4. Change of Plan

EXT/INT. BAHU JALAN - MOBIL BAYU. MAGHRIB.

Bayu kembali duduk. Dia melihat ke wajah Bening yang kelihatan sangat tersinggung dan memandanginya tanpa henti. 

Dia tidak bisa berbuat apapun kecuali menjalankan kembali mesin mobilnya dan kembali berangkat.

CUT TO:

EXT. JALANAN DEKAT VILLA. MAGHRIB

Mobil Bayu sudah memasuki jalanan yang lebih sepi dan mendaki dengan pepohonan yang rindang di samping-sampingnya. Bayu tersenyum ketika bisa melihat pemandangan Villa di depannya.

Hal ini kontras dengan wajah Bening yang semakin resah. Dia tidak berhenti-hentinya menoleh ke samping. 

Mobil Bayu akhirnya sampai di depan pintu gerbang villa. Bayu hendak membunyikan klaksonnya, tapi tangan Bening mencegahnya.

Bayu menoleh ke arah Bening. Dia merasa heran. 

Bening nampak mengetikkan sesuatu di Whatsappnya. Bayu menunggu dengan tidak sabar. lalu tidka lama berselang, terdengar ponsel Bayu berdering.

Pesan dari Bening masuk : “Kamu bisa antar aku, ke tempat lain?”

Bayu nampak kaget.

BAYU

Mau ke mana lagi?

Kita udah sampe di sini.

Bening kembali mengetikkan sesuatu di aplikasi Whatsappnya. Ponsel Bayu kembali berdering. 

Pesan berbunyi : “Aku benar-benar butuh pergi ke suatu tempat!”

Bayu mengetikkan sesuatu di ponselnya, : “Ke mana?”

Bening berpikir sejenak. Pesan dari Bayu kembali muncul di ponselnya, : “Kalau kamu mau minta tolong, setidaknya kasih tahu mau ke mana?”

Bening membalas Bayu : “Ke Banyuwangi.”

Bayu langsung menoleh dan memandangi wajah Bening.

Bening memasang ekspresi yang menandakan kalau dia serius. Bayu menggelengkan kepalanya dengan kencang. Dia membuka pintu mobilnya dan hendak keluar ketika tangan Bening menarik tangannya.

Bening mengetikkan sesuatu kembali di ponselnya, : “Setengah hadiahku untuk kamu!” 

Bayu membaca pesan itu dan belum bisa mencernanya dengan baik. 

Pesan kembali muncul di ponselnya. “Setidaknya kalau saya juara dua, saya akan dapat 100 juta! 50 jutanya buat kamu!”

Sebuah pesan kembali masuk, “tapi tolong jangan beritahu orang tuaku!”

Bayu kembali ke posisi duduknya yang semula. Dia menatap Bening dengan tatapan mata menyelidik.

BAYU

Kamu gila ya? Aku bisa dituduh menculik kamu!

Aku harus bilang apa ke ortu kamu?

Bening nampak mengetikkan sesuatu. Sebuah pesan kembali masuk ke ponsel Bayu. “Masalah orang tuaku, biar aku yang ngomong nanti!”

Bayu menggaruk-garuk kepalanya. Dia sedikit frsutasi.

BAYU

Sebenarnya apa sih tujuan kamu ke sana?

Bening berpikir sejenak untuk menjawab pertanyaan Bayu. Dia lalu mengetikkan pesan whatsapp.

Ponsel Bayu kembali berdering. Bayu masih menatap Bening sebelum mengarahkan pandangannya ke ponselnya. Di situ tertulis, “Mencari asal suaraku?”

Bayu mengernyitkan keningnya. Tidak lama berselang, ponsel Bening berbunyi. Bening mendapatkan panggilan dari ibu Cynthia. 

Bayu dan Bening saling berpandangan.

CUT TO

EXT/INT. JALAN TOL-MOBIL BAYU. MALAM

Bayu menyetir mobil dengan kecepatan penuh dan kasar. Dia bermanuver ke kanan dan ke kiri. Wajahnya nampak kusut. Tatapan matanya menyiratkan protes. 

Sementara ponsel Bening terus menerus bergetar tanpa henti. Sesekali Bayu memandangi ponsel Bening yang bergetar. Dan ketika Bening menyadari hal itu, Bening langsung menyembunyikan ponsel itu ke dalam tas kecilnya.

Namun suara getaran ponselnya masih bisa terdengar dengan begitu jelas. Bening tidak tahan lagi sehingga akhirnya dia menon-aktifkan ponselnya.

BAYU

Kamu bilang kamu mau bicara dengan orang tuamu.

Bening hanya bisa memandangi Bayu dan berharap apa yang ada di kepalanya bisa tersampaikan kepadanya.

CUT TO:

INT. RUANG MAKAN PAK HERMAWAN. MALAM

Ibu Cynthia nampak sedari tadi menarik hidungnya dan menghiraukan piring makan yang ada di depannya. 

Tengkuknya juga nampak merah karena beberapa kali dia mengusapnya karena khawatir. 

Suara langkah sepatu pantopel mendekatinya dan mengelus-elus pundaknya. 

PAK HERMAWAN

Ma, makanlah. Papa tadi sudah menghubungi Komjen Yuwono.

Dia bilang dia akan mengurus ini. 

Ibu Cynthia menepis tangan Pak Hermawan. 

IBU CYNTHIA

Tadi penjaga pintu bilang udah sempet liat mobil itu kan?

Tapi kenapa mereka malah putar balik?

Ibu Cynthia mulai sesenggukan. Pak Hermawan kembali mengelus-elus pundak istrinya.

PAK HERMAWAN

Ma, gk usah banyak pikir. Mama istirahat aja.

Papa udah janji kan tadi pagi. Dia pasti kembali!

Ibu Cynthia memandangi wajah Pak Hermawan yang terlihat tegas tapi sekaligus teduh.

CUT TO:

INT. TOILET LAKI-LAKI REST AREA. MALAM

Bayu sedang kencing ketika ponsel di celananya bergetar. Mengagetkannya. 

BAYU 

Anjritt!

Belum sempat dia mengangkat celananya atau menutup resleting celananya, dia sudah mengambil ponselnya. Namun karena tangannya licin, ponsel itu semnpat tergelincir dari tangannya dan hampir jatuh ke urinoir. 

BAYU

Hampir aja dilem biru!

Bayu mengamati layar ponselnya dan melihat sebuah nomer yang tidak dikenal sedang menghubunginya. 

CUT TO:

INT. BILIK TOILET WANITA REST AREA. MALAM

Bening sedang duduk di atas kloset ketika dia mendengar pembicaraan dua orang wanita yang sedang mencuci tangan.

Suara air mengalir terdengar.

WANITA 1 (O.S.)

Emang ganti kartu aja cukup?

Suami kamu masih bisa ngelacak lho.

Bening mendekatkan telinganya ke dinding kamar mandi yang terbuat dari kayu tipis.

WANITA 2 (O.S.)

Yang bener?

Aduh gua pengen lepas dari laki gua aja susah banget.

Mending dia nyariin, mau ngasih duit.

Ngasih duit kagak, mukul iya.

Eh..kok bisa sih dia lacak gua?

WANITA 1 (O.S.)

Ya dia bisa lacak email lo.

Itupun kalau dia tahu password lo.

Lebih aman sih lo buang aja hpnya. 

WANITA 2 (O.S.)

Ih sayang donk. 

Terdengar tawa wanita 1.

WANITA 1 (O.S.)

Ya lo lebih sayang hape atau hati lo?

Bening tertegun.

CUT TO:

INT. LORONG REST AREA. MALAM

Bayu berjalan menyusuri lorong sambil melihat ke arah ponselnya. Dia enggan untuk mengangkat panggilan tersebut. Dia berpapasan dengan Bening yang melihatnya sedang memperhatikan ponselnya yang bergetar.

Bening melongok ke arah ponsel Bayu dan melihat nomor tersebut. Dia langsung merebut ponsel Bayu dari tangannya. Bayu terlihat kesal.

BAYU

Heh, heh mau diapain hpnya.

Sini gak?

Bening terus menolak memberikan ponselnya kepada Bayu. Dia malah menon-aktifkan ponsel Bayu.

BAYU

Kok dimatiin sih?

Bening segera berlari menuju mobil Bayu yang terparkir di lapangan.

CUT TO:

EXT. PARKIRAN MOBIL. MALAM

Bening mencari-cari sesuatu di dalam mobil Bayu. Bayu nampak risih dengan apa yang dilakukan Bening.

BAYU

Kamu cari apa?

Bening membuka laci mobil Bayu, berusaha mengambil sesuatu. Melihat ini Bayu langsung sewot.

BAYU

Heh. Heh. Mau ngapain?

Gk ada disitu. 

Bayu menarik bahu Bening sehingga posisi badan Bening berbalik. Bayu menatap Bening sambil memegangi bahu Bening. 

BAYU

Kamu cari apa sih?

Di tangan Bening rupanya sudah ada lakban yang dia temukan terlebih dahulu. Dia menunjukkan lakban di tangannya kepada Bayu. 

Bayu langsung melepaskan genggaman tangannya.

CUT TO:

INT. BILIK TOILET WANITA REST AREA. MALAM

Tangan kanan memegang tutup dari tempat sampah. Di bagian dalam tutup, kita bisa melihat sebuah plastik yang dilakban dan ditempelkan di bagian dalam tutup tempat sampah tersebut.

Dengan perlahan Bening menaruh tutup tempat sampah itu kembali. 

CUT TO

EXT/INT. JALAN TOL - MOBIL BAYU. MALAM

Wajah Bayu terlihat sangat kesal.

BAYU

Jadi gk cuman mobil aku aja ya.

Hp aku juga kamu bajak.

Kamu mau apa sih?

Bening mengambil sebuah notes dari tasnya dan menuliskan sesuatu di atasnya lalu menunjukkan tulisan itu kepada Bayu : “Biar aman gk kelacak!”

BAYU

Oh jadi skr intinya saya udh jadi penculik!

Bener?

Bening hanya diam saja. Bayu memutar setirnya ke kiri, menuju exit tol.

CUT TO:

EXT. EXIT TOL. MALAM

Mobil Bayu berjalan keluar dari tol. 

CUT TO:

EXT/INT. JALANAN. MOBIL BAYU. MALAM

Bening menarik lengan baju Bayu. Wajahnya sedikit gusar. Bayu segera mengetahui apa yang hendak Bening tanyakan.

BAYU

Aku mau balikin kamu.

Aku gk mau dibilang penculik.

Bening malah menarik rem darurat (rem tangan) yang justru membuat mobil Bayu slip. 

Terdengar bunyi ledakan yang sangat kencang. Ban mobil Bayu pecah. 

CUT TO:

EXT/INT. JALANAN - MOBIL BAYU. MALAM

Ekspresi wajah Bayu dan Bening nampak begitu kaget. Mereka saling berpandangan.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar