Sihir Marongge
5. Elden Kena Santet
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. KAMAR TIDUR TAMU - RUMAH NARSIM - EVENING

Ajeng menangis sampai melengis melihat wajah Elden yang membiru. Dari sela-sela bibir Elden yang kering, keluar busa berwarna merah jambu. Terdengar bunyi GOROKAN dari tenggorokan Elden.

AJENG:

Yaa Allah... Astaghfirullah al adziiim... El? El...! Nyebut, El! Nyebut...! A’udzubillahi min-nas walsayitoon nirrojiim... Bismillahi rahmani rahiim...!
(menangis tersedu-sedu)

Ajeng mengucapkan “Bismillahi rahmani rahiim” pada segelas air putih sebanyak 7 kali dengan suara keras hingga melemah. Lalu, mengangkat kepala Elden, meminumkan air tersebut.

AJENG:

Allahumma, ishfini shifa’an kamilan ajilan... Ayo, sebut, El...

ELDEN:

Ahhh... Hrrr... Arrrgh...

Narsim muncul dengan KYAI MAHFUDZ (75).

Kyai Mahfudz membaca do’a-do’a dan membimbing Elden untuk melafalkan bacaan Surat Yasin.

KYAI MAHFUDZ:

Ayo, diulang dalam hati, ya? A'udzu biwajhillahil karim... 

ELDEN:

Akkkh... Khhhrrr... Arrrkkkhhh...

KYAI MAHFUDZ:

Wabikalimatillahit-tammati lati la yujawizuhunna barrun wa fajrun... 

Suara GOROKAN dari tengggorokan Elden makin keras. Giginya GEMELATUKAN dengan bunyi KERENYES. Dadanya turun naik. Kepalanya menggeleng ke kanan dan ke kiri.

KYAI MAHFUDZ:

Min syarri ma yanzilu minas-sama'i... Wa min syarri ma ya'ruju fiha... Wa min syarri ma dzara'a fil ardhi... Wa min syarri ma yakhruju minha... Wa min syarri fitanil laili wan nahari... Wamin syarri thawariqil laili... Wamin syarri kulli tharinin illa thariqan yathruqu bi khairin... Yaa rahman!

Sementara itu, tubuh Elden berguncang hebat dengan mulut menganga. Lalu, keluar belatung-belatung hitam dari mulutnya.

Ajeng memekik sambil menutup mulut, tersungkur ke belakang.

Tiba-tiba, tangan Elden terangkat, mencekik lehernya sendiri hingga matanya hendak melotot. Kyai Mahfudz mencegahnya, tapi tangan Elden seperti dialiri tenaga jin, cekikannya makin menguat mencekik di leher hingga pembuluh matanya membengkak, matanya menggelap. Dari kedua sudut matanya, meleleh cairan kental berwarna hitam.

AJENG:

Astaghfirullah al adziiim...!!! Yaa Allah, nyebut, El!! Kenapa lo sampe gini...?!! Nyebut, El! Nyebuuut...!
(tangisnya meledak-ledak)

Elden tampak berjuang menahan kesakitan. Pipinya berlumuran cairan belatung yang terkunyah dan dahak yang membludak bersama darah merah segar. Sedetik kemudian, kepalanya tergolek ke kiri.

KYAI MAHFUDZ:

El...? Elden...? 
(menepuk-nepuk pipi Elden, lalu memeriksa urat nadi tangannya)
Dia hanya pingsan... Sepertinya sudah reda...

AJENG:

Alhamdulillahi rabbil alamin...

CUT TO:

INT. KAMAR TIDUR TAMU - RUMAH NARSIM - DESA MARONGGE

Tiba-tiba, kepala Elden yang tergolek itu terangkat pelan-pelan. Dan matanya yang terpejam terbuka, melotot dengan seringai seperti orang mual. Elden seketika bangun sambil menggelontorkan muntahan darah segar. Lalu, kepalanya terkulai dengan posisi tetap duduk. Tangannya perlahan bergetar, membiru seperti memar-memar dan mulai membengkak. 

Kyai Mahfudz, Narsim dan Ajeng menoleh kaget. Mereka menyerukan istighfar.

KYAI MAHFUDZ:

Astaghfirullah al adziiim...!!

CLOSER SHOT: Tangan Elden membengkak, berdenyut-denyut, lalu beriak seperti ribuan belatung yang hidup menggeliat di dalamnya. Bengkak tangannya itu kembang kempis, seakan ribuan belatung merayap dalam uratnya. Tangannya menghentak-hentak.

Tak hanya di satu lengan saja, tapi di lengan lainnya yang menghentak-hentak, memar-memar tampak, seperti sarang belatung yang mengembang dan mengempis hingga kulitnya mengeluarkan keringat hitam.

Kyai Mahfudz menidurkan kepala Elden di atas bantal. Lalu, membuka kaos Elden. Pembengkakan yang sama terjadi, lebih mengerikan di perut Elden. Gumpalan sarang belatung memuncak, seperti gundukan yang siap meletus.

KYAI MAHFUDZ:

Ini adalah santet paling iblis yang pernah saya saksikan!
(badannya bergetar menahan kengerian)



 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Serem pas keluar belatung itu😬
4 bulan 3 minggu lalu