PEBINOR (Skenario Film)
2. Chapter 2: MISI SUKSES

11 INT. DEPAN KOS VELMA - PAGI

Obis mengetuk pintu kos Velma.

OBIS (V.O.)

Mau tak mau aku harus tega mencuri sedikit waktunya.

Pintu terbuka. Velma agak berantakan, terutama rambutnya. Obis menahan tawa. Velma meniup wajahnya. Obis hampir muntah. Velma tertawa.

CUT TO:

12 MONTAGE - BERBAGAI TEMPAT

- INT. KOS VELMA. Obis bersila. Velma memotong rambutnya, merapikannya. Velma merias wajah Obis sampai kita hampir tak mengenalinya lagi. Kemudian menebalkan alis, menambahkan jenggot dan kumis tipis di wajah Obis dengan bekas rambut Obis yang tadi dipotong-potong kecil. Kita sudah tak mengenali Obis lagi.

- INT. STUDIO FOTO. FLASH: Obis yang kini terlihat sebagai orang yang berbeda, di foto oleh pemuda bergaya khas Korea yang kelak kita kenal sebagai Kapop (21).

- INT. RUANG CETAK. Kapop mencetak ID palsu untuk Obis: KTP, SIM, Kartu Perpustakaan, dan Kartu Lainnya dengan nama Farhan Abdan.

OBIS (V.O.)

Kadang apa yang kita rencanakan tak berjalan semestinya. Sangat riskan jika aku melakukan pekerjaan ini tanpa penyamaran. Karena itu aku membutuhkan karakter fiktif agar semua konsekuensi yang ada lenyap bersamanya.

FLASHES:

- Istri Bono yang bergaya Beatrix Kiddo (Kill Bill) berusaha membalas dendam karena diceraikan. Ia menebas bayangan Obis dengan samurai namun sia-sia.

END FLASHES

OBIS (V.O)

Aku menyembunyikan Obis dan memberi kesempatan bagi karakter fiktif itu hidup dalam diriku..

(jeda)

..mengubah suara, pola berfikir, cara menatap, cara berjalan, cara tertawa, bahkan cara bernafasku. Penjiwaanku mungkin tak cukup baik di mata seorang sutradara, tetapi cukup berhasil mengelabui orang-orang yang tak memahami akting.

- INT. KAFE WILLOW. DAY 1. Obis/Farhan melihat istri Bono, Malena (43 tahun), berambut ikal panjang dengan dandanan sedikit menor, terutama lipstiknya yang sangat mencolok, namun masih terlihat cantik. Ia sedang duduk bersama tiga temannya.

OBIS (V.O.)

Misi dimulai.

Di belakang panggung, Obis/Farhan menego penyanyi kafe agar mengizinkannya untuk me-lypsinc suaranya. Obis/Farhan tampil di atas panggung menyanyikan lagu 'Kisah' karya Boomerang diiringi petikan gitar. Penyanyi kafe sembunyi sambil bernyanyi. Obis/Farhan terus bernyanyi sambil menatap Malena. Sesekali Malena menyadarinya dan tersenyum.

- I/E. MOBIL, LAMPU MERAH. DAY 2. Lampu merah menyala. Mobil Malena berhenti. Obis/Farhan dengan kotak kardus bertuliskan 'Mohon Sumbangan Untuk Korban Banjir' bersama pemuda lainnya, sebagian besar mahasiswa masing-masing membawa kotak kardus serupa, menggalang dana dengan meminta sumbangan pada para pengendara. Obis tersenyum ke arah Malena yang memperhatikannya dan Malena balas tersenyum.

- INT. CAR WASH. DAY 3. Malena sedang menunggu mobilnya dicuci oleh dua pegawai. Ia duduk di mini cafe yang tersedia di Car Wash itu. Obis memasang seragam pegawai Car Wash dan muncul satu kali saat Malena tak terlalu fokus. Malena terkejut melihat Obis/Farhan sekilas sedang mencuci bagian depan mobilnya. Tapi kemudian Obis/Farhan sembunyi dan pergi. Malena bingung setelah memperhatikan semua pegawai dan tak ada Obis/Farhan di sana.

- INT. MOBIL. Malena masuk ke mobil. Memegangi kepalanya dan menggeleng lalu menertawai dirinya sendiri.

- INT. MALL. DAY 4. Malena sedang berada di eskalator menuju ke bawah. Ia berpapasan dengan Obis/Farhan yang berdiri di eskalator sebaliknya sambil mengutak atik ponselnya, ia berpura-pura tak melihat Malena. Obis/Farhan sudah berada di lantai paling atas. Malena bergegas menaiki eskalator yang menuju ke atas.

- INT. FOOD COURT. Malena celingukan, tapi tak menemukan Obis/Farhan di meja manapun. Orang-orang berlalu lalang di sekitarnya, kemudian Obis/Farhan muncul di belakangnya. Tersenyum. Kemudian, mereka makan berdua di sebuah meja, asyik mengobrol.

OBIS (V.O.)

Ketika target sudah dalam genggaman. Hanya tinggal menentukan waktu untuk melakukan ekskusi.

END MONTAGE

CUT TO:

13 EXT. KOLAM RENANG HOTEL - SIANG

Bono yang sedang bersantai di pinggir kolam renang hotel menerima pesan WhatsApp dari Obis. Tertulis ‘besok’ di layar gadgetnya. Ia manggut-manggut dan tersenyum.

Seorang gadis berusia 22 tahun dengan rambut pirang dan tubuh ramping yang terbalut baju renang berwarna kuning baru saja selesai berenang, ia duduk di pangkuan Bono. Bono mengelus- elus lengannya dengan penuh kelembutan.

BONO

Aku akan menceraikannya. Mulai besok hanya ada kita berdua sayang.

Si wanita muda memeluk dan mencium pipi Bono.

CUT TO:

14 MONTAGE - BERBAGAI TEMPAT

- KAMAR HOTEL ALAMANDA NO.117. DAY 5. Malena mencumbu Obis/Farhan dengan ganasnya. Obis/Farhan kesulitan bernafas. Obis/Farhan berjuang mengirim kode lewat pesan whatsapp pada Bono.

OBIS (V.O.)

Target telah masuk perangkap. Klien siap melakukan ekskusi.

- EXT. HALAMAN HOTEL ALAMANDA. Bono menerima pesan dari Obis berisi emoji ‘oke’. Bono bergegas masuk hotel.

- INT. KAMAR HOTEL ALAMANDA NO.117. Pintu hotel terbuka. Bono masuk dengan penuh emosi. Malena yang berada di atas tubuh Obis/Farhan panik dan turun, langsung menutupi tubuhnya dengan selimut. Bono berusaha menyerang Obis/Farhan, tetapi dengan cekatan Obis menghindar. Bono kini mengalihkan sasaran pada Malena yang mulai menangis. Bono memaki-maki dan memarahinya. Obis/Farhan mengenakan pakaiannya dengan santai tanpa rasa bersalah lalu keluar kamar.

- INT. KORIDOR HOTEL. Obis/Farhan menutup pintu kamar hotel. Lalu berjalan santai. Mengambil kapas pembersih di sakunya, lalu mengusap wajahnya. Wajah asli Obis kembali terlihat. Ia tersenyum ke arah kamera.

OBIS (V.O.)

Misi selesai dan karakter itu hilang selamanya.

CUT TO:

15 INT. KAMAR MANDI - MALAM

Obis berendam di bathtub, ia bersandar sambil merokok. Ponsel di sampingnya berdering. Ia menerima pesan bangking yang berisi ‘Dana masuk Rp. 15.000.000,-...’

Pesan WhatsApp masuk dari Bono:

'Agenmu melakukannya dengan baik, kapan-kapan kita minum lagi..'

Obis menghembuskan asap rokok ke atas dan bergumam.

OBIS

Good job, good job..

Setelah itu kita bisa melihat di layar ponselnya. Obis memasang taruhan bola.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar