FADE IN
INT. RUANG TAMU RUMAH MARNO — SORE
MARNO masuk ke rumah, dia melempar barang-barang. Termasuk buku tulis yang diikat dengan tali ke sembarang arah. Dua orang bedinde1 membantu Marno.
MAS GUM
Salah seorang bedinde hampir ketawa.
Marno langsung mendelik.
MARNO
Mas Gum, sang kakak langsung mengeplak kepala Marno.
MAS GUM
Marno menghela nafas jengkel.
MARNO
Si bedinde cuma tertawa kemudian membereskan sepatu dan buku Marno.
Marno baru mau pergi, tapi mas Gum menahan tangannya.
MAS GUM
MARNO
Mas Gum langsung menjewer Marno.
Marno mengaduh dan memukul-mukul tangan kakaknya.
MAS GUM
Marno melawan sampai jeweran mas Gum lepas.
MARNO
MAS GUM
Marno mengulurkan tangannya.
MAS GUM
MARNO
MAS GUM
Mas Gum menepuk kepalanya, kelihatan kesal.
Marno cengengesan sambil mengelus-elus kupingnya, tangannya makin menodong pada mas Gum.
MARNO
MAS GUM
Cuek. Seakan tidak takut Marno malah meledeki kakaknya sambil berjalan ke arah kamar.
MARNO
Mas Gum menghela nafas, kemudian menggeleng-gelengkan kepala. Dia sendiri pergi dari ruang tamu.
CUT TO:
EXT TERAS RUMAH — SORE
Marno baru selesai mandi. Rambutnya masih basah, dia duduk di kursi teras. Di sampingnya ada kopi dan kue pasar.
Marno melamun. Mas Gum keluar, dia duduk di sebelah Marno.
MAS GUM
Mas Gum melemparkan buntalan sapu tangan ke meja.
MARNO
Marno membuka buntalan itu, kemudian menghitung uang di dalamnya.
MARNO (CONT'D)
MAS GUM
MARNO
MAS GUM
Marno nyengir, dia memasukan kembali buntalan uang itu ke sakunya.
MAS GUM (CONT'D)
MARNO
MAS GUM
Marno terdiam. Tidak menjawab sama sekali.
MARNO
MAS GUM
MARNO
Mas Gum menempeleng Marno, kemudian dia pergi tertatih-tatih sambil misuh meninggalkan Marno yang tertawa terbahak-bahak.
Marno lanjut berteriak.
MARNO
MAS GUM (O.S)
CUT TO:
INT. KELAS HBS — PAGI
Kamera long shot memperlihatkan interior kelas HBS, kursi-kursi kayu jati hitam yang mengkilap berjejer rapi.
Dari bangku pojok paling belakang, kepala Marno nongol dari kolong meja, memperhatikan situasi. Dari luar terdengar suara para siswa yang baru selesai apel pagi. Marno nyengir dan langsung pelan-pelan bangkit.
Beberapa teman sekelas yang masuk terlihat cuek. Kemudian giliran Benjen, dia langsung menunjuk ke arah Marno.
BENJEN
Marno cengengesan sambil melipat tangan di meja, dia mengeluarkan buku dan alat tulis dari laci kolong.
MARNO
BENJEN
MARNO
BENJEN
MARNO
BENJEN
MARNO
Benjen berdecak kesal. Kemudian dia duduk di meja depan, menyamping agar bisa ngobrol dengan Marno.
BENJEN
Marno kelihatan puas dan mengangguk-angguk dengan tampang sok jago. Benjen cuma bisa menggeleng.
BENJEN
MARNO
BENJEN
MARNO
BENJEN
MARNO
BENJEN
MARNO
Benjen kelihatan betul-betul kaget dan tidak percaya.
MARNO
BENJEN
MARNO
BENJEN
Marno menggeleng.
Benjen
MARNO
BENJEN
Marno melirik ke kiri dan kanan, memastikan tidak ada satu siswapun yang menguping. Kemudian dia mendekat ke arah Benjen sambil berbisik.
MARNO
Benjen merengut. Tidak mengerti.
MARNO (CONT'D)
Benjen mengangguk-angguk. Ekspresinya menyebalkan.
BENJEN
MARNO
BENJEN
MARNO
BENJEN
MARNO
Benjen mengangguk-angguk. Tidak peduli.
BENJEN
MARNO
BENJEN
Marno tertawa seolah meremehkan. Kemudian, dia mengulurkan tangannya. Mereka berdua bersalaman.
CUT TO :
________________________________________________________________________________
Catatan Kaki
Bedinde1 :Asisten rumah tangga, pelayan
Omongan marno2 : Mengacu kepada kedatangan Belanda pertama kali di pelabuhan Banten pada tahun 1596 dibawah kepemimpinan Cornelis de Houtman
Bragaweg3 : Jalan Braga