Rawon Rowena
2. Bagian 2

24. EXT. DEPAN RAWON ROWENA - DAY

Rena berdiri di pintu masuk. Dia mengenakan celemek Rawon Rowena. BIMO (34) dan ENDANG (32) datang menggunakan motor dan parkir di depan. 

Bimo dan Endang turun dari motor lalu berjalan ke pintu. Rena menyambut mereka di depan pintu.


RENA
Selamat datang!
 
BIMO
Rena ya? Wah udah besar dulu masih kecil sekali
 
RENA
Iya nih. Om siapa ya?
 
ENDANG
Lupa dia sama kita, om Bimo dan tante Endang.
 
RENA
Oh iya! Temannya bapak ya. Maaf, saya lupa. Ayo masuk om, tante.


Rena mempersilakan Bimo dan Endang masuk.

 

25. INT. RAWON ROWENA - DAY

Bimo dan Endang duduk bersebelahan di salah satu meja. Rini berdiri di samping mereka.


BIMO
Rini ya?
 
RINI
Betul. Om Bimo dan Tante Endang, kan?
 
ENDANG
Inget dia.
 
BIMO
Kakak kamu lupa sama om dan tante.
 
RINI
Emang gitu dia, tapi kalo belajar pinter banget. Mau berapa porsi om, tante?
 
BIMO
Dua aja. Kalo tiga entar kekenyangan.
 
RINI
Mau minum apa? Ada teh hangat, teh manis hangat, es teh tawar, es teh manis.
 
BIMO
Teh hangat satu, es teh manis satu.

 

26. INT. RAWON ROWENA - DAPUR - DAY

Roni sedang berdiri di depan panci besar. Rini membuka pintu geser.


RINI
Bapak, 2 porsi. Buat Om Bimo dan Tante Endang.

 

BEGIN QUICK MONTAGE

 

- Roni membuka laci dapur bagian bawah, deretan NAMPAN disimpan di sana. Roni mengambil salah satu nampan, lalu menaruhnya di atas meja dapur.

- Roni membuka laci dapur bagian bawah yang lain, tersimpan PIRING-PIRING dan MANGKOK-MANGKOK di dalamnya. Roni mengambil dua buah piring dan dua buah mangkok. 

- Roni membuka rice cooker, uap nasi mengepul keluar. Roni menyendok nasi dengan centong dan menaruhnya di atas piring.

- Dia membulat-bulatkan nasi itu menggunakan centong nasi.

- Roni menaruh dua piring nasi yang sudah bulat di atas nampan.

- Roni membuka tutup panci. Kuah rawon dan daging sapi di dalamnya menggugah selera. Uapnya mengepul keluar. Roni mengaduk-ngaduk kuah itu sebentar lalu menyendoknya ke dalam mangkuk 

- Roni menaruh dua mangkuk rawon di atas nampan. 

- Roni menaburkan daun bawang dan bawang goreng pada masing-masing mangkuk

- Roni membuka laci dapur yang lebih kecil di bagian bawah, tersimpan PIRING-PIRING SAMBAL TIGA SEKAT. Roni mengambil dua piring sambal.

- Roni menuangkan sesendok cabai ke sekat yang satu pada masing-masing piring sambal, lalu tauge ke sekat yang satunya lagi pada masing-masing piring sambal, dan dua buah jeruk nipis yang sudah dibelah ke sekat yang terakhir pada masing-masing piring sambal.

- Roni mengambil dua kerupuk udang dari toples besar.

- Roni menaruh kerupuk udang ke masing-masing nasi.

- Roni membuka kulkas bagian bawah dan mengambil telur asin.

- Roni membelah dua telur asin itu di atas nampan menggunakan pisau dan mencongkelnya menggunakan sendok.

- Roni menaruh setengah telur asin itu pada masing-masing piring nasi.


END QUICK MONTAGE

 

Roni mengangkat nampan berisi dua porsi rawon. Rini masih berdiri di depan pintu dapur.


RINI
Sini pa, biar Rini yang antar.
 
RONI
Gak usah, kamu bikin minumnya aja.

 

Rini masuk ke dalam dan mengambil gelas dARI lemari piring bagian atas. Roni keluar dari dapur.


27. INT. RAWON ROWENA - DAY

Roni membawa nampan itu ke meja Bimo dan Endang. Bimo dan Endang melihatnya dan senang.

 

BIMO
Roni! Apa kabar nih.
 
RONI
Baik-baik.
 
ENDANG
Udah sukses nih sekarang.
 
RONI
Baru juga buka, Dang.

 

Roni menyajikan dua porsi rawon ke hadapan Bimo dan Endang.


RONI
Ayo silahkan dicoba.

 

Rini datang membawa segelas teh hangat dan segelas es teh manis dan menyajikannya di hadapan Bimo dan Endang.

 

RINI
Ini minumannya om, tante.
 
BIMO
Terima kasih ya.

 

Bimo menyendok kuah rawon yang masih beruap itu. Bimo hendak menyeruputnya. Rini dan Roni menyaksikan dengan cemas. Bimo menyeruputnya dan seketika itu juga menyukainya.

 

BIMO
Gila, ini enak banget Ron!

 

Bimo menyendok kuah rawon beserta dagingnya.

 

BIMO
Dagingnya juga enak banget. Hebat lu Ron!

 

Endang menyeruput kuah rawon dan menunjukkan eskpresi yang sama dengan Bimo.

 

ENDANG
Iya enak banget, gue kagak tau lu bisa masak rawon enak gini!

 

Rini dan Roni memandang satu sama lain dengan bangga. Rena menyaksikan mereka dari pintu masuk dengan senang. Bimo menyendok nasi rawon ke mulutnya.

 

28. EXT. DEPAN RAWON ROWENA - DAY

BEGIN MONTAGE


Benny, Joyce, Agung dan TEMAN-TEMAN KANTOR LAMANYA berjalan masuk ke Rawon Rowena. Rena menyambut mereka.

 

29. INT. RAWON ROWENA - DAY

Rombongan teman kantor lama Roni masuk. Roni menyambut mereka.

 

AGUNG
Halo mas Roni!
 
RONI
Halo semuanya! Disatuin aja ya tempat duduknya.

 

Roni mulai menggeser meja untuk menyatukannya.


30. INT. RAWON ROWENA - DAPUR - DAY

Roni mengaduk kuah rawon di dalam panci besar dan menyendoknya.

Delapan mangkok di atas meja dapur, beberapa sudah terisi rawon, Roni menuangkan kuah rawon ke mangkok yang masih kosong. 

Rini sedang mengaduk-ngaduk teh.

 

31. INT. RAWON ROWENA - DAY

Rini menyajikan semangkuk rawon di hadapan Benny, lalu Joyce, lalu seorang ANAK KECIL, seorang NENEK, seorang BAPAK-BAPAK dan seorang ANAK REMAJA.

Anak kecil itu mencicip rawon dan terlihat menikmatinya.

Sebuah tangan mengaduk-ngaduk rawon.

Nenek itu makan rawon dengan lahap.

Bapak-bapak itu menuang cabe ke atas rawon.

Anak remaja itu minum teh.

Semua meja di restoran itu penuh. Semua orang sedang menikmati rawon.

Rini melihat pemandangan ini dari belakang meja kasir, Roni dari pintu dapur dan Rena dari pintu masuk. Mereka semua senang dan bangga.

 

END MONTAGE

 

32. EXT. DEPAN RAWON ROWENA - NIGHT

Rombongan teman kantor lama Roni berjalan keluar. Roni berdiri di depan pintu.


BENNY
Bye! Sukses selalu pak Roni.
 
JOYCE
Sukses selalu pak!
 
RONI
Terima kasih semua! Sering-sering makan di sini ya!

 

Roni memperhatikan mereka untuk beberapa saat. Lalu Roni masuk ke dalam dan menutup rolling door.

 

33. INT. RAWON ROWENA - NIGHT

Terlihat MOTOR MATIC yang diwariskan kepada Rini terparkir di dalam. Rini sedang menyapu lantai dan Rena sedang mengelap meja. Roni berjalan ke tengah.

 

RONI
Udah gak usah, biar bapak nanti yang beresin. Kalian naik ke atas gih, belajar sana.
 
RINI
Tanggung, pa. Lagian ini Sabtu, masa belajar.
 
RENA
Iya, tanggung.

 

Roni menghampiri Rini lalu merebut sapunya.


RONI
Udah sana naik. Terima kasih ya sudah bantu, Bapak. Kamu juga Rena, terima kasih.
 
RINI
Yaudah, Rini naik ya pa.

RENA
Iya, Rena juga. Semangat!

 

Rini dan Rena berjalan ke tangga lalu naik ke lantai 2. Roni menyapu lantai untuk beberapa saat. Dia memandang ke mural Rowena. Mural itu seakan memandangnya kembali. Roni tersenyum, berpikir bahwa segalanya akan baik-baik saja.

 

34. EXT. DEPAN RAWON ROWENA - DAY

Sinar pagi menyinari neon box Rawon Rowena. Rini sedang duduk di atas motornya sedangkan Rena sedang menutup pintu rolling door.


RINI
Buruan! Tar telat gak jadi anak teladan lagi lu. Gue sih emang bukan anak teladan.
 
RENA
(sembari menutup rolling door)
Bawel lu ah, berat tau pintunya.


Rena berhasil menutup rolling door. Dia berjalan ke motor lalu naik. Rini langsung tancap gas. Rena hampir kejublak ke belakang.


RENA
Weh yang bener dong!


35. EXT. SEKOLAH - DAY

MURID-MURID SEKOLAH sedang berjalan masuk ke dalam gedung sekolah.

 

36. INT. KELAS RINI - DAY

GURU (36) sedang duduk sambil mengajar di kelas.

 

GURU
Dalam melakukan perencanaan manajemen, ada lima hal yang harus dipertimbangkan, yaitu specific, measureable, achievable, realistic dan time. Yang mau jadi pengusaha harus inget ini.

 

Rini sedang mencatat perkataan guru dengan menggunakan pen, tetapi dia salah catat. Dia memanggil LAURA (17) yang duduk di meja lain di kirinya.


RINI
Laura.

 

Laura menengok.


RINI
Boleh pinjem roller gak?

 

Laura mengambil CORRECTION TAPE dari kotak pensilnya, lalu memberikannya kepada Rini. Wajahnya tersenyum ramah.


LAURA
Nih. Pake aja.
 
RINI
Makasih ya.

 

Rini mengambil correction tape itu.

 

37. INT. RAWON ROWENA - DAPUR - DAY

Roni menyalakan kompor.

Roni membuka tutup panci, kuah rawon di dalam panci mendidih.

 

38. INT. RAWON ROWENA - DAY

Jam dinding menunjukkan pukul 8.50 pagi.

Roni membuka rolling door.

 

39. EXT. DEPAN RAWON ROWENA - CONTINUOUS

Roni berjalan keluar lalu menengadah ke atas dan menghirup udara segar dalam-dalam dan menghembuskannya. Setelah beberapa saat, dia balik badan dan hendak berjalan masuk ke dalam.


PEDAGANG PASAR (OFF SCREEN)
Woi! Berenti! Maling!

 

Roni berhenti lalu menengok ke kiri, saat itu juga SEORANG ANAK MUDA (19) menabraknya. Mereka berdua sama-sama terjatuh. PEDAGANG PASAR (41) berbadan besar langsung menggenggam kerah baju anak muda itu dan mengangkatnya berdiri. Roni bangkit berdiri. ORANG-ORANG DI SEKITAR memperhatikan mereka.

 

PEDAGANG PASAR
Dasar maling lu ya!
 
ANAK MUDA
Kagak bang!

 

Pedagang pasar mengangkat baju anak muda itu, seplastik roti terselip di celananya. Pedagang pasar mengambil roti itu.


PEDAGANG PASAR
Ini apa? Ayo ikut gua lu ke kantor polisi.
 
ANAK MUDA
Jangan bang! Jangan. Ampun!


Anak muda itu takut. Tiba-tiba Roni memegang tangan sang pedagang pasar.

 

RONI
Udah bang, lepasin. Ini rotinya biar saya yang bayar.
 
PEDAGANG PASAR
Ini anak maling roti gue gak cuman sekali. Roti gue sering ilang-ilangan.
 
ANAK MUDA
Gak semua gue yang ambil bang.
 
PEDAGANG PASAR
(sambil mengangkat tangan satunya, hendak menonjok)
Ngomong lagi lu sini!
 
RONI
Udah bang. Yaudah, berapa semuanya?
 
PEDAGANG PASAR
Semuanya apanya?
 
RONI
Harga semua roti abang yang ilang. Berapa?
 
PEDAGANG PASAR
Lu mau bayarin?
 
RONI
Iya. Berapa?
 
PEDAGANG PASAR
(kaget, tidak percaya)
Yang bener lu?

 


40. INT. RAWON ROWENA - DAY

Anak muda itu duduk di salah satu meja. Roni menyajikan sepiring nasi dan semangkuk rawon di hadapannya.

 

ANAK MUDA
Makasih pak!

 

Anak muda itu langsung makan dengan rakus dan lahap.

 

ANAK MUDA
(sambil makan)
Enak banget pak.
 
RONI
Pelan-pelan, nanti keselek loh.

 

Jeda.

 

RONI
Nama kamu siapa?
 
ASWAN
Aswan.
 
RONI
Kamu udah gak makan berapa hari?

 

Aswan berhenti makan dan berpikir sejenak.

 

ASWAN
Dua.. Dua kayaknya pak.

 

Aswan lanjut makan lagi.

 

RONI
Udah lama di Jakarta?
 
ASWAN
Lumayan pak.
 
RONI
Tinggal di mana?

 

Aswan menggelengkan kepalanya.

 

RONI
Kamu ada kerjaan?
 
ASWAN
Ada pak.
 
RONI
Apa?
 
ASWAN
Kadang ngamen, kadang parkir.
 
RONI
Mau kerja di tempat saya?
 
ASWAN
Di sini?

 

RONI
Iya di sini. Tugas kamu bikin minuman dan jadi pelayan. Jadi kalo ada pelanggan dateng kamu hampiri, kamu tanya mau pesan apa, lalu antar pesanannya kalo udah jadi. Mau?

 

Aswan berhenti makan, lalu memandang Roni.

 

ASWAN
Ini bapak gak becanda?
 
RONI
Ya enggaklah, mau?

 

Aswan menganggukkan kepalanya dengan semangat.


41. INT. RAWON ROWENA - DAPUR - DAY

Roni memberikan celemek Rawon Rowena kepada Aswan.


RONI
Ini celemeknya dipake dulu. Tiap kali kerja harus dipake.

 

Aswan memakai celemeknya.

 

RONI
Pernah kerja di rumah makan sebelumnya?
 
ASWAN
Belum pak.

 

Roni mengangkat teko teh.

 

RONI
Kalo ada yang pesan teh hangat, tinggal tuang dari teko teh ini aja. Kalo ada yang pesan teh manis, gulanya di sini.
(sambil menunjuk toples air gula)
Tuang tiga sendok, kalo kelebihan entar kemanisan. Sampai sini paham?

 

Aswan menganggukkan kepalanya. Roni membuka box es batu.

 

RONI
Kalo ada yang pesan es teh tawar atau es teh manis, esnya tinggal diambil dari sini.
 
ASWAN
Paham pak. 
 
RONI
Nanti kalo ada pelanggan, kamu latian ya. Sekalian kamu juga latian melayani tamu.

 

42. INT. RAWON ROWENA - DAY

Jam menunjukkan pukul 16.50. Semua meja kosong. Roni dan Aswan di belakang meja kasir.

 

ASWAN
Kok, belum ada yang datang pak?

 

SUARA MOTOR MENDEKAT LALU BERHENTI. Rini dan Rena masuk ke dalam. Mereka melihat ke kiri dan kanan dan terkejut karena tidak ada pengunjung.

 

RINI
Sore pa.
 
RENA
Sore pa.

 

Rini dan Rena menghampiri Roni dan Aswan.

 

RONI
Kenalin, ini Aswan. Dia bekerja di sini mulai hari ini. Aswan, ini Rini dan Rena, anak-anak saya.

 

Rini menyodorkan tangan untuk bersalaman, disambut oleh Aswan. Genggaman tangannya tidak kuat.

 

RINI
Rini.
 
ASWAN
Aswan.

 

Mereka melepaskan salamannya. Rena menyodorkan tangan untuk bersalaman, disambut oleh Aswan, lagi-lagi genggaman tangannya tidak kuat.

 

RENA
Rena.
 
ASWAN
Aswan.

 

Mereka melepaskan salamannya.

 

RINI
Hari ini udah ada berapa pengunjung pa?
 
RONI
Belum ada.

RENA
Yang bener pa?

 

RINI
Yang online gimana?
 
RONI
Sama, belum ada juga.
 
RENA
Mungkin nanti malam kali.

 

 

43. EXT. DEPAN RAWON ROWENA - NIGHT 

Beberapa serangga kecil seliweran di sekitar neon box Rawon Rowena. Bulan terlihat di langit.

 

 

44. INT. RAWON ROWENA - NIGHT

Semua meja kosong. Roni, Rini, Aswan dan Rena sedang berdiri belakang meja kasir.

 

RINI
Betul-betul gak ada yang dateng hari ini.
 
RENA
Mungkin karena masih baru.
 
RONI
Tutup lebih cepat aja ya. Bapak coba pikirin biar rame gimana.

 

Seorang kakek bertopi masuk, FAJAR (60) namanya. Dia duduk di kursi terdekat dengan pintu masuk. Mereka semua melihat ke arah kakek itu dan langsung berdiri tegap.

 

RONI
Aswan, ayo layanin.

 

Aswan menghampiri Fajar.

 

ASWAN
(dengan nada yang kasar)
Mau berapa porsi kek?
 
FAJAR
(sambil melepas topi dan menaruh di meja)
Satu aja.
 
ASWAN
Minumnya?
 
FAJAR
Teh tawar hangat saja.


45. INT. RAWON ROWENA - LATER

Aswan menyajikan seporsi rawon beserta teh tawar hangat di hadapan Fajar. Dengan perlahan, Fajar menyendok nasi, mencampurnya dengan kuah rawon dan daging, lalu memakannya. Fajar terkejut dengan rasanya, lalu memakannya dengan lahap. Rini, Rena, Aswan dan Roni menyaksikan dari balik meja kasir.

 

FAJAR
Ini siapa yang masak? Enak sekali. Mirip sama masakan ibu saya. Rasanya benar-benar Jawa Timur.

 

Roni tersenyum mendengarnya.


46. INT. RAWON ROWENA - DAPUR - NIGHT

Roni membuka tutup panci besar, rawon tersisa masih sangat banyak di dalamnya.

 

RONI
Aswan, kalo rawonnya sisa, bisa dimasukin ke kulkas. Nanti tinggal dipanasin. Plastiknya di sini.

 

Roni membuka salah satu laci bagian bawah, lalu mengambil plastik-plastik makanan. Roni menyendok kuah rawon beserta isinya, lalu menuangkannya ke dalam plastik hingga penuh beserta daging-dagingnya, lalu mengikatnya.

 

RONI
(memberikan sendok kuah kepada Aswan)
Coba deh.

 

Aswan menyendok kuah rawon lalu menuangkannya ke dalam plastik yang lain.

Di dalam kulkas sudah banyak plastik-plastik rawon, Aswan menambahkan dua plastik lagi.


47. EXT. DEPAN RAWON ROWENA - NIGHT

Roni menutup rolling door. Aswan menungguinya. Kemudian mereka berjalan bersama.

 

48. INT. KAMAR KOS ASWAN - NIGHT

IBU KOS (50) membuka pintu kamar kos. Kamar itu kecil, di dalamnya ada sebuah ranjang, lemari, dan kipas angin stand, serta wc di dalam.

 

IBU KOS
Ini kamarnya, gak boleh bawa perempuan kemari ya.


Aswan masuk bersama Roni. Ibu kos pergi.

 

RONI
Nah, selama kamu kerja sama saya kamu tinggal di sini. Jangan khawatir biayanya akan saya tanggung. Saya ada beberapa baju, nanti saya kasih, kamu pakai dulu aja.

 

Aswan memandang Roni dengan sedikit terharu bercampur heran.

 

ASWAN
Kenapa bapak baik sama saya?
 
RONI
Emangnya butuh alasan untuk baik sama orang?
 
ASWAN
Maksud saya, bapak gak takut saya penjahat? Saya kan abis nyuri roti.
 
RONI
Saya yakin kamu bukan penjahat.
(memegang bahu Aswan)
Kamu cuma lapar.
 
ASWAN
(jeda)
Terima kasih pak.

 

Roni menganggukkan kepalanya, lalu keluar. Aswan melihat-lihat sekitarnya, lalu duduk di atas ranjang.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar