Who Did It?
1. Act 1

1 INT. - BAR - MALAM 1

Aria sedang duduk seorang diri di konter bar. Dia meminum birnya. Ruby datang menghampiri Aria, duduk di bangku tinggi disebelahnya.

RUBY

Lo kenapa? (mengangkat tangan pada bartender untuk memesan minum) Kelihatannya suntuk banget.

Aria tidak langsung menjawab. Dia mengangkat wajah lelahnya.

Bartender menaruh minuman Ruby di atas konter.

ARIA

Gue yakin dia selingkuh.

RUBY

(sambil menyesap birnya) Hah?

ARIA

Ian. Dia sudah bersikap aneh selama beberapa minggu. Puncaknya dua hari yang lalu gue mencium bau parfum wanita di kemeja kerjanya, dan itu bukan parfum gue.

RUBY

Emang apa bau parfumnya?

ARIA

Bau parfumnya terlalu strong, cukup nyegrak di hidung. Lo tau kan gue selalu pake aroma floral atau yang lembut.

RUBY

Mungkin Ian baru ganti parfum. (tertawa)

ARIA

(muka serius) Gue serius, Rub. Gue yakin Ian udah main di belakang gue selama ini. Bau parfum itu, dan gue juga nemuin anting yang bukan punya gue di kotak aksesoris.

RUBY

Ian masih tinggal di apartemen lo?

Aria mengangguk.

ARIA

Tapi sekarang dia lagi pergi.

RUBY

Dan lo ga tau apa yang terjadi di dalam apartemen lo sendiri?

ARIA

Gue sering engga ada di apartemen, urusan kantor. Ian yang ngurusin apartemen gue biasanya.

RUBY

Bahkan segala administrasi atau keperluan lainnya?

Aria mengangguk lagi.

Ruby hanya bersandar pada konter, dia mengangguk-anggukkan kepalanya sambil memiringkan sudut bibirnya.

ARIA

Gue tahu dia selingkuh (pause), tapi gue ga punya bukti.

2 INT. - APARTEMEN ARIA - MALAM 2

Aria melepas sepatunya di depan pintu masuk. Dia tertegun, menyadari ada sepatu Ian disana. Dia masuk ke ruang tengah, melihat ke seluruh ruangan. Aria menyusuri apartemennya mencari Ian.

ARIA

Ian!

Aria memanggil Ian, tapi tidak ada yang menjawab. Dia berjala menuju kamar tidurnya. Aria membuka pintu. Matanya membulat, ekspresi wajahnya langsung berubah.

3 INT. - KORIDOR GEDUNG APARTEMEN - MALAM 3

Ruby sedang menaiki tangga menuju apartemennya. Ponselnya berdering. Dia meraih ponselnya dari saku jaket dan mengangkatnya.

RUBY

Halo, Sar. Kenapa?

SARAH

Apa lo lagi sama Aria?

RUBY

(sambil berjalan) Gue baru aja ketemu dia satu jam yang lalu.

SARAH

Aria baru aja telfon gue, tapi dia ga ngomong apa-apa. Sepanjang telfon hening terus tiba-tiba koneksi terputus.

Ruby berhenti berjalan.

SARAH

Gue punya firasat ada sesuatu yang ga beres.

RUBY

Emang telfonnya kayak gimana?

SARAH

Telfon biasa. Bedanya Aria ga ngomong apa-apa dan hening. Perasaan gue juga langsung ga tenang pas Aria diem aja.

RUBY

Lo udah coba telfon dia balik?

SARAH

Udah, tapi ponselnya ga aktif.

RUBY

(sampai di depan pintu apartemennya) Nanti coba gue hubungi dia juga.

SARAH

Oke.

Ruby menutup sambungan telfon. Wajahnya terlihat bingung.

4 INT. - KANTOR - PAGI 4

Ruby berjalan sambil menyapa rekan-rekan kerjanya yang sedang duduk di meja mereka. Dia tersenyum pada seorang wanita yang membawa banyak berkas saat berpapasan dengannya. Ruby melewati TV kantor yang sedang menyiarkan berita seorang anak hilang dari salah satu keluarga.

5 INT. - RESTORAN - SIANG 5

Sarah sedang keluar jendela restoran. Dia sedang menunggu Ruby untuk makan siang bersama. Tak lama kemudian pintu restoran terbuka dan Ruby masuk ke dalam. Ruby melambaikan tangan pada Sarah sambil tersenyum lebar.

RUBY

Hei. (duduk di seberang Sarah)

Pramusaji datang memberikan menu makanan pada Sarah dan Ruby. Setelah berbicara sebentar dan mencatat pesanan, pramusaji tersebut pergi.

Ruby menyesap mojitonya.

RUBY

Bagaimana proyek?

SARAH

Sepertinya bos akan membuka cabang kantor baru. (meminum lime squash). Kemarin beliau sempat mengadakan rapat singkat soal itu. Entah beliau mau buka cabang dimana lagi.

RUBY

Terus, kapan lo balik kerja ke kantor sebelah lagi?

SARAH

Seminggu atau dua minggu kedepan, sepertinya. Job gue full bulan ini di kantor yang sekarang.

Pramusaji datang membawakan pesanan Ruby dan Aria.

RUBY

(sambil mengelap sendok) Enak ya kerja bisa pindah-pindah. Kadang bosan juga di gedung kantor yang sama terus.

Ruby dan Sarah diam untuk beberapa lama sembari menyantap makan siang mereka. Sarah mengelap sudut bibirnya, dia menoleh ke luar jendela. Keningnya mengernyit.

SARAH

Itu bukannya Ian?

Ruby mengangkat wajahnya. Dia melihat ke arah pandangan Sarah.

Ruby dan Sarah memerhatikan seorang lelaki mengenakan kaus putih dan kacamata hitam memutari mobilnya. Ian membuka pintu penumpang. Seorang wanita mengenakan dress bermotif pantai keluar dari dalam mobil.

SARAH

Dia tidak bersama Aria?

Ruby tidak menjawab. Dia masih memerhatikan Ian dengan wanita itu.

Wanita itu mengibaskan rambutnya. Ian meletakkan tangannya di pinggang wanita itu, mereka berdua masuk ke restoran yang berada diseberang restoran Ruby dan Sarah.

SARAH

Aneh. Gue ga tau berjalan sambil memegang pinggang lawan jenis sudah lumrah untuk teman atau rekan kerja, bahkan yang memegang sudah memiliki pacar.

Ruby terpikir sesuatu.

RUBY

Aria udah telfon lo lagi?

SARAH

(sambil memotong steak) Belum. Terakhir gue telfon tadi pagi ponselnya masih belum aktif. (menghentikan gerakan pisau dan garpunya) apa Aria lagi short getaway atau semacamnya?

Ruby melihat ponselnya. Ia mengecek laman chatnya dengan Aria. Masih centang satu.

6 INT. - KANTOR ARIA - SIANG 6

Ruby berkunjung ke kantor cabang dimana Aria bekerja. Sarah pamit lebih dulu dan kembali ke kantor mereka karena ada beberapa hal yang harus dia selesaikan. Ruby mengobrol dengan salah satu kenalannya yang juga rekan kerja Aria.

REKAN KERJA ARIA

Aria sudah dua hari ini nggak masuk.

RUBY

Kenapa?

REKAN KERJA ARIA

Gue ga tau, dia engga kasih kabar apapun. Biasanya dia bakal kasih kabar kalau nggak masuk untuk beberapa hari.

Ruby terlihat bingung. Dia mengecek ponselnya lagi. Pesannya untuk Aria masih centang satu. Tidak lama kemudian Ruby melihat Ian terlihat buru-buru memasuki ruangan bos.

Ruby memandanginya dengan alis tertaut.

REKAN KERJA ARIA

Ian sudah sejak pagi berada di kantor bos. (pause). Mungkin memberitahu soal absennya Aria.

7 INT. - DEPAN RUANGAN BOS - SIANG 7

Ruby menunggu Ian di depan pintu ruangan bos. Setelah menunggu cukup lama, Ian akhirnya keluar. Ruby segera menghampiri Ian.

RUBY

Apa yang terjadi dengan Aria?

IAN

(wajah lesu) Aria sudah nggak pulang selama tiga hari. Gue nggak tahu dimana keberadaannya. Makanya gue barusan kasih tahu bos kabar tentang ini, biar Aria nggak dipecat.

RUBY

(ekspresi terkejut) Kok bisa? Dua malam lalu gue baru aja ketemu dia di bar. Masa tiba-tiba dia hilang? Dan lo bahkan ga tau?

IAN

Kalau gue tahu gue pasti udah tahu dimana dia sekarang. Ponselnya nggak aktif. Gue kemarin pergi ke luar kota dan dia belum ada kabar sama sekali sejak gue pergi.

Ruby memegang keningnya, dia memejamkan mata.

RUBY

Terus—

IAN

Gue mau pergi ke kantor polisi sekarang, buat laporin hilangnya Aria. Gue cabut dulu.

Ian langsung pergi meninggalkan Ruby.

8 EXT. - TEMPAT PARKIR - SIANG 8

Ruby menyusul Ian keluar dari lobi kantor. Dia mendongak kesana kemari. Ruby melihat Ian masuk ke dalam mobilnya dan melesat keluar dari lapangan parkir. Saat putar balik, Ruby menyadari ban mobil Ian baru. Dan kalau dia tidak salah lihat, angka terakhir di plat mobil Ian juga berubah.

9 INT. - BAR - MALAM 9

Sudah seminggu Aria menghilang. Ruby duduk di konter bar tempat dia biasa minum bersama Aria. Sambil memutar-mutar gelasnya, ia memikirkan bahwa sekarang Ian yang menempati apartemen Aria selama Aria tidak ada. Ruby mengetuk-ngetuk meja konter dengan jari-jarinya. Ekspresinya merenung. Polisi juga masih mencari keberadaan Aria. Akhirnya dia memutuskan untuk mendatangi apartemen Aria.

10 EXT. - TEMPAT PARKIR APARTEMEN ARIA - MALAM 10

Ruby menekan tombol kunci mobilnya. Dia melangkah masuk menuju lobi apartemen.

11 INT. - DEPAN PINTU APARTEMEN ARIA - MALAM 11

Ruby membunyikan bel pintu apartemen. Beberapa saat kemudian pintu terbuka, Ian berada dibalik pintu. Ekspresinya terkejut melihat Ruby.

IAN

Eh. Lo.

RUBY

Kenapa? Lo kelihatannya kaget gitu ngeliat gue.

IAN

Gue kira orang delivery.

RUBY

(mengangkat bahu) Well, sorry. I don't bring any pizza.

Ian dan Ruby saling terdiam di ambang pintu.

RUBY

Lo ga mempersilakan gue masuk?

IAN

(terlihat ragu-ragu) ayo masuk.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar