. INT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - RUANG KELAS - DAY

Cast : ALETA, JINGGA, ALANA, PARA SISWA

Suasana kelas ramai, jam istirahat. Kita melihat Alana mendekat ke tempat duduk Jingga dan Aleta yang berdepan-belakang.

ALANA

Hai, gais!

JINGGA

Acie, yang bentar lagi jadi birthday girl.

ALETA

Eh? Kapan?

Alana memukul-mukul meja untuk menarik perhatian siswa lainnya.

ALANA

Pengumuman-pengumuman. Akhir pekan nanti adalah hari ulang tahun gue. Kalian semua gue undang ke rumah, kita party di sana!

 

Semua siswa bersorak. Alana menoleh pada Jingga, lalu Aleta dengan senyum mengembang.

59. INT. PASARAYA - DAY

Cast : ALETA, JINGGA

Kita melihat Aleta tengah menanti di lobi Pasaraya.

ALETA (O.S.)

Jing, anterin gue belanja ke Pasaraya ntar malam.

 

Dari kejauhan tampak Jingga keluar dari mobilnya. Aleta melambaikan tangan.

CUT TO:

Kita melihat Aleta dan Jingga berjalan berdampingan di Pasaraya.

JINGGA

Lo mau belanja apa ke sini?

ALETA

Em … alat kosmetik tapi yang sederhana aja.

JINGGA

What?! Gue nggak salah denger.

ALETA

Udah, ayo. Jangan buat gue malu. Ntar habis pulang dari sini, gue trakter lo ngafe.

JINGGA

Harus. Gue bawa mobil hari ini.

Aleta mengacungkan jempol. Jingga menggandeng tangan Aleta.

CUT TO:

Jingga mengaplikasikan beberapa tester riasan di wajah Aleta. Jingga meminta pendapat Aleta. Aleta mengangguk, sepakat mengambil lipstik matte dengan warna merah muda halus, bedak, eye shadow, eye liner, dan blush on.

CUT TO:

Jingga menunjukkan beberapa setel pakaian pada Aleta. Aleta keluar-masuk fitting room hingga akhirnya Jingga bimbang menentukan dua pilihan dress. Yang satu berwarna putih selutut dan yang satu berwarna merah muda semata kaki. Aleta mengambil keduanya.

CUT TO:

Aleta membayar ke kasir.

60. INT. KAFE - DAY

Cast : ALETA, JINGGA

Kita melihat Aleta dan Jingga duduk berhadapan. Jingga memotret makanannya.

JINGGA

Kenapa tiba-tiba kesambet pengin beli kayak gitu?

ALETA

Eh … besok ada acara.

JINGGA

Kencan?

ALETA

Semoga (intonasi merendah)

Jingga terpelejit hingga reflek memukul meja di depannya.

ALETA (CONT’D)

Santai.

JINGGA

Siapa? Siapa yang ngencani seorang Aleta?

ALETA

Jangan dulu ah. Nanti kalau nggak jadi, lo waktu papasan sama dia pasti ikut canggung. Jadi mending nggak tahu dulu.

JINGGA

Yah …

Jingga meneguk kopinya.

ALETA

Eh, Jing. Gue mau tanya soal Alana.

JINGGA

Alana? Kenapa?

ALETA

Dia punya sepupu?

JINGGA

Kurang tahu, ya. Perlu gelar wawancara eksklusif sama dia?

ALETA

Apaan sih? Enggak gue cuma ngerasa banyak yang Alana sembunyiin.

JINGGA

Entahlah. Gue nggak terlalu deket sama dia. Dia lebih sering dispen daripada di sekolah. Ambisnya bukan main.

ALETA

Oh … jadi sebelum ada gue, kalau nggak ada Alana lo jadi siswa kesepian di sekolah?

JINGGA

Enak aja. Gue pinter mbaur, ye. Gue juga kadang makan sama Gerald.

Kedua mata Aleta membelalak, dia menelan ludah.

61. INT. RUMAH ALETA - KAMAR - NIGHT

Cast : ALETA

Aleta masuk ke dalam kamar dengan sedikit beban pikiran akan Alana. Dia meletakkan tas belanjaannya. Lantas berbaring sejenak di kasur.

ALETA

Huft … semoga yang gue pikirin nggak bener.

Aleta melirik meja belajarnya.

CUT TO:

Aleta menonton video-video cara merias wajah dan mempraktikkannya. Berulang kali gagal dan menghapus make-up. Namun, Aleta terus mencoba. Sesekali eye liner yang dia pakai mencolok matanya. Hingga akhirnya Aleta suskes mendapat hasil riasan sesuai yang dia kehendaki.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar