Rawon Rowena
4. Bagian 4

84. EXT. DEPAN RAWON ROWENA - DAY

Rini sedang menggeber MOTOR BARU, matic juga, namun jauh lebih bagus dari yang pertama. Rena sedang menutup pintu rolling door. Rini pakai baju bebas, Rena pakai pakaian formal berupa kemeja dan celana jeans.


RINI
Buruan, entar telat loh tes beasiswa lu. Gue sih santai cuma nemenin aja.


Rena naik motor. Rini langsung mengebut hingga Rena terpental ke belakang, tetapi dia reflek dengan langsung memeluk Rini.


RENA
Woi, gila lu ya!

  

85. EXT. UNIVERSITAS CINTA NEGERI - DAY

Gedung universitas. Ada tulisan di gedung itu, "UNIVERSITAS CINTA NEGERI".

 

86. INT. KELAS UJIAN BEASISWA - DAY

MURID-MURID sedang ujian, mereka semua memakai kemeja dan jeans. PENGAWAS UJIAN sedang berjalan mengawasi. Rena sedang mengerjakan soal ujian dengan serius.

 

87. INT. RUANG INTERVIEW BEASISWA - DAY

TIGA ORANG PEWAWANCARA sedang duduk di meja interview. Di hadapan mereka, sebuah kursi kosong. PINTU DIKETUK.

 

PEWAWANCARA 1
Silahkan masuk.

 

Rena membuka pintu, menutupnya, lalu berjalan ke hadapan para pewawancara.

 

RENA
Selamat siang, bapak ibu pewawancara.
 
PEWAWANCARA 2
Silahkan duduk.

 

Rena duduk di hadapan para pewawancara. Dia sangat gugup. Pewawancara 1 membalik-balik halaman kertas.

 

PEWAWANCARA 1
Rena Dewanto. CV bagus. Nilai-nilai Anda juga bagus. Boleh diceritakan mengenai diri Anda?
 
RENA
(gugup)
Baik. Salam kenal, bapak ibu pewawancara yang saya hormati. Nama saya Rena Dewanto..

 

 

88. INT. RAWON ROWENA - DAY

Aswan di balik meja kasir, sedang membaca nota transaksi.

 

ASWAN
3 porsi dan 3 es teh manis ya bu, totalnya jadi 120 ribu.


PELANGGAN IBU-IBU di hadapan Aswan mengeluarkan 3 lembar 50 ribu rupiah. Aswan menerima uang itu. Dia membuka lACI KASIR, dia melihat lembaran-lembaran uang sudah tersusun rapih pada sekatnya sesuai besarannya masing-masing. Aswan memandangi uang-uang itu untuk beberapa saat, seakan tergiur. Tetapi kemudian dia mengambil 3 lembar 10 ribu, lalu menutupnya. Dia menyerahkan 3 lembar 10 ribu beserta nota merah kepada Pelanggan ibu-ibu itu.

 

ASWAN
Ini kembaliannya. Terima kasih, bu.
 
PELANGGAN IBU-IBU
Terima kasih.

 

Pelanggan ibu-ibu itu pergi. Ketika itu, Aswan melihat di pintu masuk, seperti ada sesuatu yang menarik perhatiannya.


89. EXT. DEPAN RAWON ROWENA - DAY 

Dua mobil yang terlihat mahal berhenti di depan rawon rowena. SEORANG PEREMPUAN (19) keluar dari mobil, diikuti oleh 7 ORANG TEMANNYA, laki-laki dan perempuan. Dia berjalan masuk ke dalam Rawon Rowena. Kita belum melihat wajahnya, tetapi dari belakang, dia menjinjing tas mahal, pakaian yang dikenakannya fashionable dan terlihat tidak cocok dengan interior Rawon Rowena yang sederhana, begitu pun pakaian teman-temannya.

 

90. INT. RAWON ROWENA - DAY

Perempuan itu, seorang influencer, DINDA BASTIAN (17) namanya. Dia masuk bersama dengan 7 temannya kemudian berdiri di meja terdekat. Aswan berjalan menghampiri mereka.

 

ASWAN
Selamat datang, untuk berapa orang?
 
DINDA
(sambil menunjuk teman-temannya)
1, 2, 3, aduh, mas bisa itung sendiri kan?

 

Teman-temannya yang lain tertawa. Aswan tidak menggubris perkataannya.

 

ASWAN
Mejanya saya gabung ya.

 

Aswan memindahkan sebuah meja dan menggabungkannya dengan meja lain. Tidak ada yang membantunya, mereka MENGOBROL SATU SAMA LAIN. Rombongan Dinda hanya menontonnya saja. Setelah itu, Aswan merapihkan kursi agar sejajar dengan meja gabungan itu. Rombongan itu langsung duduk, Dinda duduk di paling pojok sebelah dalam.

 

ASWAN
Mau pesen berapa?
 
DINDA
8 porsi mas. Udah saya itung barusan.
  
ASWAN
Baik. Minumnya apa aja?


91. INT. RAWON ROWENA - DAPUR - DAY

Aswan masuk ke dalam dapur. Roni sedang mencuci tauge.

 

ASWAN
Delapan porsi, pak.

 

Roni berjalan ke meja dapur untuk membuat minuman.


RONI
Rombongan ya?
 
ASWAN
Iya, remaja semua.

 

Aswan menuang teh ke dalam sebuah gelas.

 

92. INT. RAWON ROWENA - DAY

Rombongan Dinda TERTAWA-TAWA. PELANGGAN-PELANGGAN lain memperhatikan mereka dengan sinis.

 

TEMAN 1
Betewe Din, elo di sini karena diundang ya?

 

Semua rombongan itu menatap Dinda, dia sebagai fokus dari pembicaraan ini.


DINDA
Diundang? Diundang gimana maksudnya?
 
TEMAN 1
Dih pura-pura nih anak. Elo kan influencer top, pasti lu diundang ke sini kan? Apalagi rawon ini lagi viral.
 
TEMAN 2
Kayak biasa loh.
 
DINDA
Ohh.. Ya ampun. Ngomong dong. Ya jelas lah gue diundang buat Review. Kayak biasa.
 
TEMAN 3
Hebat lu emang, Din. Temen influencer kita.
 
TEMAN 4
Eh, berarti makanan hari ini gratis lagi dong?
 
TEMAN 3
Iye, tiap lu ngereview kan slalu makan gratis kita. Enak jadi lu Din, udah dibayar makan gratis pula.

 

Dinda terdiam sejenak, seakan ragu akan apa yang hendak dikatakannya setelah ini.

 

DINDA
Ya jelas lah! Udah tenang aja, hari ini makanan gratis.

 

Teman-temannya BERTEPUK TANGAN.

 

TEMAN 3
Emang top lu Din.

 

Aswan datang, membawa nampan berisi 4 porsi rawon. Dia menyajikan 1 porsi rawon ke hadapan Dinda. Kemudian menyajikan 3 porsi lagi k3 orang lainnya. Dinda mengeluarkan handphonenya, terlihat mahal dan terkenal memiliki kamera yang bagus. Dia merekam rawon yang baru saja disajikan.

 

93. INT. RAWON ROWENA - LATER

Aswan di balik meja kasir, sedang melihat nota. Dinda berdiri di depan meja kasir, menjinjing tas tangannya.


ASWAN
Rawonnya delapan, tambah empat. Minumnya enam es teh manis, dua teh hangat. Jadi empat ratus lima puluh enam ribu.
 
DINDA
Mas, ownernya yang mana ya?
 
ASWAN
Ada di dalem.
 
DINDA
Panggilin dong.
 
ASWAN
Ada perlu apa?
 
DINDA
Ih banyak nanya deh, udah panggilin aja.

 

 

94. INT. RAWON ROWENA - DAPUR - DAY

Roni sedang memotong daging sapi di atas nampan. Aswan membuka pintu dapur.

 

ASWAN
Pak, ada yang mau ketemu sama bapak.
 
RONI
Siapa Wan?
 
ASWAN
Ada di depan, anak perempuan dari rombongan anak muda yang tadi saya bilang. Kayaknya influencer deh.
 
RONI
Influencer? Yaudah sebentar ya.

 

Roni berhenti memotong daging sapi, lalu mencuci tangannya di wastafel.


95. INT. RAWON ROWENA - DAY 

Roni keluar dari pintu dapur, diikuti oleh Aswan. Dinda masih berdiri di depan meja kasir. Teman-temannya masih duduk di tempat mereka, BERISIK. Roni berdiri di balik meja kasir, menghadap Dinda. Aswan berdiri di belakangnya.


RONI
Selamat siang.
 
DINDA
Selamat siang pak. Bapak ownernya rawon ini?
 
RONI
Iya betul.
 
DINDA
Bapak pasti tau saya siapa, kan?
 
RONI
Saya gak tau.
 
DINDA
Masa sih? Oh iya mungkin karena bapak sudah berumur, jadi jarang main sosmed.
(menunjuk Aswan yang sedang berdiri di belakang Roni)
Kalo karyawan bapak pasti tau saya siapa.
 
ASWAN
Saya juga gak tau.
 
DINDA
Masa sih? Pasti gak punya hape. Atau gak, gak main sosmed.

 

Aswan tidak menghiraukannya.

 

RONI
Ada perlu apa sama saya?
 
DINDA
Oh iya. Nama saya Dinda Bastian. Saya influencer ternama. Biasanya saya review makanan, traveling, dan lain-lain.

 

RONI
Okay. Nama saya Roni, salam kenal.

 

Roni melihat EMPAT ORANG PELANGGAN masuk.

 

RONI
Aswan, tolong ya.
 
ASWAN
Baik, Pak.

 

Aswan pergi untuk melayani empat orang pelanggan itu.

 

RONI
(kepada Dinda)
Gimana jadi?
 
DINDA
Saya liat rumah makan bapak dari sosmed. Saya ke sini mau review rumah makan bapak. Saya udah rekam-rekam sih tadi, tinggal diedit. Nanti saya masukkin ke sosmed saya.
 
RONI
Iya, paham. Lalu?
 
DINDA
Bapak gak usah bayar saya, sebagai gantinya rawon ini juga saya gak bayar ya. Itung-itung makanan bapak ditukar dengan exposure saya.
 
RONI
Exposure?
 
DINDA
Iya. Exposure.
  
RONI
Apa itu?
 
DINDA
Ituloh. Gimana ya jelasinnya.
(berpikir)
Oh! Popularitas! Jadi rawon bapak, dituker sama popularitas saya. Nanti saya posting video reviewnya di sosmed, jadi follower-follower saya liat.
 
RONI
Iya, saya paham.
 
DINDA
Gimana?

 

Roni melihat ke rombongan teman-teman Dinda yang sedang bercanda-canda, kemudian Roni mengambil nota Dinda, lalu membacanya.

 

RONI
Ini maksudnya mau digratisin semua rawonnya?
 
DINDA
Bukan digratisin pak, dituker sama exposure saya.
 
RONI
Semuanya?
 
DINDA
Iya, semuanya.
 
RONI
Waduh. Kalo semuanya saya gak bisa. Embak sama teman-temannya pesen dua belas porsi loh. Kadang sih memang ada influencer yang dateng makan di sini. Mereka juga bikin video, saya bebas saja. Tetapi mereka tetap bayar rawonnya.
 
DINDA
Nah, mungkin karena mereka murah pak, kalo saya influencer mahal loh, dibanding rawon bapak mah gak ada apa-apanya. Eh, maksudnya kan itu emang makanan, saya exposure, jadi emang beda barangnya beda harganya. Jangan tersinggung ya pak.
 
RONI
Saya paham, tapi begini. Saya juga pernah kerja sama dengan influencer. Kalo itu kan saya yang undang. Tawar menawarnya juga terjadi sebelum datang ke sini. Bukannya datang dulu, terus makan dulu, baru tawar menawar. Itu agak kurang etis.
 
DINDA
Ngerti pak. Ayolah pak. Sekali ini aja. Apa ruginya sih pak? Follower saya kan entar jadi pada ke sini. Bapak harusnya bersyukur saya mau review rumah makan bapak, kok malah nolak sih?
 
RONI
(mengalah)
Yaudah.. Yaudah.. Saya gak bisa gratisin semua. Paling saya gratisin 3 porsi ya.
 
DINDA
Masa 3 sih pak?
 
RONI
Iya, 3 porsi. Plus minumannya gak usah bayar. Sisanya, tetap harus bayar.
(dengan nada baik-baik tanpa maksud merendahkan)
Lagipula kamu dan teman-teman kamu pasti mampu toh, keren-keren semua, gak keliatan seperti orang gak mampu.
 
DINDA
Kurangin lagi lah pak.
 
RONI
Maaf, tapi saya gak bisa. Jadi totalnya tiga ratus lima belas ribu. Udah dikurangin banyak loh itu.

 

Dinda tampak kesal. Dia mengeluarkan dompet dari tas tangannya, lalu mengeluarkan kartu debit dari dompetnya dan menyerahkannya kepada Roni. Roni menerimanya. Teman 1, salah satu temannya melihat Dinda memberikan kartu debit kepada Roni dari meja rombongannya.


96. INT. MOBIL DINDA - DAY

Dinda masuk ke dalam mobil, duduk di kursi depan sebelah pengemudi. Teman 1,2,3 juga masuk.

Teman 2 di kursi pengemudi. Teman 1 dan 3 di kursi belakang.

 

TEMAN 1
Din, tadi lu jadinya bayar ya makanannya?
 
DINDA
Kok lu tau?

 

Teman 2 memundurkan mobilnya, hendak keluar dari posisi parkir.

 

TEMAN 1
Tadi gue liat lo kasih kartu debit ke bapaknya.
 
DINDA
Yah, padahal gue mau rahasiain guys.
 
TEMAN 3
Ada apa sih? Bukannya harusnya gratis?
 
TEMAN 1
Lo diundang ke sini, kan?
 
DINDA
Iya, gue dijanjiin gratis semua makanannya, disuruh bawa rombongan. Taunya disuruh bayar.
 
TEMAN 2
(sambil nyetir)
Loh kok ngomongnya beda sih? Parah banget.
 
DINDA
Gak tau tuh.
 
TEMAN 1
Nipu loh itu namanya.
 
TEMAN 3
Yaudah entar kita patungan aja gantiin elo.
 
DINDA
Gak usahlah, ngapain. Urusan gampang itu mah.
 
TEMAN 3
Janganlah gak enak gue.
 
TEMAN 2
Alah lu juga suka yang gratisan.

 

Dinda melihat ke kaca jendela dengan kesal dan dengki.


97. INT. RAWON ROWENA - NIGHT

Aswan sedang menyapu lantai. Rini dan Rena sedang mengelap meja. Roni sedang menghitung uang tunai di balik meja kasir.

 

RONI
Rena, tadi gimana ujian beasiswanya?
 
RENA
Lancar kok pa.
 
RONI
Susah gak?
 
RENA
Ujian tertulisnya sih enggak, cuma waktu wawancaranya Rena grogi, jadi banyak a e a e.
 
RONI
Mudah-mudahan keterima ya, univ itu kan bergengsi, biar jadi arsitek handal.
 
RENA
Amin!


98. EXT. DEPAN RAWON ROWENA - DAY

Matahari baru saja terbit menyinari neon box Rawon Rowena. Rolling door dalam keadaan tertutup.

 

99. INT. RAWON ROWENA - DAPUR - DAY

Roni menyalakan kompor, lalu menutup panci besar di atas kompor itu. Rini membuka pintu dapur, tergesa-gesa, handphone di tangannya. Dia menghampiri Roni. Rena ikut di belakangnya.

 

RONI
Kok belum berangkat? Nanti telat loh.
 
RINI
Bentar aja. Bapak kerja sama dengan influencer ini?

 

Rini memperlihatkan layar handphonenya kepada Roni. Rena di belakang Roni, ikut menonton.

 

DI LAYAR HANDPHONE 

Video memperlihatkan Influencer Dinda Bastian sedang makan rawon di Rawon Rowena. Judul video itu: "Review Rawon yang lagi viral di Jakarta!"

 

DINDA
Ini rawon enak banget loh guys. Pantesan viral! Tadinya aku kira cuma berlebihan aja orang-orang yang review di sosmed. Ternyata pas aku cobain, nagih!

 

Kembali kepada Roni, dia menatap wajah Rini dengan bingung.

 

RONI
Bagus videonya. Dia memang kemarin dateng ke sini, masalahnya apa?
 
DINDA
Masalahnya bukan di video review ini, tetapi video yang dia upload setelahnya.

 

Rini memperlihatkan lagi layar handphone kepada Roni.

 

DI LAYAR HANDPHONE

Jari Rini menggeser layar ke bawah, video review Dinda Bastian berganti menjadi sebuah video lain. Terlihat Dinda Bastian sedang duduk, di belakangnya background hitam. Judul video itu: "Curhat! Perlakuan gak baik oleh owner tempat makan viral."

 

DINDA
(di layar handphone)
Guys, aku baru aja mengalami kejadian gak mengenakan di salah satu rumah makan viral di Jakarta. Makanannya sih emang enak guys. Tapi aku ngerasa ditipu dan diperlakuin dengan kurang baik.

 

Dinda menghirup napas dalam-dalam dan menghembuskannya, seakan-akan berat mencapaikan cerita yang hendak disampaikannya.

 

DINDA
Jadi aku diundang sama ownernya untuk review rumah makannya, lalu pos di sosmed, kayak biasa lah. Dia juga bolehin aku ajak temen-temenku. Nanti makanannya bakal digratisin, semua. Yaudah aku ajak dong temen-temenku, biasalah ada Heni, Darwis, yang biasa kalian liat di video aku.

 

Roni menonton video ini dengan sangat serius dan cemas, sudah menduga akan terjadi hal yang tidak diinginkannya.


DINDA
(di layar handphone)
Dijanjiinnya sih gitu, tapi pas udah di sana, pas aku udah bikin videonya, dia malah cuman gratisin beberapa porsi aja dari sekian porsi yang aku pesen. Sisanya aku harus bayar. Itu gak masalah besarlah, mungkin ownernya lagi butuh uang atau gimana. Cuman yang aku gak habis pikir.
(Dinda mengucek matanya, lalu menangis)
Yang aku gak habis pikir.. Waktu aku nagih janjinya, dia malah katain aku gak etis. Terus dia juga katain aku sama temen-temenku kayak orang gak mampu. Udah ya guys, aku gak sanggup. Untuk ownernya, aku doain rumah makannya makin sukses dan jangan seperti itu lagi ke depannya ya.

 

Video berhenti.

 

RINI
Baca deh komentarnya.

 

DI LAYAR HANDPHONE

Memperlihatkan kolom komentar dengan komentar sebagai berikut:

- Pacarnya boy: "Ini rumah makan rawon yang lagi viral itu?"

- Sulastri: "Parah banget, percuma makanan enak, attitude 0."

- Jojo: "Salut buat kak Dinda, udah diinjek-injek tapi masih bisa sabar bahkan ngedoain yang jahatin dia."

- Rayhan: "Gue pernah makan di situ, ownernya kelihatannya baik, taunya kayak gitu."

- Aji: "Kak Dinda professional banget, udah dicurangin tapi video reviewnya masih diupload. Yang sabar ya kak."


Roni menatap Rini dengan terkejut.

 

RINI
Ini semua gak bener kan pa?
 
RONI
Enggak. Bapak gak pernah undang dia untuk review. Dia yang dateng sendiri sama teman-temannya. Bapak juga gak pernah janjiin dia apa-apa, dia yang dateng, makan sama teman-temannya, lalu waktu mau bayar malah minta rawonnya digratisin, dituker sama exposure katanya.

 

RINI
Terus, bapak mau?
 
RONI
Ya, bapak sih gak mau, tapi dia minta terus, ya bapak kasih gratis 3 porsi dan semua minumannya.
 
RENA
Itu udah lumayan banget kali, kok gak tau diri banget? Followernya cuman dua puluh lima ribu tapi kayak gitu sih kelakuannya. Kak Hendrik aja jauh lebih banyak sampe tujuh ratus ribu.
 
RINI
Ini fitnah loh pa.
 
RENA
Bapak harus klarifikasi.
 
RONI
Klarifikasi gimana?
 
RENA
Bapak bikin video, terus bilang kalo itu semua gak bener, terus upload di sosmed.
 
RONI
Harus ya?
 
RENA
Iya, kalo enggak nanti rumah makan kita yang bisa kena masalah.
 
RINI
Rena bener pak.

 

Jeda.


RONI
Coba bapak pikirin dulu ya.

 

100. INT. KELAS RINI - DAY

Kelas sepi, sedang jam istirahat. Rini sedang duduk, melihat-lihat GAMBAR-GAMBAR PENGANTIN di layar handphonenya.

Seseorang menepuk pundaknya.


LAURA
Rini.

 

Rini menengok ke Laura yang sedang berdiri di sampingnya.

 

LAURA
Lu mau nikah ya?
 
RINI
Enggaklah, enak aja, kenapa Lau?
 
LAURA
Itu yang dibilang Dinda Bastian emangnya bener?
 
RINI
Ya enggaklah.
 
LAURA
Udah gue duga. Bapak lu baik gitu. Gue juga gak percaya waktu nonton videonya.
 
RINI
(tersenyum)
Thanks udah percaya Lau.
 
LAURA
Si Dinda ini gue perhatiin emang muka dua. Suka caper juga. Narsis kek sok kecakepan. Heran kok banyak yang ngefans.
 
RINI
Hush. Udah jangan ngomongin orang gitu gak baik.


101. INT. RAWON ROWENA - DAY 

Roni di balik meja kasir. Dia memberikan kembalian beserta nota merah kepada seorang PELANGGAN WANITA (41) di depannya.

 

RONI
Ini kembaliannya, terima kasih.

 

Pelanggan tersebut berjalan pergi. Roni memperhatikannya, ketika pelanggan tersebut baru dua langkah keluar dari rumah makan, DUA ORANG IBU-IBU yang kebetulan lewat menghampirinya. Salah satu ibu-ibu itu membisikkan sesuatu kepada sang pelanggan. Mereka melihat ke Roni, seketika itu juga langsung memalingkan wajah dan berjalan pergi dari sana. Roni merasa ada yang tidak beres dengan pandangan orang-orang itu.

 

102. EXT. DEPAN RAWON ROWENA - DAY

Rini dan Rena berhenti di depan rumah makan. Rena langsung turun dari motor, kemudian lari ke dalam. Rini turun dari motor dan memarkirkan motornya.


103. INT. RAWON ROWENA - DAY 

Rena berlari di tengah-tengah meja-meja pelanggan. Sedang TIDAK BANYAK PELANGGAN. Rena berlari ke belakang meja kasir dan menghampiri Roni, yang sedang duduk beristirahat.

 

RENA
Bapak!
 
RONI
Kenapa Rena?
 
RENA
Lihat!

 

Rena memperlihatkan layar handphonenya kepada Roni

 

DI LAYAR HANDPHONE 

Memperlihatkan tampilan gugul maps, total bintang 3.1 dari 451 total ulasan. Review-review dari atas ke bawah terbaca seperti ini:

- Victor. bintang 1: "Owner pelit, tukang bohong." 

- Reza. bintang 1: "Rawonnya sih enak banget, tapi kok gitu sih pak? No attitude!"

- Mimi. bintang 1: "Janji gak dipenuhin = nipu."

- Ragil. bintang 1: "Situ yang gak etis dan kayak orang gak mampu."

 

Kembali ke belakang meja kasir, Roni membaca review-review itu dengan cemas.

 

RENA
Menurut Rena, Bapak benar-benar harus klarifikasi.
Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar