9. Bagian 9

INT. KONTRAKAN - MALAM

Diana dan Randy duduk di Kursi.

RANDY

Aku dengar kamu makin banyak perubahan.

DIANA

Bisa di bilang gitu. Sekarang aku cuma harus sebulan sekali ke sana.

Randy tersenyum mendengarnya.

DIANA

Aku mau bilang makasih udah bantu aku.

RANDY

Aku cuma antar kamu ke sana, gak lebih.

DIANA

Itu yang bikin aku suka kamu. Kamu orangnya merendah.

RANDY

Untuk meninggi.

Mereka berdua tersenyum.

DIANA

Aku mau pindah.

RANDY

Kemana?

DIANA

Cari suasana baru. Aku harus mulai hidup baru. Itu kata pembimbing aku.

RANDY

Aku seneng dengarnya.

Ada jeda di antara mereka.

RANDY

Apa kamu anggap aku orangnya gak punya ambisi?

Diana melihat Randy, memperhatikan.

DIANA

Aku lebih suka bilang kamu orangnya mengalir aja.

RANDY

Yang sama dengan gak punya ambisi.

DIANA

Buktinya kamu bisa nyelesaiin hutang Bapak, kan?

Randy hanya diam, tidak menjawab.

DIANA

Masalah kamu cuma satu. Kamu terlalu paham sama semua hal dan menganggap apa yang terjadi dalam hidup orang-orang sekitar kamu itu jadi tanggung jawab kamu. Padahal gak. Kamu berhak jadi diri kamu sendiri, sekalipun itu jahat.

Randy hanya diam.

DIANA

Kamu terlalu baik buat orang-orang di sekitar kamu. Kamu gak bisa jadi orang jahat. Dan itu yang aku suka dan benci dari kamu.

Randy hanya diam.

DIANA

Kamu punya ambisi dan kamu udah capai ambisi kamu. Menurut aku gak salah orang jalanin hidup mereka dengan cara mereka sendiri.

Ada jeda di antara mereka.

RANDY

Aku gak tahu kalau mantan aku bisa ngomong sebaik ini tentang mantannya.

Mereka berdua tersenyum. Diana bangun dan mendekat --

Ia mencium pipi Randy.

DIANA

Satu lagi, soal paylater aku, aku yang bayar mulai sekarang.

Randy tersenyum mendengarnya. Diana berjalan keluar Kontarkan. Meninggalkan Randy sendirian.

CUT TO:

Randy berbaring di kasurnya, melihat langit-langit kamar. Terdengar suara ketokan pintu dan Randy membukanya.

Amanda di balik pintu, dengan cepat ia mendorong Randy dan menutup pintu --

CUT TO:

Randy dan Amanda berada di atas Kasur, tubuh mereka di tutupi selimut. Mereka saling berhadapan. Amanda menyentuh Alis Randy, melihatya serius.

AMANDA

Kayaknya yang aku kangenin dari kamu.

RANDY

Banyak yang kamu kangenin dari aku nanti.

Amanda tersenyum mendengarnya.

RANDY

Rencana kamu gimana?

AMANDA

Aku mau lanjutin sekolah ke luar. Mungkin habis itu aku kerja di luar selama mungkin dan sekalian jalan-jalan.

Ada jeda di antara mereka.

AMANDA

Kalau mau jalan-jalan ke tempat aku. Kabarin.

Randy tersenyum.

AMANDA

Aku minta maaf soal kemarin. Aku gak tahu kenapa aku ngomong gitu.

RANDY

Kamu serius apa yang kamu bilang ke aku?

AMANDA

Gak. Aku cuma cari alasan. Aku gak tahu alasan apa yang bisa aku pakai lagi.

RANDY

Aku minta maaf juga. Aku kelewatan.

Randy mencium Dahi Amanda.

AMANDA

Aku sebenarnya takut sama rencana aku sendiri. Bisa apa gak aku jalaninnya.

RANDY

Aku yakin kamu bisa. Aku percaya kamu.

AMANDA

Kayaknya aku butuh penyemangat dari kamu.

RANDY

Jangan pergi kalau gitu.

Amanda tersenyum mendengarnya.

RANDY

Kamu pasti nyesal.

Amanda melihat Randy, memperhatikan wajahnya lekat-lekat.

AMANDA

Iya, kayaknya aku nyesal.

Mereka tersenyum.

AMANDA

Apa kamu nyesal ketemu aku?

RANDY

Gak. Sama sekali.

AMANDA

Kamu memang orang baik.

RANDY

Karena aku orang baik makanya selalu di manfaatin.

Mereka berdua tersenyum.

AMANDA

Aku senang tahu ada orang kayak kamu dalam hidup aku.

Randy tersenyum mendengarnya.

AMANDA

Kalau dalam sepuluh tahun kita masih belum nikah dan kita ketemu lagi. Kita nikah.

Randy melihat Amanda. Amanda terlihat serius.

RANDY

Kamu pikir aku mau tungguiin kamu sepuluh tahun? setelah apa yang kamu lakuin ke aku?

AMANDA

Kamu gak mau?

RANDY

Mauu.

Mereka berdua tertawa bersama.

EXT. HALAMAN BELAKANG - RUMAH RANDY - SORE

Randy dan Rina duduk di Kursi Halaman Belakang Rumah. Mereka melihat Agus yang sedang merapikan Tanaman di perkarangan.

RINA

Cek bulanannya gimana?

RINA

Gak ada masalah. Cuma di jaga. Bapak udah masuk komplikasi.

Randy melihat Agus yang mecangkul tanah.

RINA

Lo baik-baikin Bapak. Dia sering nanya.

Randy melihat Agus. Ia berjalan menuju Agus, berdiri di sampingnya.

Agus menyadarinya, ia masih tetap mencangkul --

Randy mengambil cangkulan itu dari Agus dan melanjutkan pekerjaanya. Agus melihatnya sesaat dan mengerjakan pekerjaan yang lain.

Rina melihat mereka dari tempatnya, ia tersenyum.

Bagas keluar dari dalam rumah dengan menggendong Tiara. Terlihat mulut Tiara yang blepotan dengan makanan --

RINA

KAMU KASIH APA!

BAGAS

Coklat.

RINA

EH BEGO! KENAPA ANAK LO DI KASIH COKLAT!

Agus dan Randy terkejut mendengarnya.

BAGAS

Orang-orang banyak yang kasih anaknya coklat.

RINA

KENAPA LO IKUTIN ORANG-ORANG HA! YANG KASIH ANAKNYA COKLAT ITU BEGO SEMUA! GILA LO!

Randy tertawa melihat mereka. Ia menggeleng.

AGUS

Kadang-kadang Bapak serem lihat Rina.

RANDY

Dia lebih serem dari setan.

RINA

SINI SINI ANAK GUE!

Rina mengambil Tiara dari Bagas dan membawa ke dalam Rumah. Bagas hanya diam di tempatnya, sesaat ia melihat Randy dan Agus.

BAGAS

Gue salah ya?

RANDY

Gue gak pernah punya anak. Gas. Tapi iya gue rasa lo bego, Gas.

RINA (O.S)

BAGAS! SINI BANTUIIN GUE!

Bagas dengan cepat berlari masuk ke dalam Rumah.

INT. RUANGAN - HOTEL - MALAM

Sebuah Spanduk tertempel di dinding Ruangan, bertuliskan:

"REUNI SMA NEGERI 6 ANGKATAN 2010-2014"

Orang-orang ramai di ruangan itu, ada yang berbicara dan menari dan bernyanyi.

Randy berdiri di sudut ruangan, sambil memegang Minuman, ia melihat sekitar --

TEMAN REUNI (O.S)

Kebetulan gue juga dapet komisi. Walaupun gak besar, tapi lumayan. Gue beli Seri lima. Kebetulan di rumah juga ada seri tiga, tapi wife ane yang pakai. Gue tinggal cari yang m. Kalau lo mau gue ada semua seri. Lo mau cari yang mana?

Randy melihat TEMAN REUNI, 30-an, berdiri di sampingnya.

RANDY

Gue cari yang lima kamar, kamar mandi dua. Kalau tingkat juga gak masalah.

TEMAN REUNI

Lo ngomong apaan coba? ini mobil.

RANDY

Bukan rumah? gue cari Rumah bukan mobil.

Teman Reuni melihat Randy, sesaat ia pergi dari situ.

RANDY

(melihat kamera)
Katanya Reuni. Lagi.

ANITA, 30-an, berdiri di sebelah Randy, memegang minuman. Sesaat Anita melihat Randy.

ANITA

Kamu tahu kenapa banyak orang yang datang ke Reuni?

Randy melihat Anita, memperhatikannya. Anita tersenyum. Sesaat Randy melihat Anita, ia tersenyum.

RANDY

Hmmm... ketemu teman-teman lama?

ANITA

Apa mantan termasuk teman lama?

RANDY

Tergantung.

Anita mengangguk. Randy juga mengangguk.

RANDY

Dan banyak orang ketemu Mantan di Reuni.

ANITA

Kamu tahu kalau fakta bilang ada hubungannya reuni dengan kasus perceraian yang meningkat, walaupun banyak faktor juga. Hanya karena komunikasi sama mantan masih lanjut habis reuni.

RANDY

Aku baru tahu. Aku harus hati-hati sekarang. Bisa-bisa aku jadi penyebabnya.

ANITA

Dan aku juga harus hati-hati. Aku gak bisa sembarang ngomong sama teman-teman aku apalagi yang udah bersuami.

RANDY

Oh, ya. Sekarang aku gak bisa gerak kalau gak ada komando dari Ibu Negara. Aku harus hadap lurus ke depan. Harusnya aku gak bicara sama kamu sekarang.

Randy memperbaiki posisinya dan menghadap lurus ke depan. Anita melangkah beberapa langkah ke belakang, mengangkat tangan.

Mereka tersenyum.

RANDY

Untungnya aku belum punya Ibu Negara.

ANITA

Huuu... sama. Aku juga.... maksud aku... hmmm kamu paham maskud aku, kan?

Mereka mengangguk satu sama lain. Mereka tersenyum. Anita melihat Randy, sesaat ia mengulurkan tangan --

ANITA

Anita.

RANDY

(bersalaman)
Randy. Aku tahu kamu.

ANITA

Aku kakak kelas kamu sebenarnya. Beda setahun.

RANDY

Iya, aku ingat. Kita satu eksul. Paskibraka.

ANITA

Gak banyak orang yang ikut eksul waktu itu.

RANDY

Tapi aku masih ingat kamu sampai sekarang.

Anita tersenyum mendengarnya.

RANDY

Iya, aku gak ada masksud apa-apa. Aku memang ingat kamu.

Mereka tersenyum.

SUARA PEREMPUAN (O.S)

Anita!

Anita melihat ke arah yang di panggil. Ia bersiap ingin pergi --

ANITA

Senang ketemu kamu lagi, Randy.

RANDY

Iya. Aku juga.

Anita berjalan pergi, sesaat ia berbalik badan --

ANITA

Randy --

RANDY

Aku yakin kita ketemu lagi nanti.

ANITA

Iya. Aku yakin kita ketemu lagi.

Anita tersenyum. Anita berjalan pergi sambil melambai.

Randy tersenyum melihat Kamera.

FADE OUT.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Mantap skripnya Kak. Suka.
4 bulan 1 minggu lalu