EXT. LORONG HBS — PAGI
MENDUNG. Suasana HBS lumayan sunyi, sayup-sayup terdengar suara murid menyanyikan lagu Wilhelmus1 di kelas yang sudah masuk. Marno dengan santai berjalan di lorong.
Beberapa orang kelihatan asing dengannya. Marno cuek. Fokus menuju kelasnya di ujung lorong.
Tiba-tiba seseorang menghadang jalannya.
BENJEN
Marno sekilas terlihat kurang suka.
MARNO
Benjen mengulurkan tangannya mengajak bersalaman.
BENJEN
Marno menaikan sebelah alis kemudian tersenyum sambil berjabat tangan.
MARNO
BENJEN
Marno menggeleng dan tersenyum.
MARNO
Benjen terdiam. Marno kembali berjalan, tapi ternyata Benjen mengekor padanya.
Begitu melewati suatu kelas, Marno berhenti sebentar. Terdengar ramai suara beberapa gadis yang seperti mengobrol.
MADELAINE (O.S)
Marno menoleh pada Benjen.
MARNO
BENJEN
Marno iseng mengintip.
CUT TO:
INT. KELAS — PAGI
NANCY duduk di kursinya, ada beberapa orang perempuan yang menggerumbuninya.
MADELAINE
NANCY
Madelaine menarik cardigan wool yang dipakai Nancy.
MADELAINE
CUT TO:
EXT. LORONG HBS — PAGI
Marno masih mengintip dari balik pintu. Benjen yang penasaran ikut mengintip.
BENJEN
MARNO
BENJEN
MARNO
BENJEN
MARNO
Marno dan Benjen saling bertatapan.
BENJEN
MARNO
BENJEN
Marno kembali melihat sekilas ke dalam kelas. Kali ini Madelaine betul-betul menarik cardigan wool yang dipakai Nancy sampai melar, beberapa kancing berserakan ke bawah.
Ketika itu, Nancy menatap ke arah pintu. Mata mereka bertemu. Tapi Marno tidak peduli. Dia memutuskan untuk lanjut berjalan.
MARNO
BENJEN
MARNO
BENJEN
Marno terdiam.
Di sini, masuk sedikit flashback saat mata mereka bertatapan. Mata Nancy yang berair memberi isyarat kalau dia minta tolong. Tidak berdaya.
Marno meringis, nada bicaranya seolah merendahkan.
MARNO
Benjen tertawa terbahak-bahak.
BENJEN
Marno bergumam.
BENJEN
MARNO
BENJEN
Marno berhenti mendadak.
MARNO
BENJEN
MARNO
BENJEN
MARNO
Benjen kelihatan geli.
BENJEN
Baru saja mau melanjutkan mengobrol, dari belakang terdengar dehaman.
Marno dan Benjen menoleh ke belakang. Seorang guru senior menatap mereka tajam. Benjen cuma nyengir kemudian menarik Marno. Mereka berjalan terburu-buru menuju kelas.
CUT TO:
INT. KELAS — SIANG
Marno tersenyum, sesekali membalas anggukan dari siswa dan siswi yang mengajaknya berkenalan.
Marno bersandar ke kursi dan melihat ke jendela. Marno melihat Nancy sedang duduk di taman.
Marno acuh, tapi kemudian Marno melihat Nancy seperti sedang menangis. Marno menghela nafas kemudian beranjak pergi dari kelas.
CUT TO:
EXT. HALAMAN HBS — SIANG
Marno mendekati Nancy yang duduk sendirian.
MARNO
Nancy menoleh, kedua matanya sembab. Nancy kelihatan betul-betul marah.
NANCY
MARNO
NANCY
MARNO
NANCY
MARNO
NANCY
Marno senyum. Dia duduk di samping Nancy.
MARNO
NANCY
MARNO
Nancy diam saja. Tidak bicara, tapi menangis tanpa ada suara.
Marno mengehela nafas, dia melihat ke arah cardigan rusak di pangkuan Nancy.
MARNO
Nancy tidak menoleh. Dia kelihatan kesal, Marno menghela nafas kemudian mengambil cardigan itu. Dia menukarnya dengan jas yang dia pakai.
MARNO (CONT'D)
NANCY
MARNO
Nancy menoleh, ekspresinya terlihat heran bercampur kesal.
MARNO
NANCY
MARNO
Nancy menggeleng.
Marno tanpa diduga tertawa terbahak-bahak.
MARNO
Nancy terdiam.
MARNO
NANCY
MARNO
NANCY
MARNO
Nancy terdiam. Dia berdiri.
NANCY
Nancy berbalik dan berjalan terburu-buru ke kelasnya.
MARNO
Nancy cuma berbalik dan melambaikan tangannya.
NANCY
Marno cuma tertawa dan menggeleng.
Di sini, angle kamera long shot, memperlihatkan arsitektur khas HBS. Sosok Nancy berjalan terburu-buru melewati orang-orang yang terkesan tidak peduli, sambil memakai jas milik Marno.
Kamera kemudian berfokus pada wajah Nancy. Matanya memang masih agak sembab, tapi dia tersenyum pipinya sedikit merona.
MARNO (O.S)
Flashback
Muncul kilas balik wajah Nancy, dari pertama bertemu hingga tadi. Adegan yang muncul berfokus pada kulit pucat Nancy.
MARNO (O.S)
FADE OUT
________________________________________________________________________________
Catatan Kaki
Lagu Wilhelmus1 : Lagu kebangsaan Belanda
Aangenaam2 : Sama seperti Leuk je te ontmoeten, artinya senang bertemu dengan anda, hanya saja lebih sering dipakai oleh orang Belgia.