Mukena Kecil Script Flm
9. Scene 46-59

46. INT. KOLONG JEMBATAN-MALAM

IRSYAD duduk di depan rumah kardusnya yang ada di bawah kolong jembatan dengan tatapan kosong.

NENEK

Ibumu belum pulang?

Irsyad menggelengkan kepalanya. Menjawab pertanyaan Nenek.

NENEK (CONT'D)

Gimana kalau menunggunya di tempat kami. Di luar sini dingin.

Irsyad menggelengkan kepalanya lagi. Nenek mengusap kepala Irsyad dan tersenyum.

ASYIFA

Kenapa Nenek ajak dia bersama kita!

(Wajah cemberut)

NENEK

Kamu tidak kasihan melihat Irsyad sendirian di sini menunggu ibunya?

ASYIFA

Itu 'kan bukan urusan kita!

(Beranjak pergi)

NENEK

Kalau Ibumu belum juga kembali, panggil Nenek!

Irsyad menanggapi ucapan Nenek dengan senyuman.

CUT TO

47. INT. RUMAH KARDUS-MALAM

Hujan turun dengan lebatnya. Terlihat Irsyad meringkuk kedinginan di depan rumah kardusnya. Sedangkan Asyifa mengitip dari balik pintu dengan raut wajah kesal.

NENEK

Apakah Ibunya Irsyad masih belum juga kembali?

ASYIFA

Siapa peduli!

NENEK

Gak peduli, tetapi intip-intip!

ASYIFA

Siapa yang intip-intip, Nek. Aku cuma lihat hujan!

CUT TO

48. INT. KOLONG JEMBATAN-MALAM

Nenek menghampiri Irsyad yang meringkuk kedinginan di luar rumah kardusnya.

NENEK

Ayo masuk! Apakah kamu tidak kedinginan, Nak!?

Irsyad

Ma-ema-ema!

(Berusaha membuka mulut mencoba mengucapkan Mama)

NENEK

Nanti Ibumu pasti kembali. Sebaiknya, kamu menunggu di dalam. Di sini sangat dingin, nanti kamu bisa masuk angin!

Irsyad menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan tanda ia masih ingin menunggu Ibunya di luar rumah kardusnya.

Cut to

49. INT. RUMAH KARDUS-MALAM

ASYIFA  masih saja mengintip dari pintu rumah kardusnya. Ia melihat Irsyad masih saja duduk di posisinya tadi menunggu Ibunya kembali.

ASYIFA

Ibunya ke mana ya, Nek. Selarut ini masih juga belum kembali!

NENEK

Apakah Irsyad masih menunggu di luar?

ASYIFA

Hmmmm. Dia masih duduk di sana.

Nenek yang sedang selonjoran mengakat kakinya, bangkit untuk berdiri dan berjalan menuju keluar.

ASYIFA

Nenek mau ke mana?

NENEK

Ya, keluar. Mau ke mana lagi!

ASYIFA

Ngapain keluar?

NENEK

Ya, ngajak Irsyad masuk.

ASYIFA

Ngapain diajak masuk ke sini coba. Rumah kita ini begitu kecil, Nek!

NENEK

Kamu tidak kasihan melihat Irsyad kedinginan menunggu ibunya di luar sana sendirian!

ASYIFA

Ngapain kasihan. Kalau dia kedingina ya masuk ke rumahnya sendiri! Kenapa diajak gabung sama kita!?

NENEK

Syifa bisa tidak? Kamu tidak egois sekali ini saja?!

Asyifa hanya cemberut mendengarkan ucapan Neneknya. Sedangakan nenek menggeser pintu yang terbuat dari kardus itu hendak keluar.

CUT TO

50. INT. KOLONG JEMBATAN-MALAM

Nenek dengan tubuh ringkihnya berjalan agak bungkuk menuju Irsyad yang sedang termenung di depan rumah kardusnya.

NENEK

Ibumu masih belum kembali, Nak?

Irsyad tersenyum, tanda ia mengiyakan pertanyaan Nenek.

NENEK (CONT'D)

Lebih baik kamu tunggu di dalam. Ini sudah tengah malam. Di luar sini sangat dingin.

Air mata menetes di pipi mungil Irsyad. Jemari kecil Irsyad terus mengusap air mata yang jatuh.

NENEK

Sayang pasti besok ibumu kembali. Sekarang tunggu di tempat Nenek saja!

(Nenek memeluk badan mungil Irsyad)

IRSYAD

dak-dak

(Irsyad berusaha mengucapkan tidak. Ia masih ingin menunggu ibunya di sana)

INSERT : Asyifa masih saja mengintip dari pintu yang terbuat dari kardus itu. Wajahnya mulai merah padam melihat Irsyad menolak tawaran Neneknya.

CUT TO

51.INT. RUMAH KADUS-MALAM

ASYIFA duduk bersilang kaki dengan melipat tangan di dada dengan raut wajah cemberut, seakan pipinya akan meletus mengomel sendiri.

ASYIFA

(Asyifa memukul keningnya kesal)

Dasar keras kepala!

CUT TO

52. INT. KOLONG JEMBATAN-MALAM

ASYIFA terlihat baru keluar dari rumah kardus. Ia langsung menarik tangan Irsyad dengan kasarnya.

ASYIFA

Ayo masuk!

(Paksa Asyifa menarik tangan Irsyad, tetapi ia terus berusaha melawan Asyifa)

NENEK

Syifa, kamu apa-apaan kasar begitu!

(Memukul lembut punggung tangan Asyifa)

ASYIFA

(Menggerakkan tangan reflek seolah-olah pukulan Nenek sakit)

Nenek!

(merengek)

NENEK

Kenapa kamu kasar begitu!

ASYIFA

Habisnya, dia disuruh masuk gak mau.

NENEK

Bukan begitu caranya!

Asyifa kembali menarik tangan Irsyad dan mengabaikan kata-kata Neneknya.

ASYIFA

Ayo masuk!

Irsyad menggelengkan kepalanya. dan menahan dirinya dari tarikkan Asyifa.

NENEK

Syifa, hentikan!

ASYIFA

Ya, udah kalau gak mau. Pergi sana!

Irsyad hanya menunduk mendengar ucapan Asyifa.

NENEK

Irsyad maafkan, Kakak Syifa, ya!

Irsyad tersenyum dengan mata yang masih merah, sedangkan Asyifa makin menunjukkan expresi wajah kesal.

ASYIFA

Nenek kenapa minta maaf padanya!

NENEK

Bisakah kamu menghargai orang lain, Syifa!

Asyifa menatap Irsyad dengan pipi bervolum, karena cemberut.

ASYIFA

Ya, udahlah. Kita masuk aja, Nek. Biarkan dia kedinginan sendirian di sini!

DISSOLVE TO

53. INT. KOLONG JEMBATAN-MALAM

Ibu Irsyad dengan tas terlihat tak cukup layak dengan beberapa bagian robek, tetapi lumayan besar berpamitan pada Irsyad.

IBU IRSYAD

Ibu hanya pergi sebentar. Jangan pergi ke mana-mana. Tetap tunggu ibu di sini, Ibu akan segera kembali!

Irsyad tersenyum dan mengagukkan kepala.

IBU IRSYAD

Anak yang baik!

(Sedikit jongkok dan mengusap pipi Irsyad)

Irsyad hanya menatap punggung ibunya dari kejauhan sembari air mata terus menetes di pipinya.

CUT TO

54.INT. KOLONG JEMBATAN DI DALAM RUMAH KADUS-MALAM

ASYIFA  tidur nyenyak memeluk Neneknya. Di dalam tidurnya, tampak ia menggaruk telinganya. Setelah beberapa kali menggerakkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan. Asyifa 'pun terbangun dari tidurnya. Matanya langsung terbelalak, mengingat Irsyad masih di luar. Kemudian Asyifa menarik selimut lusuh yang menutupi tubuhnya dan bangkit berdiri menuju pintu kardus. Dua bola mata coklat Asyifa mengintip dari celah-celah pintu kardus. Terlihat Irsyad masih saja di luar, tidur beralaskan tanah dengan tubuh ditekuk.

ASYIFA

Dasar keras kepala!

ASYIFA mengabil selimutnya dan membuka pintu sangat pelan agar Nenek tidak terbangun.

CUT TO

55. INT. KOLONG JEMBATAN-MALAM

ASYIFA melempar selimutnya tidak beraturan pada tubuh Irsyad yang tergeletak kedinginan. Kemudian ia berbalik badan hendak kembali masuk ke rumah kardus. Baru setengah jalan ia berjalan, tetapi malah berbalik badan dan kembali mendekati Irsyad. Cukup lama ia menatap bingung Irsyad yang tertidur meringkuk itu. Dengan pipi bervolume, cemberut khasnya.. Ia mengambil selimut itu dan menyelimuti Irsyad dengan benar. Sedangkan, Irsyad yang masih bangun meneteskan air mata sembari tersenyum.

CUT TO

56. INT. KOLONG JEMBATAN DI DALAM RUMAH KARDUS-MALAM

Terlihat ASYIFA menyelimuti tubuh bagian atasnya dengan baju Nenek yang tidak mampu menyelimuti seluruh tubuhnya. Sesekali Asyifa menggesekan kedua kakinya yang digit nyamuk, karena tidak tertutupi (BCU).

CUT TO

57. INT. KOLONG JEMBATAN-Pagi

Nenek melihat Irsyad masih tertidur di depan rumah kardus dan menghampirinya.

NENEK

Astafirullah! Kamu tidur di sini semalaman?

Irsyad menjawabnya dengan senyuman.

NENEK

Apakah Ibumu tidak pulang semalaman?

Irsyad mulai meneteskan air mata ketika Nenek menanyakan Ibunya. Nenek pun langsung memeluk Irsyad.

NENEK

Jangang khawatir, Ibumu pasti pulang!

NENEK

(Nenek melonggarkan pelukkannya dan mengusap air mata Irsyad)

Sudah jangan menangis lagi!

Irsyad mengagukkan kepalanya.

NENEK

Ayo sarapan bersama kami! Kamu pasti belum makan apapun semalaman!

Irsyad tersenyum dan mengaggukkan kepala. Nenek menyadari selimut yang menutupi tubuh Irsyad adalah milik Asyifa. Ia mengusap permukaan selimut sembari dengan senyum di pipi mengingat cucu kesayangannya itu.

NENEK

Syifa menyelimuti kamu tadi malam!

Irsyad tersenyum memperlihatkan giginya.

NENEK

Dia memang seperti itu!

Irsyad

Cad-yang-ka-fa

(Irsyad berusaha mengucapkan ia sayang Kak Asyifa)

NENEK

Iya, Nenek mengerti!

(Tersenyum)

CUT TO

58. INT.RUMAH KARDUS-MORNING

IRSYAD terlihat menikmati makananya ditemani tatapan sinis ASYIFA yang sedang mengunyah.

NENEK

Kamu terlihat sangat lapar. Apakah kamu mau tambah?

Irsyad menggelengkan kepalanya, tetapi Nenek tetap memberikan bagianya pada Irsyad. Asyifa yang melihat hal itu, memasukkan makanan dengan kasar ke dalam mulutnya sembari kedua bola matanya makin sinis menatap Irsyad.

NENEK (CONT'D)

Nenek ikut senang melihat kamu makan dengan lahap.

ASYIFA

(Memberikan bagiannya pada Nenek)

Aku kenyang!

NENEK

Kamu 'kan makan baru sedikit!?

ASYIFA

Pokonya aku kenyang!

Asyifa meninggalkan Irsyad dan Neneknya makan berdua.

CUT TO

59. INT. KOLONG JEMBATAN-MORNING

ASYIFA duduk di tepian kolong jembatan memegang perutnya yang masih lapar.

ASYIFA

Lapar!

(Merengek memegang perut)

CUT TO

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar