Rahasia Para Gadis
5. Kekasih

24 INT. STUDIO MUSIK ANGKARA - DAY

Polisi Kasim masuk ke dalam studio, diikuti Polisi Sofi. Seorang pria bertato kemudian menemui mereka.

TORI

Ada apa?

POLISI KASIM

Kami polisi(menunjukkan tanda pengenal). Kau kenal dengan BERLIAN?

TORI

Ya, dia teman satu bandku.

POLISI KASIM

Aku boleh duduk? Aku ingin bertanya tentang beberapa hal.

Tori lalu mengajak mereka ke sebuah ruangan. Ada meja dan kursi di sana, dan alat-alat musik. Mereka dipersilahkan duduk.

POLISI KASIM

Kau dekat dengan Berlian? Sudah berapa lama kenal?

TORI

Mungkin lima tahunan. Aku pemilik studio ini. Band kami sering latihan di sini juga.

POLISI KASIM

Dia gitaris ya?

TORI

Bukan, dia pemain bass. Aku gitarisnya.

POLISI SOFI

Kau tahu berita tentangnya?

TORI

Ya, tahu. Ada yang membunuhnya di tempat kosnya. Orang-orang bilang mungkin teman kosnya.

POLISI KASIM

Kami belum menentukan tersangka, masih mencari bukti.

POLISI SOFI

Bagaimana kepribadian Berlian? Apa kau tahu dia punya musuh, atau orang yang tak menyukainya?

TORI

Berlian... dia gadis yang bebas, seperti seniman sejati-seperti aku hehe.., kadang sedikit tomboy. Aku tak tahu soal musuh, sepertinya tak ada. Tapi dulu dia tak setomboy sekarang... ya, dulu rambutnya agak panjang. Beberapa bulan setelah ia putus dengan pacarnya, dia baru potong pendek. Jadi kelihatan tomboy banget.

POLISI SOFI

Kau tahu pacarnya? Mantan pacarnya?

TORI

Aku tak begitu mengenalnya. Tapi Lian suka pria dewasa... Agak aneh memang hehe..

POLISI KASIM

Dia tak pernah cerita tentang teman- teman kosnya?

TORI

Ah, dia baru pindah ke kos barunya beberapa bulan lalu kan. Dia pernah bilang, teman-teman kosnya kurang seru, gadis-gadis munafik.. hehe..

CLOSE UP: POLISI SOFI tersenyum kecut.

POLISI SOFI (V.O.)

Gadis-gadis munafik.

--DI DEPAN STUDIO MUSIK

Polisi Kasim dan Polisi Sofi berjalan menuju mobil. Polisi Kasim menghentikan langkahnya.

POLISI KASIM

Aku penasaran dengan mantan pacarnya.

POLISI SOFI

Apa perlu wawancara keluarganya? Dia punya sepupu yang tinggal di kota ini.

POLISI KASIM

Ehm.. Sofi, kau tak mau makan dulu? Aku traktir.

Polisi Sofi tersenyum, ia mengangguk.

DISSOLVE TO:

25 INT. STUDIO MUSIK ANGKARA - NIGHT (FLASH BACK)

Berlian, berambut sebahu, memainkan gitar bassnya. Ia memainkan lagu metal bersama teman-temannya. Ia terlihat tersenyum dan bahagia saat bermain bass.

Setelah menyelesaikan satu lagu mereka berhenti. Anggota yang lain keluar ruangan, hanya tinggal Tori dan Berlian.

TORI

Aku mau menambah tato. Gambar naga.

Tori menunjukkan dimana ia ingin menambah tato. Di sepanjang lengan kirinya.

BERLIAN

Good..

TORI

Kau tak mau coba tato? Sakit sedikit..

BERLIAN

Gak.. pacarku gak suka aku pakai tato.

TORI

hahaha.. katanya kau mau jadi musisi sejati

BERLIAN

Musisi juga butuh cinta

TORI

Ah, dasar cewek..

BERLIAN

Huh, ini mengapa kau tak punya pacar..

Ponsel Berlian berbunyi. Berlian mengangkatnya. Ia keluar ruangan studio.

BERLIAN

Halo.. dimana? Di depan? Ya.. sebentar lagi aku keluar.

Berlian mengambil jaket dan tasnya. Ia lalu keluar studio. Ia tersenyum, melihat dari kejauhan. Ada pacarnya yang sudah menunggu.

CLOSE UP: Kaki seorang pria yang memakai celana hitam dengan sepatu pantofel. Di belakangnya ada mobil, dan cahaya lampu.

DISSOLVE TO:

26 INT. RUANG INTEROGRASI KANTOR POLISI - DAY 

POLISI ANDRE duduk berhadapan dengan PAK SAMIN. Di meja ada dua gelas kertas berisi kopi hangat, dan beberapa berkas.

PAK SAMIN

Yang paling lama di sana PERMATA, dia sudah lima tahun. Lalu NUR, dia empat tahun di sana. Gadis yang lain agak baru, VIVI sudah dua tahun, SARA dua tahun. BERLIAN baru enam bulan yang lalu, dan yang terbaru AMI dia sekitar lima atau empat bulan.

POLISI ANDRE

Kau tahu latar belakang mereka? Harga kos di tempatmu cukup mahal.

PAK SAMIN

Ah, biaya bulanannya standar. Ada kamar mandi dalam, ada dapur, lemari es, lemari, meja dan kursi semua sudah disiapkan. Kamar tidurnya juga luas.

POLISI ANDRE

Tak ada yang kesulitan membayar uang bulanan?

PAK SAMIN

Tak ada..

POLISI ANDRE

Mereka membayar langsung padamu?

PAK SAMIN

Ya, ada yang lewat rekening. Ada yang tunai, aku tak masalah.

POLISI ANDRE

Kau punya hubungan khusus dengan PERMATA dan BERLIAN. Kami tahu, sebaiknya kau jujur saja. Apa ada lagi gadis lain selain mereka?

PAK SAMIN

(cemas)

Gadis lain? Tak ada.. tak ada.. aku hanya suka menggoda mereka, tak ada yang istimewa

POLISI ANDRE

Kau berhubungan intim dengan mereka.

PAK SAMIN

Apa? Siapa yang mengatakan itu?

POLISI ANDRE

Kami punya buktinya. Gadis lain juga tahu hal itu, bahkan ada yang punya videonya.

PAK SAMIN

(cemas dan terkejut)

Hanya dengan Berlian, aku tak berbuat jauh dengan Permata. Tapi aku tak ada hubungannya dengan pembunuhan mereka. Aku tak ada hubungannya...

POLISI ANDRE

Aku bertanya lagi, apa kau punya hubungan dengan gadis lainnya?

PAK SAMIN

Tak ada, hanya mereka berdua.

POLISI ANDRE

Tapi mereka punya penampilan yang berbeda... sepertinya tipemu bermacam-macam..

PAK SAMIN

Mereka sama saja, sama-sama gadis muda.. yang pasti mereka sama-sama menyukaiku hehe..

POLISI ANDRE

Luar biasa. Aku kagum padamu, sebagai laki-laki. Tapi.. aku tak yakin kau tak memberi mereka imbalan, jujur saja.. jangan ada yang disembunyikan jika tak ingin dicurigai.

PAK SAMIN

Aku hanya seorang guru, uangku tak banyak.

POLISI ANDRE

Tapi, Pak Samin.. temanku yang kenal dengan keluargamu mengatakan kau baru dapat warisan tahun lalu. Kau dapat banyak.

PAK SAMIN

Ok.. aku tak memungut mereka uang bulanan. Itu saja.. apalagi Berlian,

dia beberapa waktu lalu kesulitan uang.

PAK SAMIN menghela napas. Ia meneguk kopi di hadapannya.

CUT TO:

27 INT. RUMAH KOS CEMPAKA - DAY (FLASH BACK)

Pak Samin bersama dengan Berlian di kamarnya. Saat itu tak ada siapa pun di sana, penghuni yang lain sedang di kampus. Pak Samin memakai celananya, lalu bajunya. Berlian masih di atas tempat tidur, menutupi badannya dengan selimut.

BERLIAN

Akhir-akhir ini aku susah tidur di malam hari. Andai Pak Samin bisa menemani kalau malam..

PAK SAMIN

Haha.. kapan-kapan akan kucari waktu luang.

BERLIAN

Kau pria yang hebat.

Pak Samin tersenyum mendengar pujian dari Berlian.

PAK SAMIN

Kau mau uang lagi? Aku hanya bawa sedikit. Nanti saja kutransfer.

BERLIAN

Aku memang butuh uang.. tapi kadang aku lebih butuh teman..

PAK SAMIN

Kau tak berteman dengan yang lain?

BERLIAN

Teman-teman wanita suka bergosip di belakangku. Mereka tak suka aku merokok, tak suka caraku berpakaian. Bahkan ada yang mengira aku penyuka sesama gara-gara rambutku..

PAK SAMIN

Hahaha.. mereka belum tahu dirimu saja.

DISSOLVE TO:

28 INT. MOBIL POLISI - NIGHT

Polisi Kasim mengantarkan Polisi Sofi pulang. Mobil polisi melewati jalanan kota yang ramai.

POLISI KASIM

Pak Samin terlihat brengsek, tapi dia sepertinya bukan pembunuhnya.

POLISI SOFI

Ya, aku rasa juga bukan dia. Tak ada orang yang masuk ke sana malam itu. Tak ada tanda pintu dan jendela dibuka paksa. Jadi sepertinya pembunuhnya penghuni kos itu..

POLISI KASIM

Para gadis muda kadang punya hubungan yang rumit kan.. mereka mudah saling iri, cemburu..

POLISI SOFI

Apa mereka memperebutkan Pak Samin? Haha..

POLISI KASIM

Mungkin saja? Tak ada yang tak mungkin.

Polisi Kasim melirik Polisi Sofi dengan tatapan yang dalam. Polisi Sofi tahu ia sedang diperhatikan, tapi ia memilih menatap ke kaca jendela mobil.

DISSOLVE TO:

29 EXT. JALANAN KOTA - NIGHT (FLASH BACK)

--DI DALAM SEBUAH MOBIL

Berlian memainkan ponselnya. Di sebelahnya ada pacarnya yang menyetir, DOKTER ADRI.

DOKTER ADRI

Kau tak pakai tas yang kubelikan. Itu mahal.

BERLIAN

Aku menyimpannya. Harusnya kau belikan yang warna hitam, kau tahu kan aku tak suka warna terlalu mencolok..

DOKTER ADRI

Aku suka kau apa adanya.. tapi aku penasaran bagaimana jika kau tampil feminim atau seksi.. hehe

BERLIAN

Waktu kecil, ayahku pernah membelikanku gaun untuk pesta ulang tahunku. Aku tak mau memakainya, dia memarahiku.

DOKTER ADRI

Hahaha.. ayahmu pasti sedih.

BERLIAN

Andai dia masih hidup.. mungkin kita tak akan berhubungan seperti ini.

DOKTER ADRI mengelus rambut BERLIAN dengan tangan kirinya.

Mobil itu melaju melewati jalanan malam yang ramai. Tak lama, mereka berhenti di depan sebuah rumah kontrakan. Mereka berdua turun di sana. Berlian bersikap manja, ia memeluk lengan Dokter Adri.

DISSOLVE TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar