Sama Kamu Sekali Lagi
3. Sama Kamu Sekali Lagi 13-21

13. EXT. PARKIRAN KAMPUS – DAY

Cast: Nanti 32 di tubuh Nanti 18, Senja 18 tahun, dan David 18 tahun

Nanti memperhatikan Senja yang sedang parkir motor. Ia memasang ekspresi penuh amarah.

NANTI
Si brengsek.

Senja menyadari kehadiran Nanti dan melambaikan tangan ceria. Selesai memarkir motor, ia kemudian berlari menuju Nanti. Kita perlihatkan penampilan Senja yang jadi tampan dan bercahaya.

Nanti 32 yang melihatnya pun jadi serasa terkena sihir. Nanti yang melihatnya langsung trenyuh.

NANTI (V.O)
Di rumah, gue sering dimaki-maki sama ayah. Terus Senja muncul di hari-hari gelap gue. Sekarang gue nyadar, cuma dia laki-laki yang lari ke gue sampai semangat gitu. Mana ganteng banget lagi. Kenapa gue harus ngerasain ini lagi sih?

Nanti terang saja sedih. Senja kemudian berdiri di depan Nanti dengan senyuman manisnya yang bikin klepek-klepek.

SENJA
Ada kelas jam segini juga?

Tiba-tiba saja ekspresi Nanti berubah kesal. Ia membuka botol minuman yang dibawanya dan cepat-cepat membanjuri Senja dengan air. 

NANTI
Gue nggak suka sama lo. Jangan mimpi ya! (ngamuk)

Nanti buru-buru kemudian menjauhi Senja. Senja mengelap wajahnya dan terkejut. Kita perlihatkan David yang terbahak-bahak melihat kejadian itu. Ia kemudian menghampiri Senja dan siap untuk meledeknya.

DAVID
Aduh, sadis banget itu Ratu Anime. Kasihan deh lo diamukin! (tertawa lantang)

Senja menatap tajam David. Ia berjalan pelan ke David dan menubruk bahu David keras-keras. David pun ngamuk.

DAVID
Aduh. Kurang ajar lo! Berani ya lo sama gue! 

Senja menatap David dengan galak dan mengacungkan jari jempol ke bawah, sampai membuat David tersentak. Senja kemudian berlari mengejar Nanti. 

CUT TO

14. EXT. TAMAN KAMPUS – DAY

Cast: Nanti 32 di tubuh Nanti 18 dan Senja 18 tahun

Nanti tiba di taman dan duduk di bangku. Napasnya tersengal-sengal. Ia mengkipasi dirinya sendiri dengan tangan. Masih kesal sendiri.

NANTI
Gila! Bisa juga gue nyiram si brengsek. Harusnya gue lakuin dari dulu ya. 

Nanti kemudian menyadari Senja menghampirinya dan duduk di sebelah Nanti sambil mengatur napasnya. Wajah Nanti tiba-tiba jadi garang

SENJA
Kamu kenapa tiba-tiba marah sama aku? Aku ada salah apa? 

Nanti diam saja sambil menatap Senja dengan garang. Senja menatap Nanti dengan pandangan menyelidiki, Senja bingung Nanti jadi galak.

SENJA
Kamu tadi bilang nggak suka sama aku. Jadi… aslinya kamu… suka sama aku?

Nanti langsung mendorong wajah Senja kuat-kuat.

NANTI
Ngimpi lo!

Senja malah tertawa.

SENJA
Ya, terus kamu kenapa jadi senewen gini? Perasaan aku nggak ada ngomong aneh-aneh sama kamu.
NANTI
Pikirin aja sendiri!

Nanti 32 kemudian berdiri. Ia tidak sengaja melihat mading di depannya. Ada informasi casting main FTV. Ia terdiam sejenak.

NANTI (V.O)
Dia bakal jadi pemain film yang hebat dari sini. Bentar lagi kita bakalan ketemu Sonya juga.

Nanti kemudian memperhatikan Senja sambil menunjuk ke mading.

NANTI
(ekspresi jadi datar) Lo mendingan ikut ini gih. Mau jadi aktor hebat, kan?

Senja bangkit dan memperhatikan pengumuman itu di mading. 

SENJA
Wah, boleh nih kita ke sana.
NANTI
Kita? (senewen) Lo aja kali!

Senja masih terlihat kebingungan karena Nanti yang marah-marah sendiri.

SENJA
Kan aku belum pernah ikutan casting. Mana aku tahu yang harus disiapin? Temenin aku ya? (senyum)

Nanti memutar bola matanya.

NANTI
Ya udah, tapi abis itu kita nggak usah deket lagi ya!

Senja menyipitkan matanya sembari menatap Nanti. Ia menyentuh dahi Nanti, yang kemudian ditepis oleh Nanti saking kesalnya.

NANTI
Apaan sih!

Senja malah senyum.

SENJA
Dikirain lagi demam.

Senja kemudian mencubit kedua pipi Nanti.

SENJA
Kamu makin gemesin ngomel-ngomel begini. (nyengir)

Nanti kemudian mau menggigit tangan Senja, tapi Senja sudah duluan menyingkirkan tangannya sembari tertawa. Namun, wajahnya kemudian melembut dan tersenyum sedikit.

SENJA
Aku nggak tahu kamu lagi ada masalah apa. Tapi, kalau ada apa-apa jangan lupa hubungin aku ya. Aku ke kelas dulu. Dah!

Senja melambaikan tangan pada Nanti dengan rambut yang basah. Slow motion Senja menarik ke belakang rambutnya seperti di iklan-iklan shampoo pria itu.

NANTI
Kenapa sih dia malah makin ganteng habis gue siramin air? (kesal) Ish, apaan sih gue?

Nanti kemudian pergi dari sana buru-buru.

CUT TO

15. INT. RUMAH NANTI – DAY

Cast: Nanti 32 tahun dan Nanti 18 tahun 

Nanti 32 keluar dari tubuh Nanti 18. Ia kemudian duduk di kasur. Nanti 18 tiba-tiba jadi kesa.

NANTI 18
Jahat banget kamu! Kenapa Senja disiram air?!

Nanti 32 merasa hal itu sah-sah saja dilakukan.

NANTI 32
Biar tau rasa!
NANTI 18
(ngambek) Awas ya! Aku nggak akan izinin kamu masuk ke—

Nanti 32 masuk ke tubuh Nanti 18 yang gemetaran. Kemudian keluar lagi. Nanti 32 pun tersenyum penuh kemenangan.

NANTI 32
See? Gue bisa kapan aja keluar masuk badan lo!

Nanti 18 cemberut, tapi ia tiba-tiba tersenyum karena teringat dengan Senja tadi. Walaupun ada yang menguasai tubuhnya, ia masih sadar akan semuanya.

NANTI 18
Etapi keren ya Senja. Aku takut aja dia marah, tapi dia malah nyantai aja (senyum kesengsem).
NANTI 32
(sebal) Emang keganjenan aja dia!

Nanti 18 menatap Nanti 32 sambil geleng-geleng.

NANTI 18
Aku ampe bingung. Kamu itu beneran aku nggak sih? Judes banget tahu. Kamu bahkan berani lawan Ayah yang nggak pernah berani aku lawan.

Nanri 32 memasang ekspresi sedih.

NANTI 32
Karena pas dewasa nanti lo bakal nyadar, diem aja itu nggak akan nuntasin masalah. Dan lo juga bakal lebih sering marah-marah.

Nanti 18 sampai tidak percaya.

NANTI 18
Masa sih aku bakal seberani dan seemosi itu?
NANTI 32
Makanya percaya kata-kata gue. Gue juga pengin lo bisa hidup dengan penuh persiapan. Dan nggak perlu ngejar cinta yang bukan buat lo.

Nanti 18 duduk di sebelah Nanti 32.

 

NANTI 18
(optimis) Firasatku bilang kamu balik lagi ke masa lalu karena masih ada kesempatan sama Senja.

Nanti 32 ngacak-ngacak rambutnya sendiri karena frustrasi.

NANTI 32
Kesempatan apaan? Kan gue bilang, gue udah meninggal.

Nanti 18 menatap Nanti 32 cemberut.

NANTI 18
Eh iya, tuberculosis itu apa? Kok kamu bisa kena?

Kalau mengingatnya, Nanti 32 juga sedih.

NANTI 32
Gue juga nggak tahu ketularan dari siapa. Awalnya tuh leher gue benjol. Gue diemin aja sampai enam bulan. Tapi lama-lama gue lemes, sampai akhirnya ambruk. Dua bulan di rumah sakit gue meninggal. Gue terlambat ditanganin.
NANTI 18
Jadi, tiba-tiba aja ada?

Nanti 32 mengangguk prihatin. Kemudian ponsel Nanti 18 berdering.

NANTI 18
(hepi) Dari Senja!

Nanti 18 menerima panggilan.

NANTI 18
Hai. Kamu udah di depan rumah? (senyum) Oke, tunggu ya!

Nanti 18 kemudian ngacir keluar tanpa mengajak Nanti 32.

NANTI 32
Eh, tunggu!

Nanti 32 lari mengejar Nanti 18 tahun.

CUT TO

16. EXT. TERAS RUMAH NANTI – DAY

Cast: Senja 18 tahun, Nanti 18 tahun, Nanti 32 tahun

Nanti 18 yang muncul di teras kesenangan ada Senja yang berdiri di teras.

NANTI 18
Hai, ada apa? (senyum)

Senja menatap Nanti 18 agak lama, mengembang juga senyumannya. Kemudian ada Nanti 32. Fokus Senja hanya ada pada Nanti 18. Senja memasang ekspresi bingung.

SENJA
Kamu nggak marah lagi sama aku?
NANTI 18
Aku nggak marah sama kamu. Tadi aku lagi sakit perut aja! (senyum semringah)
NANTI 32
(kesal) Ish, baka.

Nanti 18 melirik Nanti 32 takut-takut. Mudah-mudahan Nanti 32 tidak nyerang Senja.

NANTI 18
Duduk, Ja! (senyum)

Nanti 18 dan Senja duduk bersebelahan di bangku. Nanti 32 duduk di meja sambil melipat tangan di dada. Ia memperhatikan Senja galak.

NANTI 18
Ih, nggak sopan! Jangan duduk di situ! (marah sambil berbisik) 
NANTI 32
Bodo amat!

Nanti 18 kemudian senyam-senyum pals uke Senja. Senja yang memperhatikannya malah keheranan.

SENJA
Kenapa Nanti? (bingung)
NANTI 18
(salting) Nggak apa-apa. Aku lagi mancing kamu belajar akting.
SENJA
Oh gitu. Aku memang butuh latihan sih. (senyum) Kamu kayaknya ngerti akting ya?

Nanti 32 kemudian menatap Senja dengan mendekatkan wajahnya pada wajah Senja. Ia melotot. Nanti 18 menggerutu melihat tingkat Nanti 32.

NANTI 32
Heh! Ngapain sih, gue harus ketemu lo lagi? Ganggu tau!

Mata Senja 18 tahun dan Nanti 32 tahyn bertemu. Membuat Nanti 32 kaget dan berdebar-debar. Ia menjauh sesaat. Senja kemudian berpaling dan menatap Nanti 18.

SENJA
Oh ya, aku udah hubungin panitia castingnya. Mereka nggak ngasih tahu apa-apa, cuma disuruh dateng aja. Casting itu ngapain ya? 
NANTI 32
(marah) Ya, baca naskah dongo! Ntar lo dikasih naskah sama sutradaranya!

Nanti 18 tahun garuk-garuk gepala saking geregetannya dengan sikap Nanti 32.

NANTI 18
Nanti kayaknya kamu bakal dikasih naskah gitu sama sutradaranya (senyum). Terus kamu akting dari naskah itu.
SENJA
(manggut-manggut senyum) Makasih ya infonya. Aku jadi bisa agak tenang.

Kemudian Ayah masuk ke teras dan cemberut melihat Senja dan Nanti.

Senja bangkit dari kursinya dan mau menyalami Ayah. Ia menyapa Ayah dengan sopan.

SENJA
Selamat sore, Pak.

Ayah sengaja menolak dan menghadap Nanti 18 tahun. Ia marah sama Nanti 18.

AYAH
Suruh pacarmu pulang. Kurang ajar jam segini main ke rumah perempuan!

Ayah kemudian masuk ke rumah. Senja terdiam, begitu juga Nanti 18 yang shock. Menatap Senja dengan ekspresi tidak enak.

SENJA
(senyum) Aku pulang ya. Sampai besok. Aku bakal jemput kamu. (senyum)
NANTI 18
(mengangguk sedih) Sori ya, ayahku galak, lagi kecapean kerja kayaknya.

Senja hanya mengangguk. Nanti 32 menatap Senja yang pergi.

NANTI 32
(tersenyum asimetris) Lihat aja. Besok gue bakal buat Senja dan Sonya jadian lebih cepat. Terus Senja bisa lebih awal enyah dari hadapan gue!

Nanti 18 tahun jadi senewen.

NANTI 18
Kamu jangan aneh-aneh! Nanti nyesel lho! (kesal)

CUT TO

17. EXT. STUDIO CASTING – DAY

Cast: Nanti 32 tahun di tubuh Nanti 18 tahun, Senja 18 tahun

Nanti 32 di tubuh Nanti 18 menunggu di depan studio casting. Senja yang baru datang memarkirkan motornya dulu. Ia kemudian berlari menghampiri Nanti. Senja memasang wajah kecewa.

SENJA
Kok kamu duluan ke sini? Kan aku bilang mau jemput.

Nanti masa bodoh dengan itu. Ia jadi agak ketus.

NANTI
Nggak apa-apa. Aku lagi nggak mau dijemput. Buruan masuk gih!

Nanti masuk lebih dulu ke studio. Disusul oleh Senja yang kebingungan karena sikap Nanti yang judes begitu.

CUT TO

18. INT. STUDIO CASTING – DAY

Cast: Nanti 32 tahun di tubuh Nanti 18 tahun, Senja 18 tahun, Sonya 18 tahun, dan Extras

Senja berbicara sama panitia casting di meja pendaftaran dan ia mendapatkan antrian berupa kertas bernomor 20 yang ditempelkan di dadanya.

Nanti melihat dari sudut lain. Kemudian ia melihat ke arah pintu. Datang Sonya dengan pakaian super modisnya. Ia langsung merasa minder,

NANTI
(cengok) Emang dari penampilan aja gue udah kalah ke mana-mana dari Sonya. 

Senja baru saja selesai melakukan pendaftaran. Ia tidak tahu ada Sonya di belakangnya. Ia kemudian tidak sengaja menabraknya.

SENJA
(kaget) Sori, kamu nggak apa-apa?

Sonya terpana melihat Senja yang tampan. Ia pun jadi grogi sedikit.

Sonya
Nggak apa-apa k-kok.

Tiba-tiba saja satu tangan Senja dan tangan Sonya ditarik sama Nanti. Kemudian dipertemukan di tengah. Senja dan Sonya tentu saja terkejut.

NANTI
Mari kita sambut pasangan ideal abad ini.
(menatap Senja dan Sonya satu per satu) Senja dan Sonya!

Sonya langsung salting.

SONYA
(Bingung) I-ini kenapa ya? Kok kamu bisa tahu namaku?

Senja buru-buru melepas tangannya dan marah pada Nanti. Ia menarik tangan Nanti untuk menjauh dari Sonya agak ke pojok.

SENJA
Kamu tuh kenapa sih jadi nggak jelas?

Nanti memasang ekspresi bodo amat.

NANTI
(Ya, nggak apa-apa. Cuma mau jodohin lo aja sama Sonya. (senyum menyebalkan) Cantik, kan? Lo pasti bakal jadi aktor sukses kalau sama dia—

Senja jadi tambah marah.

SENJA
Aku nggak kenal dia. Kamu jangan aneh-aneh. Kalau kamu aneh-aneh, aku nggak mau ikutan casting.

Nanti terdiam melihat Senja yang marah. Ia memasang ekspresi sedih.

NANTI
(melunak) Tapi nanti juga lo bakal milih dia.
SENJA
(bingung) Hah? Kamu ngomong apa?

Nanti berusaha mengalihkan pembicaraan.

NANTI
Ya udah ikut casting gih. Kan katanya mau jadi aktor film sukses dan terkenal. Kapan lagi dapet kesempatan bagus?
SENJA
(Senyum tipis) Tunggu ya. Abis ini kita jalan ke Braga.

Nanti kemudian memperhatikan Senja yang menjauhinya.

NANTI
(kesal dan mau menangis) Kenapa susah banget nggak jatuh cinta sama dia?

Nanti kemudian duduk di sebelah Sonya. Sonya menatapnya ragu-ragu.

SONYA
Kamu lagi marahan sama cowokmu ya?

Nanti tertawa yang dipaksakan.

NANTI
(tertawa) Dia bukan cowok gue. Sori ya bikin kaget. Tadi lagi kesel aja sama dia karena ada masalah sedikit.
SONYA
Oh gitu. Tapi kalian kayaknya akrab banget. Makanya aku kira pacaran.

Nanti wajahnya berubah sedih. Ia kemudian mengingat kejadian itu.

CUT TO FLASHBACK

19. EXT. TAMAN – DAY

Dari kejauhan Nanti melihat Sonya dan Senja menikah, terlihat bahagia sambil melambaikan tangan kepada para tamu. Para tamu melemparkan bunga-bunga. Nanti sendirian sambil berusaha menahan tangisnya

CUT BACK TO

20. INT. STUDIO CASTING – Day

Cast: Nanti 32 tahun di tubuh Nanti 18 tahun, Sonya 18 tahun, Senja 18 tahun.

Nanti kemudian tersenyum.

NANTI
Dia itu baik, cowok terbaik sedunia. Gue suka sama dia sejak pertama kali kita bertemu.
SONYA
(kaget) Eh?

Senja baru saja selesai casting dan menghampiri Nanti. Nanti pun bangkit. Senja tampak bersemangat.

SENJA
Jalan yuk!

Nanti pun bangkit dari tempat duduknya.

NANTI
(ke Sonya) Duluan ya! Sukses buat castingnya!

Sonya tersenyum ragu-ragu sambil melambaikan tangan.

CUT TO

21. EXT. TEMPAT PARKIRAN – DAY

Cast: Nanti 32 di tubuh Nanti 18 tahun dan Senja 18 tahun

Senja dan Nanti berhenti di dekat motor Senja. Senja kemudian memberikan helm pada Nanti.

Nanti terdiam sebentar menatap Senja. Di sini bisa mengalun music yang sedih.

NANTI (V.O)
Padahal gue udah tahu kita nggak akan bersama. Tapi mungkin gue diminta ngulang ini biar kepergian gue lebih tenang. Ya udah, gue bakal nikmatin aja hari-hari gue ini bareng Senja. Dan gue nggak akan mengharapkan apa-apa.

Nanti mengambil helm itu. Senja menaiki motornya. Nanti duduk di boncengan.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar