Short Film Script Volume II
1. 10 Menit Harmoni 1

INT. KORIDOR GEDUNG — MALAM

Sebuah koridor gedung. Koridor itu sepi, tak ada orang, kosong.

Kita berada di depan sebuah pintu, bertuliskan:

TOILET.

Terdengar suara langkah kaki, tergesa-gesa, kemudian berlari.

Pintu toilet terbuka. Seseorang masuk kedalam.

Dari luar toilet, terdengar suara pintu toilet yang dibuka dan ditutup secara paksa.

Menyebabkan bunyi yang terdengar hingga luar toilet.

INT. DEPAN TOILET WANITA — MALAM

Dari depan pintu toilet, terdengar suara erangan, seperti suara seseorang yang sedang muntah.

Dari depan pintu toilet, terdengar suara flush dari sana.

Pintu toilet terbuka. Dari belakang, Ia melangkah menuju wastafel.

Seseorang itu membuka keran air. Kemudian ia menampung air itu dengan tangannya.

Ia membasuh mukanya, kita bisa melihat dengan jelas siapa seseorang itu. PEREMPUAN, GANI, 20-an sedang melihat dirinya di cermin. Air sisa basuhan terlihat di wajahnya.

Ia memandang dirinya di cermin.

Ia mengambil Tas dan mencari sesuatu disalam sana.

Gani mengeluarkan sebuah botol, terdengar suara pil yang beradu dengan botol, ia membukanya dan menuangkan isinya ke tangannya.

Ia memakannya. Ia meletakkan botol itu kedalam Tas.

Ia kemudian menyeka sisa air dengan sapu tangan, ia mengambilnya dari tas.

Ia merapikan rambutnya yang basah.

Terdengar suara dari dalam tasnya.

Ia mengambil sesuatu dari sana. Sebuah Handphone.

Gani membuka handphone dan sebuah pesan dari BAPAK, bertuliskan :

"Kalau kamu gak dapet kerja juga, mending kamu pulang, Bapak ada kenalan"

Tak ada ekspresi darinya, ia memandang lama handphonennya dan kembali melihat dirinya sendiri di cermin.

Gani mengehela nafas, panjang. Ia memasukkan kembali handphonennya kedalam tas.

Ia merapikan rambut dan bajunya, memastikan.

Ia berjalan keluar.

INT. LOBBY GEDUNG — MALAM

Terlihat lobby yang sepi, bahkan lampu sudah dimatikan. Tak ada orang disana kecuali seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan pintu, seperti menunggu.

Gani berjalan ke arah laki-laki itu. Kita bisa melihat LAKI-LAKI, ARIF, 20-an.

Ditangannya ia memegang sebuah botol Air Mineral.

Sesaat Gani tiba --

ARIF

(memberikan botol air mineral)
Udah diminum obatnya?

GANI

(minum air mineral)
Udah.

ARIF

Kamu mau makan? aku beliin.

GANI

Gak usah, cuma muntah, mungkin aku gak enak badan.

Arif melihat Gani. Menyelidiki.

ARIF

(memastikan)
Yakin?

Gani hanya menjawab dengan anggukan. Ia tersenyum kecil.

Arif masih melihat Gani, tidak yakin dengan jawabannya.

GANI

Aku gak apa-apa.
(berjalan)
Ayo pulang.

Gani berjalan didepan, Arif hanya melihat Gani dengan tatapan selidik.

Ia ikut berjalan dibelakang.

EXT. PEDESTERIAN — MALAME

Diluar gedung juga sepi, tak ada orang, hanya mereka berdua.

Hanya ada beberapa orang yang berjalan di halaman gedung.

Hanya lampu halaman gedung yang di hidupkan dan lampu halaman parkir.

Terdengar suara dari tas Gani. Ia berhenti. Ia melihat dan merogoh ke dalam tasnya.

Arif berjalan melewati Gani.

Gani melihat handphonenya, sebuah pesan baru, dari Bapak.

Ia membuka pesan itu, bertuliskan:

"Apa yang kamu cari lagi, kamu udah sarjana, tinggal kerja, jangan coba-coba yang aneh-aneh"

Gani tidak bereaksi, masih melihat handphonenya.

Arif yang didepan Gani berhenti dan berbalik.

Gani memenjamkan matanya dan menghela nafas panjang.

ARIF

Gani? kenapa?

Gani melihat Arif dan dengan cepat memasukkan handphone ke dalam tasnya lagi.

GANI

Gak ada apa-apa.

Arif hanya melihatnya, memastikan.

ARIF

Yakin?

Gani hanya menganggukan kepala.

Arif tersenyum dan menganggukan kepala, ia memanggil Gani dengan gestur tangan, menyuruhnya ke situ.

Gani tersenyum dan berjalan menuju Arif.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar