PEBINOR (Skenario Film)
1. Chapter 1: PEBINOR

Draft 2

1 EXT. DEPAN BUTIK - MALAM

Pintu butik berbahan kaca ditutup. Sebuah tangan dari dalam membalik papan OPEN menjadi CLOSE. Hujan mulai turun.

CUT TO:

2 INT. BUTIK - MALAM

Obis (28 tahun) berhadapan dengan Talita (27), wanita cantik yang tampak ketakutan. Pada akhirnya kita melihat sebuah tangan kokoh yang menodongkan pistol ke arah punggung Obis. Tangan itu pula yang tadi membalik papan OPEN.

OBIS (V.O.)

14 Februari 2021. Sebuah moncong pistol tertuju tepat ke arahku.

Tubuh Obis gemetar. Namun ia berusaha terlihat tenang. Matanya menatap mata Talita yang berkaca-kaca.

OBIS (V.O.)

Mungkin pekerjaan dan semua kebohongan itu yang menyeretku kemari

(jeda)

atau mungkin saja momen ini sudah menunggu sejak aku lahir.

Obis menggeser tatapannya ke arah lemari kaca di samping kanan Talita. Obis terkejut melihat pantulan sosok penodongnya di sana.

OBIS (V.O.)

Tapi, bagaimana bisa dari milyaran manusia yang ada di dunia ini, Tuhan justru menunjuk ayah yang melakukannya?

Sekarang kita bisa melihat sosok Roji (48) yang berdiri membelakangi pintu, ia menodongkan pistolnya dengan meyakinkan ke arah punggung Obis.

CU. Jari telunjuk Roji siap menekan pemicunya.

FADE TO:

3 EXT. HALAMAN RUMAH MEWAH - SIANG

CU. Pemicu ditekan, tangan yang sama. Bedanya kali ini tangan itu sedang menekan pemicu semprotan burung. Air keluar dari ujungnya.

Roji muda (28), sedang memandikan burung di halaman penuh rumput. Obis kecil (8) berdiri di seberangnya. Mata Obis kecil menyipit terkena percikannya. Roji muda tertawa.

ESTABLISH. Rumah besar yang dikelilingi taman dan kebun binatang.

OBIS (V.O.)

Ayah bekerja di rumah super mewah ini.

Obis kecil mengekor Roji muda, berjalan di halaman yang sangat luas hingga tak terlihat ujungnya. Ia berjalan sambil menatap rumah besar dan tinggi menjulang, di sekelilingnya ada beragam bunga, serta beragam tanaman hias yang merambat hingga puncak.

Kemudian Obis kecil mengalihkan pandangannya ke setiap sisi, ia melihat ada beragam jenis binatang di kandangnya masing- masing, banyak sekali.

OBIS (V.O.)

Tempat ini tak ubahnya kebun binatang. Lihat, jumlahnya banyak sekali tapi dia sanggup merawatnya sendirian.

Roji muda jongkok dan menyuapi harimau dengan potongan daging. Obis kecil berdiri jauh di belakangnya dan menatap punggungnya.

OBIS (V.O.)

Ayah seolah memiliki ikatan dengan mereka.

Kini Obis kecil berada di atas pundak Roji muda. Ia memegang dua buah pisang sambil mengangkat kedua tangannya tinggi- tinggi, ia tertawa terbahak-bahak melihat dua ekor monyet bergelantungan di lengan kiri dan kanan Roji muda.

OBIS (V.O.)

Saat itu aku berharap bisa seperti dia.

(jeda)

Namun, nyatanya buah jatuh cukup jauh dari pohonnya.

FADE TO BLACK.

FADE IN:

4 MONTAGE - BERBAGAI TEMPAT

LAYAR GADGET DAN LAPTOP. Kita bisa melihat sebuah iklan unik: ‘BOSAN DENGAN PASANGAN ANDA DAN BUTUH ALASAN UNTUK BERCERAI? ATAU INGIN MENGUJI KESETIAAN PASANGAN ANDA? KUNJUNGI SITUS KAMI: WWW.PEBINOR.CO.ID’. Iklan tersebut muncul di situs download film, situs judi, situs video, serta situs lainnya di internet.

OBIS (V.O.)

Namaku Obis. Aku adalah agen sekaligus bos sebuah layanan jasa laknat. Klienku tak lain adalah para biadab yang ingin menjebak istrinya berselingkuh, agar mereka punya alasan logis untuk bercerai.

- INT. KANTOR. Seorang direktur membaca berita di ponselnya dan menemukan iklan tersebut, ia bersandar santai di kursinya dan melonggarkan dasinya.

- INT. MOBIL. Seorang pria memanfaatkan lampu merah untuk melihat iklan tersebut di ponselnya sambil tersenyum. Tak lama kemudian lampu hijau menyala dan klakson pengendara di belakang menyerbunya.

- INT. KAMAR. Seorang pria dengan baju tidur mengintip iklan tersebut di ranjangnya takut ketahuan istrinya yang sedang terlelap.

OBIS (V.O.)

Diam-diam banyak orang jatuh cinta lagi di waktu yang salah dan hal itu membuat bisnisku lumayan berkembang.

END MONTAGE

CUT TO:

5 EXT. DEPAN BAR BOUGENVILLE - SORE

Mobil berhenti di halaman bar. Bono (45) turun dari mobilnya dan berjalan.

CUT TO:

6 INT. BAR BOUGENVILLE - SORE

Bono memasuki bar sambil menimang-nimang kunci mobilnya. Ia melihat seisi bar, ada dua orang di sisi kanan meja dekat bartender dan Obis di sisi paling kiri meja. Bono dan Obis bersalaman. Bono duduk di sampingnya, ia terlihat agak risih, berusaha keras untuk merasa nyaman dengan kursinya.

Seorang Bartender bule bertubuh jangkung berdiri di depan mereka. Obis memesan minuman sementara Bono masih sibuk melihat menu. Bono akhirnya memesan. Bartender bule meletakkan highball glass berisi sunrise mocktail di depan Obis dan gelas twiggy crystal berisi white wine di depan Bono. Bono mengangkat badan gelas dan menatap white wine-nya dalam sorot cahaya.

BONO

White wine. Kurasa nama itu lebih cocok untuk kota yang penuh bar ini.

OBIS

(mengangguk dan tersenyum)

Ya, aku setuju.

(meminum sunrise mocktailnya)

BONO

Dalam perjalanan ke sini setidaknya aku melewati lima bar. Mereka tumbuh di mana-mana seperti jamur.

(menatap Obis)

Apakah ini bar langgananmu?

OBIS

Aku lebih sering mengunjungi 'Sedap Malam'.

BONO

Ya, bar itu terlihat lebih berkelas. Tapi, mungkin saja pemiliknya sama, karena bar ini juga dinamai dengan nama bunga.

(bicara seolah mengurai teka teki)

Tak hanya bar, apa kau menyadari hampir semua tempat di kota ini didominasi nama bunga. Hotel, sauna, karaoke, salon dan banyak lagi tempat lainnya. Kurasa ada seseorang yang memonopoli kota ini dan mengeruk semua uang kita.

OBIS

Kau cukup jeli rupanya.

BONO

Ketika bepergian aku suka membaca nama-nama tempat yang kulewati dan aku baru menyadarinya di sini.

(menggeleng)

kekuasaan memang sangat mengerikan.

(memandang meja-meja di belakang mereka yang kosong)

Hei, kenapa kita tidak duduk di sudut saja.

OBIS

Dia bartender asal Amerika dan baru satu bulan di sini. Bicaralah sepuasnya, karena dia takkan mengerti apa yang kita bicarakan. Bahkan, jika kau curhat padanya tentang rencana bunuh diri, dia akan tetap tersenyum.

Bartender bule tersenyum pada mereka. Bono tertawa lalu langsung menenggak white wine-nya. Ekspresi wajahnya langsung berubah masam dan menjadi agak kemerahan. Obis menahan tawa.

BONO

Sialan. Rasanya telingaku terbakar. Bahkan kopi basi lebih enak dibanding minuman terkutuk ini.

(jeda)

Aku memesan white wine, tetapi bartender gila ini malah menuang minuman aneh ke dalam gelasku.

Obis meminta dituangkan sekali lagi, bartender bule kembali mengisi gelas Bono. Bono hendak mencegahnya, tetapi Obis dengan gerakan yang anggun memegang tangkai gelas Bono, mengangkatnya, memutar-mutarnya, membuat Bono menghirup aromanya, kemudian membiarkan Bono meminumnya. Obis masih mengawasinya.

OBIS

(seperti narator ulung, Obis juga menggerakkan tangan kanannya)

Tahan..Jangan langsung menelannya, rasakan cairannya memeluk lidahmu dan merayapi dinding-dinding mulutmu. Alirkan perlahan. Biarkan tenggorokanmu mengenali kejutan rasa yang ia bawa.

BONO

(manggut-manggut sambil memejamkan mata)

Ya, sedikit lebih baik.

OBIS

Aku bertaruh kau belum pernah minum sebelumnya.

BONO

(Tersenyum malu)

Akhirnya ketahuan juga.

OBIS

Sebenarnya aku tahu sejak pertama kali kau datang.

BONO

(tertawa)

Kurasa aku tak berjodoh dengan tempat ini.

Mereka terus berbicara sampai pada inti masalah.

BONO

Istriku pernah selingkuh, aku sangat yakin, tapi aku tak pernah bisa membuktikannya.

(jeda)

Bayangan dia bercumbu dengan pria lain selalu menghantuiku.

(mencondongkan tubuh ke arah Obis dan menunjuk kedua kantung matanya)

Lihat, bahkan aku tak bisa tidur memikirkannya.

CU. Wajah Bono yang berusaha memasang ekspresi kalut dan frustasi tetapi gagal sehingga kelihatan aneh.

Obis menatap sangsi pada Bono.

BONO

Kenapa? Kau tak percaya padaku?

(jeda)

Kalau kau profesional kau pasti mengerti keinginan pelanggan, bukannya banyak bertanya atau menuduhku berbohong.

OBIS

Dengar, aku hanya ingin memastikan kau bukan psikopat gila yang sengaja menjebakku atau seseorang yang mencoba memerasku dengan cara murahan.

FLASHES:

- Obis dan seorang wanita bercumbu di kamar, Bono mendobrak kamar dengan golok di tangannya.

- Obis dan seorang wanita bercumbu di kamar, suaminya yang sebenarnya mendobrak kamar, Bono tertawa.

- Obis dan seorang wanita bercumbu di kamar, Bono mendobrak pintu bersama dua polisi.

END FLASHES

Obis mencondongkan wajahnya dan menunjuk kantung mata klien.

OBIS (CONT'D)

Karena aku tidak melihat kau sedang memikirkan istrimu dan aku tahu kau tak bisa tidur karena memikirkan hal lain.

Obis kembali bersandar di kursinya. Bono tersenyum malu, ia berhenti berusaha memasang wajah kalut.

OBIS (CONT'D)

Kau terlalu mudah dibaca. Sekarang katakan yang sebenarnya.

INTERCUT WITH:

7 I/E. BERBAGAI TEMPAT

Di berbagai tempat pertemuan. Para klien bergantian membeberkan alasannya masing-masing pada Obis.

KLIEN 1

Anak-anakku merasa tidak cocok dengan ibu tirinya.

KLIEN 2

Kami sudah tak saling cinta dan aku ingin mengakhirinya dengan epic.

KLIEN 3

Aku tak mau anak-anak meniru kebiasaan buruknya, karena itulah aku harus memisahkan mereka.

KLIEN 4

Masakannya tidak enak.

OBIS (V.O.)

Mereka memberikan beragam alasan untuk menyamarkan kebusukan itu. Sebenarnya aku tak peduli, aku hanya ingin memastikan mereka benar-benar membutuhkan layananku. Bukan menjebakku.

CUT BACK TO:

8 INT. BAR BOUGENVILLE - SORE

Bono memperlihatkan beberapa foto dan videonya saat tengah berdua dengan istrinya, Obis mengangguk sambil terus memperhatikan.

OBIS

Jadi, kau ingin mengekskusinya langsung atau tidak langsung?

BONO

(berbisik ke telinga Obis)

Maksudmu kau akan membunuhnya atau semacam... melenyapkannya?

OBIS

Oh tentu saja tidak, aku hanya akan membuatmu tak punya pilihan selain meninggalkannya.

BONO

(Manggut-manggut)

Ya, itu yang aku harapkan. Tapi, bisakah kau jelaskan apa maksud ekskusi tadi? Terdengar sedikit menakutkan.

OBIS

Ekskusi langsung artinya kau datang dan memergoki kami. Ekskusi tidak langsung artinya kau hanya duduk menunggu sampai aku mengirim foto atau videonya dan kau bisa melakukan sisanya sendiri. Keduanya sama-sama efektif.

TONO

Aku akan mengekskusinya langsung!

OBIS

Kau yakin bisa melakukannya?

BONO

Ya, kali ini aku akan melakukannya dengan baik. Berhentilah meragukanku.

Obis dan Bono bersulang. Kesepakatan terjadi dan Bono pergi.

Bartender bule berdiri di belakang mejanya mendekati Obis.

BARTENDER BULE

Dia yang gila.

Obis dan bartender bule tertawa.

Obis menempelkan ponsel di telinganya, mencoba menghubungi seseorang.

CUT TO:

9 EXT. LOKASI SYUTING DI PINGGIR DANAU - SORE

LS. Persiapan syuting sedang dilakukan. Semua kru sibuk.

Seorang MUA bernama Velma (28) sibuk merias aktris. Tiba-tiba ponsel di dalam saku Velma berdering.

OBIS (V.O.)

Untuk melancarkan misi aku membutuhkan ‘The Power Of Make-Up’.

Namun, ia meneruskan pekerjaannya tanpa merasa terganggu sedikitpun dengan dering ponsel.

OBIS (V.O.)

Jika ponsel memiliki filter untuk mengubah rona wajah sesuai yang diinginkan, aku mengandalkan Velma untuk memberiku keajaiban make-up. Karena itulah aku menjulukinya Vilter. Dia merintis karir sebagai Make-Up Artist semenjak masih kuliah. Kini, ia adalah salah satu yang terbaik di bidangnya.

CU & SLOW MOTION. Wajah Velma yang sedang fokus merias artis. Kita bisa melihat wajah Velma yang polos tanpa make-up. Terlihat pori-pori di wajahnya. Velma berkedip satu kali. Velma mengerucutkan bibirnya.

OBIS (V.O.)

Meski mampu melipatgandakan kecantikan siapapun, ia tak pernah merias dirinya sendiri seumur hidupnya. Lihatlah wajahnya, tak seorangpun akan percaya dia seorang Make-Up Artist.

CUT TO:

10 I/E. LINGKUNGAN KOS, KOS VELMA - MALAM

Velma tersenyum menyapa orang-orang yang berpapasan dengannya atau sedang bersantai di teras. Velma membuka pintu kosnya, masuk dan menyalakan lampu. Kemudian meletakkan tasnya di atas meja.

OBIS (V.O.)

Usai bekerja ia pulang ke kos yang ia tempati sejak kuliah. Padahal, ia bisa mendapat tempat yang sepuluh kali lebih nyaman dari tempat itu.

Velma duduk bersila di depan televisi model lama sambil menikmati sepiring mie goreng menggunakan garpu. Sesekali ia tertawa menonton tayangan komedi.

OBIS (V.O.)

Bagi Velma kos itu memiliki ikatan dengannya dan selalu memberinya energi lebih.

Velma menabur sejumput garam di atas kasur, meletakkan bawang merah dan bawang putih di atas bantal, lalu mengibaskan daun kelor ke tubuhnya. Setelah itu ia mematikan lampu kamar dan menghidupkan lampu tidur. Kini, ia duduk di atas kasur, memijat tengkuknya sejenak, kemudian berbaring, tangannya meraba-raba lampu tidur dan mematikannya, lampu padam, gelap.

OBIS (V.O.)

Meski di kamar itu ia sering ‘ketindihan’ makhluk tak kasat mata atau yang menurut para ilmuwan disebut sleep paralysis.

(jeda)

Kurasa jadwal yang superpadat lah penyebabnya. Ia jadi kelelahan dan kurang istirahat.

Kita bisa mendengar Velma gelisah dalam tidurnya. Suara lemari terbuka. Suara berontak. Suara lemari tertutup. Kemudian tenang. Terlelap.

DISSOLVE TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Terima kasih udah berkenan mampir bro. Skrip ini masih draft, masih perlu banyak perbaikan.. 🙏
3 tahun 1 minggu lalu
Siiip, semoga sukses!
3 tahun 1 minggu lalu