Wonderful Miss A
4. Hook; pukulan arah setengah lingkaran menggunakan tangan lead

31. INT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - KANTIN - DAY

Cast : ALETA, ALANA, JINGGA

Kita melihat ketiganya duduk berhadapan di salah satu meja. Mereka terkekeh karena guyonan Jingga.

JINGGA

Ih seriusan. Waktu kecil dulu itu gue pernah bilang ke Mama gue, ‘Ma, gunanya belajar apasih? Kita kan nggak pernah tahu kalau sewaktu-waktu ada batu nimpa kepala kita terus kita amnesia. Gimana dong?’

ALETA

Aduh, si kecil Jingga udah pinter, ya, Bun. Ada benernya juga, sih. Di sinetron-sinetron kalau ada orang amnesia, tinggal dibenturin lagi aja biar ingatannya kembali.

JINGGA

Ya itu sinetron, Let. Plis-lah, ya.

Aleta dan Jingga terkekeh. Pandangan Aleta teralihkan ketika mendapati pipi Alana merah.

ALETA

Eh, Al, pipimu kenapa merah?

Alana terpelejit dan menoleh ke Aleta. Lantas menutupkan rambutnya pada bagian pipinya. Aleta meraih tangan Alana dan melihati telapak tangannya.

ALETA (CONT’D)

Ini kenapa juga? Kok lecet-lecet.

ALANA

Ah, ini? Nggak papa, cuma reaksi alergi.

ALETA

Alergi apa?

JINGGA

Alergi nasi. Alana ini alergi nasi. Liat aja makannya dikit banget, pantesan slim. Lah gue? Porsi kuli. Mama gue nyuruh gue diet, ngurangin makan, tapi nasi masih enak. Gimana dong?

 

Alana tertawa kecil. Aleta masih mengunci pandangan pada Alana.

ALANA

Udah, Let. Gue nggak papa. Ayo cepetan makannya. Habis ini jam olahraga loh.

 

Aleta kembali melanjutkan makan.

31A. INT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - KAMAR MANDI - DAY

Cast : ALETA, JINGGA, ALANA

Kita melihat Alana tengah terhubung dalam panggilan di depan cermin kamar mandi. Sementara Jingga dan Alana masih di dalam bilik.

ALANA

Iya, nanti malam. Jemput aku, ya. Kamu hati-hati. Dah …

Alana menutup telepon. Jingga keluar dari bilik kamar mandi.

JINGGA

Aleta belum selesai?

Alana menggeleng.

JINGGA (CONT’D)

Ntar berak lagi ternyata.

Aleta keluar dari bilik kamar mandi. Mengenakan seragam olahraga sekolah mereka yang memiliki lengan di atas siku dan celana di atas lutut. Aleta menarik-narik celananya dan bagian lengan baju ke bawah. Dia merasa pelik dengan dirinya sendiri. Alana dan Jingga terdiam sejenak melihat Aleta.

ALETA

Aneh, ya? Gue nggak pantes kayaknya pake ini.

JINGGA

Ah enggak. Pantes-pantes aja, kok. Udah-udah, ayo ke lapangan. Kalau nggak mau kena bully sekelas mending jangan telat.

 

Aleta, Jingga, dan Alana berjalan ke luar.

ALETA

Bully?

JINGGA

Iya. Kalau ada yang ganti baju lebih dari lima belas menit. Satu kelas disuruh push up dua puluh kali.

 

Aleta segera berlari meninggalkan teman-temannya.

JINGGA (CONT’D)

Eh, tapi masih ada tujuh menit lagi. (intonasi memelan)

Alana tertawa kecil.

31B. EXT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - LAPANGAN OLAHRAGA - DAY

Cast : ALETA, JINGGA, ALANA, PARA SISWA, GURU

Aleta tiba di lapangan dan mendapati teman-teman sekelasnya masih duduk bersantai.

ALETA

Belum mulai? Aish, Jingga sialan.

JINGGA

Aleta! Cepet banget lo larinya.

Teman-teman sekelas Aleta mengalihkan pandangan padanya. Beberapa bergosip sambil terus mengunci pandangan pada Aleta. Beberapa menahan tertawa.

SISWA CEWEK #1

Dempal banget tuh lengan.

SISWA CEWEK #2

Cewek, kan, itu?

SISWA COWOK #1

Langka nih yang kayak gini.

Aleta sadar bahwa menjadi pusat perhatian, dia tertunduk. Jingga maju mendekat ke teman-temannya.

JINGGA

Eh-eh, apa kalian semua ini memang suka bergosip?

ALANA

Sungguh, itu menjijikan. Apakah membicarakan orang lain dapat membuat kalian lebih baik darinya? (beat) Pe-cun-dang.

ALETA

Udah-udah, jangan malah buat gue nggak nyaman.

GURU

Oi, kalian mau males-malesan gitu ceritanya?

Para siswa bergegas mendekati Guru di sisi seberang lapangan.

32. INT. RUANG LES BIOLA - NIGHT

Cast : DEVANO, PELATIH

Kita melihat Devano memainkan biola. Sementara PELATIH lelaki (35) mengatur tempo dengan tepukan.

PELATIH

Hentikan! Itu sangat sumbang, Devano. Apa kamu memang nggak niat menang di kompetisi tahun ini?

 

Devano menghela napas, menahan emosinya.

PELATIH (CONT’D)

Ikuti ketukan saya. Tempo lagu ini jauh lebih cepat dari sebelumnya. Kalau kamu maininnya lambat, penonton malah ngantuk. Paham?

 

Devano mengangguk.

PELATIH (CONT’D)

Oke, kita mulai.

Devano kembali memainkan biolanya dengan menyuasaikan tempo yang dibuat Pelatih. Tangannya tidak sengaja tergesek senar. Devano berhenti dan mengaduh. Dia menatap tajam Pelatih, lalu keluar dari ruangan.

33. INT. SANGGAR TINJU ANDRI - NIGHT

Cast : ALETA, ANDRI

Kita melihat Aleta tengah memukul dan sesekali menendang samsak. Andri menghampirinya.

ANDRI

Let, berhenti sebentar.

Aleta berhenti dan mendekat pada Andri yang membawa kertas di tangannya.

ALETA

Kenapa, Coach?

ANDRI

Ada seleksi tim nasional. Kamu ikut, ya?

ALETA

Tim nasional?

Aleta melihat kertas yang dipegang Andri.

ANDRI

Kita naikan kelas berat kamu, sanggup? Tim nasional menerima kelas welter yunior. Kalau perempuan itu kisaran 63,503 kg.

ALETA

Di bawah itu nggak bisa, Coach?

ANDRI

Kamu sekarang ada di kelas ringan yunior, kan?

ALETA

Iya. Dan kalau ke welter yunior itu berarti Aleta naik dua kelas? Itu terlalu ekstrem, Coach.

ANDRI

(memegang pundak Aleta)

Serahkan itu ke gue. Masih ada banyak waktu persiapan. Kompetisi Haornas bisa lo gunain pemanasan. Ayah lo dukung ini sepenuhnya, Let. Bukannya elo mau buat Ayah lo bangga? Tim nasional, Let. Jangkauan pertandingannya lebih luas. Dan elo bakal dibimbing oleh pelatih yang bener-bener berpengalaman. Mau disia-siain?

 

Aleta tertunduk.

ALETA

Kapan kita mulai, Coach?

ANDRI

Yes!

Andri menjabat tangan Aleta dan memeluknya.

34. EXT. TEPI JALAN - NIGHT

Cast : ALETA, ALANA, SEORANG PRIA

Aleta tengah berjalan di tepi jalan dengan beban pikiran.

ALETA

(menghela napas panjang, menyibak rambut ke belakang)

Argh! Hanya Coach Andri yang menyiksa muridnya dengan menaikkan dua kelas berat langsung.

 

Kita melihat Alana dan seorang PRIA melintas di depan Aleta. Mereka berdua bergandengan tangan, baru keluar dari restoran.

ALETA (CONT’D)

Alana?

Alana menoleh.

ALANA

Eh, Aleta?

Alana buru-buru menyuruh Pria tersebut masuk ke dalam mobil dahulu.

ALETA

Lagi sama siapa?

ALANA

Em … itu tadi? Mas sepupu aku. (beat) Lo habis dari mana?

ALETA

Habis latihan. Ini mau nemuin Jingga. Lo nggak bisa ikut, kan?

ALANA

Iya, maaf, ya. Mas sepupu aku dari luar kota dateng. (beat) Gue duluin, ya, Let.

ALETA

Oh, iya-iya. Hati-hati, Al!

Alana melambaikan tangan sembari berjalan menuju ke mobil. Dia memberikan cium jauh pada Aleta sebelum masuk ke dalam mobil. Aleta tersenyum tipis. Melihat mobil tersebut pergi.

Ponsel Aleta berbunyi, ada pesan dari Jingga.

JINGGA (O.S.)

Ketemuan di Pasaraya langsung, ya, Let. Kalau udah sampe, call gue, ya.

Aleta tersenyum dan mengetik balasan, ‘Siap’

35. INT. PASARAYA - NIGHT

Cast : ALETA, JINGGA

Kita melihat Aleta berjalan di depan Pasaraya dan melongok ke dalam. Mendapati Jingga berdiri di depan rak-rak riasan sembari melambaikan tangan padanya. Aleta mengangguk dan mendekat.

CUT TO:

Jingga dan Aleta asyik memilih riasan. Jingga menjadikan Aleta sebagai peraga dalam mencoba warna lipstick.

JINGGA

Sekali doang, Let.

ALETA

Gue nggak pernah pake benda gituan.

JINGGA

Udah percaya, ini tuh candu.

Jingga memakaikan lipstick tester di mulut Aleta.

ALETA

(mengecap)

Rasa stoberi?

JINGGA

(terkekeh)

Coba ngaca.

Aleta menunduk sedikit dan melihat cermin di meja. Aleta tampak terkejut dengan dirinya di cermin.

ALETA

Seriusan lo, Jing. Itu gue?

Jingga mengangguk.

JINGGA

Suka, kan?

Aleta tersenyum kecil.

36. EXT. TEPI JALAN - TAMAN - NIGHT

Cast : ALETA, JINGGA

Kita melihat Aleta dan Jingga duduk di kursi sembari makan es krim. Di sebelah Jingga banyak tas belanjaan hasil berburu hari ini.

ALETA

Makasih es krim-nya.

JINGGA

Lo beneran kenyang makan es krim doang?

ALETA

Gue udah makan tadi. (beat) Jing, sebenernya elo kalau latihan bisa loh jadi atlet tinju kelas atas.

JINGGA

Kenapa?

ALETA

Nafsu makan lo tinggi.

JINGGA

Ih, tapi nggak tahu kenapa gue makan banyak, gue nggak gemuk. Di saat itu juga gue penasaran, apa banyak cacing menggeliat di usus gue?

ALETA

Itu namanya metabolisme cepat. Ada memang orang yang kayak gitu. Tapi makan banyak juga harus diimbangi olahraga, jangan makan junk food sering-sering juga.

JINGGA

Siyap, Bu Atlet. (beat) Ih, nama lo bagus juga, ya. Aleta, kenapa nggak Atleta.

ALETA

Haha lucu banget Jingga (mencibir)

Jingga memandang Aleta sinis.

ALETA (CONT’D)

Btw lo belanja banyak buat apa?

JINGGA

Serius lo nggak pernah kayak gini, Let?

Aleta menggeleng.

JINGGA (CONT’D)

Jangan-jangan lo nggak bisa bedain mana skin care, mana make up?

ALETA

Gue nggak pernah nyentuh kayak gituan. Eh pernah, waktu TK pas peringatan Hari Kartini. Pake baju adat, tapi gue ogah-ogahan disuruh pake lipstick. Sampe dipaksa sama lima orang, parah sih.

 

Jingga terkekeh.

JINGGA

Cewek itu butuh ngerawat diri, Let. Bukan semata-mata cuma buat memikat cowok, tapi kalau gue sendiri nganggepnya itu sebagai cara how to respect my self, asek …

ALETA

Jing, gue mau tanya. Cowok itu sukanya apa, sih?

Jingga melihat Aleta dengan mulut terpelongo.

37. INT. RUMAH ALETA - KAMAR - NIGHT

Cast : ALETA

Aleta masuk ke dalam kamar.

JINGGA (O.S.)

Setiap cowok maupun cewek punya tipe ideal-nya masing-masing. Ada cowok yang mandang fisik, tapi masih banyak juga yang mentingin sifat.

 

Aleta termenung sejenak.

ALETA

(bergumam)

Gerald tipe idealnya gimana, ya? (beat) Argh, kok jadi mikirin Gerald. Ayo kita fokus buat seleksi timnas Aleta.

CUT TO:

Kita melihat jam dinding di kamar Aleta menunjukkan pukul 11.30 malam. Aleta masih terjaga dan menahan kantuknya untuk menonton marathon video-video cara menjadi cantik di depan cowok.

YOUTUBER

Oke, kita akan bahas tentang bagaimana sih bisa tetap cantik di segala kondisi ketika ketemuan sama cowok? Sebelumnya like, subscribe, dan … (memudar)

38. INT. SMA CENDRAWANA NASIONAL - KANTIN - DAY

Cast : ALETA, JINGGA, ALANA, PETUGAS KANTIN

Aleta mengantre untuk mengambil makanan persis di belakang Jingga dan Alana. Petugas Kantin menuangkan lauk ke piring Aleta.

ALETA

Udah, Buk, satu potong ayam aja cukup.

PETUGAS KANTIN

Eh, biasanya porsi ekstra, Neng?

ALETA

Lagi kenyang, Buk. (nyengir)

Aleta melanjutkan berjalan.

CUT TO:

Kita melihat Aleta duduk berhadapan dengan Alana dan Jingga. Jingga sedari tadi sibuk dengan ponselnya, sesekali dia tersenyum dan mengetikkan sesuatu di ponsel.

ALETA

Apa, sih, yang lucu, Jing?

ALANA

Bocah kasmaran, Let, biasalah.

Jingga melirik Alana. Aleta merebut ponsel Jingga. Mendapati Jingga sedari tadi tengah berbincang di chat bersama dengan Anjangsana menggunakan emotikon cinta berkali-kali.

ALETA

Anjangsana, Jing?

 

Alana tersedak dan meraih ponsel Jingga di tangan Aleta.

ALANA

Beneran? Gue kira selama ini Mark.

JINGGA

Ish. Dia juga ngira gue suka sama dia, padahal selama ini suka sama sahabatnya. Keren, kan, kisah cinta gue?

ALETA

Apa-apaan.

Aleta berdiri, mengeluarkan sikat gigi beserta pasta gigi dari tasnya.

ALANA

Eh, udah selesai, Let?

ALETA

Iya, nih, lagi kenyang. Gue ke kamar mandi dulu, ya. Nanti tolong jagain tempat duduk di kelas berikutnya.

JINGGA

Ogah

ALETA

Ih, gue ngomong sama Alana

Alana terkekeh dan mengangguk. Aleta pergi ke kamar mandi. Pandangan Alana mengikuti punggung Aleta pergi sembari memasang raut bertanya-tanya. Lantas Alana mengangkat kedua bahu.

39. INT. RUMAH ALETA - NIGHT

Cast : ALETA, CANDRA

Kita melihat Aleta masuk ke dalam rumah dan mendapati sang Ayah menyiapkan banyak makanan di meja makan.

ALETA

Astaga, Ayah. Ada acara syukuran?

CANDRA

Ini buat putri Ayah. Aleta kan perlu makan banyak buat ikut seleksi timnas.

ALETA

Tapi …

Candra menghampiri Aleta dan membantunya duduk. Lantas menyajikan makanan porsi besar di piring Aleta. Aleta melotot.

CANDRA

Makan.

ALETA

Ayah …

CANDRA

Ayo dimakan, biasanya juga sampai babak ketiga.

Aleta menyendok makanan di piring dan melahapnya perlahan. Ponsel Candra berdering, ada telepon. Candra mengangkatnya.

CANDRA

Halo? (beat) Iya dengan saya sendiri (beat) Oh iya, segera meluncur. Bisa kirimkan alamatnya di chat, Pak? (beat) Baik terima kasih.

ALETA

Ada panggilan, Yah?

CANDRA

Iya. Kamu habisin loh itu.

ALETA

Iya, Ayah.

Aleta mencium tangan Candra.

ALETA (CONT’D)

Hati-hati, Yah.

Candra berangkat. Aleta melongok dan mendapati Candra sudah tidak ada. Dia bergegas membawa piringnya yang baru setengah perjalanan makan ke wastafel lalu diam-diam membuang makanan tersebut ke kresek hitam dan membuntalnya. Aleta masuk ke kamar mandi.

40. INT. SANGGAR TINJU ANDRI - NIGHT

Cast : ALETA, GERALD, ANDRI

Kita melihat Aleta tengah beradu tinju dengan Andri. Aleta memukul punch mitt di tangan Andri.

Gerald datang. Membuat Aleta dan Andri berhenti.

ALETA

Eh, Gerald? Udah bener-bener sembuh?

GERALD

Lebih mendingan.

ANDRI

Ei temennya Aleta. Kamu bantu tuh si Aleta buat naikin kelas berat. Om amanahin kamu.

GERALD

Kelas berat?

ANDRI

Berat badan Aleta harus naik sampe ke titik 63,5 kg-an.

GERALD

Keren. (berbicara pada Aleta) Beneran tuh, Let?

ANDRI

Eh nih bocah, lo kira gue bohong.

ALETA

(menunduk)

Udah-udah, ayo kita latihan. Ajarin Gerald teknik lanjutan, Coach.

Gerald mengangguk dan meletakkan tasnya di kursi. Lantas turut melepas kacamatanya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar