STORIES NEVER TOLD
8. ARC 7 - CHANGE

EXT. SEBUAH HUTAN - CONTINUOUS

ARC 7 CHANGE - Archel tiba di bawah. Ia melihat mobil yang rusak parah. Tak ada Candice di jok depan. Namun ia melihat ceceran darah. Perasaannya tak enak, tapi ia mengikuti ceceran darah itu sampai tiba di sebuah area hutan dimana Candice berada. Kita melihat wajah Archel yang pucat, lalu menangis.

ARCHEL

Candice?

Candice yang duduk di depan sebuah pohon, menengok. (disini kita membuat audience percaya jika Candice masih hidup. Tapi sebenarnya ini adalah imajinasi Archel.)

CANDICE

Archel?

Archel segera mendekati Candice, mengusap wajahnya, bibirnya dan menciumnya. Ia memeriksa luka di kaki Candice yang diikat syal. Pendarahannya sudah berhenti.

ARCHEL

Bisa berdiri?

Candice mengangguk. Archel dengan lembut membantunya berdiri, lalu memapahnya. Mereka mulai berjalan.

CANDICE

Kenapa kamu bisa ada di sini?

ARCHEL

Aku lihat mobil kamu. Tapi itu gak penting, sekarang, kita harus sampai ke rumah.

CANDICE

Rumah aku sama Cherish?

ARCHEL

Ya, rumah kamu sama Cherish.

CANDICE

Rumah kita?

ARCHEL

Ya,rumah kita.

CANDICE

Aku senang akhirnya kamu memutuskan pergi ke sana.

ARCHEL

Aku mau ketemu kamu. Aku mau habiskan sisa hidup aku untuk kamu.

CANDICE

Aku juga. Bertiga sama little Cherish, anak kita.

ARCHEL

Ya, bertiga sama little Cherish.

CANDICE

Kita harus lanjut nulis buku. Pasti banyak fans yang bertanya-tanya kemana kita selama ini.

ARCHEL

Tenang, aku udah punya ide buat buku kita nanti. Ada banyak.

CANDICE

Aku senang udah nikah sama kamu.

ARCHEL

Aku juga. Gimana kaki kamu?

CANDICE

Sakit, tapi gak apa-apa.

ARCHEL

Sebentar lagi kita sampai.

CANDICE

Iya, sebentar lagi kita sampai.

ARCHEL

Aku gak akan pernah benci sama kamu lagi. Apapun yang terjadi.

CANDICE

Aku juga gak akan pernah tinggalin kamu. Tapi aku punya mimpi aneh.

ARCHEL

Apa?

CANDICE

Aku tinggalin kamu waktu SMA dulu gara-gara pengen jadi artis. Pengen hidup mewah. Aneh kan'? Aku gak mungkin lakuin itu.

ARCHEL

Ya, kamu gak mungkin lakuin itu.

CANDICE

Terus sepuluh tahun kemudian aku kembali nemuin kamu. Minta kamu tuliskan sebuah memoir untuk merubah masa lalu kita.

ARCHEL

...

CANDICE

Itu gak mungkin terjadi. Kita selalu bersama sejak dulu. Gak ada yang perlu diubah.

ARCHEL

Ya, kita selalu bersama. Punya kisah indah yang bikin bulan dan matahari jadi iri.

CANDICE

Bisa kita berhenti sebentar? Aku mau peluk kamu.

Candice memeluk erat Archel.

ARCHEL

Udah?

CANDICE

Ya, udah. Makasih.

Archel dan Candice lanjut berjalan. Mereka sampai di rumah.

ARCHEL

Kita sampai.

CANDICE

Ya, kita sampai.

Kita melihat punggung Archel dan Candice dengan latar rumah putih dan pohon cemara. Kita melihat akhir perjalanan dari kisah mereka berdua.

EXT. HUTAN - AFTERNOON

Kita melihat apa yang sebenarnya terjadi. Candice yang sudah tak bernyawa duduk terkulai di depan batang pohon. Kepalanya bersandar di bahu Archel yang duduk di sisinya sambil menangis. Ia menggengam telapak tangan Candice. Sebelah tangannya lagi memegang buku catatan Candice. Perlahan tubuh candice berubah menjadi debu bintang yang terbang ke langit.

INT. RUMAH CHERISH - ONE MONTH LATER

Kita melihat foto Candice dan Cherish di dinding. Archel sedang membersihkan rumah sambil menelepon Widy.

ARCHEL

Jadi semua udah siap?

WIDY (O.S.)

Ya, tinggal dicetak. Gue masih gak percaya dia abisin semua hartanya buat bagi-bagi gratis buku memoir dia.

ARCHEL

Itu keinginannya. Dia pengen semua orang baca. Dia pengen semua orang inget cerita itu. Dia mau merubah realita masa lalunya. Selain itu dia emang udah niat resign dari dunia entertainment. Dan ingin menyendiri di sini.

WIDY (O.S.)

Tapi gimana ya sel, ceritanya ko' beda sama yang di media.

ARCHEL

Yang di media itu palsu. Kehidupan asli Candice ada di buku memoir itu.

WIDY (O.S.)

Oke sih gue ngerti... tapi...

ARCHEL

Tenang aja. Semua orang pasti ngerti keinginan Candice.

WIDY (O.S)

Iya deh, gue berterima kasih banget karena gara-gara dia perusahaan gue jadi terkenal. Tapi sel, lo yakin mau resign? Di saat lagi banyak klien kayak gini gue butuh lo. 

ARCHEL

Iya sorry wid. Gue udah mutusin jadi penulis dongeng. Sama Candice di sini.

Kita melihat foto Candice.

EXT. POHON CEMARA - AFTERNOON - ONE YEARS LATER

Kita melihat sebuah makam tanpa nama di depan pohon cemara (makam Candice). Lalu kamera bergerak pelan ke rumah dan di jendela kita melihat Archel yang masih menulis cerita tentang dirinya dan Candice. Selama kamera bergerak, Candice dan Cherish berbincang dari alam lain.

CHERISH (O.S.)

Kamu udah kunjungin dia?

CANDICE (O.S.)

Ya, sebentar lagi. Aku tunggu dia tidur.

CHERISH (O.S.)

Setiap hari dia nulis cerita tentang kalian. Aku jadi agak iri.

CANDICE (O.S.)

Nanti aku suruh dia nulis cerita tentang mama.

CHERISH (O.S.)

Tulis cerita yang indah ya, dimana aku hidup dan jadi pelukis terbaik di dunia.

CANDICE (O.S.)

Mama udah jadi ibu terbaik sedunia. Gak usah jadi terbaik di hal lain lagi.

CHERISH (O.S.)

Oh ya? tapi aku cuma setahun rawat kamu.

CANDICE (O.S.)

Itu setahun paling indah dalam hidup aku.

CHERISH (O.S.)

...Aku harap kita masih punya banyak waktu...

INT. RUMAH CHERISH - CONTINUOUS

Archel tertidur di sofa, posisinya duduk. Ada sebuah kursi kecil di sampingnya. Candice mendekat dan mengambil selembar kertas yang ditulis Archel. Ia tersenyum. 

CANDICE (V.O.)

Terkadang, takdir berlaku kejam kepada kita.

Candice duduk di kursi kecil sebelah sofa. Ia merangkul lengan Archel dan ikut tertidur bersamanya.

CANDICE (V.O.)

Tapi selama kita mengingat orang yang kita cintai, semua akan baik-baik saja. 

CANDICE (V.O.)

...Karena kita hanyalah sekumpulan ingatan, dan jika mati, kita kembali menjadi debu bintang...

Kita melihat gambar Archel yang tertidur di sofa, dan Candice ikut tertidur di sampingnya. Kamera semakin menjauh, dan...

-the end-

FADE TO BLACK

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar