Wonderful Miss A
2. Straight; pukulan keras lurus ke depan menggunakan tangan rear

11. INT. KLINIK - RUANG KONSELING - NIGHT

Cast : SEORANG WANITA, DOKTER

DOKTER wanita tengah bercakap-cakap dengan seorang wanita. Kita hanya melihat wajah dokter tersebut dan punggung lawan bicaranya.

DOKTER

Apa sudah lama merasakan gejala ini?

WANITA

Cukup lama.

DOKTER

(menghela napas)

Jika tidak melakukannya Anda akan merasa sangat kesepian, benar?

Wanita tersebut mengagguk.

DOKTER (CONT’D)

Memang ada beberapa orang yang merasakan hal seperti itu. (beat) Saya akan membantu Anda pulih.

WANITA

Saya tidak tahu lagi harus berkata apa. Namun, saya sudah lelah dengan semua ini. Saya lelah dengan hidup yang saya jalani. Saya lelah hanya dijadikan sebagai boneka.

DOKTER

Saya penasaran. Apa Anda benar-benar puas ketika mengakhiri sesuatu dengan orang lain?

WANITA

Tidak. Saya tidak pernah merasa puas. Bukan hanya dalam hal itu. Saya dididik untuk memiliki ambisi dan itu menjadikan saya selalu merasa kurang. Namun, dalam masalah hubungan. Terkadang saya mengasihani korban yang telah saya campakkan, tapi yang kali ini tidak. Dia melukai perasaan saya, mengatakan hal menyakitkan.

 

Dokter menatap dalam lawan bicaranya.

12. INT. RESTORAN - NIGHT

Cast : GERALD, ALANA

Kita melihat Alana dan Gerald duduk berhadapan.

GERALD

Em … nggak mau pesen minum dulu?

ALANA

Gerald, lo beneran suka sama gue?

Gerald mengangguk mantap.

ALANA (CONT’D)

Gue ada permintaan ke elo. Sanggup?

GERALD

Soal apa?

13. INT. SANGGAR TINJU ANDRI - NIGHT

Cast : ALETA, ANDRI

Aleta memukul keras punch mitt di tangan Andri.

ANDRI

Ayo lebih keras! Kalahkan musuh lo sampe telak, Let!

ALETA

Serius?

Aleta memukul semakin keras.

ANDRI

Yak, bagus! Terus-terus!

14. EXT. TEPI JALAN - NIGHT

Cast : GERALD

Kita melihat Gerald duduk di bangku tengah terhubung ke dalam panggilan.

GERALD

Makasih, Jingga.

Gerald menutup telepon

ALANA (O.S.)

Bantu gue balesin dendam ke Devano. Ajak dia duel tinju.

Gerald mengusap wajahnya. Layar ponselnya menyala, ada pesan dari Jingga tengah memberikan nomor Aleta. Gerald meyakinkan diri dan mengetuk tombol panggil pada nomor Aleta.

15. INT. SANGGAR TINJU ANDRI - NIGHT

Cast : ALETA, ANDRI

Ponsel Aleta berdering. Menghentikan kegiatannya dengan Andri. Aleta menatap Andri.

ANDRI

Angkat dulu nggak papa. Cepetan tapi.

Aleta turun dari ring dan bergegas menuju ponselnya. Ada panggilan dari nomor tidak dikenal.

ALETA

Halo? Siapa, ya?

GERALD (O.S.)

Aleta. Lo keterlaluan udah nolong gue dari Devano waktu itu.

ALETA

Hah? (beat) Oh, cowok itu? Lo Gerald?

GERALD (O.S)

Kalau lo beneran ngerasa bersalah. Gue minta lo ajarin gue tinju.

ALETA

Hah? Tinju?

GERALD (O.S.)

Temui gue di sekolah besok. Biar kita impas, lo harus nebus rasa bersalah lo.

 

Telepon ditutup. Aleta mengernyitkan dahi tidak paham.

ANDRI

Udah, Let? Jangan lelet lo. Nanti gue jadiin omlet.

ALETA

Apaan sih, Coach? Jayus.

Aleta menghampiri Andri.

ALETA (CONT’D)

Coach. Coach sanggup kalau kita kedatangan murid baru?

Andri mengernyitkan dahi. Aleta mengangkat bahu.

16. INT. RUMAH DEVANO - NIGHT

Cast : DEVANO, JOSEPH

Devano masuk ke dalam rumah. Mendapati sang ayah, JOSEPH (40), tengah duduk di ruang tamu.

JOSEPH

Ayah denger kamu bolos lagi dari les biola.

Joseph beranjak. Devano memasang raut wajah mampus.

JOSEPH (CONT’D)

Tatap Ayah!

Devano balik kanan. Joseph menampar wajahnya.

JOSEPH (CONT’D)

Harus Ayah jelasin berapa kali lagi biar kamu paham? Ayah udah ngeluarin banyak biaya biar kamu bisa jadi seorang maestro.

DEVANO

Maafin Devano, Yah. Devano nggak akan bolos lagi.

JOSEPH

Kalau kamu bolos lagi. Ayah nggak yakin kamu bakal kuat nanggung konsekuensinya.

DEVANO

Iya, Yah.

Joseph meninggalkan Devano. Devano menghela napas, matanya berkaca-kaca.

17. INT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - LORONG - DAY

Cast : ALETA, GERALD, JINGGA

Kita melihat Aleta dan Jingga berjalan beriringan. Jingga memakai lipstick-nya.

ALETA

Alana dispen lagi?

JINGGA

(mengangguk)

Orang sibuk mah beda.

Gerald berdiri di depan mereka dan menghentikan langkah mereka. Membuat lipstick Jingga keluar dari rute, mencoreng bagian luar bibir.

JINGGA (CONT’D)

Argh! Siapa, sih? (mendongak) Gerald?

GERALD

Gue pinjem Aleta bentar nggak papa?

Raut wajah Jingga yang semula sebal berubah menjadi sok manis untuk menggoda Aleta.

JINGGA

Bawa aja nggak papa. Gadein juga nggak papa.

ALETA

Ish.

Gerald balik kanan. Aleta mengekor di belakangnya.

CUT TO:

Kita melihat Gerald dan Aleta berhenti di satu titik pada lorong.

GERALD

Gue serius soal yang kemarin.

ALETA

Iya gue tahu. Kapan lo mau mulai?

GERALD

Malem ini?

ALETA

Boleh.

Seorang siswa yang berlarian di lorong tidak sengaja menyenggol Gerald. Membuatnya terjatuh pada Aleta. Aleta menahannya. Mereka bersitatap canggung. Gerald bangkit.

ALETA (CONT’D)

Eh? Kok jadi kayak scene di drama.

GERALD

Em … oke jadi nanti malam, ya?

Aleta mengangguk. Gerald balik kanan dan pergi. Aleta menatap punggung lelaki itu seraya tersenyum.

18. INT. RUMAH ALANA - RUANG MAKAN - NIGHT

Cast : ALANA, GUSTI, LUSI

Kita melihat rumah Alana yang dipenuhi dengan medali, piala, dan dokumentasi kejuaraan atlet yang dia dan keluarganya menangkan. Alana dan kedua orang tuanya, LUSI (40) dan GUSTI (42), tengah duduk melingkar di meja makan.

GUSTI

Bagaimana kompetisi hari ini? Ayah denger dapat peringkat dua lagi.

Alana menghentikan makannya dan menatap Gusti. Dia mengusap rambut di telinganya.

ALANA

Ayah, tenang saja. Di kompetisi selanjutnya Alana nggak akan ngecewain Ayah.

GUSTI

Ayah pegang janji kamu. Besok ada Aleta, bukan?

ALANA

Dia ikut kompetisi tinju.

GUSTI

Terus kenapa kalau ikut tinju? Tunjukkan bahwa kamu bisa lebih baik darinya. Jangan permalukan asal usul keluargamu. Keluargamu adalah keluarga atlet. Kamu nggak boleh lebih buruk dari seorang anak tanpa ibu.

 

Alana menelan ludah dan mengangguk.

19. INT. SANGGAR TINJU ANDRI - NIGHT

Cast : ALETA, GERALD, ANDRI

Kita melihat Aleta menunjukkan beberapa teknik dasar pada Gerald. Dia memukul samsak tinju. Sementara Andri berdiri di sampingnya

ALETA

Kita bakal latihan mukul dulu. Kayak gini.

Gerald memperhatikan perangai Aleta dengan wajah gelisah. Dia berkeringat.

ALETA (CONT’D)

Eh, lo merhatiin gue, kan?

Gerald mengangguk.

GERALD

Tentu. Gue fokus kok.

Aleta menghentikan kegiatannya. Lantas mengambil sepasang sarung tinju dan memberikannya pada Gerald.

ALETA

Pakai ini.

Gerald terdiam dan menelan ludah.

ANDRI

Mas, kita nggak punya banyak waktu. Besok Aleta ada tanding juga, dia harus istirahat.

ALETA

Udahlah, Coach, nggak papa. Nggak usah judes-judes kali.

Aleta mengambil sarung tangan di Gerald dan memakaikannya.

ALETA (CONT’D)

Sekarang giliran elo pukul samsak itu.

CUT TO:

Kita melihat Gerald memukul samsak tersebut.

ALETA (CONT’D)

Ayo lebih keras, Gerald! Bayangin samsak itu orang yang elo benci.

Gerald memukul samsak lebih keras. Membayangkan samsak tersebut adalah Devano yang tengah memasang wajah songong.

GERALD

Hiyak! (pukulan terakhir yang sangat keras)

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar