FADE IN
INT. RUANG KELAS - SIANG
RAMAI. Para siswa terlihat sibuk sendiri dengan kegiatan mereka. Kecuali Nancy yang melihat keluar jendela sambil melamun.
Tiba-tiba, dari balik pintu kelas yang setengah terbuka muncul kepala Marno.
MARNO
Seluruh kelas terdiam. Nancy yang kaget langsung menoleh, sementara Marno dengan tidak tahu malu masuk kedalam kelas.
MARNO
NANCY
MARNO
NANCY
Marno langsung mengibaskan tangannya di depan wajah Nancy, dia malah pergi ke luar kelas meninggalkan Nancy yang melongo dan para siswa yang mulai bisik-bisik sambil meliriknya.
CUT TO
EXT. HALAMAN SEKOLAH — SIANG
Nancy berjalan menuju area halaman sekolah, murid-murid juga banyak yang berhamburan ke luar. Dari kejauhan dia melihat Marno, berdiri membelakangi sebuah dokar yang bagus. Cat hitam mengkilap, dan dua ekor kuda sudah menunggunya.
Tidak lupa kusir yang kelihatan masih kecil duduk sambil mengibas-ngibaskan tangan kepanasan.
MARNO
Nancy melihat ke arah pijakan dokar yang begitu tinggi, dia menggeleng malu. Melihat itu, Marno tersenyum dan mendekat.
MARNO
Marno merengkuh penggang Nancy, seakan berat badan Nancy tidak ada apa-apanya, dia mengangkut tubuh Nancy dan dengan sabar menunggu agar Nancy naik terlebih dulu.
Kemudian Marno naik dan duduk di seberangnya.
MARNO
Dokarpun melaju pergi.
CUT TO:
EXT. JALAN BRAGA — SORE
RAMAI. Bragaweg penuh oleh aktifitas, meskipun suana mulai remang tapi lampu-lampu dari toko mulai menyala. Nancy bengong, dia mengedarkan tatapannya.
Marno tersenyum sambil menatap Nancy.
MARNO
NANCY
Nancy sedikit menggigil, dia mengusap-ngusap kedua lengannya.
MARNO
Nancy menggeleng. Lagi-lagi Marno membuka jasnya dan menyampirkan jas itu pada Nancy.
Nancy cuma terperangah sambil menerima jas itu, sementara Marno terlihat cuek. Marno malah fokus pada jalan.
Dari kejauhan, terlihat toko dengan papan 'Au Bon Marche'. Marno turun duluan, kemudian dia mengulurkan tangan, kembali membantu Nancy turun dari dokar.
MARNO
Kemudian Marno mendekat ke arah kusir, mereka berbicara sebentar sementara Nancy memilih untuk menatap gaun dan kain-kain mode yang dipajang di etalase.
MARNO
Marno menarik tangan Nancy dan masuk kedalam toko.
CUT TO :
INT. TOKO BON MARCHE — SORE
Mereka berdua memasuki toko Bon Marche. Suara 'kring' dari lonceng kecil yang dipajang di pintu menyambut Marno dan Nancy. Nuansa lembut menyapa mereka, dimulai dari lantai dengan karpet beludru coklat, dan dinding dengan wallpaper kertas berwarna coklat muda. Ada beberapa mode gaun Prancis yang dipajang di manekin.
Seorang pelayan toko mendekat. Dia seorang Indo, entah pribumi dengan Eropa mana.
MARNO
Si nona pelayan menatap Marno dengan tatapan kurang enak. Tetapi, begitu melihat Nancy, dia terlihat sumringah dan pergi ke arah rak kain.
NANCY
MARNO
Marno dengan santai berjalan ke arah rak mantel, dia mengambil satu mantel. Bagus. Berwarna putih gading, terbuat dari wol dengan renda krem pucat, ada pita satin di kerahnya. Marno mendekatkan mantel itu pada Nancy.
MARNO
NANCY
MARNO
NANCY
MARNO
Nancy cuma terdiam. Kemudian, si Pelayan toko datang sambil membawa sebuah gaun satin.
Pelayan Bon Marche
Marno melirik ke arah Nancy yang terlihat ragu-ragu. Marno mendorong Nancy dengan lembut.
MARNO
Marno menunjuk pada beberapa kardigan berwarna pastel lembut yang dipajang.
MARNO
Pelayan tersenyum sambil membawakan tiap barang yang ditunjuk oleh Marno. Dimulai dari kardigan, syal, bahkan beberapa pita. Dia membimbing Nancy ke arah sebuah bilik yang diberi tirai merah untuk mencoba pakaian.
Sore itu dipenuhi dengan Nancy yang mencoba berbagai baju dan aksesoris sementara Marno duduk di sofa kecil depan ruang ganti. Sesekali dia bertepuk tangan dan bersiul memuji Nancy setiap kali dia keluar untuk memperlihatkan pakaian yang dicobanya.
FADE OUT