STORIES NEVER TOLD
3. Bagian #3

13.INT. LOBI KANTOR FINALE MEMOIR - DAY

Archel datang ke kantor, ada resepsionis cantik yang menyambut.

RESEPSIONIS

Pagi mas Archel.

ARCHEL

(sambil jalan)

Ya pagi.

RESEPSIONIS

Kita kedatangan artis lho, tau gak siapa?

ARCHEL

Ya makanya aku ke sini.

RESEPSIONIS

Dia sambil gugup nanyain mas Archel lho! ngefans jangan-jangan!

Archel sudah pergi ke ruangan lain. Kita melihat layar tv besar yang menampilkan iklan Finale Memoir secara berulang-ulang. Archel menjadi bintang iklannya.

ARCHEL (TV)

Finale Memoir. Karena setiap kisah anda berharga.


14.INT. KANTOR FINALE MEMOIR - CONTINUOUS

Archel berjalan menuju ruangannya. Di depan ruangannya, melalui tembok kaca para karyawan lelaki berkumpul untuk mengintip Candice yang ada di dalam. WIDY sudah menunggu kedatangan Archel.

WIDY

Hei. Sorry ya.

ARCHEL

Itu ngapain mereka. depan ruangan gue?

WIDY

Biasalah, liat artis cantik langsung jadi alay. Matanya gak bakal pada dikedipin tuh seminggu.

ARCHEL

Ya ampun.

WIDY

lo udah yakin kan'?

ARCHEL

Yakin apa?

WIDY

Enggak, good luck!

ARCHEL

Gue cuma mau kerja. Jangan pikir macem-macem.

Archel pergi ke ruangannya. Mengusir karyawan-karyawan yang berkumpul depan ruangannya seperti mengusir ayam.

15.INT. KANTOR ARCHEL - CONTINOUS

Dalam ruangan itu, duduk di sofa, Candice berusia 27 tahun, sedang melihat-lihat hasil jadi sebuah buku memoir. Ia tampak High Class dan berpenampilan modis. Candice langsung BERDIRI ketika Archel masuk. Ada kegugupan diantara mereka karena sudah sepuluh tahun tak bertemu. Pandangan mereka beradu sesaat namun Archel langsung membuang pandangannya.

CANDICE

Ehm...

ARCHEL

Duduk.

Archel duduk di belakang meja kantornya. Candice duduk di kursi depan meja kantor. Mereka terdiam agak lama.

CANDICE

Apa kabar, kamu?

ARCHEL

Kamu mau apa, sebenernya? 

CANDICE

...Aku cuma pengen kamu tulis sebuah memoir tentang aku.

ARCHEL

Kenapa harus aku?

CANDICE

Karena orang lain gak akan bisa.

ARCHEL

Di perusahaan ini, semua penulisnya profesional, mereka pasti bisa.

CANDICE

Gak, mereka gak akan bisa. Cuma kamu yang bisa.

ARCHEL

Apa maksud kamu?

CANDICE

Aku nemuin suatu cara, kita bisa merubah masa lalu.

ARCHEL

Apa yang mau kamu ubah? harusnya kamu udah bahagia dengan kehidupan artis kamu.

CANDICE

Jadi selama ini kamu pikir aku bahagia?

ARCHEL

Ya, dengan segala kemewahan dan uang yang kamu punya. Itu kan' yang kamu mau?

CANDICE

Karena itu aku ingin merubahnya, karena mungkin aku udah salah.

ARCHEL

Kita gak menyediakan mesin waktu di sini.

CANDICE

Bukan mesin waktu yang aku butuhin, tapi -- gini, apa kamu pernah berpikir kalau... mungkin kita itu cuma sekumpulan ingatan?

ARCHEL

Aku gak ada waktu buat jawab pertanyaan filosofis macam itu.

CANDICE

Bayangkan dulu kamu pernah cinta seorang gadis, namanya Candice.

ARCHEL

Permainan apa yang kamu mulai ini?

CANDICE

Bukan permainan. Ini cuma perumpamaan, buat jelasin sesuatu.

ARCHEL

...terserah.

CANDICE

Oke. Kamu cinta Candice ini. Tapi kalian berpisah. Lalu tujuh puluh tahun kemudian kalian bertemu kembali. Tubuh Candice sudah banyak berubah. Dia sudah tua. Tapi dia tetap Candice, kenapa? 

ARCHEL

...

CANDICE

Tolong jawab.

ARCHEL

...karena ingatan dia tetap sama.

CANDICE

Ya. Tapi kemudian, kamu mendapati kalau ternyata ingatan Candice sudah menghilang. Dia gak ingat kamu lagi, dia bahkan gak ingat identitas dirinya di masa lalu. Tubuhnya berubah, dan ingatannya pun menghilang. Apa dia masih Candice? 

ARCHEL

Ya, karena meski sudah tua, tubuh mereka sama. 

CANDICE

Pikir lagi. Kamu gak bisa sebut tubuh seseorang sebagai diri mereka kan'? Kalau kamu potong tangan kamu, kamu bakal sebut itu tangan kamu, bukan "kamu". jadi kita singkirin tubuh dari kategori "keakuan".

ARCHEL

Oke, aku ikuti cara pikir kamu. Dia bukan Candice.

CANDICE

Ya, dia bukan Candice. Terus kemana Candice yang kamu kenal? yang kamu cintai dulu? padahal orangnya masih hidup.

ARCHEL

... 

CANDICE

(menunjuk kepalanya)...sekumpulan ingatan. See? Kita itu gak lebih dari ide. Ingatan.

ARCHEL

...Kalau kita sekumpulan ingatan, apa bedanya kita sama - memori hape aku?

CANDICE

...

ARCHEL

Biar aku bantu jawab, kita bisa punya ingatan baik dan buruk, memori hape aku enggak.

CANDICE

Oh.

ARCHEL

Apa sebenarnya point kamu?

CANDICE

Point aku, karena kita adalah sekumpulan ingatan, artinya kita bisa mencurangi masa lalu kita. Dengan membuat sebuah kisah yang berbeda dengan realita, tapi kisah itu lah yang akan diingat sepanjang masa.

ARCHEL

Jadi kamu mau buat hoax tentang kisah hidup kamu?

CANDICE

Terserah kamu pakai istilah apa. Aku cuma -- ingin merubah masa lalu. Masa lalu kita. Dengan membuat sebuah memoir, dan kamu sebagai penulisnya.

ARCHEL

Kamu harus tau. Apapun yang kita rasain sekarang, semua sudah terlambat. Kamu tau berapa lama waktu yang aku butuhin buat lupain kamu? Tujuh tahun. TUJUH. TAHUN. Dan selama tujuh tahun itu? Kamu sibuk dengan kehidupan artis kamu. Nyanyi sana-sini. Main film. Dance. Cover lagu di youtube. Ganti-ganti pacar. Kamu udah maanfatin sebaik mungkin waktu muda kamu. Maen ke sana-sini. Senang-senang dengan banyak lelaki. Dan di saat bibir kalian bersentuhan. Aku cuma sendirian di kamar, main game karena itu satu-satunya kebahagiaan yang aku punya. Aku bahkan bikin beberapa karakter imajinasi buat temenin aku. Trik yang kamu ajarin dulu kalo kita merasa kesepian. Dan yang bikin jadi ironi, kamu orang yang membuat aku kesepian, dan kamu juga orang yang memberi solusinya. Aku menikmati waktu dengan teman-teman imajinasi aku. Sampai-sampai aku anggap mereka nyata. Dan kamu, kamu yang dulu aku anggap seorang gadis yang sempurna, gadis yang paling aku cinta di dunia ini, kalau aku boleh pinjam teori kamu, sekarang cuma jadi sekumpulan ingatan dari masa lalu.

CANDICE

Kasih aku kesempatan. Kamu datang ke sini buat kasih aku kesempatan kan'?

ARCHEL

Aku datang ke sini karena popularitas kamu bisa menguntungkan perusahaan.

CANDICE

Cuma itu?

ARCHEL

Ya, cuma itu.

CANDICE

...tolong kasih aku kesempatan buat perbaiki semuanya. Setelah kamu dengar cerita aku, kamu bisa pilih maafin aku atau enggak. Aku bakal terima apapun keputusannya.

Archel berpikir cukup lama.

ARCHEL

...Aku bakal lakuin karena ini pekerjaan aku.

CANDICE

Itu udah cukup.

Kita melihat wajah Candice yang tersenyum sambil menitikan air mata.


16.INT. KAMAR ARCHEL - TIGA HARI KEMUDIAN - AFTERNOON

Archel terbaring gelisah di kasurnya. Memikirkan kata-kata yang ia berikan pada Candice tiga hari lalu. Ia melihat Candice versi SMP, imajinasinya. Yang berdiri dekat pintu.

ARCHEL

Enggak. Aku enggak akan cinta dia lagi.

CANDICE

Kamu yakin sama perasaan kamu? orang yang pernah saling mencintai, perasaannya gak akan hilang begitu saja. Kalian punya kesempatan buat hidup bersama, kenapa gak diambil?

ARCHEL

Enggak semudah itu. Sepuluh tahun lalu dia udah tinggalin aku begitu aja. Di saat aku masih sayang dia. Dan tiga hari lalu tiba-tiba dia muncul dan minta balikan. Di saat aku udah bisa melupakan dia.

CANDICE

Melupakan dia? terus aku apa?

ARCHEL

...

Widy menelepon. Archel mengangkatnya.

ARCHEL

Ya?

WIDY (O.S.)

Liat berita sekarang. Cepet!


17.INT. RUANG TV - CONTINUOUS

Archel menyalakan tv dan memindahkan channelnya ke berita. Di layar terpampang lower title : ARTIS CANDICE MENGHILANG? wajah Archel pucat.

NEWS ANCHOR (TV)

--sampai sekarang masih dicari keberadaannya. Dan kita sudah terhubung via telepon dengan manager Candice, dengan bapak William, selamat sore pak William?

WILLIAM (TV)

Ya, ya selamat sore.

NEWS ANCHOR (TV)

Bisa diceritakan pak, apa yang terjadi sampai Candice dinyatakan hilang?

WILLIAM (TV)

Ya, ehm -- terakhir kali saya kontak dengan Candice dua hari lalu via telpon. Kita bicarain tentang kerjaan. Terus Candice bilang dia harus pergi ke suatu tempat. Saya bilang kemana? Sama siapa? Tapi dia gak jawab. Dia cuma bilang, gak usah khawatir. Saya gak curiga waktu itu. Sampai kemarin sore gak ada kabar dari Candice. Keluarga mulai khawatir, tapi kita tenangin mereka. Bilang kalau Candice mungkin butuh waktu buat sendirian. Karena akhir-akhir ini dia selalu kelihatan capek. Tapi akhirnya pas malem keluarga buat laporan ke polisi. Dan besok siangnya berita jadi heboh. 

NEWS ANCHOR (TV)

Baik. Lalu, apa ada pesan atau gelagat khusus sebelum Candice pergi?

WILLIAM (TV)

Ya gak ada. Cuma itu tadi dia bilang jangan khawatir. Itu aja sih, selain dia emang kayaknya lagi capek banget.

ARCHEL

Shit.

Archel segera mengambil kunci mobil di atas meja dan keluar rumah.


18.INT. MOBIL ARCHEL - DAY

Archel membawa mobilnya dengan kencang. Ia merasa tak enak hati pada Candice karena kata-katanya tiga hari lalu. 

CANDICE (O.S.)

Sejak dulu aku anak yang susah bersosialisasi.


19.INT. KANTOR ARCHEL - TIGA HARI LALU - DAY

Candice sedang menceritakan kisah hidupnya pada Archel yang sedang mencatat. Mereka duduk berhadapan dibatasi oleh sebuah meja.

CANDICE

Satu-satunya teman yang aku punya adalah teman imajinasi aku. Cherish. Dia peri yang cantik. Kita selalu main berdua. Main rumah-rumahan biasanya. Aku jadi anak, dia jadi ibu. Kadang sebaliknya. Aku sering berbagi cerita dengan Cherish. Dia sahabat terbaik aku.  


20.INT. KAMAR CANDICE - 19 TAHUN LALU - DAY

Candice (8 thn) sedang bermain kertas lipat. Di depannya ada sosok seorang anak gadis (8 thn) berambut pirang. Dia adalah CHERISH, teman imajinasi Candice. Di dinding kamar ada sebuah lukisan yang bagus terpajang.

CANDICE

Liat nih udah jadi, kuku-kukuan.

Candice membuat origami kuku yang ia pasang di tangannya. Ia mencubit pipi Cherish dengan itu.

CHERISH

Eh lebih bagus buatan aku nih.

Cherish memperlihatkan origami bangau buatannya. 

CANDICE

Ko' bisa sih? Gimana caranya?

CHERISH

Aku pinter dong.

CANDICE

Oke kalo gak mau kasih tau caranya nanti kita gak melukis!

CHERISH

yaudah aku kasih tau... nih... aku kirim pake telepati.

Candice dan Cherish bisa bertelepati.

CANDICE

Oh, oke... hmm... gitu...

Candice membuat origami bangau.

CANDICE

Jadi!

CHERISH

Gampang kan'?

Clara masuk dan mendapati kamar Candice berantakan oleh kertas.

CLARA

Ya ampun Candice. ko' berantakan gini sih beresin cepet! Nanti kalau gak di beresin- 

Suara Clara menjadi latar belakang

CANDICE (V.O.)

Tante mulai deh cerewetnya.

CHERISH (V.O.)

Kita kerjain yuk.

Cherish dapat membuat imajinasinya menjadi visual yang dapat dilihat Candice dengan menjentikan jari. Cherish menjentikan jari dan bibir Clara jadi seperti bebek. Candice terkekeh.

CLARA

Ko' malah ketawa! Kamu--

Ucapan Clara terhenti saat ia melihat lukisan Candice.

CLARA

Ini... kamu yang buat?

CANDICE

Iya!

CLARA

Gak mungkin... ko' mirip lukisan... gak mungkin, kamu kan' buta warna?

CANDICE

Ada yang bantuin.

Tiba-tiba Clara jadi merinding. Ia mengusap tengkuknya.

CLARA

Ehm... tante masak dulu.

Ia segera pergi ke dapur. Candice dan Cherish saling tertawa.


21.INT. KAMAR CANDICE - MOMENTS LATER

Cherish memberi petunjuk Candice saat melukis. Ia menunjukan warna mana dan di mana ia harus melukis.

CHERISH

Yang ini. (menunjuk salah satu warna palet) Di sini. (menunjuk sebuah area di buku gambar)

Kita melihat Candice mulai melukis di buku gambar menggunakan cat air. Lukisannya hampir jadi.

CHERISH (CONT'D)

Terus yang ini... di sini.

CHERISH (CONT'D)

Oke... ini... di sini.

CANDICE

...jadi!

Candice memperlihatkan lukisannya.

CHERISH

Hmm bagus! Kita bawa buat kesenian besok.


22.EXT. SEKOLAH SD - DEPAN MADING - DAY

Para murid berkumpul depan mading. Memuji sebuah lukisan pemenang lomba melukis se kota.

MURID A

Bagus ya!

MURID B

Keren ih, kalo aku sih gak bisa bikin kayak gini...

MURID C

Kamu hebat Gel!

Angel, siswi 8 tahun sang pembuat lukisan ada di sana. Ia merasa kagum dengan dirinya sendiri.

ANGEL

Iya dong! Aku kan' udah ikutan kursus melukis.

Lalu datang Candice dan Cherish. (orang lain tak dapat melihat Cherish). Cherish mengamati lukisan Angel di mading.

CHERISH (V.O.)

Hmm bentar deh.

Candice yang tadinya hanya lewat jadi berhenti.

CHERISH (V.O.) (CONT'D)

Liat lukisan ini, garisnya kurang kuat sama warnanya kurang cerah di bagian ini. Masih harus belajar.

CANDICE

Garisnya kurang kuat sama warnanya kurang cerah. Masih harus belajar.

ANGEL

Apa?

CANDICE

Itu kata Cherish.

ANGEL

Cherish? Siapa cherish?

Seorang murid berbisik pada Angel.

MURID A

Dia cewek aneh yang suka bicara sendiri.

ANGEL

Ohh... jadi kamu cewek aneh yang suka bicara sendiri itu? Berani-beraninya ya ngatain lukisan aku yang udah kelas lima!

Candice mengeluarkan lukisannya dari tas.

CANDICE

Lihat, yang bagus itu kayak gini.

Angel segera merebut dan menyobek gambar Candice. Candice akan menangis, namun Cherish yang marah langsung merasukinya. Candice seolah kerasukan. Semua menjauh. Candice meninju Angel sampai pingsan.


23.INT. RUMAH CANDICE - DAY

Candice duduk di atas kasur. Datang Clara,memperhatikan keadaan Candice lalu duduk di sampingnya

CLARA

Tante tau kamu marah gara-gara lukisannya dirusak, tapi harusnya gak sampe main pukul.

CANDICE

Bukan aku, tapi Che--

CLARA

Stop. Tante gak mau dengar itu lagi. Mulai minggu depan kamu mulai sekolah di tempat lain. Tante takut kamu dibully kalo sekolah di sana lagi. Dan di sekolah baru nanti, tante mohon kamu berhenti mengkhayal.

CANDICE

Tapi...

CLARA

Tante tau kesedihan kamu setelah... mama kamu pergi. Tapi sikap kamu itu cuma bakal jadi bahan ejekan di sekolah. Jadi mending kamu lakuin itu kalo lagi sendirian aja. Oke?

CANDICE

Iya...

Clara mengusap rambut Candice.

CLARA

Mama kamu udah titipin kamu sama tante. Jadi tante bakal lakuin yang terbaik.

Clara pergi.

CHERISH

Gak apa-apa ko'. Aku cuma imajinasi kamu.

Bentuk Cherish berubah-ubah, menjadi boneka kucing, lalu boneka beruang, angsa dan akhirnya menjadi boneka peri.

Candice mengeluarkan sesuatu dari lacinya. Sebuah lukisan asli ciptaan mamanya. Yang selama ini selalu ia tiru. (lukisan yang sama dengan yang ada di dinding dan yang dibawa ke sekolah.) 

CANDICE (O.S)

Setelah itu aku pindah sekolah. Tapi di sana pun aku dibully setelah teman-teman tahu aku buta warna. Tapi untungnya ada anak lelaki baik yang nolongin aku di kelas. Dia adalah teman, dan cinta pertama aku... 


24.INT. KELAS SD - 19 TAHUN LALU - DAY

Flashback - Saat istirahat, murid-murid SD memakan bekal makan siang mereka. Di suatu meja, CANDICE (8 tahun) dikelilingi tiga murid perempuan. Mereka penasaran setelah mengetahui bahwa Candice ternyata buta warna. Karena itu mereka menguji Candice dengan mengetesnya menggunakan spidol warna yang dijajarkan di atas meja. Sambil makan siang, ARCHEL (8 tahun) memerhatikan dari tempat duduknya.

MURID PEREMPUAN A

Warna merah mana?

Candice MENUNJUK spidol warna kuning.

MURID PEREMPUAN B

Ih? Dia gak bisa liat warna merah?

MURID PEREMPUAN C

Kalo orange?

Candice MENUNJUK spidol warna hijau.

MURID PEREMPUAN C

Lho ko' yang itu?

MURID PEREMPUAN A

Kamu gak bisa liat warna atau emang gak tau warna sih?

MURID PEREMPUAN B

Eh sini deh, Candice gak tau warna tau.

Mendekat dua anak lelaki.

MURID LELAKI A

Masa warna aja gak tau sih?

CANDICE

(menunjuk matanya sendiri)

Aku buta warna.

MURID LELAKI A

(ke murid lelaki B)

Buta warna apaan? maneh nyaho? (lo tau?)

MURID LELAKI B menggeleng kepala.

CANDICE

Aku gak bisa liat warna.

Murid perempuan A mengajak teman-temannya berkumpul agak jauh dari Candice. Ia membisikan sesuatu, yang lain terkekeh. Murid perempuan A mengambil sejumlah spidol warna. 

MURID PEREMPUAN A

Bentar ya.

Ia dan murid lain menulis sesuatu di buku gambar mereka. Lalu memperlihatkannya pada Candice. Kertas-kertas itu ditulisi spidol berbagai warna, bertuliskan : JELEK. BEGO. ANEH. KAMBING. Dan BAU. Candice hanya diam menunduk. Lalu Archel datang. Mengambil salah satu kertas lalu MEROBEKNYA.

ARCHEL

Dia bisa baca tulisan kalian tau! Buta warna bukan berarti dia gak bisa lihat warna sama sekali!

MURID LELAKI A

Terus, rek naon maneh? (Terus mau apa lu?)

MURID PEREMPUAN A

Eh udah-udah!

Murid perempuan A menahan murid lelaki A.

MURID PEREMPUAN A

Untung kamu cakep. Kalo gak udah aku cakar gara-gara sobekin buku gambar aku! Ayo ah, ke kantin.

MURID LELAKI A

Huu! Sok pahlawan lu!

MURID LELAKI B

Sok pahlawan!

MURID PEREMPUAN B

Sok pahlawan!

CANDICE

(ke Archel)

Kamu enggak sok ko'. Kamu pahlawan. Makasih yah.

Archel hampir menangis. Ia jarang dijahati seperti itu. 

CANDICE

Eh kamu nangis?

Archel segera menghapus air matanya.

ARCHEL

Enggak, enggak ko'. Siapa yang nangis?

CANDICE

(senyum)

Iya enggak!

Archel duduk sebelah Candice.

ARCHEL

Aku tau tentang buta warna. Aku sering baca buku.

CANDICE

Iya aku sering liat kamu baca sendirian di perpustakaan. Aku juga sering baca sendiri di sana.

ARCHEL

Aku sering baca buku soalnya pengen jadi penulis.

CANDICE

Wah hebat.

ARCHEL

Ayah aku penulis. Jadi aku pengen kaya dia.

CANDICE

Hmm gitu.

ARCHEL

Kamu mau aku buatin cerita?

CANDICE

Eh, boleh?

ARCHEL

Iya. Judulnya mau apa?

CANDICE

Judulnya... Candice aja, nama aku. Bisa enggak?

ARCHEL

Bisa sih... tapi nama kamu ko' Candice sih? kaya nama orang bule.

CANDICE

Itu nama pemberian mama aku. Mama aku emang... suka beda gitu sama orang lain. Dia pelukis.

ARCHEL

Oh...

CANDICE

Kamu sendiri? Kenapa Archel?

ARCHEL

Tadinya mau Marchel, tapi udah diambil saudara aku, jadinya Archel.

CANDICE

Oh...

ARCHEL

Oh iya, selain bikin cerita aku juga bakal bikin sesuatu buat kamu. Liat aja besok.

CANDICE

Oke!


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar